15
2.3.2 Kinerja Usaha Perikanan
Usaha perikanan merupakan usaha komersial yang mengejar keuntungan, sehingga penilaian kinerja menjadi hal penting untuk dilakukan. Secara umum
kinerja performance merupakan kemampuan kerja dari suatu usaha yang ditunjukkan dengan hasil kerja. Hawkins 1979 menyatakan bahwa
“Performance is: 1 the process or manner of performing, 2 a notable action or achievement, 3 the performing of a play or other entertainment”.
Dalam arti yang lebih luas, kinerja merupakan jumlah output yang dihasilkan oleh unit kerja per satuan waktu tertentu, yang ditunjukkan oleh jumlah
keuntungan, retribusi, pajak, dan sebagainya. Oleh karena itu kinerja usaha perikanan bertujuan memanfaatkan potensi sumberdaya ikan secara maksimal.
Namun demikian, upaya tersebut perlu dilakukan dalam koridor tetap menjaga melestarikan sumberdaya perikanan dan kondisi lingkungan, dan memastikan
diterapkannya keadilan terhadap para pengguna yang telah memanfaatkan sumberdaya alam milik umum tersebut. Menurut Fauzi 2004 dan Sukmadinata
1995, kinerja usaha perikanan merupakan jumlah produk perikanan yang dihasilkan oleh suatu usaha perikanan dalam suatu periode tertentu dengan
mengacu pada standar yang ditetapkan. Kinerja hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi pengelolaan suatu usaha perikanan
milik perorangan individu atau badan hukum perusahaan dari berbagai ukuran yang disepakati.
Usaha perikanan adalah sebuah sistem yang terdiri dari berbagai elemen perikanan yang saling terkait dan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan
pada lingkungan yang sangat kompleks. Penilaian terhadap sistem perikanan ini merupakan salah upaya untuk mengukur kinerja perikanan. Sultan 2004, usaha
perikanan merupakan suatu gugus dari elemen yang saling berhubungan dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau suatu gugus dari tujuan-tujuan di
bidang perikanan. Jika pengembangan usaha perikanan di suatu wilayah perairan ditentukan pada perluasan kesempatan kerja, maka teknologi yang perlu
dikembangkan adalah jenis unit penangkapan ikan yang relatif dapat menyerap tenaga kerja banyak, dengan pendapatan nelayan memadai.
16
Untuk mengetahui apakah kinerja suatu usaha perikanan sesuai atau tidak dengan standar yang ditetapkan, maka dilakukan penilaian kinerja dan hal ini
biasanya dilakukan dengan pendekatan analisis kinerja dengan ukuran keuangan atau finansial usaha yang dicapai maka perlu dilakukan penilaian kinerja. Disini
pihak manajemen perusahaan cenderung hanya ingin memuaskan shareholders, dan kurang memperhatikan ukuran kinerja yang lebih luas yaitu kepentingan
stakeholders. Atkinson et al. 1997 menyatakan bahwa pengukuran kinerja sebagai berikut: “Performance measurement is perhaps the most important, most
misunderstood, and most difficult task in management accounting. An effective system of performance measurement containts critical performance indicator
performance measures that 1 consider each activity and the organization it self from the customer’s perspective, 2 evaluate each activity using customer –
validated measure of performance, 3 consider all facets of activity performance that affect customers and, therefore, are comprehensive, and 4 provide feed-
back to help organization members identity problems and opportunities for improvement”.
Safi’i 2007 dan Seijo et al. 1998 menyatakan bahwa pengelolaan usaha perikanan dihadapkan pada tantangan yang timbul karena faktor-faktor yang
menyangkut perkembangan penduduk, perkembangan sumberdaya dan lingkungan, perkembangan teknologi dan ruang lingkup internasional.
Pengukuran kinerja usaha perikanan perlu mempertimbangkan hal tersebut. Sumberdaya ikan laut termasuk pada kriteria sumberdaya alam yang dapat
diperbaharui, namun demikian pemanfaatannya sangat tergantung pada kearifan manusia menjadi tantangan besar dalam pengukuran kinerja ini. Terkait dengan
ini, maka pengukuran kinerja ini juga harus mempertimbangkan keterbatasan dan perubahan alamiah yang ada. Penilaian kinerja sangat penting, kemungkinan
memiliki salah pengertian, dan merupakan tugas yang paling sulit dalam akuntansi manajemen. Menurut Atkinson et al. 1997, penilaian kinerja yang efektif
sebaiknya mengandung indikator kinerja, yaitu: 1 Memperhatikan setiap aktivitas organisasi dan menekankan pada
perspektif pelanggan,
17
2 Menilai setiap aktivitas dengan menggunakan alat ukur kinerja yang mengesahkan pelanggan,
3 Memperhatikan semua aspek aktivitas kinerja secara komprehensif yang mempengaruhi pelanggan, dan
4 Menyediakan informasi berupa umpan balik untuk membantu anggota organisasi mengenali permasalahan dan peluang untuk melakukan
perbaikan. Mengacu kepada hal ini, maka penilaian kinerja usaha perikanan
mencakup kegiatan yang mengukur berbagai aktivitas usaha perikanan sehingga menghasilkan informasi umpan balik untuk manfaat keuangan yang layak bagi
nelayan dan pelaku usaha perikanan. Penilaian kinerja usaha perikanan dalam ukuran keuangan juga memberi informasi untuk perbaikan pengelolaan usaha
perikanan. Perbaikan usaha perikanan ini Fauzi, 2005 dan Ruddle et al., 1992 mencakup : 1 perbaikan perencanaan perbekalan, 2 perbaikan metode operasi
penangkapan ikan, penanganan hasil, dan lainnya, dan 3 perbaikan evaluasi kerja usaha perikanan. Hasil penilaian kinerja ini akan menentukan tingkat
kelayakan pengembangan suatu usaha perikanan.
2.4 Pelaku Ekonomi Perikanan