67 Gambar 4.12 Hasil analisis kepentingan komponen pembatas pengelolaan terkait
kriteria EKOSOS Untuk menciptakan kondisi ekonomi dan sosial yang lebih baik dalam
pengembangan ekonomi perikanan, maka ketersediaan modal merupakan faktor pembatas yang paling penting untuk diperhatikan. Hal ini ditunjukkan oleh rasio
kepentingan RK MODAL yang mencapai 0,333 pada inconsistency terpercaya 0,03 Gambar 4.12. Kualitas sumberdaya manusia merupakan komponen
pembatas kedua yang perlu diperhatikan yang ditunjukkan oleh 0,306 pada inconsistency terpercaya 0,03. Regulasi perikanan merupakan komponen
komponen pembatas yang paling rendah kepentingannya untuk menciptakan kondisi ekonomi dan sosial yang baik dalam pengembangan ekonomi berbasis
usaha perikanan RK = 0,125 pada inconsistency terpercaya 0,03.
4.5.3 Hasil Analisis Prioritas Strategi Pengembangan
Prioritas strategi ini merupakan tujuan akhir dari kegiatan analisis pengembangan ekonomi berkelanjutan berbasis usaha perikanan menggunakan
AHP dalam penelitian ini. Keberhasilan memilih strategi, akan menentukan keberhasilan pengembangan ekonomi berbasis usaha perikanan tersebut.
Sebagaimana yang dijelasksan pada Bagian 4.4, beberapa alternatif strategi pengembangan yang ditawarkan untuk pengembangan ekonomi berkelanjutan
berbasis usaha perikanan dan simbulnya adalah :
68 a. Pembinaan sumberdaya manusia perikanan BINASDM
b. Perbaikan manajemen usaha perikanan MNJUSAHA c. Pengembangan kerjasama pemodalan KJSMODAL
d. Pengembangan usaha pendukung perikanan PUSHPDKG e. Pengembangan usaha perikanan skala kecil PUSHKCIL
Hasil analisis rasio kepentingan setiap alternatif strategi pengembangan ekonomi berbasis usaha perikanan di Kabupaten Indramayu tersebut setelah diolah
menggunakan sofware TeamEC ditunjukkan pada Gambar 4.13.
Gambar 4.13 Hasil analisis prioritas strategi pengembangan ekonomi berkelanjutan berbasis usaha perikanan
Berdasarkan Gambar 4.13, opsi strategi perbaikan manajemen usaha perikanan MNJUSAHA mempunyai rasio kepentingan paling tinggi
dibandingkan empat opsi alternatif strategi pengembangan ekonomi berkelanjutan berbasis usaha perikanan di Kabupaten Indramayu, yaitu mencapai 0,255 pada
inconsistency terpercaya 0,05. Sedangkan secara statistik, batas inconsistency yang diperbolehkan adalah tidak lebih dari 0,1. Dengan demikian, opsi strategi
perbaikan manajemen usaha perikanan MNJUSAHA ini menjadi strategi prioritas untuk pengembangan ekonomi berkelanjutan berbasis usaha perikanan di
Kabupaten Indramayu. Tingginya rasio kepentingan opsi strategi perbaikan manajemen usaha
perikanan MNJUSAHA ini sudah terlihat dari interaksi beberapa komponen
69 pembatasprasyarat, seperti interaksi pembatas kualitas SDM dalam mendukung
kondisi sumberdaya dan lingkungan yang baik Gambar 4.14 dan interaksi pembatas keterbatasan modal dalam mendukung kondisi ekonomi dan sosial yang
baik Gambar 4.15.
Gambar 4.14 Matriks analisis uji banding berpasangan keempat opsi strategi terkait pembatas kualitas SDM dalam mendukung kondisi
sumberdaya dan lingkungan yang baik Berdasarkan Gambar 4.14, opsi strategi perbaikan manajemen usaha
perikanan MNJUSAHA umumnya mempunyai kepentingan imfortance paling tinggi dibandingkan opsi strategi lainnya terkait pengembangan ekonomi
berkelanjutan berbasis usaha perikanan. Untuk mendukung kondisi sumberdaya dan lingkungan tetap baik pada keterbatasan kualitas SDM yang mengelolanya,
strategi perbaikan manajemen usaha perikanan MNJUSAHA lebih penting dua kali daripada pengembangan kerjasama pemodalan, pengembangan usaha
pendukung perikanan, dan pengembangan usaha perikanan skala kecil.
70 Gambar 4.15 Matriks analisis uji banding berpasangan keempat opsi strategi
terkait pembatas keterbatasan modal dalam mendukung kondisi ekonomi dan sosial yang baik
Berdasarkan Gambar 4.15, opsi strategi perbaikan manajemen usaha perikanan MNJUSAHA mempunyai kepentingan importance paling tinggi
dibandingkan strategi pengembangan kerjasama pemodalan KJSMODAL dan strategi pengembangan usaha perikanan skala kecil PUSHKCIL. Opsi strategi
perbaikan manajemen usaha perikanan hanya sama penting dengan strategi pengembangan usaha pendukung perikanan terkait pembatas keterbatasan modal
dalam mendukung kondisi ekonomi dan sosial yang baik. Ditinjau dari nilai rasio kepentingannya, maka opsi strategi perbaikan
manajemen usaha perikanan MNJUSAHA ini mempunyai rasio kepentingan sangat tinggi terkait pembatas keterbatasan modal dalam mendukung kondisi
sosial ekonomi baik, yaitu sekitar 0,283 pada inconsistency terpercaya 0,06. Sedangkan opsi strategi pembinaan SDM perikanan mempunyai rasio kepentingan
0,222 pada inconsistency terpercaya 0,06. Sumbangan nilai rasio kepentingan parsial inilah yang menjadikan strategi perbaikan manajemen usaha perikanan
MNJUSAHA sebagai strategi prioritas pengembangan ekonomi berkelanjutan berbasis usaha perikanan di Kabupaten Indramayu Gambar 4.14. Opsi strategi
71 kerjasama pemodalan KJSMODAL mempunyai rasio kepentingan RK 0,193
pada inconsistency terpercaya 0,05, sehingga dapat menjadi back-up bagi opsi strategi perbaikan manajemen usaha dan opsi strategi pembinaan SDM perikanan.
Opsi strategi pengembangan usaha perikanan skala kecil dan pengembangan usaha pendukung perikanan mempunyai rasio kepentingan masing-masing 0,186
dan 0,135 pada inconsistency terpercaya 0,05.
72
5 PEMBAHASAN
5.1 Pengelolaan Kapasitas Stok dan Potensi Ekonomi Lestari Sumberdaya