53 Karangsong Indramayu masing berkisar antara Rp 30.000 – Rp 40.000 per kg dan
Rp 20.000 – Rp 26.000 per kg. Bila melihat lebih detail terhadap 25 trip operasi penangkapan yang
dianalisis dalam penelitian ini, maka intensitas produksi jaring insang hanyut JIH berfluktuasi antara nilai Rp 16500,00 per kg – Rp 23750 per kg, intensitas
produksi jaring insang tetap JIT berfluktuasi antara nilai Rp 16850 per kg – Rp 29300 per kg, dan intensitas produksi payang berfluktuasi antara nilai Rp 12650
per kg – Rp 28380 per kg. Intensitas produksi rawai tetap berfluktuasi antara nilai Rp 16500 per kg – Rp 27500 per kg, handline berfluktuasi antara nilai Rp 16500
per kg – Rp 26200 per kg, dan intensitas produksi jaring klitik berfluktuasi antara nilai Rp 14500 per kg – Rp 23500 per kg. Dari nilai tersebut, fluktuasi intensitas
produksi payang, rawai tetap, dan jaring klitik cenderung lebih tinggi daripada tiga usaha perikanan tangkap lainnya.
4.3.4 Intensitas Biaya Usaha Perikanan Tangkap
Intensitas biaya merupakan parameter ekonomi yang digunakan untuk mengetahui tingkat biaya total yang digunakan dalam memproduksi suatu jenis
produk. Pada perikanan tangkap, total biaya tersebut merupakan akumulasi dari biaya operasioanl, biaya tetap, dan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan untuk
menjalankan suatu usaha perikanan. Intensitas biaya ini juga memberikan gambaran tentang besar pembiayaan yang harus dikeluarkan untuk
memproduksimenangkap ikan segar di perairan Kabupaten Indramayu dan sekitarnya. Tabel 4.9 menyajikan hasil analisis intensitas biaya dalam pengelolaan
usaha perikanan tangkap di Kabupaten Indramayu. Berdasarkan Tabel 4.9, intensitas biaya rata-rata usaha perikanan jaring
insang hanyut JIH, jaring insang tetap JIT, payang, rawai tetap, handline, dan jaring klitik masing-masing sekitar Rp 7682,06 per kg, Rp 9331,51 per kg, Rp
8686,73 per kg, Rp 9015,58 per kg, Rp 2430, 85 per kg, dan Rp 13925,20 per kg. Semakin tinggi nilai intensitas biaya, maka semakin besar biaya yang dikeluarkan
untuk menjalankan suatu usaha perikanan tangkap, dan sebaliknya jika semakin kecil intensitas biayanya maka semakin kecil pula biaya yang dikeluarkan. Nilai
intensitas biaya handline lebih kecil daripada usaha perikanan tangkap lainnya.
54 Nilai intensitas biaya usaha perikanan JIH dan payang juga cukup rendah
mengindikasi bahwa kedua alat tangkap ini juga efisien dalam operasinya. Tabel 4.9 Intensitas biaya usaha perikanan tangkap di Kabupaten Indramayu
Trip Penangkapan
Intensitas Biaya Rpkg JIH JIT
Payang Rawai
Tetap Handline
Jaring Klitik
1 7758.82 10497.81
7240.80 6680.00
8888.89 11333.33
2 7967.32 11685.61
7418.82 13058.82
2333.33 9731.54
3 7794.12 6814.69
6933.33 9000.00
2500.00 11590.91
4 9652.97 8153.85
7994.79 7325.58
2444.44 12166.67
5 8696.97 11161.62
8385.24 11913.36
2783.33 9782.61
6 13577.78 11607.14
5289.86 8969.47
2461.54 9037.04
7 9710.81 7627.31
7346.49 9000.00
4200.00 23611.11
8 6408.31 7384.62 11230.77
3034.48 1600.00
11333.33 9 7156.67
9030.57 6451.28
6817.52 2200.00
18300.00 10 7587.78
8425.63 9576.92
6907.89 2692.31
14166.67 11 7341.38
7640.57 8854.01
8452.38 2571.43
13600.00 12 7763.16
12949.15 8371.79
5696.97 2769.23
7434.78 13 5139.70
6492.31 8956.92
8372.09 1846.15
21176.47 14 6331.58
6520.00 4071.30
8900.00 1408.45
18875.00 15 6445.35
11752.69 13290.32 7605.26
1982.76 15791.67
16 9322.03 10268.82 14612.26
9560.00 1058.82
16525.42 17 7356.32
8571.43 6877.53
14629.63 1600.00
14242.42 18 10507.69
8610.60 12970.75 6880.00
937.50 12586.21
19 6053.33 7250.00
6710.53 11168.83
2538.46 8958.33
20 7579.02 6533.44 11706.15
10470.59 2241.38
7793.10 21 7163.12
14708.59 10838.43 12022.06
2375.00 7781.25
22 7656.98 8037.04
9533.23 8529.41
2266.67 19591.84
23 5288.66 9392.73
8092.46 16500.00
1750.00 18095.24
24 4462.12 11002.11
7320.82 5438.10
1307.69 18000.00
25 7329.55 11169.40
7093.33 8457.14
2013.89 16625.00
Rata-rata 7682.06 9331.51
8686.73 9015.58
2430.85 13925.20
Usaha perikanan jaring klitik memerlukan biaya yang jauh lebih besar dari pada lima usaha perikanan tangkap lainnya untuk menjalankan trip operasi
penangkapan. Bila melihat polanya dalam 25 trip operasi penangkapan ikan yang dilakukan, intensitas biaya jarring klitik berfluktuatif antara nilai Rp 7434,78 per
kg – Rp 23611,11 per kg. Sedangkan intensitas tenaga kerja JIH, JIT, payang, rawai tetap, dan handline berfluktuasi masing-masing antara Rp 5139,70 per kg –
Rp 13577,78, Rp 6492,32 per kg – Rp 14708,59, Rp 4071,30 per kg – 14612,26 per kg, Rp 3034,48 per kg – Rp 16500,00, Rp 937,50 per kg – Rp 8888,89 per kg.
55 Gambar 4.6 memperlihatkan intensitas ekonomi usaha perikanan tangkap di
Kabupaten Indramayu.
a Intensitas energi
b Intensitas tenaga kerja
Gambar 4.6. Perbandingan intensitas ekonomi usaha perikanan tangkap di Kabupaten Indramayu
Berdasarkan Gambar 4.6, jaring klitik dan rawai tetap mempunyai pengaruh yang besar dalam penggunaan energi solar pada kegiatan perikanan di
Kabupaten Indramayu, yaitu dengan intensitas 0,28 literkg Rp 1281,75kg dan 0,38 literkg Rp 1723,19kg. Sedangkan dalam penggunaan tenaga kerja, jaring
klitik dan handline mempunyai pengaruh yang besar dari segi jumlah tenaga kerja masing-masing 0,0256 orangkg dan 0,0296 orangkg, namun lebih kecil dari
segi biaya tenaga kerja masing-masing Rp 2141,96kg dan Rp 1788,34kg.
4.3.5 Hubungan Antar Variabel Ekonomi