tanaman mendapat perlakuan yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan sifatnya. Terdapat kendala berupa tanaman yang sulit berbuah di Taman Wisata Mekarsari.
Hal tersebut dapat dipengaruhi dari beberapa hal yaitu penempatan yang tidak sesuai, pemeliharaan yang kurang sesuai sehingga nutrisi tidak terpenuhi. Faktor
yang mempengaruhi adalah kondisi tanah yang kurang subur dan kurangnya nutrisi yang diperoleh tanaman. Untuk itu perlu dilakukan penggemburan dan
pemberian pupuk secara tepat sesuai jenis tanaman. Untuk penempatan yang tidak sesuai dapat dikarenakan keadaan tanaman yang stress terhadap lingkungan
sehingga perlu adanya manipulasi iklim. Secara umum untuk keadaan lingkungan kering tentunya perlu penambahan air, sedangkan apabila keadaan lingkungan
memiliki curah hujan tinggi perlu adanya pembuatan drainase yang tepat. Taman-taman yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari, termasuk taman
tropis yang memiliki ciri-ciri banyaknya tanaman yang tumbuh dalam taman seperti tanaman berdaun lebat dan rimbun serta tanaman yang beragam dari segi
teksturnya, terkesan natural dan tidak teratur. Selain itu, dijumpai ornamen berupa patung, elemen air seperti air mancur dan kolam. Pemeliharaan berbagai elemen
taman baik soft material yang beragam dan hard material sangat menentukan desain awal yang sudah dibuat. Pemeliharaan taman yang ada terkendala pada
karyawan yang jumlahnya sedikit, yaitu 66 karyawan untuk pemeliharaan keseluruhan taman yang ada di Taman Wisata Mekarsari luas ± 50 ha.
Kurangnya tenaga ahli dalam bidangnya pun menjadikan taman yang ada di Taman Wisata Mekarsari terlihat kurang perawatan. Oleh karena itu, perlu
penambahan tenaga ahli yang sesuai dengan bidangnya sehingga keefektifan dan kualitas pemeliharaan taman pun meningkat.
6.2.5 Sarana dan Prasarana
Berdasarkan pengamatan di lapang, beberapa sarana yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari perlu diperbaiki dengan pemeliharaan yang lebih teliti
lagi. Terlihat di gerbang Candi Bentar yang merupakan gerbang masuk utama Taman Wisata Mekarsari tidak dipelihara secara optimal. Candi terlihat kusam,
terdapat gulma yang tumbuh diantara Candi Bentar serta lumut yang belum dibersihkan. Secara visual, hal ini sangat tidak estetik, mengingat Candi Bentar
merupakan pintu masuk utama Taman Wisata Mekarsari sehingga pengunjung akan melihat dan memberikan kesan mulai dari gerbang ini.
Selain itu, pada Bangunan Air Terjun yang merupakan salah satu ikon Taman Wisata Mekarsari, kondisi terlihat kumuh disebabkan air di kolam
penampungannya yang kotor. Menurut karyawan yang bekerja di Taman Wisata Mekarsari, kolam tersebut dikuras setiap setahun sekali. Selain itu, tanaman hias
di balkon tiap lantai terlihat kering dan kurang estetik. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak Taman Wisata Mekarsari harus memperhatikan lagi mengenai
sarana yang disediakan tersebut. Pekerjaan pemeliharaan harus lebih dioptimalkan sehingga kualitas visual dan kefungsionalan tiap bangunan tetap terjaga dan
beridentitas serta memiliki kekhasan tersendiri yang dapat menarik pengunjung. Prasarana yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari berupa jalan, musala,
toilet, instalasi listrik, pengelolaan air bersih, penangkal petir, dan pengolahan limbah. Jalan yang tersedia sudah memadai untuk mengakomodasikan users dari
satu tempat ke tempat lain dalam kawasan Taman Wisata Mekarsari. Berdasarkan pengamatan di lapang, terdapat kerusakan terhadap jalan utama yang dilewati
pengunjung. Terlihat jalan berlubang pada pola jalur jalan areal blok barat dan blok timur sehingga mengganggu kenyamanan pengunjung saat berkeliling
kebun buah dengan kereta. Selain itu pula terdapat genangan air di parkiran setelah hujan yang menyebabkan becek. Untuk mengatasi hal tersebut, Taman
Wisata Mekarsari perlu memperbaiki jalan yang rusak dan berlubang, serta membuat lubang resapan agar air tidak tergenang agar kenyamanan dan kepuasan
pengunjung terhadap salah satu prasarana tidak mengurangi minat wisata. Instalasi listrik yang ditanam di dalam tanah sudah baik bagi tempat wisata
sebab kualitas visual yang menjadi daya jual sebuah tempat wisata tidak terhalangi dengan prasarana yang ada. Musala dan toilet sudah tersebar di
beberapa tempat dengan kondisi bangunan yang baik dan bersih. Hanya saja perlu adanya penambahan musala dan toilet sebab berdasarkan pengamatan di lapang
terjadi antrian pengunjung dalam menggunakan prasarana musala dan toilet. Air bersih di Taman Wisata Mekarsari bersumber dari danau dan deep
well. Sejauh ini, sumber tersebut mampu memenuhi kebutuhan air di kawasan Taman Wisata Mekarsari dan masyarakat sekitar. Sumber daya yang ada mampu
didayagunakan oleh Taman Wisata Mekarsari dengan baik. Penangkal petir di Taman Wisata Mekarsari terletak di tiga gedung yaitu GKS, Laboratorium
Biosari, dan Menara Pandang. Sebaiknya perlu penambahan penangkal petir mengingat Taman Wisata Mekarsari dilewati garis lintang 6
30‟ LS dan garis bujur 106
52‟ BT yang memiliki curah hujan tinggi penyebab petir. Berdasarkan pengamatan di lapang, Taman Wisata Mekarsari memiliki
tingkat kebersihan yang tinggi. Terlihat seluruh kawasan Taman Wisata Mekarsari selalu bersih dari sampah inorganik. Hal ini mencerminkan bahwa pengolahan
sampah dan limbah di Taman Wisata Mekarsari sudah baik.
6.3 Profil Perusahaan 6.3.1 Struktur Organisasi