Pembagian dan Pengawasan Zona Pemeliharaan Kegiatan Evaluasi

pemeliharaan belum dilakukan secara optimal dan hal tersebut berpengaruh pada pencapaian keefektifan kerja sehingga kualitas tanaman dan elemen keras pun menjadi menurun. Menurut Arifin dan Arifin 2005, penyusunan rencana anggaran biaya pemeliharaan lanskap seharusnya sudah diperkirakan dan dipertimbangkan sejak sebelum perencanaan suatu area dan penyusunan anggaran biaya bergantung pada luasan areal taman, desain taman dan penggunaan elemen- elemen taman, standar biaya tenaga kerja harian, kelengkapan dan efektivitas peralatan pemeliharaan, bahan habis pakai, biaya tenaga supervisor, dan tenaga ahli. Tidak hanya berdampak pada kondisi taman, minat pengunjung pun akan berkurang untuk kembali ke Taman Wisata Mekarsari karena kesan pemeliharaan yang kurang. Soekadija 2000 menyatakan bahwa wisatawan akan tahan tinggal di tempat objek wisata kalau lingkungannya bagus, dengan arsitektur taman yang asri, dilengkapi dengan tempat-tempat beristirahat yang nyaman.

6.3.5 Pembagian dan Pengawasan Zona Pemeliharaan

Arifin dan Arifin 2005 menyatakan bahwa adanya pembagian zona kerja dan penempatan seorang mandor pada setiap zona dapat membantu kelancaran kerja dan mencapai efektivitas yang baik. Parker dan Bryan 1989 menambahkan bahwa salah satu keuntungan sistem pengawasan adalah dengan adanya staf yang baik maka kegiatan pemeliharaan akan berjalan sendiri dan mandor atau supervisor hanya perlu berkonsentrasi kepada tenaga kerja yang tidak mengerjakan pekerjaannya tepat waktu. Taman Wisata Mekarsari pun sudah membagi pekerjaan pemeliharaan dengan baik dan pengawasan oleh koordinator lapang untuk setiap zona yang telah ditentukan. Jumlah tenaga kerja KTL untuk seluruh kawasan Taman Wisata Mekarsari yaitu 264 ha berjumlah 66 tenaga kerja lapang. Kualitas lanskap di Taman Wisata Mekarsari dalam hal pemeliharaan elemen baik soft material maupun hard material perlu diperhatikan lagi. Berdasarkan pengamatan banyak terdapat kerusakan pada hard material yang belum diperbaiki seperti paving yang rusak, pergola yang berkarat dan tak terurus, sedangkan untuk soft material terlihat tanaman yang kering dan kurang subur. Tenaga kerja yang jumlahnya minim masih memiliki tugas tambahan bagi tim khusus yang anggotanya diambil dari tenaga kerja keseluruhan. Tim khusus tersebut memiliki pekerjaan tambahan berupa dekorasi tanaman baik indoor maupun outdoor serta pelayanan wisata dalam pembuatan alatbahan dan elemen taman yang sifatnya artistik. Sebaiknya, tim khusus tersebut merupakan sumber daya manusia yang benar-benar memiliki keahlian dalam hal tersebut sehingga dapat mengerjakan pekerjaan dengan baik dan juga tidak mengganggu pekerjaan utama dalam pekerjaan pemeliharaan untuk menghasilkan kualitas lanskap yang lebih baik lagi.

6.3.6 Kegiatan Evaluasi

Berdasarkan pengamatan di lapang, ada sebagian tenaga kerja yang tergesa-gesa dalam menyelesaikan pekerjaan mereka, ada pula yang menyelesaikannya dengan teliti. Secara visual terlihat perbedaan hasil antara kedua pekerjaan tersebut. Pengawas, yaitu koordinator lapang, yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan baik tentu akan mengawasi, mengayomi, dan memberitahukan kepada tenaga kerja yang melakukan kesalahan dalam bekerja. Kegiatan evaluasi di Taman Wisata Mekarsari merupakan evaluasi mingguan antara koordinator lapang dengan kepala divisi, serta evaluasi bulanan yang diikuti seluruh karyawan Seksi Kebersihan dan Tata Lingkungan. Kegiatan evaluasi di Taman Wisata Mekarsari masih kurang efektif dilihat dari pekerjaan pemeliharaan yang dihasilkan oleh pekerja memiliki kualitas visual yang berbeda. Terlihat di beberapa area, terdapat tanaman yang sudah mendapat perlakuan pemeliharaan, sedangkan area lain belum mendapat perlakuan pemeliharaan atau sedang dalam pemeliharaan. Hal ini pun terkait tenaga kerja yang minim di Taman Wisata Mekarsari sehingga terjadi kelambatan pemeliharaan. Sebaiknya evaluasi yang dilaksanakan di Taman Wisata Mekarsari dilakukan fokus terhadap tiga hal, yaitu evaluasi tenaga kerja, evaluasi hasil kerja, dan evaluasi kerja. Evaluasi tenaga kerja dan evaluasi kerja dilakukan tiap hari oleh koordinator lapang dan sudah tercatat dalam buku evaluasi yang harus dimiliki masing-masing koordinator lapang. Evaluasi tenaga kerja bertujuan agar koordinator lapang dapat memantau dan melihat kompetensi masing-masing karyawan Taman Wisata Mekarsari dalam pekerjaan pemeliharaan. Evaluasi hasil kerja terkait hasil pekerjaan pemeliharaan berupa kebersihan, keindahan, kenyamanan, keamanan taman, serta tanaman di kawasan Taman Wisata Mekarsari. Evaluasi kerja dilakukan minimal seminggu sekali dengan mengikutkan semua karyawan lapang, koordinator lapang, dan kepala divisi. Evaluasi dibuat seperti sharing untuk mendengar keluhan, kendala, maupun alasan hasil kerja di daerah tertentu yang menjadi tidak optimal. Solusi akhir untuk setiap permasalahan dan kendala yang dihadapi diserahkan kepada kesepakatan seluruh pengawas dalam hal ini adalah koordinator lapang. Hal tersebut dilakukan karena yang mengawas kegiatan secara langsung di lapangan ditangani oleh koordinator lapang. Evaluasi bulanan juga sebaiknya diterapkan dengan cara penilaian kualitatif dan kuantitatif terhadap hasil pekerjaan pemeliharaan yang sudah dilakukan. Penilaian kualitatif dilakukan dengan cara pengisian form checklist yang dilakukan oleh koordinator lapang terhadap area tertentu atau keseluruhan area Taman Wisata Mekarsari untuk selanjutnya dicek oleh Kepala Divisi KTL. Penilaian secara kuantitatif dilakukan oleh Kepala Divisi Kebersihan dan Tata Lingkungan dengan memberikan nilai tertentu pada butir-butir untuk menilai hasil pekerjaan pemeliharaan berdasarkan aspek-aspek misalnya kondisi taman, kondisi tanaman, kebersihan taman. 6.4 Pemeliharaan Lanskap 6.4.1 Pemeliharaan Ideal