2. faktor tenaga kerja yang tidak bertugas secara optimal, kurangnya
keterampilan yang dimiliki tenaga kerja, jumlah tenaga kerja kurang, serta kurangnya pengawasan pekerjaan di lapangan dan motivasi kerja;
3. faktor alat dan bahan berupa kondisi alat dan bahan yang kurang berfungsi
dengan baik sehingga menghambat kegiatan pemeliharaan. Untuk meningkatkan efektivitas kerja terkait tenaga kerja serta alat dan bahan di
Taman Wisata Mekarsari diperlukan hal-hal berikut. 1.
Target yang sudah ditetapkan harus dicapai oleh tenaga kerja. Efektivitas kerja tidak akan tercapai apabila tenaga kerja bekerja dengan santai tanpa
memperhitungkan waktu efektif mereka bekerja setiap hari. 2.
Tenaga kerja dibekali keterampilan dan pengetahuan dalam menerapkan pekerjaan pemeliharaan di lapang sehingga tiap pekerjaan mencapai hasil
maksimal. 3.
Perlu dilakukan pengelolaan tenaga kerja sesuai dengan luasan taman yang dipelihara agar tenaga kerja tidak kewalahan dalam melakukan pekerjaan
pemeliharaan. 4.
Perlu dilakukan peningkatan terhadap pengawasan oleh koordinator lapang sehingga tenaga lebih giat lagi dalam pekerjaan yang dilakukan. Apabila
ada kesulitan, baik dalam penggunaan alat maupun pelaksanaan pemeliharaan, koordinator lapang hendaknya mengajarkannya.
5. Peralatan kerja yang baik tentu menambah efektivitas pekerjaan
pemeliharaan. Untuk itu, perlu dilakukan pengecekan setiap hari usai menggunakan peralatan sebelum waktu kerja berakhir. Selain itu, biaya
anggaran pemeliharaan untuk peralatan harus diperhatikan agar dapat terpenuhi secara optimal.
6. Pemberian motivasi yang dilakukan oleh pihak Taman Wisata Mekarsari
merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan semangat kerja tenaga kerjakaryawan.
6.3.3 Pengelolaan Peralatan dan Bahan
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pemeliharaan di Taman Wisata Mekarsari sudah dalam jumlah yang memadai sehingga kegiatan pemeliharaan
dapat terus berjalan dengan lancar. Masalah yang dapat menghambat pekerjaan pemeliharaan di lapang adalah terjadi kerusakan alat. Kerusakan alat yang terjadi
biasanya pada cangkul dan arit panjang. Meskipun alat tersebut masih berfungsi, hasil pekerjaan yang diperoleh tidak optimal sehingga perlu dilakukan pengecekan
kondisi alat secara berkala agar koordinator lapang dapat memberikan solusi atau mengantisipasi dengan cara penggantian alat. Untuk kelengkapan bahan-bahan,
PT MUS sudah menyediakan dalam jumlah yang memadai demi kelancaran kegiatan pemeliharaan.
Ketersediaan alat dan bahan yang memadai meski harganya mahal pada kenyataannya sangat berpengaruh pada efektivitas kerja. Oleh karena itu dalam
menyusun rencana anggaran biaya pemeliharaan sebaiknya tidak hanya memasukkan anggaran dana pembelian peralatan dan bahan saja, melainkan
meliputi anggaran perawatan masing-masing alat. Selain itu, menyusun rencana anggaran biaya harus dialokasikan secermat mungkin sesuai dengan prioritas
pekerjaan pemeliharaan, agar biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan.
6.3.4 Anggaran Biaya Pemeliharaan
Anggaran biaya menjadi salah satu faktor pembatas utama pada pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, baik untuk pemeliharaan intensif maupun
ekstensif Carpenter et al., 1975. Jika melihat jumlah rencana anggaran biaya operasional dan rencana anggaran biaya peralatan yang belum termasuk upah
karyawan, Taman Wisata Mekarsari memiliki rencana anggaran pemeliharaan yang terhitung kecil dalam setahun. Hal tersebut sangat mempengaruhi kualitas
elemen lanskap yang dipelihara. Kualitas elemen kurang terlihat akibat pemeliharaan yang seadanya sehingga estetika pun menjadi berkurang dan kurang
meninggalkan kesan bagi pengunjung. Saat ini terlihat kondisi tanaman yang kering dan kurang terawat di Taman
Wisata Mekarsari serta elemen keras yang kotor karena terlambatnya pemeliharaan yang dilakukan. Padahal tanaman yang digunakan di Taman Wisata
Mekarsari merupakan tanaman yang low maintenance dan relatif mudah dalam pemeliharaan. Faktor biaya internal dari Taman Wisata Mekarsari untuk kegiatan
pemeliharaan serta kurangnya tenaga kerja yang menyebabkan kegiatan
pemeliharaan belum dilakukan secara optimal dan hal tersebut berpengaruh pada pencapaian keefektifan kerja sehingga kualitas tanaman dan elemen keras pun
menjadi menurun. Menurut Arifin dan Arifin 2005, penyusunan rencana anggaran biaya pemeliharaan lanskap seharusnya sudah diperkirakan dan
dipertimbangkan sejak sebelum perencanaan suatu area dan penyusunan anggaran biaya bergantung pada luasan areal taman, desain taman dan penggunaan elemen-
elemen taman, standar biaya tenaga kerja harian, kelengkapan dan efektivitas peralatan pemeliharaan, bahan habis pakai, biaya tenaga supervisor, dan tenaga
ahli. Tidak hanya berdampak pada kondisi taman, minat pengunjung pun akan
berkurang untuk kembali ke Taman Wisata Mekarsari karena kesan pemeliharaan yang kurang. Soekadija 2000 menyatakan bahwa wisatawan akan tahan tinggal
di tempat objek wisata kalau lingkungannya bagus, dengan arsitektur taman yang asri, dilengkapi dengan tempat-tempat beristirahat yang nyaman.
6.3.5 Pembagian dan Pengawasan Zona Pemeliharaan