kawasan sekitar danau dan penyebaran pengunjung yang merata agar kondisi tempat agrowisata terlihat hidup.
6.2.3. Konsep Sirkulasi
Tiga sirkulasi, yaitu sirkulasi primer, sirkulasi sekunder, dan sirkulasi tersier sudah sangat baik dan mampu mengakomodasikan users. Selain tiga
sirkulasi tersebut, terdapat pula sirkulasi berupa jalan inspeksi yang dapat menambah keamanan di kawasan Taman Wisata Mekarsari karena jalan tersebut
merupakan batas wilayah agrowisata tersebut. Berdasarkan pengamatan di lapang, terlihat kondisi sirkulasi kereta yang
didominasi dengan penggunaan aspal terlihat kurang lebar, kemudian berlubang, dan rusak pada beberapa spot jalur utama yang dilalui pengunjung. Begitupun
dengan kondisi sirkulasi pengunjung yang didominasi perkerasan paving terlihat berlubang dan rusak. Untuk itu perlu adanya perbaikan jalan dan adanya saluran
drainase yang baik untuk proses pengeringan jalan aspal pascahujan karena jalan aspal tidak tahan terhadap genangan air. Untuk perkerasan paving perlu
dilakukan perbaikan dan penggantian dengan material yang sama, tetapi haruslah berkualitas baik dan tanpa retak yang terlihat. Suara nyaring terdengar ketika dua
perkerasanpaving diadu bersama-sama yang menunjukkan bahwa kekuatannya sudah cukup baik.
6.2.4 Konsep Vegetasi
Vegetasi yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari adalah beragam tanaman buah tropika khas negara Indonesia dan koleksi tanaman hias yaitu
rumput, semak, perdu, pohon, tanaman merambat, dan tanaman epifit. Blok A, B, C, D, dan E memiliki tanaman dengan jenis yang berbeda terdiri dari tanaman
buah komersial dan tanaman koleksi dilengkapi taman di beberapa spotnya. Dari segi desain, tanaman kebun tersebut ditanam dengan pola tanam zig zag, persegi
empat, persegi panjang yang sesuai karena beragamnya jenis tanaman yang ada, dan jumlahnya tergantung luasan areal dalam bloknya. Pemeliharaan pada
tanaman kebun baik koleksi dan komersial yang terdiri dari tanaman musiman dan nonmusiman memiliki perbedaan. Meskipun diarahkan untuk produktif, tiap
tanaman mendapat perlakuan yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan sifatnya. Terdapat kendala berupa tanaman yang sulit berbuah di Taman Wisata Mekarsari.
Hal tersebut dapat dipengaruhi dari beberapa hal yaitu penempatan yang tidak sesuai, pemeliharaan yang kurang sesuai sehingga nutrisi tidak terpenuhi. Faktor
yang mempengaruhi adalah kondisi tanah yang kurang subur dan kurangnya nutrisi yang diperoleh tanaman. Untuk itu perlu dilakukan penggemburan dan
pemberian pupuk secara tepat sesuai jenis tanaman. Untuk penempatan yang tidak sesuai dapat dikarenakan keadaan tanaman yang stress terhadap lingkungan
sehingga perlu adanya manipulasi iklim. Secara umum untuk keadaan lingkungan kering tentunya perlu penambahan air, sedangkan apabila keadaan lingkungan
memiliki curah hujan tinggi perlu adanya pembuatan drainase yang tepat. Taman-taman yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari, termasuk taman
tropis yang memiliki ciri-ciri banyaknya tanaman yang tumbuh dalam taman seperti tanaman berdaun lebat dan rimbun serta tanaman yang beragam dari segi
teksturnya, terkesan natural dan tidak teratur. Selain itu, dijumpai ornamen berupa patung, elemen air seperti air mancur dan kolam. Pemeliharaan berbagai elemen
taman baik soft material yang beragam dan hard material sangat menentukan desain awal yang sudah dibuat. Pemeliharaan taman yang ada terkendala pada
karyawan yang jumlahnya sedikit, yaitu 66 karyawan untuk pemeliharaan keseluruhan taman yang ada di Taman Wisata Mekarsari luas ± 50 ha.
Kurangnya tenaga ahli dalam bidangnya pun menjadikan taman yang ada di Taman Wisata Mekarsari terlihat kurang perawatan. Oleh karena itu, perlu
penambahan tenaga ahli yang sesuai dengan bidangnya sehingga keefektifan dan kualitas pemeliharaan taman pun meningkat.
6.2.5 Sarana dan Prasarana