BAB V PENGELOLAAN LANSKAP TAMAN WISATA MEKARSARI
5.1 Pemeliharaan Lanskap
Pemeliharaan lanskap adalah usaha untuk menjaga, merawat, dan mempertahankan lanskap yang ada dari segi visual, desain, dan kenyamanan.
Pemeliharaan lanskap terbagi menjadi pemeliharaan ideal dan pemeliharaan fisik. Kegiatan pemeliharaan di Taman Wisata Mekarsari meliputi pemeliharaan
lanskap taman, kebun, sawah, danau, dan jalan dan kebersihan.
5.1.1 Pemeliharaan Ideal
Pemeliharaan ideal adalah pemeliharaan yang mengacu pada tujuan dan desain semula. Pemeliharaan ideal pada waktu yang telah ditentukan perlu
dievaluasi. Evaluasi tersebut untuk melihat apakah pemeliharaan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan dan desain semula. Upaya pemeliharaan ideal dalam
pengembangan desain dilakukan untuk meningkatkan kualitas taman. Pemeliharaan ideal di Taman Wisata Mekarsari mencakup pemeliharaan seluruh
kawasan dan pemeliharaan fisik berupa pemeliharaan hard material maupun soft material. Pemeliharaan ideal di kawasan Taman Wisata Mekarsari ini dilakukan
dengan evaluasi terhadap kebersihan, keindahan, serta penanamanpenggantian tanaman pada lanskap yang ada dengan periode yang telah ditentukan.
5.1.2 Pemeliharaan Fisik
Pemeliharaan fisik adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mempertahankan keindahan, kenyamanan, dan keamanan taman yang
berhubungan dengan kualitas elemen taman yang telah dibuat. Pemeliharaan fisik dilakukan pada elemen taman, yaitu hard material maupun soft material yang ada.
Pemeliharaan pada hard material bertujuan agar kualitas visual yang ditampilkan tetap terjaga, tidak membahayakan user, memberi rasa nyaman, dan tetap
fungsional. Pemeliharaan pada soft material tanaman bertujuan agar tanaman memperoleh kebutuhan hara yang optimal sehingga dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Selain itu, agar fungsi yang ditonjolkan dari tanaman tersebut dapat diperoleh baik dari sisi desain maupun ekologi.
Pemeliharaan hard material dapat berupa penggantian hard material yang rusak ataupun yang sudah tak berfungsi lagi, pengecetan, pembersihan lumut, dan
pembersihan pada kolam, patung, atau perkerasan. Pemeliharaan soft material yang dilakukan dapat berupa pembersihan penyapuan, pemupukan, penyentikan,
pemangkasan, penyiraman, penyulaman, pengendalian hama dan penyakit serta pembibitan. Berdasarkan pengamatan di lapang, frekuensi kegiatan pemeliharaan
taman dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Frekuensi Kegiatan Pemeliharaan Taman
No Kegiatan
Pemeliharaan Frekuensi Pemeliharaan
Harian Bulanan
Tahunan Insidentil
1 Penyapuan
v 2
Pembuangan sampah v
3 Penyentikan
v 4
Penyiraman v
5 Pemangkasan
v 6
Pemupukan v
7 Pembersihan kolam
v 8
Penyulaman v
9 Pengendalian hama dan
penyakit v
10 Pembersihan shelter,
patung, bangku taman, dan gazebo
v
5.1.2.1 Penyapuan
Penyapuan merupakan salah satu upaya dalam menjaga kebersihan kawasan taman dari kotoran. Penyapuan dilakukan agar kualitas taman tidak
menurun akibat kotoran yang biasanya berasal dari daun-daun yang rontok, sampah sisa pengunjung, ataupun puing-puing. Menjaga kebersihan menjadikan
lingkungan sehat dan terhindar dari hama dan penyakit, kualitas visual pun terjaga serta membuat suasana lebih nyaman. Gambar 11.
Gambar 11. Kegiatan Penyapuan Pelaksanaan pembersihan di Taman Wisata Mekarsari biasanya dilakukan
secara rutin setiap hari. Sampah yang banyak terdapat di kawasan Taman Wisata Mekarsari adalah sampah yang berasal dari dedaunan yang berguguran dan
sampah sisa pengunjung. Intensitas penyapuan biasanya tinggi apabila terdapat tanaman yang merontokkan daunnya secara berkala pada musim tertentu seperti
flamboyan, ketapang, kedondong. Namun, ada pula tanaman yang hijau sepanjang tahun sehingga tidak memerlukan intensitas penyapuan yang tinggi dan kerja
keras dalam membersihkannya. Kegiatan penyapuan dilakukan pada pagi hari sejak pukul 07.00 oleh
karyawan di masing-masing zona kawasan yang telah ditentukan dengan menggunakan sapu lidi. Sampah dedaunan yang sudah disapu biasanya
dikumpulkan di salah satu titik area kemudian dibuang pada tempat sampah yang berada di dekat kawasan penyapuan tersebut. Untuk selanjutnya, sampah tersebut
akan diangkut oleh dumtruck yang bertugas keliling dalam pengangkutan sampah.
5.1.2.2 Pemupukan
Pemupukan adalah pemberian zat hara tambahan pada tanaman agar tidak kekurangan makanan. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman terdiri dari unsur hara
makro dan mikro. Arifin dan Arifin 2005 menyatakan bahwa unsur hara makro meliputi C, H, O, N, P, S, K, Ca, Mg, dan Fe, sedangkan unsur hara mikro
meliputi B, Co, Mn, Mo, Va, dan Zn.
Pemupukan di Taman Wisata Mekarsari dilakukan 3 bulan sekali dengan menggunakan pupuk organik dan inorganik. Pupuk organik yang digunakan
berupa pupuk kandang dan kompos. Pupuk kandang paling sering digunakan pada saat penanaman dan penyulaman. Alat yang digunakan dalam pemupukan adalah
cangkul, kored, dan karung. Pupuk kandang maupun kompos diberikan langsung pada media tanam. Pemberian pupuk di Taman Wisata Mekarsari dapat dilihat
pada Tabel 8. Tabel 8. Pemberian Pupuk di Taman Wisata Mekarsari
Jenis Tanaman Jenis Pupuk yang diberikan
Dosis Pemberian Frekuensi
Pemberian Pohon
1. Pupuk Organik Pupuk
Kandang atau kompos 2.
Pupuk Inorganik urea dan TSP perbandingan 3 : 1
1. 40 - 80
kgpohon 2.
Sesuai jenis tanaman
3 bulan sekali 3 bulan sekali
Semak dan Penutup Tanah
1. Pupuk Organik Pupuk
Kandang atau kompos 2.
Pupuk Inorganik urea dan TSP perbandingan 3 : 1
1. 15 – 20 kgm2
2. Sesuai jenis
tanaman 3 bulan sekali
3 bulan sekali Rumput
1. Urea 1. 10 g m
2
3 bulan sekali
Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari Pupuk inorganik yang digunakan adalah pupuk urea, dan TSP dengan
perbandingan 3:1, diberikan dengan cara disemprot atau langsung pada media tanam sesuai dengan keefektifannya. Biasanya pada pohon, semak, dan penutup
tanah, pupuk diberikan dengan cara langsung pada media tanam. Untuk tanaman dalam pot atau planter box, pupuk diberikan dengan cara disemprot. Untuk
rumput, pemupukan dilakukan pada saat penyiraman dengan melarutkan 5 kg urea dalam 500 liter air. Pada jenis tanaman tertentu, pemupukan lebih sering
dilakukan. Ini terjadi akibat pengaruh tanah yang minim zat hara sehingga keseimbangan kebutuhan pertumbuhan tanaman tidak dapat terpenuhi. Salah satu
jenis tanaman yang perlu pemupukan khusus di Taman Wisata Mekarsari adalah sutra bombay Portulaca sp.
5.1.2.3 Penyentikan dan Penyiangan Gulma
Penyentikan dan penyiangan gulma memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menghilangkan tanaman liar gulma di sekitar tanaman yang dipelihara.
Gulma yang dimaksud adalah rumput liar, bayam-bayaman, putri malu, dan sebagainya. Kehadiran gulma tersebut dapat merugikan tanaman karena terjadi
persaingan mendapatkan hara untuk tumbuh, tempat tumbuh, sinar matahari, dan tentunya penurunan keindahan taman.
Penyiangan yang dilakukan di Taman Wisata Mekarsari adalah membersihkan lahan dari gulma yang diikuti dengan penggemburan tanah.
Penyiangan gulma dilakukan setiap hari secara rutin dengan menggunakan arit, cangkul, dan karung ataupun secara manual dengan mencabutnya. Penyiangan
gulma didahulukan pada kawasan yang sering dilewati pengunjung. Pemberantasan gulma pada perkerasan dengan cara menyemprotkan herbisida
yang dilakukan dalam dua bulan sekali. Penyentikan di Taman Wisata Mekarsari dilakukan secara rutin setiap hari
setelah penyapuan. Penyentikan menggunakan arit ini dilakukan antara perbatasan jalan dengan tanaman yang dipelihara dan di sekitar perkerasan dengan jarak 4
jari atau sekitar 4-5 cm. Gulma bekas penyentikan dimasukkan ke dalam karung kemudian diangkut oleh dump truck. Penyentikan dan penyiangan gulma dapat
dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Penyentikan dan Penyiangan Gulma
5.1.2.4 Pemangkasan
Pemangkasan adalah salah satu upaya untuk mengontrol pertumbuhan tanaman. Pemangkasan bertujuan mempertahankan bentuk tanaman yang kita
inginkan segi visual, fungsinya pagar, pembatas, kesehatan tanaman serta keamanan pengguna. Taman Wisata Mekarsari sebagai tempat wisata melakukan
pemangkasan untuk berbagai jenis tanaman dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Pemangkasan Berbagai Jenis Tanaman di Taman Wisata Mekarsari
Jenis Tanaman Jenis Kegiatan
Frekuensi Kegiatan Pohon
Pengambilan benalu, pemangkasan dedaunan yang
rimbun dan mengganggu pandangan ke arah jalan,
ataupun ada tanaman yang rusak atau mati.
Insidental
Semak dan penutup tanah Pemangkasan untuk merapikan
bentuk, menyesuaikan tinggi dan desain tanaman.
Setiap 15 hari dan setiap 60 hari.
Rumput Pembabatan
pada rumput
untuk menyeragamkan tinggi. Setiap 10 hari
Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari Pemangkasan pada tanaman semak bertujuan untuk menjaga penampilan
visual. Pemangkasan ini diserahkan kepada kontraktor menggunakan gunting pangkas. Begitupun dengan pembabatan rumput untuk keseluruhan kawasan
Taman Wisata Mekarsari diserahkan pada kontraktor. Pemangkasan semak dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Pemangkasan Semak Pembabatan rumput bertujuan untuk keseragaman rumput pada ketinggian
tertentu. Biasanya pembabatan rumput memakai brush cutter. Jenis rumput yang terdapat di kawasan Taman Wisata Mekarsari yaitu rumput gajah Axonopus
compressus. Untuk pemangkasan pada pohon yang bisa dipanjat biasanya digunakan gunting pangkas, gergaji ataupun golok. Namun untuk pohon yang
tidak dapat dipanjat seperti kelapa sawit, alat yang digunakan berupa galah yang sudah diberi arit pada bagian ujungnya.
5.1.2.5 Penyiraman
Air merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi makhluk hidup, termasuk tanaman. Air pada tanaman memiliki fungsi, antara lain, yaitu
sebagai pelarut dan media dalam pengangkutan hara-hara tanaman, meningkatkan kelembaban
tanah untuk
mencegah layunya
tanaman akibat
proses evapotranspirasi, serta sebagai unsur utama dalam fotosintesis. Penyiraman
dengan mobil tangki dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Penyiraman dengan Mobil Tangki Taman Wisata Mekarsari melakukan penyiraman pada koleksi tanaman
hias dengan dua bentuk, yaitu penyiraman mekanis dan penyiraman manual. Penyiraman mekanis dilakukan dengan menggunakan sprinkler pada pukul 07.00
sampai pukul 10.00 dan dilanjutkan pukul 13.00 hingga pukul 16.00 setiap harinya. Efektivitas penyiraman menggunakan sprinkler adalah 4 jam untuk
menjaga tanaman dalam keadaan jenuh air penyiraman sekitar kedalaman 5- 10cm. Sprinkler terdapat pada area-area tertentu saja, seperti di area berumput
depan dan belakang bangunan air terjun. Penyiraman saat musim kemarau untuk pohon adalah 10 liter pohon dan semak adalah 10 literm
2
. Penyiraman manual dilakukan dengan selang biasa dan sebuah mobil
tangki. Penyiraman dengan menggunakan selang dilakukan pukul 09.00 hingga pukul 12.00 dilanjutkan pada pukul 03.00 hingga pukul 05.00 setiap harinya.
Penyiraman dengan mobil tangki dilaksanakan pada pagi hari sekitar jam 07.00 oleh dua orang tenaga kerja. Penyiraman dilakukan hingga pukul 10.00 dan
dilanjutkan pukul 13.00 sampai pukul 17.00. Apabila kondisi terlihat ekstrim, penyiraman dilanjutkan hingga pukul 24.00, yang airnya berasal dari deep well
ataupun danau. Mobil tangki bervolume 5000 liter ini dilengkapi mesin robin penyedot air Honda 120 160 GX dengan pipa berukuran 2 inchi.
5.1.2.6 Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman lama yang mati atau rusak, tanaman yang terkena hama atau penyakit, dan tanaman yang kering dengan
tanaman baru. Penyulaman dilakukan agar penampilan taman secara keseluruhan tetap impresif. Dalam kawasan Taman Wisata Mekarsari, penyulaman dilakukan
baik pada taman baru maupun taman yang sudah terwujud. Biasanya penyulaman ini dilakukan secara insidental dengan melihat kondisi tanaman pada taman.
Penyulaman dilakukan dengan membawa bibit tanaman dalam polybag yang akan ditanam dengan gerobak. Biasanya penyulaman sering dilakukan pada
jenis tanaman rumput dan semak. Tanaman yang paling sering digunakan dalam penyulaman adalah kacang-kacangan Arachis pintoi, ubi Malaysia ipomea sp.,
dan soka Ixora sp.. Setelah selesai mengganti tanaman, maka tanaman segera disiram. Tanaman disiram tidak pada saat terik matahari. Sulistyantara 2006
mengatakan bahwa penyulaman dilakukan dengan tetap memperhatikan desain yang telah dibuat. Cara ini memungkinkan penggantian tanaman dengan jenis
yang lain dari yang ditanam sebelumnya.
5.1.2.7 Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman bertujuan menjaga pertumbuhan, kesehatan, dan penampilan tanaman. Pengendalian tersebut juga
dimaksudkan demi kenyamanan dan keamanan pengguna taman agar tidak terganggu dengan keberadaan serangga, ulat, ataupun batang yang kering dan
keropos. Pengendalian hama dan penyakit tanaman di Taman Wisata Mekarsari
dilakukan ketika ada serangan hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara manual dan dengan memberikan fungisida dan
insektisida pada tanaman yang diserang. Insektida yang digunakan adalah Curacron dan Decis, sedangkan untuk fungisida digunakan Dithane M-45.
Beberapa jenis tanaman serta pengendalian yang dilakukan di Taman Wisata Mekarsari dapat dilihat pada Tabel 10 dan pengendalian HPT yang dilakukan
dapat dilihat pada Gambar 15.
Tabel 10. Beberapa Jenis Tanaman dan Pengendaliannya di Taman Wisata Mekarsari
Nama Tanaman Hama Penyakit
Pengendalian Acalypha wilkesiana
Abroma augusta linn insektisida Curacron dan Decis
Ixora sp. Ulat daun
insektisida Curacron dan Decis Palem-paleman
Ulat daun insektisida Curacron dan Decis
Ipomea sp. Ulat daun
insektisida Curacron dan Decis Crinum asiaticum
Belalang insektisida Curacron
Aglaonema sp. Kutu
insektisida Decis Pedilanthus tithymaloides
Kutu insektisida Decis
Heliconia sp. Semut rang-rang
manual memotong bagian tanaman yang menjadi sarang semut rang-
rang Ficus benjamina
Burung manual pengendalian terhadap
benalu Jacaranda sp.
Burung manual pengendalian terhadap
benalu
Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari
Gambar 15. Penyemprotan HPT
5.1.2.8 Pembibitan
Pembibitan adalah suatu tempat atau areal yang digunakan untuk memperbanyak tanaman baik secara vegetatif maupun generatif. Luas area
pembibitan di Taman Wisata Mekarsari adalah ± 5 ha, letaknya dekat dengan laboratorium Biosari. Area ini meliputi dua bagian pembibitan, yaitu tanaman
bagian produksi kebun dan tanaman hias. Area pembibitan tanaman produksi kebun mendominasi area pembibitan ini. Fasilitas yang terdapat dalam area
nursery berupa saung, gudang penyimpanan bahan dan alat, toilet, green house, area pembuatan media tanam dan arang sekam, dan tempat pelatihan untuk
pembibitan khusus bagian produksi kebun. Terdapat pula Rumah Serangga dan Rumah Kupu-kupu serta taman yang indah.
Pembibitan tanaman hias dipegang oleh seorang karyawan KTL yang dilakukan dengan cara stek dan cangkok menggunakan alat dan bahan berupa
cutter, plastik bening, dan tali rafia. Koleksi tanaman hias di pembibitan Taman Wisata Mekarsari sebanyak 7430 bibit tanaman dengan 141 jenis tanaman.
Gambar 16. Jenis tanaman di Taman Wisata Mekarsari yang perbanyakannya dengan
cara stek adalah jenis tanaman semak dan penutup tanah, yaitu kacang-kacangan Arachis pintoi dan soka Ixora sp. sedangkan perbanyakan dengan cara
cangkok misalnya biola cantik Ficus pandurata. Perbanyakan tanaman memiliki target-target yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan tanaman dalam hal
penyediaan untuk taman baru, penggantian taman yang sudah terwujud, dan pelayanan wisata berupa dekorasi baik outdoor maupun indoor, gathering, event,
atau acara yang memerlukan panggung. Data jenis tanaman hias di pembibitan ini diperbaharui setiap 3 bulan sekali.
Gambar 16. Nursery Landscape
5.1.2.9 Pemeliharaan Garden Furniture
Pemeliharaan taman tidak hanya pada soft material saja. Beberapa garden furniture dalam taman pun perlu mendapat pemeliharaan sehingga tercipta
kualitas taman yang bernilai estetika tinggi. Tabel 11 menunjukkan pemeliharaan garden furniture di Taman Wisata Mekarsari.
Tabel 11. Pemeliharaan Garden Furniture di Taman Wisata Mekarsari.
No. Garden
Furniture Pemeliharaan
Alat dan Bahan 1
Patung pengecetan dilakukan secara insidental
Kuas, cat 2
Bangku Taman
penyapuan daun di sekitar bangku taman, pembersihan dan pengecatan insidental
Sapu lidi, kuas, cat, kain
3 Kolam Air
Mancur Pembersihan kolam dengan menguras lalu
menyikat hingga bersih dan kotoran hilang kemudian pengisian air kembali. Pemeliharaan
dilakukan 2 kali dalam setahun sikat ijuk
bergagang, selang, dorongan lumpur,
sapu lidi, dan mesin vacuum cleaner
4 Perkerasan
penyapuan daun di perkerasan, pembersihan lumut maupun gulma dengan herbisida
Sapu lidi, herbisida 5
Shelter penyapuan daun di lantai, pemangkasan tanaman
yang berada di shelter dan pengecatan insidental Sapu lidi, kuas, cat,
gunting pangkas 6
Gazebo penyapuan daun di lantai, pengecatan insidental
Sapu lidi, kuas, cat,
Sumber: Pengamatan Lapang Awalnya pemeliharaan hard material dipegang oleh tim yang berbeda, tetapi saat
ini pemeliharaan elemen taman baik hard material maupun soft material dipegang oleh seksi KTL kecuali dalam hal pengecatan dipegang oleh Seksi Sipil.
5.2 Pengelolaan Sumber Daya 5.2.1 Sampah