Syarat-Syarat Atraksi Wisata yang Baik Agrowisata Lanskap Agrowisata

6. Wisata konvensi, pertemuan-pertemuan nasional maupun internasional untuk membicarakan bermacam-macam masalah antara ahli-ahli di bidang tertentu. 7. Motif spiritual dan wisata spiritual merupakan salah satu tipe wisata yang tertua, contohnya dengan mengadakan perjalanan untuk ziarah. 8. Motif interpersonal yaitu mengadakan perjalanan untuk bertemu dengan orang lain yang istimewa karena kedudukan, pengaruh, kesenian, pretasi, atau kepandaiannya dalam pelayanan seks, dan sebagainya. 9. Motif kesehatan health tourism dengan mengadakan perjalanan ke tempat-tempat kesehatan, atau pusat kebugaran jasmani. 10. Wisata sosial social tourism bukan wisata berdasarkan motif sosial, namun motif wisata sosial yang perjalanannya dilaksanakan dengan bantuan pihak-pihak tertentu yang diberikan secara sosial. Motif wisata sosial biasanya adalah rekreasi, bersenang-senang, atau sekedar mengisi waktu libur.

2.3 Syarat-Syarat Atraksi Wisata yang Baik

Atraksi wisata yang baik harus dapat mendatangkan wisatawan sebanyak- banyaknya, menahan mereka di tempat atraksi dalam waktu yang cukup lama, dan memberi kepuasan kepada wisatawan yang berkunjung Soekadija, 2000. Untuk mencapai hal tersebut, beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut. 1. Kegiatan dan objek yang merupakan atraksi harus dalam keadaan yang baik. 2. Penyajian presentasi atraksi wisata di depan wisatawan harus tepat. 3. Atraksi wisata adalah terminal dari suatu mobilitas spasial suatu perjalanan. Oleh karena itu harus memenuhi semua determinan mobilitas spasial, yaitu akomodasi, transportasi, promosi, dan pemasaran. 4. Keadaan di tempat atraksi harus dapat menahan wisatawan cukup lama. 5. Kesan yang diperoleh wisatawan sewaktu menyaksikan atraksi wisata harus diusahakan supaya bertahan selama mungkin.

2.4 Agrowisata

Menurut Nurisjah 2001, agrowisata atau wisata pertanian didefinisikan sebagai rangkaian aktivitas perjalanan wisata yang memanfaatkan lokasi atau kawasan dan sektor pertanian mulai dari awal sampai dengan produk pertanian dalam berbagai sistem, skala, dan bentuk dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan rekreasi di bidang pertanian. Kegiatan agrowisata merupakan kegiatan pengembangan wisata yang berkaitan dengan kegiatan perdesaan dan pertanian yang mampu meningkatkan nilai tambah kegiatan pertanian dan kesejahteraan perdesaan Haeruman, 1989 dalam Khairul 1997. Menurut Arifin 1992, agrowisata merupakan salah satu bentuk kegiatan wisata yang dilakukan di kawasan pertanian dan aktivitas di dalamnya meliputi persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan hasil panen sampai dengan bentuk siap dipasarkan dan bahkan wisatawan dapat membeli produk pertanian tersebut sebagai oleh-oleh.

2.5 Lanskap Agrowisata

Menurut Nurisjah 2001, agrowisata merupakan penggabungan antara aktivitas wisata dengan aktivitas pertanian. Lanskap agrowisata adalah lanskap pertanian berupa lahan pertanian, fasilitas pertanian, dan pengolahan hasil pertanian yang telah dimodifikasi oleh tangan-tangan manusia untuk kepentingan ekonomi dan rekreasi serta memanfaatkan pemandangan lanskap alaminya dengan meminimalkan perusakan lingkungan yang terjadi. Pemandangan lanskap alami tersebut dapat berupa kebun, taman koleksi, taman bunga, ladang, sawah, pekarangan, peternakan, danau, laut dan pegunungan. Beberapa syarat lanskap agrowisata menurut Nasrullah yang diacu dalam Khairul 1997, adalah sebagai berikut : 1. tertata dengan indah; 2. berproduksi tinggi; 3. dilengkapi sarana penunjang yang baik; 4. terdapat kebun pembibitan; 5. memperhatikan lingkungan; 6. memperhatikan keselamatan dan kemudahan-kemudahan.

2.6 Pengelolaan Lanskap Agrowisata