2.4. Pemasaran Jasa
Kegiatan pemasaran dalam transportasi tidaklah sama dengan kegiatan pemasaran produk-produk lainnya. Transportasi merupakan suatu produk jasa
yang memiliki perbedaan dengan produk barang dan memiliki pendekatan pemasaran yang berbeda. Pada dasarnya produk dalam kegiatan pemasaran dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu produk barang dan produk jasa. Menurut Swastha 2002, jasa merupakan barang yang tidak kentara intangible product
yang dibeli dan dijual dalam pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan. Pengertian lain dari jasa adalah tindakan atau kinerja yang
ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain Lovelock dan Wright, 2002. Melihat dari beragamnya pendapat para ahli mengenai jasa, pengertian jasa
secara garis besar dapat ditarik menjadi suatu kesimpulan bahwa jasa merupakan suatu produk yang tidak kentara berupa tindakan atau kinerja yang bertujuan
untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Produk jasa senantiasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan dan sangat sulit untuk dapat dipisahkan, hal ini
menyebabkan interaksi antara penyedia jasa dan pengguna jasa menjadi faktor penting dalam menentukan nilai suatu jasa.
Menurut Kotler 2005, kualitas suatu produk jasa dapat diukur berdasarkan lima dimensi, yaitu :
a. Reability keandalan, yaitu kemampuan dari jasa itu sendiri dalam
memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan.
b. Responsiveness daya tanggap, merupakan keandalan dari tenaga kerja yang
menyediakan jasa itu sendiri. Tenaga kerja yang baik akan menyediakan produk jasa yang baik pula.
c. Assuarance jaminan, kinerja dan kemampuan dari penyedia jasa itu sendiri
untuk mampu meyakinkan konsumen akan kualitas jasa yang disediakan. d.
Emphaty empati, kesediaan dan kemampuan penyedia jasa untuk memberikan perhatian yang mendalam akan kebutuhan konsumen akan
produk jasa yang disediakannya.
e. Tangibles tak berwujud, meskipun jasa tidak berwujud namun benda-benda
dan kelengkapan penunjang akan jasa itu sendiri merupakan hal penting untuk menunjukan kualitas dari jasa yang disediakan.
Produk jasa memiliki karakteristik unik yang berbeda dengan produk barang. Menurut Peter dan Donnely 1992, keunikan sifat produk jasa antara lain
adalah sifatnya tidak dapat diraba intangibility, sifat tidak dapat dipisahkan inseparatability, sifat tidak tahan lama perishability, dan permintaan yang
berfluktuatif. Keunikan ini membuat kegiatan pemasaran jasa menjadi lebih sulit dibandingkan dengan pemasaran produk barang dan juga sangat mempengaruhi
nilai ekonomi dari produk jasa itu sendiri. Oleh sebab itu dalam kegiatan pemasaran produk jasa harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, harga
yang realistis, didistribusikan dengan saluran yang tepat dan nyaman, dan secara aktif dipromosikan kepada pelanggan Lovelock dan Wright, 2002.
Menurut Alma 2007, pada kegiatan pemasaran produk jasa terdapat beberapa hal yang membedakan pemasaran produk barang dengan produk jasa.
Hal tersebut antara lain : a.
Menyesuaikan dengan selera konsumen. Pada pemasaran jasa, kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan
dari kualitas dari penyedia jasa itu sendiri. Hal ini mengharuskan suatu badan usaha untuk memperhatikan hal-hal internal dengan jalan memelihara dan
mempersiapkan tenaga kerja yang lebih handal dan sebaik mungkin. Kegiatan ini disebut juga sebagai internal marketing yaitu penerapan prinsip marketing
terhadap knierja para tenaga kerja. b.
Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh pendapatan penduduk Manusia cenderung memenuhi kebutuhan barangnya terlebih dahulu
dibandingkan dengan kebutuhan akan jasa. Oleh sebab itu, keberhasilan akan pemasaran jasa akan sangat bergantung dari tingkat keberhasilan
masyarakatnya. Masyarakat dengan pendapatan di atas rata-rata akan lebih sering mengkonsumsi produk jasa.
c. Pada pemasaran jasa tidak ada fungsi penyimpanan.
Sesuai dengan sifatnya, jasa dikonsumsi hampir berbarengan dengan kegiatan produksinya. Tidak ada kegiatan penyimpanan stok dalam kegiatan
pemasaran jasa. d.
Mutu jasa dipengaruhi oleh benda pelengkapnya. Meskipun jasa merupakan produk yang tak berwujud, namun konsumen
selalu memperhatikan kelengkapan dan kualitas benda-benda pendukung dari jasa itu sendiri. Benda dan kelengkapan jasa dapat menjadi patokan bagi
konsumen dalam menilai kualitas dari jasa itu sendiri. e.
Saluran distribusi tidak terlalu penting Beberapa jasa tidak membutuhkan media distribusi kepada konsumen, hal ini
terkait sifat jasa itu sendiri yang dikonsumsi bersamaan dengan kegiatan produksi jasa. Hal ini mengakibatkan tidak terlalu pentingnya media
distribusi bagi sebagian produk jasa. Pemahaman akan karakteristik dan keunikan pemasaran jasa akan
memberikan arahan kepada pengelolaan transportasi yang merupakan suatu produk jasa. Dengan memahami pemasaran jasa, maka pengelola jasa transportasi
akan mengetahui apa yang dibutuhkan dan apa yang harus dilaksanakan dalam memenuhi kebutuhan jasa transportasi masyarakat. Dengan demikian, maka jasa
transportasi yang disediakan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan keuntungan maksimal baik bagi pengelola maupun kepada
konsumen.
2.5. Bauran Pemasaran