III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Transportasi merupakan masalah umum bagi beberapa kota besar di Indonesia, termasuk salah satu nya Bogor. Sistem transportasi di kota Bogor yang
semakin memburuk terlihat dari banyak nya titik kemacetan pada beberapa ruas jalan utama. Hal ini disebabkan oleh tingginya angka pertumbuhan penduduk
serta pengelolaan sistem transportasi yang telah ada secara perorangan dan tidak teroganisisr dengan baik.
Melalui rencana proyek nasional transportasi masal, pemerintahan Kota Bogor membentuk suatu perusahaan daerah yang bernama Perusahaan Daerah
Jasa Transportasi yang bertujuan untuk memperbaiki sistem transportasi di kota bogor menjadi rapih, terorganisir dan profesional. PDJT yang berlokasi di Jalan
Padjajaran no 15 memulai mengoperasikan Transpakuan sejak tanggal 3 Juni 2007. Transpakuan diharapkan mampu memperbaiki kondisi transportasi di kota
Bogor yang semakin buruk setiap harinya. Namun masih terdapat banyak permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh Transpakuan.
PDJT sebagai pengelola Transpakuan memiliki visi dan misi dalam kegiatan operasionalnya yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan transportasi di
Kota Bogor. Adapun visi yang dimiliki PDJT adalah menjadi perusahaan penyedia jasa terbaik dalam bidang transportasi. Sedangkan misi perusahaan
PDJT adalah memberikan kepuasan kepada masyarakat dengan pelayanan prima dan inovatif serta berperan dalam pembangunan otonomi daerah. Dengan
demikian, kegiatan dan kinerja Transpakuan dapat lebih terarah dalam menyelesaikan permasalahan transportasi yang ada.
Pencapaian visi perusahaan untuk menjadi penyedia jasa transportasi terbaik di kota Bogor tidaklah mudah. Dibutuhkan strategi- strategi yang tepat dan sesuai
dengan misi-misi yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu strategi yang harus dikembangkan sesuai dengan misi perusahaan adalah strategi bauran pemasaran.
Strategi bauran pemasaran dapat berperan penting bagi perusahaan kerena strategi ini akan mempengaruhi berbagai aspek, baik aspek yang berhubungan dengan
konsumen maupun tentang produk jasa itu sendiri. Strategi bauran pemasaran juga
dibutuhkan oleh perusahaan agar dapat terus bertahan dan tetap menguntungkan. Hal ini disebabkan karena pemasaran memiliki dampak yang besar bagi
perusahaan, mempengaruhi keputusan konsumen, dan meyakinkan konsumen agar terus menggunakan produk dan jasa yang disediakan perusahaan.
Strategi bauran pemasaran jasa memiliki 7 elemen yang dikenal dengan 7P, yaitu elemen produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, serta elemen
proses Kotler, 2005. Dalam menjalankan strategi pemasaran, PDJT sebagai sebuah perusahaan memiliki keterbatasan dalam menjalankan semua aspek bauran
pemasaran. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan, baik sumberdaya manusia hingga terbatasnya dana yang dimiliki.
Oleh sebab itu diperlukannya suatu prioritas yang tepat untuk dilakukan. Selain itu, dengan adanya prioritas strategi bauran pemasaran diharapkan kebijakan-
kebijakan yang diterapkan menjadi lebih efisien dan efektif., sehingga dengan keterbatasan yang dimiliki tetap mampu menjalankan strategi pemasaran yang
tepat sasaran. Prioritas dalam strategi bauran pemasaran dapat ditentukan dengan
menggunakan motode AHP yang ditemukan oleh Saaty. AHP merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks dengan menentukan
prioritas dari setiap alternatif yang dapat dilaksanakan, AHP memecah masalah yang kompleks dalam suatu hierarki sehingga menjadi lebih simpel dan dapat
diselesaikan. Dalam penggunaan metode AHP untuk penentuan prioritas strategi bauran pemasaran pada transpakuan, visi perusahaan menjadi tujuan penentuan
strategi dan misi menjadi faktor atau kriteria yang mempengaruhi penentuan prioritas strategi bauran pemasaran. Dengan menggunakan bantuan software
ExpertChoice version 2000 maka akan didapat priritas dalam strategi bauran pemasaran.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional