yang ditawarkan merupakan bentuk kerja sama dengan berbagai pihak terkait, sehingga secara keseluruhan dapat memberikan dampak pada perekonomian
masyarakat Bogor. Hasil pengolahan horizontal terhadap faktor turut berperan sebagai
penunjang otonomi daerah, menempatkan elemen bukti fisik sebagai prioritas keenam dengan bobot sebesar 0,083. Meskipun menempati prioritas keenam,
namun bukti fisik bukan lah tidak penting bagi Transpakuan. Bukti fisik merupakan nilai tambah bagi suatu perusahaan jasa dalam menawarkan jasa yang
ditawarkan sehingga dapat menarik minat para konsumen. Prioritas terakhir pada pengolahan horizontal pada faktor ini adalah elemen
tempat. Elemen tempat menempati posisi terkahir karena bauran tempat pada saat ini telah dianggap optimal. Pemilhan bus, penempatan shelter, serta pemilihan
jalur telah dianggap tepat. Namun demikian masih dibutuhkan penambahan dan perluasan jangkauan, sehingga akan semakin mudah diakses dan menarik minat
masyarakat dan memberikn pemasukan yang lebih. Kemudahan akses Transpakuan akan memberikan dampak yang besar bagi msyarakat kota Bogor,
baik secara ekonomi maupun secara sosial.
2. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal
Pengolahan vertikal dilakukan untuk mengetahui prioritas menyeluruh setiap tingkatan pada hierarki keputusan terhadap fukus utama goal yang ingin
dicapai. Pengolahan vertikal dilakukan setelah matriks pendapat diolah secara horizontal dan telah memenuhi syarat rasio inkonsistensi yang nilainya berada
dibawah 0,10.
a. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Tujuan
Hasil pengolahan vertikal pada elemen tujuan ini merupakan pengolahan pada tingkatan tujuan. Dimana pada level ini hanya terdapat satu tujuan, yaitu
menjadi penyedia jasa transportasi terbaik di Bogor.
b. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Faktor
Pengolahan vertikal pada elemen faktor merupakan pengolahan pada tingkatan ketiga dimana terdapat 2dua perbandingan. Hasil pengolhan vertikal
pada elemen faktor dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8. Hasil Pengolahan vertikal elemen faktor
Faktor Bobot
Prioritas Memberikan kepuasan kepada masyarakat dengan
pelayanan prima dan inovatif. 0,847
1
Turut berperan sebagai penunjang otonomi daerah. 0,153
2 Rasio Inkonsistensi
0,00 Hasil pengolahan vertikal pada elemen faktor memiliki bobot dan prioritas
yang sama dengan pengolahan horizontal. Dimana memberikan kepuasan kepada masyarakat dengan pelayanan prima dan inovatif menempati prioritas pertama
dengan bobot 0,847 sedangkan turut berperan sebagai penunjang otonomi daerah menempati prioritas kedua dengan bobot 0,153. Pengolahan vertikal ini telah
memenuhi syarat inkonsistensi dengan nilai inkonsistensi berada di bawah 0,10. Dalam tujuan untuk menjadi penyedia jasa transportasi terbaik di Bogor,
pelayanan prima dan inovatif merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh PDJT selaku pengelola Transpakuan. Namun disisi lain, Transpakuan yang
merupakan suatu untit usaha milik BUMD tidak boleh lepas daritanggung jawab untuk memberikan pemasukan. Dengan demikian eksistensi Transpakuan tetapt
terjaga dan memberikan pemasukan baik secara sosial maupun finansial kepada pemerintah Bogor dan ikut berperan dalam menunjang otonomi daerah di Bogor.
c. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Alternatif
Pengolahan vertikal pada elemen alternatif merupakan penentuan prioritas strategi bauran pemasaran terhadapt tujuan utama dalam hierarki keputusan.
Pengolahan ini menghitung secara menyeluruh tingkat prioritas alternatif yang ada terhadap tujuan yang ingin dicapai. Prioritas pada pengolahan ini menjadi
alternatif utama yang dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang ingin diselesaikan. Hasil pengolahan verikal terhadap elemen alternatif ini dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 9. Hasil pengolahan vertikal elemen alternatif
Bauran Pemasaran Bobot
Prioritas Produk
0,323 1
Harga 0,115
5 Tempat
0,051 7
Promosi 0,149
2 Orang
0,138 3
Bukti fisik 0,129
4 Proses
0,096 6
Inkonsistensi 0,02
Hasil pengolahan vertikal pada elemen alternatif ini telah memenuhi syarat inkonsistensi dengan nilai 0,02 dimana syarat batas inskonsistensi berada dibawah
0,10. Dari hsil pengolahan vertikal ini didapat prioritas pertama pada bauran produk dengan nilai 0,323. Untuk menjadi penyedia jasa transportasi terbaik di
Bogor, Transpakuan harus memperhatikan produk jasa yang ditawarkan, baik jalur transportasi yang ditawarkan, pelayanan jasa, serta jenis angkutan yang
digunakan. Dengan menggunakan strategi bauran produk yang tepat sasaran, Transpakuan harus dapat menjawab permasalahan transportasi yang dialami
Bogor pada saat ini. Dengan demikian, transpakuan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk menjadi penyedia jasa trtansportasi terbaik di kota Bogor.
Prioritas kedua ditempati oleh bauran promosi dengan bobot sebesar 0,149. Masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui informasi tentang
Transpakuan serta masih minimnya kegiatan promosi yang dilakukan PDJT membuat rendahnya jumlah pengguna Transpakuan. Kegiatan promosi yang yang
efektif dan tepat sasaran akan memberikan pengaruh yang besar terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan Transpakuan. oleh karena itu, bauran
promosi harus mendapatkan perhatian lebih dari pihak PDJT selaku pengelola Transpakuan.
Bauran orang merupakan prioritas ketiga dalam hasil pengolahan vertikal dengan bobot sebesar 0,138. Sumberdaya manusia menjadi faktor kunci dalam
suatu produk jasa. Sumberdaya manusia yang cukup dan terlatih dapat
menyampaikan jasa dan layanan yang ditawarkan dengan baik kepada konsumen. Baik buruk nya suatu layanan jasa yang sampai ke konsumen dapat dipengaruhi
oleh faktor orang. Oleh sebab itu, bauran orang menrmpati prioritas ketiga dalam strategi pemasaran agar Transpakuan mampu menjadi penyedia jasa transportasi
terbaik di Bogor. Bauran pemasaran yang menjadi prioritas keempat pada hasil pengolahan
vertikal adalah bauran bukti fisik dengan bobot sebesar 0,129. Untuk menjadi moda transportasi terbaik, Transpakuan harus memiliki bukti fisik yang lengkap
untuk menunjang kenyamanan bagi konsumen. Kelengkapan sarana pendukung dan kenyamanan yang ditawarkan Transpakuan akan menjadi nilai lebih bagi
konsumen untuk memilih Transpakuan sebagai moda transportasi terbaik. Prioritas kelima pada hasil pengolahan vertikal adalah bauran harga dengan
bobot 0,115. Ditengah lemahnya daya tukar masyarakat Bogor, transpakuan harus menetapkan kebijakan harga yang tepat bagi konsumen maupun PDJT. harga
yang sebanding dengan layanan yang ditawarkan dapat menjadikan Transpakuan sebagai pilihan utama bagai masyarakat Bogor. harga yang tepat juga akan
mampu memberikan pemasukan yang cukup bagi PDJT, sehingga akan tetap menjaga eksistensi dan pertumbuhan Transpakuan dikemudian harinya.
Hasil pengolahan vertikal menempatkan bauran proses pada prioritas keenam dengan bobot sebesar 0,096 diikuti bauran tempat pada prioritas ketujuh
dengan bobot 0,051. Bagaimana suatu jasa disampaikan dan dimana jasa itu disediakan memiliki peran yang penting dalam suatu pemasaran jasa. demi
menjadi transportasi terbaik Transpakuan harus harus memperhatikan bauran proses dan tempat. Transpakuan harus mengetahui apa-apa saja kemudahan yang
dibutuhkan oleh pelanggan serta bagaimana menyampaikan jasa kepada konsumen, dengan demikian Tranapakuan akan menjadi pilihan pertama bagi
masyarakat untuk bertransportasi.
Gambar 7. Prioritas menyeluruh setiap elemen
4.4. Implikasi Manajerial