Physical Evidence Bukti Fisik Process Proses Analisis Penyusunan Prioritas

Pemasaran jasa yang mimiliki keunikan yang berbeda dari produk barang membutuhkan sumberdaya manusia yang handal. Dalam pemasaran jasa, tenaga pemasar merupakan bagian dari elemen people yang sangat sensitif. Tenaga pemasar akan langsung berhubungan dengan konsumen, sehingga harus selalu memperhatikan kinerja, tindakan, dan pelayanan karena tenaga pemasar ini dapat mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan ke tangan konsumen.

f. Physical Evidence Bukti Fisik

Produk jasa merupakan produk yang tidak memiliki bentuk nyata intangible, namun harus didukung oleh bukti fisik agar dapat disampaikan dan dirasakan oleh konsumen. Bukti fisik ini bisa berupa kelengkapan alat dan fasilitas, ketersediaan sarana pendukung, dan lain sebagainya. Menurut Bitner 2000, bukti fisik merupakan suatu yang nyata dalam mempengaruhi keputusan dan kepuasan konsumen dalam menggunakan suatu produk jasa yang ditawarkan, bukti fisik ini mencakup lingkungan fisik perusahaan, kelengkapan fasilitas, dan faktor pendukung jasa lainnya. Kotler 2005 dalam bukunya menjelasan bahwa bukti fisik dalam penyediaan jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai suatu nilai tambah bagi konsumen. Ketersediaan bukti fisik yang baik akan meningkatkan kenyamanan konsumen dalam menggunakan jasa yang ditawarkan, sehingga akan dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa yang ditawarkan.

g. Process Proses

Menurut Bitner 2000, proses merupakan semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas untuk menyamppaikan jasa ke tangan konsumen. Sedangkan, menurut Lovelock dan Wright 2002 proses merupakan suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan jsa yang baik ke tangan konsumen. Berdasarkan pemahaman tersebut dapat diartikan bahwa proses merupakan suatu proses bagai mana jasa dapat disampaikan ke tangna konsumen dengan baik. Proses mencakup semua aktivitas kerja termasuk prosedur,jadwal, mekanisme dan segala aktivitas lainnya. Aktivitas kerja ini harus senantiasa dijaga dan diperhatikan agar sesuaidengan ketentuan, dengan demikian produk jasa dapat ditawarkan ke konsumen sesuai dengan rencana dan tujuan utama organisasi sebagai suatu unit bisnis.

2.6. Analisis Penyusunan Prioritas

Bauran pemasaran memiliki 7 tujuh unsur dalam menentukan strategi pemsaran. Namun, sebagian besar perusahaan tidak mampu melaksanakan semua unsur tersebut secara merata. Hal ini dikarenakn adanya beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh sebab itu, maka sebaiknya perusahaan menyusun prioritas dalam strategi bauran pemasaran sehingga strategi pemasaran tetap mampu berjalan secara optimal. Selain itu, dengan adanya prioritas maka kebijakan strategi bauran pemasaran yang dilaksanakan akan menjadi lebih efektif dan tepat sasaran. Penyusunan prioritas pada strategi bauran pemasaran memerlukan kajian yang mendalam. Banyak kriteria dan alternatif yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan prioritas strategi bauran pemasaran tersebut. Dalam menentukan keputusan prioritas juga terdapat beberapa metode yang dapat digunakan salah satunya adalah Analytical Hierarchy Process AHP. Analytical Hierarchy Process AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, merupakan suatu metode pendukung pengambilan keputusan yang melibatkan banyak kriteria dan alternatif. Metode AHP akan mengurai masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hierarki yang lebih sederhana untuk dapat diseselaikan. AHP dapat menggabungkan penilaian-penilaian pribadi menjadi menjadi suatu nilai yang logis. Hierarki merupakan suatu representasi dari permasalahan yang kompleks dalam suatu suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, subkriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir pada alternatif. Dengan menggunakan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan tampak lebih terstruktur dan sistematis Saaty, 1993. AHP banyak digunakan dalam berbagai pemecahan masalah komplek dibandingkan menggunakan metode lain dikarenakan beberapa alasan, yaitu : 1. Struktur yang terhierarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang terpilih, sampai subkriteria yang paling dalam. 2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensiberbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan. 3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

2.7. Penelitian Terdahulu