Exposure at Default Expected Loss dan Unexpected Loss

4.3. Expected Loss dan Unexpected Loss

4.3.1 Exposure at Default

Penyusunan exposure at default dilakukan dengan menyajikan data nasabah pembiayaan anggota koperasi BMI Cabang Bogor yang status pembiayaannya dinyatakan default tiap akhir periode. Perhitungan default dinyatakan pada saat tunggakan pembayaran kewajiban sudah melebihi 90 hari dari tanggal jatuh tempo angsuran. Tabel 6. Total Credit Exposure at Default BMI Cabang Bogor 2009-2011 Hari Tunggakan Kol. 2009 2010 2011 90 sd 120 3 - 133.616.504 - 120 sd 180 4 - - - 180 5 306.526.780 - 133.616.504 Jumlah 306.526.780 133.616.504 133.616.504 Sumber: Laporan proofsheet pembiayaan anggota koperasi BMI Cabang Bogor, diolah BMI 2012 Berdasarkan Tabel 6. tersebut di atas, pembiayaan anggota koperasi untuk tahun 2009, 2010, dan 2011 dengan tunggakan pembayaran angsuran lebih dari 90 hari sampai dengan 120 hari adalah tidak ada nol, demikian pula dengan tunggakan pembayaran angsuran lebih dari 120 hari hingga 180 hari yang juga tidak ada. Akan tetapi, angsuran pembayaran pembiayaan anggota koperasi dengan tunggakan lebih dari 180 hari untuk masing –masing tahun 2009, 2010, dan 2011 adalah sama, yakni 100. Kemacetan pembiayaan anggota koperasi pada tahun 2009 disebabkan oleh wanprestasi yang dilakukan oleh pengurus Kopkar yang menyalahgunakan dana angsuran dari para anggota koperasi untuk kepentingan pengurus. Kopkar yang melakukan wanprestasi tersebut memang hanya satu, tapi pembiayaan yang diajukan dan mengalami default adalah 5 lima kali. Masing –masing outstanding yang masih belum terbayar dan dikategorikan macet adalah Rp 75.949.062, Rp 34.300.940, Rp 82.875.476, Rp 20.711.200, dan Rp 92.690.102 dengan total angsuran pembiayaan macet Rp 306.526.780. Pada tahun 2010 dan 2011, kemacetan pembiayaan juga terjadi pada satu Kopkar yang mengajukan pembiayaan dengan masing –masing outstanding Rp 47.455.131, Rp 42.802.731, dan Rp 43.358.642 dengan total angsuran pembiayaan yang macet adalah Rp 133.616.504. Kopkar ini termasuk dalam kategori pembiayaan macet sejak akhir tahun 2010 dan akhir tahun 2011. Kemacetan pembiayaan disebabkan oleh dana angsuran yang sudah dipotongkan dari gaji karyawan dipergunakan untuk membiayai proyek instansiorganisasi tersebut dan ternyata proyek yang dibiayai mengalami kerugian. Kopkar tersebut mengalami kerugian defisit dana sehingga tidak bisa mengangsur kekurangan pinjaman. Pada tahun 2012 ini, sisa pinjaman macet sebesar Rp 133.616.642 di Kopkar tersebut sudah ditutup buku write off oleh pihak BMI Cabang Bogor. Kendati demikian, meski sudah dilakukan write off pada catatan bank, proses penagihan sisa pinjaman macet pada Kopkar yang bersangkutan masih tetap dilakukan tanpa disertai dengan upaya hukum. Tidak adanya upaya hukum oleh pihak BMI Cabang Bogor dikarenakan dana yang harus dikeluarkan untuk menempuh jalur hukum diestimasi akan lebih besar daripada sisa pinjaman yang macet.

4.3.2 Kelompok Band