4.3.4 Loss Given Default
Loss Given Default atau Severity of Loss merupakan jumlah yang digunakan sebagai ukuran kerugian pihak bank atas pembiayaan yang
diberikan pada saat debitur mengalami default. Loss Given Default diperoleh dengan mengurangkan nilai exposure at default dengan nilai recovery. Berikut
Tabel 9. yang menunjukkan jumlah loss given default LGD periode tahun 2009 hingga 2011.
Tabel 9. Loss Given Default LGD BMI Cabang Bogor 2009
–2011 Band
2009 2010
2011 10 juta
238.363.375 109.668.066
109.668.066
100 juta
- -
-
1 miliar -
- -
Jumlah 238.363.375
109.668.066 109.668.066
Sumber: Laporan proofsheet pembiayaan anggota koperasi BMI Cabang Bogor, diolah BMI 2012
Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa jumlah LGD pada tahun 2009 jauh lebih tinggi dibanding dengan tahun 2010 dan 2011. Hal itu disebabkan oleh
jumlah default yang terjadi pada tahun 2009 lebih besar dibanding tahun 2010 dan 2011. Berdasarkan data pembiayaan tahun 2010 diketahui bahwa account
yang mengalami default per Desember 2009 telah dihapus buku. Hal itu berarti BMI telah benar
–benar mengalami kerugian sebesar Rp 238.363.375, kecuali jika tindakan penagihan yang tetap dilakukan oleh account manager danatau
remedial pasca penutup –bukuan membuahkan hasil. Pada tahun 2009 juga
telah muncul kemungkinan terjadinya gagal bayar pada account yang telah dinyatakan default pada tahun 2010 hingga 2011. Pada Desember 2011, default
yang sejak tahun 2010 tersebut sudah tidak terbayar lagi diindikasikan akan dihapusbuku sehingga Januari 2012 sudah tidak ada lagi default dari account
yang sama. Dengan demikian, BMI Cabang Bogor tercatat mengalami kerugian sebesar Rp 109.668.066 selama tahun 2010 hingga 2011. Menurut
salah satu account manager BMI Cabang Bogor, penagihan kepada account yang mengalami default per Desember 2011 tersebut tetap akan dilakukan di
tahun 2012.
4.3.5 Number of Default
Number of Default adalah jumlah peristiwa terjadinya default pada debitur pembiayaan anggota koperasi dalam periode tertentu. Berdasarkan data
penelitian yang diperoleh, besarnya debitur pembiayaan anggota koperasi secara keseluruhan dari tahun 2009, 2010, dan 2011 masing
–masing adalah 148, 134, dan 127 nasabah. Terjadi penurunan jumlah nasabah Kopkar
pembiayaan anggota koperasi sejak tahun 2009 hingga 2011. Hal itu disebabkan oleh semakin banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi oleh
Kopkar yang akan mengajukan pembiayaan karena plafond pembiayaan yang ditawarkan pun mengalami peningkatan. Tercatat sejak tahun 2009 terjadi
peningkatan plafond pembiayaan anggota koperasi tanpa jaminan dari Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta. Berikut tabel jumlah debitur yang mengalami default
selama periode 2009 hingga 2011.
Tabel 10. Daftar debitur yang default per band di BMI Cabang Bogor
Band 2009
2010 2011
10 juta
5 3
3
100 juta -
- -
1 miliar -
- -
Jumlah 5
3 3
Sumber: Laporan proofsheet pembiayaan anggota koperasi BMI Cabang Bogor, diolah BMI 2012
Jumlah nasabah pembiayaan anggota koperasi yang default untuk tahun 2009, 2010, dan 2011 masing-masing adalah 5 nasabah, 3 nasabah, dan 3
nasabah. Banyaknya jumlah debitur pembiayaan anggota koperasi yang default jika dibandingkan dengan total debitur secara keseluruhan adalah masing-
masing sebesar 3,4, 2,2, dan 2,4. Sebenarnya, debitur yang mengalami default pada tahun 2009, 2010, dan 2011 masing
–masing hanya ada satu. Khusus pada tahun 2010 dan 2011, debitur yang mengalami default adalah
Kopkar yang sama. Jumlah default dihitung berdasarkan jumlah pengajuan pembiayaan yang mengalami default oleh debitur yang sama. Dengan melihat
pada Tabel 10. debitur yang masuk dalam band Rp. 10.000.000 adalah yang paling banyak mengalami default.
4.3.6 Cumulative Probability of Default