Analisis Tingkat Pendapatan Pekerja Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Penyerapan Tenaga

kantor kecamatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyerapan industri kecil sebesar 10,13 dari seluruh jumlah penduduk usia kerja.

5.2.2. Analisis Tingkat Pendapatan Pekerja

Tingkat pendapatan para pekerja dalam seminggu tidaklah sama tergantung pada banyaknya sandal yang dihasilkankan. Namun dari 20 orang pekerja empat orang pekerja dalam, delapan orang perkerja atas dan delapan orangpekerja bawah yang saya wawancarai, pekerja dalam rata-rata mendapat upah Rp. 50.000 sampai Rp. 80.000 perkodi, pekerja atas mendapat upah rata-rata sebesar Rp.110.250, dan pekerja bawah rata-rata mendapat upah sebesar Rp.167.575. Namun pendapatn pekerja bisa meningkat bila pesanan pun meningkat. Pada saat saya mewancarai, pekerja tersebut rata-rata pesanan pada unit usaha industri kecil pekerja bekerja sedang menerima pesanan 40 kodi seminggu. Tingkat pendapatan ini sangat minim, dan dimungkinkan tidak cukup memenuhi kebutuhan selama seminggu. Namun upah tersebut nampaknya memang merupakan upah yang berlaku umum du industri kecilsandal di kabupaten Bogor. Siahaan 2008 dalam penelitiannya mengenai analisis aktivitas ekonomi rumah tangga pekerja industri kecil sepatu di kecamatan ciomas, menyatakan bahwa upah pekerja di industri kecil Tamansari rata-rata sebesar Rp.176.085 untuk pekerja atas maupun bawah. Sedangkan faizal 2007 dalam penelitiannya menyatakan bahwa pendapatan pekerja finishing atau pekerja dalam hanya sebesar Rp. 50.000. Pekerja upper atau pekerja atas Rp. 27.500 per kodi, dimana rata-rata produksi setiap perkerja adalah tiga kodi seminggu. Sehingga pendapatan yang di dapat pekerja atas selama seminggu adalah sebesar Rp.137.500 dan untuk pekerja bawah Rp. 82.500 perkodi atau selama seminggu sebesar Rp. 110.250,- Melihat fakta di atas dapat disimpulkan bahwa upah pekerja di industri kecil sangat minim sehingga perlu perhatian pemerintah dalam membantu pengembangan industri kecil sandal dalam peningkatan kinerja sehingga mampu memberi keuntungan dan upah yang cukupbagikebutuhan hidup minimum masyarakat di Desa Sirnaglih.

5.2.3. Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Penyerapan Tenaga

Kerja Dalam menganalisis penyerapan tenaga kerja digunakan variabel-variabel eksogen berupa Jumlah pesanan produk sandal Q, Upah pekerja. Satuan yang digunakan untuk penyerapan tenaga kerja per minggu adalah jiwa atau orang. Variabel bebas jumlah pesanan produk sandal Q adalah jumlah produk dalam hal ini sandal yang dipesan oleh pihak grosir dan diproduksi oleh suatu usaha industri kecil sandal selama seminggu. Satuan yang digunakan adalah kodi. Variabel bebas upah pekerja U diperoleh dari pengeluaran pengusaha untuk membayar upah para pekerja untuk menghasilkan produknya per satu kodi, satuannya adalah rupiah per kodi. Dalam tabel 5.5 dapat dilihat deskripsi statistik dari masing–masing faktor–faktor yang penyerapan tenaga kerja industri kecil sandal. Tabel 5.5 Deskripsi Statistik Variabel Faktor-Faktor Yang Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Kecil Sandal. Mean Std. Deviation N Tenaga Kerja 10,20 3,837 30 UpahKodi 38750,00 12503,620 30 Pesanan 50,33 13,515 30 Uji korelasi terhadap variabel-variabel bebas dengan tingkat penyerapan tenaga kerja dilakukan sebelum pembentukan model regresi. Tidak terdapat gangguan kolinearitas pada model regresi berganda yang diajukan pada bab metode penelitian sebelumnya. Dalam tabel 5.6 tampak nilai koefisien regresi faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja industri kecil sandal. Tabel 5.6 Nilai Koefisien dari Model Faktor-Faktor yang Mempengaruhi penyerapan tenaga kerja Coefficients Standard Error t Stat Constant -4,590 1,466 -3,131 Q 0,209 0,000 4,060 U 0.00011 0,025 8,387 Model persamaannya menjadi : Y = -4,590 +0,209 Q + 0.00011U Y = Penyerapan Tenaga KerjaOrang U = Upah Pekerja RupiahKodi Q = Jumlah pesanan produk Kodi Nilai koefisien regresi diketahui bahwa variabel upah pekerja dan pesanan memiliki hubungan positif dengan tingkat Penyerapan tenaga kerja yang berarti setiap peningkatan variabel-variabel tersebut menyebabkan peningkatan Penyerapan tenaga Kerja. Hasil regresi linear faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat Penyerapan tenaga Kerja industri kecil sandal menunjukan koefisien determinasi R 2 adalah sebesar 0,802. Hal ini berarti 80,8 persen keragaman tingkat Penyerapan tenaga Kerja industri kecil sandal dapat diterangkan oleh upah pekerja serta kuantity. Nilai adjusted R 2 adalah 78,7 persen, yang artinya meskipun nilai R 2 Koefisien determinasi sudah dikoreksi, namun masih dapat menunjukan model persamaan linear berganda tersebut di atas dipengaruhi oleh veriabel-variabel upah pekerja, dan Kuantitas sebesar lebih dari 75 persen. Uji-F tabel dilakukan untuk menguji kelinearan model yang digunakan, dengan melihat beberapa indikator output software maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut dapat digunakan untuk menerangkan hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Dapat pula dikatakan bahwa secara statistik variabel-variable tersebut secara bersama-sama mempengaruhi Penyerapan tenaga kerja industri kecil sandal pada taraf kepercayaan 95 persen. Selain uji F, dilakukan uji-t untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel tak bebas. Hasil uji-t diperoleh nilai t-hitung untuk masing-masing koefisien regresi termasuk konstanta. Untuk menilai apakah variabel-variabel dalam model berpangaruh nyata terhadap tingkat keuntungan, maka nilai t-hitung dibandingkan dengan t-tabel pada taraf kepercayaan tertentu. Hasil uji-t menunjukan bahwa variabel upah pekerja maupun pesanan mempunyai pengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja industri kecil sandal nyata pada taraf kepercayaan 95 persen. Dibawah ini diuraikan peranan dari masing-masing peubah linear berganda faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja industri kecil sandal. Tanda pada peubah upah pekerja adalah positif. Peranan variabel bebas upah secara statistik pada taraf α=5 persen adalah nyata. Upah memiliki nilai koefisien 0.00011, yang artinya peningkatan upah sebesar satu satuan akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 0.00011 orang atau peningkatan upah perkodi sebesar seratus ribu akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 11 orang. Namun hal tersebut tidak akan terjadi karena upah per kodi di industri kecil sandal terbesar hanya sebesar 52.000 rupiah. Tanda pada peubah bebas Q adalah Positif . hal ini berarti peubah pesanan akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Koefisien peasanan Q sebesar 0,209 artinya peningkatan pesanan sebesar 1000 kodi akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 209 orang. Peranan peubah ini secara statistik berpengaruh nyata terhadap keuntungan pada taraf α=5 persen. Secara singkat hasil diatas dapat dilihat pada tabel 5.4. Tabel 5.7 Hubungan Antara Hipotesis Awal dan Hasil Penelitian Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Industri Kecil Sandal Hipotesis Awal Hasil Penelitian Variabel Bebas Hubungan Terhadap penyerapan tenaga kerja Berpengaruh Nyata Hubungan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Berpengaruh Nyata Jumlah Sandal terjualkodi + √ + √ Upah Pekerja - √ + √ Catatan : + berpengaruh posistif √ berpengaruh nyata - berpengaruh negatif x tidak berpnegaruh nyata

5.3. Analisis SWOT

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Keberadaan Industri Kecil Sepatu Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kecamatan Medan Area

1 53 88

Pengaruh Pengrajin Industri Kecil Terhadap Tingkat Pendapatan Dan Penyerapan Tenaga Kerja Di...

0 37 3

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PENGOLAHAN MAKANAN DI KABUPATEN JEMBER

1 6 18

ELASTISITAS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KECIL DI KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO

0 5 18

Kondisi, Motivasi Kerja dan Keuntungan yang Diberikan Pekerja Anak pada Industri Kecil (Kasus Pekerja Anak pada Industri Sandal di Desa Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 10 111

Analisis kinerja dan penyerapan tenaga kerja industri kecil mochi di kota Sukabumi

1 8 86

PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 14

PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 12

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Kecil (Studi Kasus Industri Kecil Jamu di Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo).

0 0 19

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KECIL KERAJINAN ROTAN (Studi Kasus di Sentra Industri Kecil Kerajinan Rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo).

0 0 14