3.4.2.5.Multikolinearitas
Uji multikolinearitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan linear antara variabel–variabel bebas dalam model
regresi. Menurut Gujarati 1995 tanda–tanda penyebabnya adalah : • Tanda tidak sesuai dengan yang diharapkan.
• R
2
-nya tinggi tetapi uji individu tidak banyak yang nyata atau bahkan tidak ada yang nyata.
• Korelasi sederhana antara variabel individu tinggi r
ij
tinggi • R
2
-nya r
ij 2
menunjukkan adanya multikolinearitas. Multikolinearitas dapat dilihat dengan menghitung koefisien parsial.
Disamping itu untuk melihat variabel eksogen mana yang saling berkorelasi dilakukan dengan meregresi tiap variabel eksogen dengan sisa variabel eksogen
yang lain dan menghitung nilai yang R
2
cocok.
3.4.3. Analisis Penyerapan Tenaga Kerja
Penyerapan tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang digerakkan dalam kegiatan produktif meliputi tenaga kerja dari dalam keluarga pemilik
industri kecil ditambah tenaga kerja dari luar pemilik industri kecil. Analisis penyerapan tenaga kerja adalah untuk mengetahui kemampuan suatu industri
rumah tangga dalam menyerap tenaga kerja dari seluruh angkatan kerja yang ada di desa tersebut. Analisis untuk mengetahui besarnya penyerapan tenaga kerja dari
angkatan kerja yang ada digunakan rumus : Kontribusi Penyerapan Tenaga Kerja= Jumlah Tenaga Kerja yang Diserap x100
Jumlah Angkatan Kerja
3.4.4. Analisis SWOT
Analisis matriks SWOT strength, Weakness, Oppurtunity, and Threat. dilakukan untuk menjawab tujuan dan maksud penelitian tentang strategi yang
perlu diterapkan untuk meningkatkan kinerja industri kecil. Matriks SWOT merupakan alat analisis yang dapat digunakan untuk menyusun strategi
pengembangan usaha berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam hal ini perusahaan yang dimaksud
adalah pengusaha kecil sandal. Kekuatan dan kelemahan merupakan faktor internal yakni hal-hal yang berasal dari dalam diri sendiri. Peluang dan ancaman
merupakan faktor eksternal yakni faktor luar yang banyak mempengaruhi kinerja usaha pengusaha sandal. Apabila seluruh faktor tersebut telah teridentifikasi
dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka tampak jelas apa yang dimiliki oleh pengusaha kecil sandal sampel dari faktor internal dan faktor
eksternal yang diteliti, baik dari segi kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman yang tersusun dalam sebuah matriks SWOT di bawah ini.
Faktor Internal Strength
Weakness Faktor Eksternal
Oppurtunity Threat
Gambar 3. Matriks SWOT Wheelen dan Hunger, 1992
Tahap selanjutnya merumuskan suatu alternatif strategi yang merupakan kombinasi dari seluruh subfaktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
yang ada pada matriks SWOT. Untuk lebih jelasnya, rumusan strategi pengembangan tersebut disusun dalam bentuk matriks seperti berikut :
Strength S
Weakness W
Oppurtunity O
S - O W – O
Threat T
S - T W – T
Gambar 4.matriks strategi pengembangan SWOT wheelen dan Hunger, 1992
Hasil dari matriks tersebut, terdapat empat rumusan berbeda yang merupakan strategi yang dapat dijalankan untuk mengembangkan usaha, yaitu :
a Strategi S – O, artinya strategi dengan menggunakan segala kekuatan yang
dimiliki untuk memanfaatkan semua peluang yang ada. b
Strategi W – O, artinya strategi untuk mengurangi kelemahan yang ada dengan memanfaatkan seluruh peluang.
c Strategi S – T, artinya strategi dengan menggunakan seluruh kekuatan
untuk menghindari segala kemungkinan ancaman. d
Strategi W – T, artinya strategi yang diterapkan untuk mengurangi kelemahan dan sekaligus menghindari semua ancaman.
Faktor kritis menuju sukses Critical Faktor to Success dirumuskan
setelah penentuan matriks SWOT yang berisi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang merupakan inti sari atau implikasi dari seluruh kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki.
3.4.5. Hipotesis Penelitian