Konsep Penyerapan Tenaga Kerja dan Faktor-Faktor yang

2.5. Konsep Penyerapan Tenaga Kerja dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya Dasar pemikiran kesempatan kerja adalah investasi dan atau target hasil yang direncanakan, atau secara umum rencana pembangunan Sulaeman,1996. Tiap kegiatan mempunyai daya serap yang berbeda akan tenaga kerja, baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Daya serap tersebut berbeda secara struktural dan menurut penggunaan teknologi. Sektor kegiatan yang dibangun dengan padat karya pada dasarnya dapat menciptakan penyerapan tenaga kerja yang relatif besar dan tidak terlalu terikat kepada persyaratan keterampilan yang tinggi, sebaliknya sektor yang padat modal memerlukan tenaga dengan keterampilan yang cukup tinggi. Penyerapan tenaga kerja dipengaruhi oleh permintaan pengusaha atau pengrajin atas tenaga. Permintaan akan tenaga kerja oleh pengusaha atau pengrajin, berbeda dengan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa. Seseorang membeli barang karena barang tersebut memberikan kepuasan utility, akan tetapi pengusaha atau pengrajin mempekerjakan seseorang untuk membantu memproduksi barang atau jasa untuk dijual kepada masyarakat konsumen, dengan kata lain penambahan permintaan pengusaha terhadap tenaga kerja, tergantung dari pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang yang diproduksinya. Permintaan akan tenaga kerja yang seperti itu disebut derive demand. Meningkatnya permintaan terhadap sandal misalnya, akan menimbulkan tambahan permintaan terhadap karyawan industri tersebut, seperti tukang lem, tukang potong, tukang pola, tukang gunting, tukang sambung, tukang jahit dan lain–lain. Jika suatu pengusaha atau pengrajin berniat menambah jumlah tenaga kerja, maka pengusaha tersebut perlu memperkirakan tambahan hasil atau output yang diperoleh pengusaha sehubungan dengan penambahan seorang karyawan. Tambahan hasil tersebut dinamakan tambahan hasil marjinal atau marginal physical product dari karyawan MPP L , lalu pengusaha perlu menghitung jumlah uang yang akan diperoleh pengusaha dengan tambahan hasil marjinal tersebut, dengan kata lain disebut penerimaan marjinal atau marginal revenue MR . MR = V MPP L = MPP L x P Keterangan: MR = Marginal Revenue penerimaan marjinal V MPP L = Value Marginal Physical Product of Labor nilai pertambahan hasil marjinal dari karyawan MPP L = Marginal Physical Product of Labor P = Harga jual barang yang diproduksikan per unit Akhirnya pengusaha tersebut membandingkan MR tersebut dengan biaya mempekerjakan tambahan karyawan tadi. Tambahan biaya yang dikeluarkan pengusaha terhadap karyawan dinamakan biaya marjinal MC dan upahnya sendiri W. Selama MR lebih besar dari W, maka pengusaha tersebut manambah jumlah karyawannya, karena keuntungan yang diperoleh pengusaha masih mengutungkan, hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.1. W 1 W W 2 A N B Upah D = MPP L x P Penempatan D V MPP L Gambar 2.1. Fungsi Permintaan Tenaga Kerja. Penyerapan tenaga kerja adalah jumlah tenaga yang digunakan secara produktif dalam satu bulan, diukur dari jumlah jam kerja satu bulan. Dalam model ini penyerapan tenaga kerja hanya dicari untuk penyerapan tenaga kerja untuk satuan waktu seminggu. Adapun jumlah tenaga kerja yang diserap diduga dalam penelitian ini dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor produksi pesanan dan faktor upah tenaga kerja. Produksi pesanan merupakan hasil akhir dari proses pembuatan sandal sehingga terwujud bentuknya menjadi suatu produk akhir berupa sandal. Semakin meningkat produksi pesanan per minggu diharapkan penyerapan tenaga kerja meningkat. Upah pekerja adalah besarnya uang yang dikeluarkan oleh pengusaha sebagai imbalan atas jasa yang dikeluarkan pekerja dalam bekerja di usaha tersebut. Diduga dengan semakin meningkat upah yang dikeluarkan pengusaha, maka kemampuan pengusaha untuk membayar pekerja menurun dan penyerapan tenaga kerja menurun.

2.6. Analisis SWOT

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Keberadaan Industri Kecil Sepatu Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kecamatan Medan Area

1 53 88

Pengaruh Pengrajin Industri Kecil Terhadap Tingkat Pendapatan Dan Penyerapan Tenaga Kerja Di...

0 37 3

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PENGOLAHAN MAKANAN DI KABUPATEN JEMBER

1 6 18

ELASTISITAS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KECIL DI KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO

0 5 18

Kondisi, Motivasi Kerja dan Keuntungan yang Diberikan Pekerja Anak pada Industri Kecil (Kasus Pekerja Anak pada Industri Sandal di Desa Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 10 111

Analisis kinerja dan penyerapan tenaga kerja industri kecil mochi di kota Sukabumi

1 8 86

PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 14

PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 12

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Kecil (Studi Kasus Industri Kecil Jamu di Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo).

0 0 19

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KECIL KERAJINAN ROTAN (Studi Kasus di Sentra Industri Kecil Kerajinan Rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo).

0 0 14