Keuntungan Usaha Penyerapan Tenaga Kerja

Tabel 2.1 Srategi Alternatif berdasarkan Analisis SWOT Kekuatan S Kelemahan W Faktor Internal Faktor Eksternal Daftar Kekuatan Faktor internal Daftar Kelemahan Faktor internal Peluang O STRATEGI S - O STRATEGI W – O Daftar Peluang dari Faktor Eksternal Strategi dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada Strategi dengan mengambil keuntungan untuk mengatasi kelemahan Ancaman T STRATEGI S - T STRATEGI W – T Daftar Ancaman dari Faktor Eksternal Strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menghindari ancaman Strategi dengan meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber : wheelen dan Hunger, 1992

2.7. Penelitian Terdahulu

2.7.1 Keuntungan Usaha

Beberapa penelitian terdahulu mengenai keuntungan dan faktor–faktor yang mempengaruhi keuntungan, menunjukan bahwa keuntungan di pengaruhi oleh beberapa faktor tergantung pada jenis usaha. Filaily 2004 dalam penelitiannya tentang faktor–faktor yang mempengaruhi keuntungan pedagang bunga potong di rawa belong menggunakan metode Ordinary Least Square menyatakan bahwa faktor–faktor yang berpengaruh nyata terhadap tingkat keuntungan adalah modal rata–rata per hari, pendidikan, pengalaman, serta status pedagang, sedangkan variabel jenis kelamin dan pemasok tidak berpengaruh nyata terhadap keuntungan dengan R 2 sebesar 90,6 . Casdimin 2004 dalam penelitiannya tentang keterkaitan antara kemandirian pengrajin dengan tingkat pendapatannya menyatakan bahwa kemandirian pengrajin dalam segi modal mempengaruhi pendapatan pengrajin. Pendapatan industri non mandiri rata-rata lebih besar dari industri mandiri. Pendapatan non mandiri atas biaya total sebesar Rp. 887.901, sedangkan mandiri sebesar Rp. 668.675. Hal tersebut karena penghematan bahan baku yang diberikan Bapak angkat kepada non mandiri. Serta RC rasio mandiri lebih besar yaitu sebesar 1.236 dibanding yang non sebesar 1.135. Boa 2007 dalam analisis dampak sumber modal terhadap produksi dan keuntungan usaha tambak udang di Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara menduga dengan ordinary Least Square OLS menunjukan bahwa modal sendiri, pinjaman dari bank dan modal bergulir pemerintah lebih mampu mengatasi keterbatasan penguasaan input produksi dan lebih menguntungkan dari sisi tingkat keuntungan usaha dibanding modal dari ponggawatengkulak, namun melalui importance–performance analisis modal melalui ponggawatengkulak lebih baik karena kemudahan prosedur.

2.7.2 Penyerapan Tenaga Kerja

Salah satu tujuan penelitian ini membahas mengenai kesempatan kerja dalam industri kecil khususnya industri kecil sandal. Sebenarnya penelitian mengenai pengembangan industri kecil sebagai salah satu solusi mengatasi kelebihan tenaga kerja sebelumnya sudah pernah dilakukan. Cawley 1979 dalam Evelina 1990 mengenai peranan industri kecil dalam penyerapan tenaga kerja menyatakan bahwa, industri kecil dan kerajinan rumah tangga menyerap tenaga kerja lebih besar dibandingkan industri sedang dan besar. Perbandingan jumlah usaha penduduk adalah 11.429 dan 73.410 unit usaha, berturut-turut untuk industri besar, dan kecil terhadap satu juta penduduk. Miharja 2002 dalam penelitiannya mengenai peranan industri kecil di desa dalam menyediakan lapangan kerja non pertanian menyatakan bahwa sekitar 42 persen dari total angkatan kerja, atau sekitar 544 orang tenaga kerja dimana sekitar 285 diantaranya adalah pemuda bekerja pada industri kecil di Desa Girimulya. Selain itu banyak penduduk desa yang lebih menyukai bekerja di desa dari pada pergi ke kota bila kebutuhan mereka dapat terpenuhi, sehingga keberadaan industri kecil mampu menyerap pengangguran di desa. Penelitian lain yang sepadan dengan penelitian ini dilakukan oleh Sulaeman 1996. Penelitian Sulaeman mengenai faktor–faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan pekerja pada industri kecil tas kulit, menyatakan bahwa yang mempengaruhi kesempatan kerja dari sebuah industri kecil adalah pesanan produksi dan upah dari pekerja, sedangkan yang mempengaruhi pendapatan pekerja adalah pengalaman kerja.

2.7.3. Perbedaan Penelitian Yang Dilakukan Dengan Penelitian Sebelumnya

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Keberadaan Industri Kecil Sepatu Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kecamatan Medan Area

1 53 88

Pengaruh Pengrajin Industri Kecil Terhadap Tingkat Pendapatan Dan Penyerapan Tenaga Kerja Di...

0 37 3

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PENGOLAHAN MAKANAN DI KABUPATEN JEMBER

1 6 18

ELASTISITAS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KECIL DI KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO

0 5 18

Kondisi, Motivasi Kerja dan Keuntungan yang Diberikan Pekerja Anak pada Industri Kecil (Kasus Pekerja Anak pada Industri Sandal di Desa Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 10 111

Analisis kinerja dan penyerapan tenaga kerja industri kecil mochi di kota Sukabumi

1 8 86

PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 14

PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 12

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Kecil (Studi Kasus Industri Kecil Jamu di Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo).

0 0 19

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KECIL KERAJINAN ROTAN (Studi Kasus di Sentra Industri Kecil Kerajinan Rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo).

0 0 14