TEPUNG TEMPE KACANG KOMAK

37 Tempe yang kurang baik dicirikan dengan kondisi tempe yang terlalu basah, tidak kompak, perrmukaan tempe bercak-bercak hitam, tempe berbau amoniak dan alkohol, tempe pecah-pecah, pertumbuhan kapang tidak merata, dan tempe mengandung racun. Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan pembuatan tempe adalah oksigen, suhu, jenis laru tempe, dan nilai pH derajat keasaman Syarif et al., 1999 . Setelah menemukan proses pembuatan tempe kacang komak yang terbaik, dilakukan produksi pembuatan tempe dalam jumlah cukup besar, sebanyak 15-20 kg kacang komak. Rendemen yang dihasilkan dalam pembuatan tempe kacang komak adalah sebesar 115-140. Gambar 10. Visualisasi tempe kacang komak

B. TEPUNG TEMPE KACANG KOMAK

Tempe biasanya hanya mampu mempertahankan kesegarannya selama 2-3 hari pada suhu ruang. Tempe yang disimpan pada lemari es dengan suhu 4-6 o C mampu mempertahankan kesegarannya selama 3-5 hari Syarif et al., 1999. Sehingga pembuatan tepung tempe kacang komak dapat meningkatkan daya awet dan kegunaan tempe kacang komak. Tepung tempe kacang komak dapat digunakan lebih luas lagi yaitu sebagai tepung komposit, bahan baku berbagai produk pangan, makanan bayi, dan anak-anak, serta bahan baku untuk produksi isolat protein. Pembuatan tepung mengikuti prosedur yang telah dilakukan oleh Satrio 1992. Tempe kacang komak yang masih dalam keadaan segar dipotong-potong menjadi bentuk irisan yang berukuran kecil. Ukuran 38 pemotongan akan mempengaruhi lama waktu pengeringan serta warna tepung yang dihasilkan. Pemotongan tempe bertujuan untuk memperluas permukaan sehingga kontak bahan dengan medium pemanas lebih besar sehingga akan mempercepat penguapan air. Pengeringan pada pembuatan tepung tempe kacang komak bertujuan untuk menurunkan nilai aktivitas air a w sampai pada tingkat tertentu, dimana aktivitas mikroorganisme, reaksi kimia dan biokimia yang terjadi ditekan seminimal mungkin, sehingga produk menjadi lebih awet. Biasanya semua khamir dan sebagian besar kapang rusak pada proses pengeringan. Tetapi spora bakteri dan kapang umumnya dapat bertahan, juga sel-sel vegetatif dari beberapa spesies bakteri tahan panas Frazier dan Westhoff, 1978. Suhu yang digunakan untuk pengeringan tempe kacang komak adalah 50 o C. Penggunaan suhu 50 o C bertujuan agar protein dan senyawa gizi lain yang terdapat dalam tempe kacang komak tidak rusak. Penggunaan suhu yang terlalu tinggi akan menyebabkan kerusakan protein, case hardening, dan reaksi pencoklatan yang berlebihan. Case hardening adalah keadaan dimana permukaan bahan telah mengeras tetapi bagian dalamnya masih basah Winarno, 1980. Hasil dari penggilingan menghasilkan tepung tempe kacang komak dengan rendeman 50. Sebagai kontrol untuk analisis selanjutnya, dibuat juga tepung yang berasal dari kacang komak tanpa perlakuan fermentasi. Proses penepungan tepung kacang komak sama seperti pada tepung tempe kacang komak. Gambar 11. Visualisasi Tepung Tempe Kacang Komak 39

C. KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA TEPUNG TEMPE KACANG KOMAK