31
1.8. Analisis Serat Kasar Apriyantono et al., 1989
Sampel dihaluskan sehingga dapat melalui saringan 1 mm dan diaduk merata. Sampel ditimbang sebanyak 2 gram dan diekstraksi lemak
dengan metode Soxlhet. Pindahkan sampel ke dalam erlenmeyer, kemudian tambahkan 0.5 gram asbes yang telah dipijarkan, 3 tetes zat anti
buih, dan 200 ml H
2
SO
4
1.25 g H
2
SO
4
pekat100 ml = 0.255 N H
2
SO
4
. Tutup dengan pendingin balik dan didihkan selama 30 menit dengan
terkadang digoyang-goyangkan. Saring suspensi dengan kertas saring dan residu yang tertinggal
dengan Erlenmeyer dicuci dengan air mendidih. Residu dalam kertas saring dicuci hingga air cucian tidak bersifat asam lagi uji dengan kertas
lakmus. Kemudian residu dari kertas saring dipindahkan secara kuantitatif ke dalam Erlenmeyer. Residu yang tersisa dicuci dengan 200
ml larutan NaOH 1.25 g NaOH100 ml = 0.313 N NaOH sampai emua residu masuk ke dalam Erlenmeyer. Didihkan kembali dengan pendingin
balik sambil terkadang digoyang-goyangkan selama 30 menit. Saring suspensi dengan kertas saring yang telah diketahui
beratnya sambil dicuci dengan larutan K
2
SO
4
10. Cuci kembali residu pada kertas saring dengan air mendidih, kemudian dengan alkohol 95
sekitar 15 ml. Keringkan kertas saring dengan isinya pada 110
o
C sampai diperoleh berat konstan 1-2 jam, dinginkan dalam desikator dan
timbang. Berat residu yang diperoleh adalah berat serat kasar, setelah dikurangi berat asbes yang digunakan.
1.9. Total Pati Apriyantono et al., 1989 yang Dimodifikasi
Sebanyak 0,5 g sampel dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml. kemudian ditambahkan dengan 25 ml aquades dan 5 nl HCl 25.
Lalu sampel dipanaskan di atas penangas air suhu 100
o
C selama 2,5 jam di dalam Erlenmeyer tertutup. Kemudian sampel didinginkan. Lalu
sampel dinetralkan dengan NaOH 25. Sampel diencerkan sampai volum 100 ml. Kemudian sampel disaring. Hasil saringan atau filtrat ini disebut
juga dengan larutan stok. Diambil sebanyak 1 ml larutan stok kemudian
32 ditambahkan dengan 5 m anthrone 0,1 dilarutkan 0,1 gr Anthrone
dalam 100 ml asam sulfat pekat. Sampel diinkubasi dalam penangas air pada suhu 100
o
C selama 12 menit. Kemudian, sampel didinginkan dalam air mengalir. Sampel diukur absorbansinya pada panjang gelombang 630
nm. Untuk standar digunakan larutan glukosa murni 2 mgml. Pati
diukur sebagai glukosa dengan faktor konversi dari glukosa menjadi pati sebesar 0,9.
1.10. Pati Resisten AOAC, 1995