Jumlah Simpanan Anggota KUD Giri Tani Tingkat Kesesuaian Atribut Pelayanan KUD Giri Tani

47

5.6. Jumlah Simpanan Anggota KUD Giri Tani

Pada Tabel 12 jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib pada tahun 2006 mengalami kenaikan yaitu sebesar 1,13 persen untuk simpanan pokok dan 6,71 untuk simpanan wajib. Sedangkan simpanan khusus mengalami kenaikan sebesar 1,61 persen. Tabel 13. Jumlah Simpanan Anggota KUD Giri Tani Tahun 2005-2006 No. Jenis Simpanan Tahun Perubahan 2005 2006 1. Simpanan Pokok 3.096.000 3.131.000 1,13 2. Simpanan Wajib 21.029.350 22.441.350 6,71 3. Simpanan Khusus 148.742.817 151.146.870 1,61 Total 172.868.167 176.719.220 2,2 Sumber : RAT KUD Giri Tani 2005 Simpanan pokok merupakan simpanan yang dibayarkan oleh anggota sekali dalam selama menjadi anggota KUD Giri Tani. Simpanan pokok di KUD Giri Tani jumlahnya sebesar Rp.10.000,-. Simpanan wajib adalah simpanan yang harus dibayarkan oleh anggota KUD Giri Tani setiap bulannya. Simpanan wajib yang dibayarkan jumlahnya sebesar Rp.1.000,- perbulan. Simpanan Khusus merupakan simpanan yang digunakan sebagai penempatan dana siaga bagi peternak. Jika suatu saat peternak tidak berproduksi susu atau memasuki masa kering kandang, simpanan ini dapat digunakan untuk tetap dapat mengambil konsentrat di KUD Giri Tani.

5.7. Kegiatan Usaha KUD Giri Tani

5.7.1. Unit Usaha Persusuan

Unit usaha susu merupakan unit usaha yang melakukan aktivitas terbesar dalam KUD Giri Tani. Dalam aktivitasnya, unit usaha susu pada KUD ini melakukan kegiatan penerimaan dan penjualan susu. Dalam kegiatannya, unit ini berperan sebagai penyalur susu yang ditampung dan dikumpulkan dari peternak untuk disalurkan ke Industri Pegolahan Susu IPS yaitu PT Cimory dan sebagian kecil dijual langsung ke konsumen. Di dalam ruangan yang bersebelahan langsung 48 dengan kantor utama KUD Giri Tani juga terdapat laboratorium untuk menguji kandungan susu dan cooling unit. KUD Giri Tani mengambil susu dari peternak setiap pagi dan sore hari dengan menggunakan truk dan mobil pick up. Setelah susu selesai diambil, susu segera dikirim ke PT Cimory. KUD Giri Tani mengirimkan susu langsung ke PT Cimory tanpa didinginkan lebih dahulu di KUD Giri Tani. Karena PT Cimory bersedia menerima susu yang berasal langsung dari peternak tanpa harus didinginkan pada coolling unit. Sehingga fasilitas yang dimiliki KUD Giri Tani seperti coolling unit dan laboratorium sudah jarang dimanfaatkan. Kebanyakan dari anggota peternak sapi perah berdomisili di wilayah yang cukup jauh dari KUD Giri Tani. Ketersediaan truk dan mobil pick up lebih mempermudah penyaluran susu segar mereka ke Tempat Penampungan Susu TPS. Selain itu ketersediaan fasilitas tersebut juga mempermudah unit makanan ternak untuk menyalurkan konsentrat kepada anggota peternak sapi perah. Kegiatan pengangkutan susu dari KUD Giri Tani ke PT Cimory dilakukan dua kali sehari, pada pagi dan sore hari. Jumlah kendaraan angkutan susu yang dimiliki, sebanyak tiga unit. Biaya antar susu dari peternak menuju PT Cimory dikenakan sebesar Rp. 300,- per liter. Biaya ini secara otomatis dipotong pada saat penagihan pembayaran dari KUD Giri Tani ke peternak yang dilakukan pada akhir bulan. Biaya pengiriman konsentrat untuk lokasi yang dekat sebesar Rp. 10 kg, sementara biaya pengiriman untuk daerah yang jauh sebesar Rp.20kg dan biaya pengiriman untuk lokasi seperti Sampay dan Cipayung sebesar Rp. 25kg. Perincian mengenai pendapatan dari penggunaan transportasi ini dapat dilihat pada Tabel 14. 49 Tabel 14. Pendapatan Jasa Angkutan KUD Giri Tani Tahun 2005-2006 No. Jasa Tahun 2005 Rp 2006 Rp 1. Transport Susu 22.703.110 20.119.457 2. Transport Makanan Ternak 9.465.060 12.298.975 3. Sewa Mobil Tangki 1.500.000 Total 33.668.170. 32.418.432 Sumber : KUD Giri Tani 2006 Pendapatan transportasi susu pada tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 11,38 persen, hal ini dikarenakan adanya peternak yang mengirimkan susu langsung ke KUD sehingga tidak menggunakan jasa angkutan KUD. Sedangkan pendapatan jasa transpor makanan ternak pada ahun 2006 mengalami peningkatan sebesar 29,94 persen. Peningkatan ini terjadi karena banyaknya pemesanan konsentrat untuk lokasi yang wilayahnya jauh. Sedangkan pendapatan sewa mobil tangki diperoleh pada saat-saat tertentu apabila mobil disewa oleh pihak lain. Pada tahun 2006 tidak ada yang menyewa mobil tangki yang dimiliki oleh KUD Giri Tani.

5.7.2. Unit Usaha Makanan Ternak

Unit usaha makanan ternak KUD Giri Tani menyediakan makanan ternak berupa konsentrat. KUD Giri Tani bekerja sama dengan pemasok-pemasok makanan ternak diantaranya PT Prima Feed, Himpunan Saudara dan GKSI. Sampai saat ini KUD Giri Tani belum dapat memproduksi pakan ternak sendiri. Hal ini dikarenakan berbagai kendala yang belum dapat diatasi seperti permodalan, bahan baku dan peralatan yang belum dapat terpenuhi. KUD Giri Tani memiliki gudang khusus untuk menyimpan bahan makanan ternak dengan luas 130 m 2 dengan daya tampung 100 ton. Unit ini mendapatkan keuntungan melalui penjualan konsentrat dimana KUD Giri Tani mengambil keuntungan sebesar Rp. 100 dari harga yang diberikan dari pemasok. Jumlah penjualan rata-rata konsentrat melalui KUD Giri Tani berkisar 60 ton per 50 bulannya. Pendapatan yang diterima pada tahun 2005 sebesar Rp. 1.052.061.500 dan mengalami penurunan pada tahun 2006 menjadi Rp. 1.039.109.750. Hal penting yang dijadikan peternak untuk memilih merk konsentrat adalah kesukaan ternak mereka untuk memakan konsentrat tersebut. Apabila ternak sudah menyukai konsentrat dari salah satu merk tersebut maka peternak tetap akan membelinya meskipun harganya lebih tinggi dibandingkan merk lainnya. Daftar merek dan harga konsentrat yang banyak dipesan oleh anggota peternak dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Daftar Merk dan Harga Konsentrat KUD Giri Tani Tahun 2009 Tahun Jenis Konsentrat Daftar Harga Rp kg 2006 Himpunan Bersaudara HS 1.200 SBR 1.050 Prima Feed PF 1.050 2007 Himpunan Bersaudara HS 1.400 Prima Feed I 1.650 Prima Feed II 1.450 2008 Himpunan Bersaudara HS 1.400 Prima Feed I 1.650 Prima Feed II 1.450 Sumber : KUD Giri Tani 2009

5.7.3. Unit Usaha Simpan Pinjam

Unit usaha simpan pinjam ini dibentuk dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan anggota sebagai sarana untuk meminjam dan menyimpan uang. Simpanan dari anggota peternak yang wajib dibayarkan terdiri dari simpanan wajib dan simpanan pokok. Sedangkan simpanan khusus diambil dari uang pembelian susu oleh KUD Giri Tani. Unit usaha ini belum dapat menggaji karyawan yang ditugaskan khusus untuk menangani masalah pembukuan, penagihan, serta hal-hal teknis lainnya. Sehingga unit usaha ini dipegang langsung oleh sekretaris KUD Giri Tani. 51

5.7.4. Unit Usaha Kesehatan Hewan Keswan

Unit usaha ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi hewan para peternak. Penanganan penyakit dilakukan apabila terdapat masalah pada sapi yang dimiliki peternak yaitu dengan cara petugas kesehatan dari KUD Giri Tani memberikan pengobatan dan himbauan kepada peternak untuk merawat sapinya dengan baik. Keberhasilan dalam penanganan penyakit sangat relatif dikarenakan ketersediaan obat yang terbatas. Selain itu unit ini juga memberikan pelayanan dalam Inseminasi Buatan IB. Straw semen beku yang digunakan KUD Giri Tani berasal dari Balai Inseminasi Buatan BIB Lembang dan BIB Singosari, Malang. Unit ini mendapat keuntungan dari penjualan semen beku dan jasa pengobatan kepada anggota peternak. KUD membeli straw dengan harga Rp. 12.000 dan menjualnya seharga Rp. 17.000. Harga yang dibayarkan oleh peternak belum termasuk peralatan yang mendukung serta jasa inseminator. Jasa untuk inseminator yaitu sebesar Rp.8.000,-. Adapun pendapatan unit usaha keswan dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Pendapatan Unit Usaha Kesehatan Hewan KUD Giri Tani Tahun 2005- 2006 No. Jenis Pendapatan Tahun 2005 2006 1. Penjualan Straw 26.701.000 19.816.600 2. Jasa Pengobatan 11.331.500 8.241.500 Total 38.032.500 28.058.100 Sumber: KUD Giri Tani 2006 Pendapatan usaha keswan pada tahun 2006 mengalami penurunan baik dalam jumlah penjualan straw maupun jasa pengobatan. Penurunan dalam penjualan straw yaitu sebesar 25,78 persen dan penurunan pendapatan jasa pengobatan sebesar 27,26 persen. Hal ini dikarenakan berkurangnya populasi sapi pada tahun 2006 dari tahun sebelumnya sehingga pengguna jasa inseminasi dan pengobatan ikut berkurang. 52 VI PERSEPSI DAN KEPUASAN ANGGOTA PETERNAK SAPI PERAH KUD GIRI TANI

6.1. Hasil Sebaran Kepentingan dan Persepsi Kinerja Atribut Pelayanan KUD Giri Tani

Penelitian ini menggunakan 21 atribut untuk mengukur sebaran kepentingan dan persepsi kinerja pelayanan KUD Giri Tani. Atribut dikelompokkan kedalam enam kelompok, yaitu: Administrasi koperasi, Budaya kerja pengurus koperasi, Pemasaran susu, Penjualan konsentrat ternak, Bantuan medis ternak dan Keuangan koperasi. Berikut penjelasan mengenai sebaran kepentingan dan persepsi kinerja dari enam kelompok tersebut:

6.1.1. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Tingkat Kesesuaian Kelompok Administrasi Koperasi

Kelompok ini dibagi menjadi tiga atribut pelayanan koperasi yaitu: Kemudahan proses menjadi anggota, Pencatatan data peternak dan Pelaksanaan Rapat umum anggota. Tabel 17. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden Kelompok Administrasi Koperasi Atribut Sebaran Kepentingan Yi Sebaran Persepsi Kinerja Xi TKi STP TP CP P SP STB TB CB B SB Kemudahan Proses Menjadi Anggota 0 5 4 34 15 233 0 2 3 14 39 264 113,3 Pencatatan Data Peternak 0 0 9 38 11 234 0 6 13 27 12 219 93,59 Pelaksanaan Rapat Anggota 0 0 7 34 17 242 0 23 7 25 3 182 75,21 Keterangan: Yi : Total Skor Kepentingan Xi : Total Skor Persepsi Kinerja TKi : Tingkat Kesesuaian Responden 53

6.1.1.1. Kemudahan Proses Menjadi Anggota

Kemudahan proses menjadi anggota akan membantu untuk mempercepat anggota agar segera dapat menerima pelayanan dari KUD Giri Tani. Proses untuk menjadi anggota, dimulai dengan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, seperti memiliki ternak sapi perah, menyetorkan susu, mengisi formulir pendaftaran dan membayar iuran-iuran koperasi. Sebagian besar responden menganggap atribut ini penting 58,6 persen. Total skor keseluruhan untuk sebaran kepentingan atribut ini sebesar 233. Tingkat persepsi kinerja pelayanan atribut ini, 67,2 persen responden menyatakan sangat baik dengan total skor sebesar 264. Skor sebaran persepsi kinerja lebih tinggi dibandingkan dengan skor kepentingan, karena proses menjadi anggota koperasi dirasakan sangat mudah oleh anggota. Proses menjadi anggota dapat diselesaikan dalam waktu satu hari kerja.Tingkat kesesuaian terhadap atribut ini sudah berada diatas angka 100 persen yaitu 113,30 berarti kinerja pelayanan KUD Giri Tani telah sesuai dengan apa yang dinginkan oleh anggota.

6.1.1.2. Pencatatan Data Peternak

Pencatatan yang baik akan memudahkan untuk mengetahui bagaimana perkembangan KUD Giri Tani selama ini. Sebanyak 65,5 persen responden menganggap atribut ini penting untuk dilaksanakan oleh KUD Giri Tani, dengan total skor mencapai 234. Sebaran persepsi kinerja atribut ini sebesar 46,55 persen. Total skor persepsi kinerja mencapai 219. Skor ini diperoleh dari persepsi responden yang menganggap pencatatan data peternak oleh koperasi telah berjalan dengan baik. Mereka dapat mengetahui tentang data-data peternak, seperti catatan harian susu dan populasi ternak pada waktu tertentu. Nilai tingkat kesesuaian responden terhadap pelayanan atribut ini belum dapat memenuhi keinginan anggota, dengan jumlah skor tingkat kesesuaian responden sebesar 93,59 persen.

6.1.1.3. Pelaksanaan Rapat Anggota

Rapat anggota di dalam sebuah koperasi merupakan sarana untuk memberikan saran atau untuk mendapatkan informasi bagi anggota koperasi. 54 Responden sudah mulai memahami bahwa rapat anggota dapat memberikan manfaat kepada usaha mereka dalam memelihara sapi perah. Responden menganggap atribut ini penting untuk dijalankan 58,6 persen, dengan total skor sebaran kepentingan mencapai 242. Persepsi anggota terhadap kinerja atribut pelayanan ini sebagian menganggap sudah berjalan dengan baik, jawaban dari 43,1 persen responden. Sementara 39,6 persen responden menganggap kinerja atribut pelayanan ini belum baik dari total skor sebesar 182. Persepsi kinerja responden yang lebih rendah dibanding dengan tingkat kepentingannya karena anggota menganggap rapat anggota belum terlalu sering dilakukan. Mereka menginginkan rapat anggota ditambah intensitasnya, sehingga mereka mendapatkan informasi yang lebih banyak tentang KUD Giri Tani dan tata laksana pemeliharaan sapi perah yang baik. Tingkat kesesuaian responden atribut ini berada pada tingkat 75,21 persen atau belum sesuai dengan keinginan responden

6.1.2. Sebaran Kepentingan dan Persepsi Kinerja Kelompok Budaya Kerja Pengurus

Kelompok ini merupakan gabungan dari empat atribut, yaitu Keramahan pengurus melayani anggota, Kecepatan menganggapi keluhan, ketepatan menanggapi keluhan dan Penampilan kerapian pengurus.

6.1.2.1. Keramahan Pelayanan Pengurus

Keramahan merupakan sebuah bentuk penghargaan terhadap pelanggan. Keramahan menjadi wujud dari sebuah perhatian kepada konsumen. Oleh karena itu orientasi pelayanan yang baik akan memperhatikan dan memberikan keramahan dalam pelayanan. Untuk keramahan pelayanan, 62 persen responden menyatakan atribut ini sangat penting, dengan total skor sebesar 262. Sebaran persepsi responden terhadap kinerja atribut ini, 50 persen responden menyatakan sudah baik. Total skor sebaran persepsi kinerja atribut ini sebesar 213. Sebaran kepentingan yang lebih tinggi dari persepsi kinerja atribut ini disebabkan oleh pengurus belum terlalu antusias dalam melayani, walaupun sudah menyapa dan 55 senyum kepada anggota. Tingkat kesesuaian atribut ini sebesar 81,3 persen atau belum mampu memenuhi keinginan anggota. Tabel 18. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden Kelompok Budaya Kerja Pengurus Atribut Sebaran Kepentingan Yi Sebaran Persepsi Kinerja Xi TKi STP TP CP P SP STB TB CB B SB Keramahan Pelayanan Pengurus 0 0 6 16 36 262 0 0 24 29 5 213 81,30 Kecepatan Menanggapi Keluhan 0 0 1 32 25 256 4 27 8 19 0 158 61,72 Ketepatan Menanggapi Keluhan 0 1 1 51 5 234 1 18 8 31 0 185 79,06 Penampilan Kerapian Pengurus 0 5 11 32 10 221 0 6 20 31 1 201 90,95 Keterangan: Yi : Total Skor Kepentingan Xi : Total Skor Persepsi Kinerja TKi : Tingkat Kesesuaian Responden

6.1.2.2. Kecepatan Menanggapi Keluhan

Keluhan biasanya timbul akibat ada ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan dengan yang terjadi. Oleh karena itu pelayanan yang baik akan menanggapi keluhan yang muncul di dalam waktu yang singkat. Sebaran kepentingan atribut ini dinyatakan penting oleh 55 persen responden dengan total skor sebesar 256. Sebaran persepsi responden terhadap kinerja atribut ini dominan di dua persepsi, yaitu tidak baik dan baik masing-masing sebesar 46,5 dan 32,7 persen dengan total skor sebesar 158. Selisih sebaran kepentingan dan persepsi kinerja disebabkan oleh, waktu tunggu yang dialami oleh anggota untuk mendapatkan respon dari keluhan mereka rata-rata setelah satu hari dari keluhan disampaikan. Tingkat kesesuaian responden pada atribut ini sebesar 61,7 persen atau keinginan responden masih belum sesuai dengan kondisi sebenarnya. 56

6.1.2.3. Ketepatan Menanggapi Keluhan

Ketepatan dalam menanggapi keluhan dapat dilihat dari seberapa baik keluhan pelanggan di atasi oleh penyedia jasa. Penelitian ini, atribut mengenai ketepatan menanggapi keluhan memiliki sebaran kepentingan tertinggi berada pada kategori penting. Hasil jawaban dari responden sebanyak 87,9 persen, dengan total skor mencapai 234. Sebaran persepsi responden tertinggi terhadap kinerja atribut ini berada pada kategori baik, dengan jumlah responden yang memilih sebesar 53,4 persen, dan total skor mencapai 185. Perbedaan sebaran kepentingan dengan persepi kinerja atribut ini disebabkan oleh tanggapan dari pengurus sudah sesuai dengan keluhan responden. Tanggapan terhadapan keluhan sudah memuaskan responden, walau belum mencapai sangat memuaskan. Tingkat kesesuaian responden atribut ini sebesar 79,06 persen atau penerapan atribut ini belum sesuai dengan keinginan anggota.

6.1.2.4. Penampilan Kerapian Pengurus

Penampilan kerapian penyedia jasa dinyatakan penting untuk dijalankan oleh 52 persen Responden, dengan total skor sebaran kepentingan sebesar 221. Persepsi responden terhadap kinerja atribut ini termasuk ke dalam kategori baik, dipilih oleh 53,4 persen responden, dengan total skor sebesar 201. Penampilan Kerapian Pengurus sudah dianggap baik oleh responden. Pengurus sudah menggunakan pakaian yang rapi dan bersepatu, walau belum menggunakan seragam. Tingkat kesesuaian responden atribut ini berada pada skor 90,95 atau kenyataan yang terjadi masih belum sesuai dengan keinginan responden.

6.1.3 Sebaran Kepentingan dan Persepsi Kinerja Kelompok Pemasaran Susu

Pada kelompok ini terdapat tiga atribut yaitu, Penghubung Anggota Dengan IPS, Penetapan Harga Susu dan Pengujian Kualitas Susu. Berikut hasil sebaran kepentingan dan persepsi kinerja atribut menurut responden. 57 Tabel 19. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden Kelompok Pemasaran Susu Atribut Sebaran Kepentingan Yi Sebaran Persepsi Kinerja Xi TKi STP TP CP P SP STB TB CB B SB Penghubung Anggota dengan IPS 0 0 2 30 26 256 0 2 23 32 1 206 80,47 Penetapan Harga Susu 0 0 0 26 32 264 0 2 21 22 13 220 83,33 Pengujian Kualitas Susu 0 0 0 17 41 273 0 12 8 25 13 213 78,02 Keterangan: Yi : Total Skor Kepentingan Xi : Total Skor Persepsi Kinerja TKi : Tingkat Kesesuaian Responden

6.1.3.1. Penghubung Anggota Dengan IPS

Koperasi susu merupakan wadah bagi peternak sapi perah untuk memasarkan produksi mereka. Bersama-sama dengan anggota yang lainnya, peternak dapat menjalin hubungan dengan Industri Pengolahan Susu IPS. Menurut responden atribut ini penting untuk dijalankan dengan jumlah pemilih 64 persen responden. Total skor sebaran kepentingan untuk atribut ini sebesar 256. Sementara itu persepsi terhadap kinerja, responden menganggap atribut ini sudah baik yang dipilih oleh 55 persen responden, dengan total skor sebesar 206. Persepsi responden terhadap atribut ini sudah baik, karena selama ini dengan adanya hubungan dengan IPS tidak membuat peternak merasa tertekan oleh kebijakan dan aturan yang dikeluarkan oleh IPS. Proses penyetoran susu peternak juga sudah berjalan dengan baik dan lancar. Tingkat kesesuaian responden terhadap atribut ini sebesar 80,47 persen, atau responden masih merasakan pelayanan atribut ini belum sesuai dengan keinginan mereka.

6.1.3.2. Penetapan Harga Susu

Harga susu yang diterima oleh Peternak sapi perah merupakan harga yang ditetapkan oleh IPS ditambah dengan fee untuk koperasi. Responden menjawab artibut ini sangat penting. Jumlah responden yang memilih sangat penting sebesar 55 persen dengan total skor kepentingan mencapai 264. Sebaran persepsi kinerja 58 pelayanan atribut ini dianggap sudah baik oleh responden, yaitu sebesar 37,9 persen, memiliki perbedaan yang tipis dengan kategori cukup baik dengan tingkat keterpilihan responden 36,2 persen dengan total skor sebesar 220. Sebaran kepentingan yang masih tinggi dibanding dengan persepsi kinerja karena sebagian besar responden menerima harga susu dalam kisaran Rp.2800,- sampai Rp.4.000,- perliter. Masih sedikit responden yang mendapatkan harga susu di atas Rp.4.000,- perliternya. Tingkat kesesuaian atribut ini berada pada angka 83,33 persen, atau kinerja atribut masih belum sesuai dengan keinginan responden.

6.1.3.3. Pengujian Kualitas Susu

Pengujian kualitas susu dilakukan oleh koperasi dan IPS. Koperasi wajib melakukan uji alkohol kepada setiap susu peternak yang akan disetor. Dalam kurun waktu tertentu, koperasi juga melakukan pengujian Total Solid susu atau kandungan bahan kering yang dimiliki susu. IPS melakukan pengujian kandungan TS dan Total Plate Count TPC, yang merupakan pengujian terhadap kandungan unit bakteri per milliliter susu. Sebaran kepentingan atribut ini dinilai sangat penting oleh 70,6 persen responden, dengan total skor kepentingan yang mencapai 273. Sedangkan untuk tingkat persepsi responden terhadap kinerja atribut, 43 persen responden beranggapan atribut ini termasuk ke dalam kategori baik, dengan total skor sebesar 213. Persepsi responden terhadap kinerja atribut ini bahwa pengujian kualitas susu sering dilakukan. Responden sebanyak 12 orang juga menjawab tidak baik, menurut mereka pengujian kualitas susu sering tidak dilakukan. Tingkat kesesuaian atribut ini sebesar 78,02 persen, atau masih belum memenuhi keinginan responden.

6.1.4. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden Kelompok Penjualan Konsentrat

Kelompok ini terbagi ke dalam empat atribut, yaitu: Harga Jual Konsentrat, Pemenuhan Kebutuhan Konsentrat, KualitasMutu Konsentrat dan Waktu Ketersediaan Konsentrat. Berikut sebaran kepentingan dan persepsi terhadap kinerja atribut kelompok ini: 59 Tabel 20. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden Kelompok Penjualan Konsentrat Atribut Sebaran Kepentingan Yi Sebaran Persepsi Kinerja Xi TKi STP TP CP P SP STB TB CB B SB Harga Jual Konsentrat 0 1 4 49 4 230 18 26 9 5 0 117 50,87 Pemenuhan Kebutuhan Konsentrat 0 0 2 45 11 241 0 0 12 1 45 265 109,96 KualitasMutu Konsentrat 0 0 0 20 38 270 8 36 11 3 0 125 46,30 Waktu Ketersediaan Konsentrat 0 0 0 47 11 243 0 0 4 2 52 280 115,23 Keterangan: Yi : Total Skor Kepentingan Xi : Total Skor Persepsi Kinerja TKi : Tingkat Kesesuaian Responden

6.1.4.1. Harga Jual Konsentrat

Harga konsentrat merupakan komponen biaya yang tinggi dalam memelihara sapi perah. Sapi perah akan membutuhkan konsentrat sekitar lima persen dari berat badannya setiap hari. Responden sebanyak 84,48 persen menjawab kepentingan atribut ini berada pada kategori penting, dengan total skor sebesar 230. Sebaran untuk persepsi kinerja atribut, responden sebesar 44,8 persen menganggap atribut ini berada pada kategori yang tidak baik, dengan total skor sebesar 117. Persepsi yang belum baik ini disebabkan oleh responden yang manganggap harga jual konsentrat terasa sedikit lebih mahal dibandingkan dengan harga ditempat lain. Sebanyak 18 orang responden menganggap harga konsentrat yang dijual oleh KUD Giri Tani jauh lebih mahal dibandingkan dengan yang dijual di tempat lain. Tingkat kesesuaian responden atribut ini sebesar 50,87 persen atau belum sesuai dengan keinginan responden.

6.1.4.2. Pemenuhan Kebutuhan Konsentrat

Kebutuhan konsentrat oleh peternak sapi perah tergantung kepada jumlah yang dipelihara. Responden, sebanyak 77,59 persen manyatakan bahwa atribut ini termasuk ke dalam kategori penting, dengan total skor kepentingan mencapai 241. 60 Sebaran persepsi responden terhadap kinerja atribut ini dominan pada kategori sangat baik, dengan total skor sebesar 265, dari anggapan 77,59 persen responden. Sebaran persepsi kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan sebaran kepentingan karena, responden merasa seluruh kebutuhan mereka dapat terpenuhi. Ketersediaan konsentrat di KUD Giri Tani selalu melimpah, sehingga berapapun kebutuhan responden dapat terpenuhi. Tingkat kesesuaian responden pada atribut ini sebesar 109,96 persen atau keinginan responden sudah dapat dipenuhi.

6.1.4.3. KualitasMutu Konsentrat

Mutu pakan yang diberikan akan mempengaruhi kulitas dan kuantitas susu yang dihasilkan. Menurut 65,52 responden, atribut ini berada di dalam kategori sangat penting, dengan total skor sebesar 270. Sedangkan persepsi 62,07 persen responden terhadap kinerja atribut ini berada pada kategori tidak baik, dengan total skor persepsi sebesar 125. Selisih yang jauh antara sebaran kepentingan dengan sebaran persepsi kinerja disebabkan oleh responden sering menemukan benda-benda asing di dalam konsentrat. Benda asing yang sering mereka temukan adalah serat goni dan pasir, walaupun jarang menemukan kutu dan konsentrat yang sudah busuk. Tingkat kesesuaian responden terhadap atribut ini sebesar 40,63 persen, atau masih jauh dari apa yang dinginkan oleh responden.

6.1.4.4. Waktu Ketersediaan Konsentrat

Waktu ketersediaan konsentrat menjadi salah satu prioritas peternak. Mengingat ketergantungan kualitas dan kuantitas susu yang tinggi terhadap pakan konsentrat. Untuk atribut ini responden, sebanyak 81 persen menganggap atribut ini termasuk ke dalam kategori penting, dengan total skor kepentingan mencapai 243. Tingkat persepsi kinerja atribut ini berada di kategori sangat baik, hasil jawaban dari 89,66 persen responden, dengan total skor 280. Responden menyatakan bahwa ketersediaan konsentrat selalu ada saat mereka butuhkan. Mereka tidak perlu menunggu untuk mendapatkan konsentrat yang dibutuhkan. Tingkat kesesuaian responden untuk atribut ini sebesar 115,23 persen, atau sudah mampu memenuhi keinginan responden. 61

6.1.5. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden Kelompok Bantuan Medis Ternak

Kelompok ini terdiri dari lima atribut yaitu: Konsultasi Medis Keswan Ternak, TerapiPengobatan Ternak, Menyediakan Obat-obatan, Menyediakan Fasilitas Terapi Ternak dan Jasa Inseminasi Buatan. Berikut adalah sebaran kepentingan dan persepsi kinerja atribut pelayanan kelompok bantuan medis ternak KUD Giri Tani menurut responden. Tabel 21. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden Kelompok Bantuan Medis Ternak Atribut Sebaran Kepentingan Yi Sebaran Persepsi Kinerja Xi TKi STP TP CP P SP STB TB CB B SB Konsultasi Medis Ternak 0 0 2 44 12 242 7 17 2 30 2 177 73,14 TerapiPengobatan Ternak 0 0 2 23 33 263 6 12 7 30 3 186 70,72 Menyediakan Obat-obatan 0 0 1 36 21 252 4 20 16 18 0 164 65,08 Menyediakan Peralatan Terapi Ternak 0 0 3 40 15 244 0 5 17 35 1 206 84,43 Jasa Inseminasi Buatan 0 0 4 8 46 274 0 16 29 13 0 171 62,41 Keterangan: Yi : Total Skor Kepentingan Xi : Total Skor Persepsi Kinerja TKi : Tingkat Kesesuaian Responden

6.1.5.1. Konsultasi Medis Keswan Ternak

Konsultasi tentang kesehatan ternak dapat memberikan pengetahuan dan masukan bagi peternak. Menurut responden, sebaran kepentingan atribut ini termasuk kedalam kategori penting, yang dipilih oleh 75,86 persen responden dengan total skor kepentingan mencapai 242. Sebaran persepsi kinerja atribut ini berada pada kategori baik, atau 51,7 persen dari jawaban responden. Sebaran persepsi sebesar ini diperoleh, karena responden menganggap penjelasan yang diberikan oleh petugas medis sudah baik dan dapat dimengerti oleh mereka, walaupun belum semuanya dapat dijalankan dengan baik. Tingkat kesesuaian 62 atribut ini berada pada tingkat 73,14 persen, atau masih belum mampu memenuhi keinginan anggota.

6.1.5.2. TerapiPengobatan Ternak

Pengobatan merupakan jalan atau cara untuk mengatasi masalah yang gagal diantisipasi. Kegagalan antisipasi berpeluang besar untuk menimbulkan kondisi sakit pada ternak. Responden menganggap sebaran kepentingan atribut ini termasuk ke dalam kategori sangat penting, yang dipilih oleh 56,9 persen responden, dengan total skor kepentingan sebesar 263. Sebaran persepsi kinerja atribut ini berada pada kategori baik, yang dipilih oleh 51,7 persen responden. Perbedaan sebaran kepentingan dan persepsi kinerja yang terjadi disebabkan oleh beberapa responden menjawab kinerja atribut ini dalam kategori sangat tidak baik dan tidak baik. Penyebab dari respon ini adalah, karena responden kadang menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan pengobatan untuk ternak mereka. Responden sebanyak 12 orang juga menyatakan bahwa kondisi ternak mereka tetap seperti semula, walaupun sudah diterapi. Tingkat kesesuaian responden atribut ini berada pada tingkat 70,72 persen atau masih belum dapat memenuhi keinginan responden.

6.1.5.3. Menyediakan Obat-obatan

Obat-obatan merupakan “racun” yang dikonsumsi dalam batas dan kondisi tertentu. Pengobatan merupakan kegiatan memanfaatkan atau mendayagunakan senyawa “racun” tersebut. Menurut responden sebaran kepentingan atribut ini dianggap penting, yang dipilih oleh 62 persen responden, dengan total skor kepentingan sebesar 252. Sebaran persepsi kinerja atribut ini berada pada kategori tidak baik, hasil jawaban dari 34,48 persen responden. Sebaran persepsi kinerja yang rendah disebabkan oleh ketersediaan obat-obatan yang belum tentu tersedia.Tingkat kesesuaian responden atribut ini berada pada tingkat 65,08 persen atau belum sesuai dengan keinginan responden. 63

6.1.5.4. Menyediakan Peralatan Terapi Ternak

Peralatan yang tersedia dan terawat dengan baik akan membantu di dalam memberikan terapi kepada ternak. Sebaran kepentingan atribut ini menurut responden dianggap berada pada kategori penting, yang dipilih oleh 68,97 persen responden, dengan total skor kepentingan sebesar 244. Sebaran persepsi kinerja atribut ini berada pada kategori baik, hasil jawaban dari 60,34 persen responden. Menurut responden peralatan yang dimiliki oleh petugas medis KUD Giri Tani telah tersedia dan terawat dengan baik. Sementara itu, tingkat kesesuaian responden atribut ini sebesar 84,43 persen atau masih belum sesuai dengan keinginan responden

6.1.5.5. Jasa Inseminasi Buatan

Inseminasi buatan merupakan jalan untuk mendapatkan anakan sapi perah dengan cara menempatkan semen beku, tanpa kopulasi alami sapi jantan. Melalui cara ini bisa didapatkan keturunan sapi perah dari pejantan unggul dalam jumlah yang lebih banyak. Inseminasi yang berhasil akan menghasilkan anakan, yang secara langsung akan meningkatkan produksi susu. Sebaran kepentingan atribut ini menurut responden berada pada kategori sangat penting, yang dipilih oleh 79,31 persen responden, dengan total skor kepentingan sebesar 274. Sedangkan sebaran persepsi kinerja atribut ini dianggap berada pada kategori cukup baik yang merupakan hasil jawaban dari 50 persen responden. Perbedaan ini disebabkan oleh hasil inseminasi kadang-kadang tidak berhasil. Respnden selain itu juga merasa menunggu lama untuk dapat dilayani, karena hanya ada satu inseminator untuk seluruh wilayah kerja KUD Giri Tani yang meliputi dua Kecamatan, Cisarua dan Megamendung. Tingkat kesesuaian responden atribut ini sebesar 62,41 persen atau masih belum sesuai dengan keinginan responden.

6.1.6. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden Kelompok Keuangan Koperasi

Atribut yang termasuk kedalam kelompok ini terdapat dua atribut, yaitu: Bantuan Kredit Dari Koperasi dan Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota. Berikut hasil sebaran kepentingan dan sebaran persepsi kinerja atibut menurut responden: 64 Tabel 22. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden Kelompok Keuangan Koperasi Atribut Sebaran Kepentingan Yi Sebaran Persepsi Kinerja Xi TKi STP TP CP P SP STB TB CB B SB Bantuan Kredit dari Koperasi 0 5 4 43 6 226 50 2 4 2 0 74 33,04 Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota 0 3 0 44 11 237 0 10 0 26 22 234 98,73 Keterangan: Yi : Total Skor Kepentingan Xi : Total Skor Persepsi Kinerja TKi : Tingkat Kesesuaian Responden

6.1.6.1. Bantuan Kredit Dari Koperasi

UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan. Responden sebanyak 74,14 persen menganggap kepentingan atribut ini termasuk ke dalam kategori penting, dengan total skor kepentingan sebesar 224. Mereka menganggap dengan adanya bantuan kredit akan dapat meningkatkan kinerja usaha mereka. Sebaran persepsi kinerja atribut ini berada pada kategori sangat tidak baik, yang merupakan hasil jawaban dari 86,21 persen responden. Perbedaan sebaran ini terjadi karena responden sangat menginginkan adanya bantuan kredit dari KUD Giri Tani, tetapi selama ini kebanyakan dari mereka belum dapat menikmati kredit dari KUD Giri Tani. Permasalahan ini disebabkan karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh KUD Giri Tani. Begitu juga dengan tingkat kesesuaian responden atribut ini hanya berada pada tingkat 33,04 persen atau masih jauh dari apa yang dinginkan responden. 65

6.1.6.2. Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota

Pembagian Sisa hasil usaha pada koperasi biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh anggota koperasi. Semakin besar andil anggota, akan semakin besar pula Sisa Hasil Usaha SHU yang diterima anggota. Sebaran kepentingan atribut ini berada pada kategori penting, yang dipilih oleh 75,86 persen responden, dengan total skor kepentingan sebesar 237. Sebaran persepsi kinerja atribut ini berada pada kategori baik, hasil jawaban dari 44,83 persen responden. Perbedaan sebaran ini disebabkan oleh pemberian SHU kepada anggota sudah tepat waktu. Pemberian SHU biasanya pada saat menjelang hari raya Idul Fitri. Tingkat kesesuaian responden atribut ini berada pada tingkat 98,73 persen atau masih belum sesuai dengan keinginan responden 6.2. Analisis Tingkat Kepentingan dan Persepsi Responden Terhadap Kinerja Atribut Pelayanan KUD Giri Tani Salah satu cara untuk meningkatkanan kualitas pelayanan, dapat dilakukan pendekatan dengan memperbaiki kualitas kinerja pelayanan KUD Giri Tani, mengingat tingkat kepentingan atribut sudah cukup tinggi. Upaya peningkatan kualitas kinerja pelayanan biasanya akan terkendala oleh terbatasnya sumber daya yang dimiliki oleh KUD Giri Tani. Oleh sebab itu ada prioritas yang dijalankan. Ada beberapa atribut yang harus mendapatkan perhatian terlebih dahulu dibanding atribut lainnya. Penentuan atribut yang mendapatkan alokasi sumber daya terlebih dahulu dengan memperhatikan tingkat kepentingan dan kinerja atribut. Atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, tetapi masih belum memiliki tingkat kinerja yang tinggi dapat dipertimbangkan terlebih dahulu. 66 Tabel 23. Rata-Rata Tingkat Kinerja dan Kepentingan Atribut Pelayanan KUD Giri Tani No Kode Atribut Kinerja Xi Kepentingan Yi 1 A1 Kemudahan Proses Menjadi Anggota 4.55 4.02 2 A2 Pencatatan Data Peternak 3.78 4.03 3 A3 Pelaksanaan Rapat Anggota 3.14 4.17 4 B1 Keramahan Pengurus Melayani Anggota 3.67 4.52 5 B2 Kecepatan Menanggapi Keluhan Anggota 2.72 4.41 6 B3 Ketepatan Menanggapi Keluhan Anggota 3.19 4.03 7 B4 Penampilan Kerapian Pengurus 3.47 3.81 8 C1 Penghubung Anggota Dengan IPS 3.55 4.41 9 C2 Penetapan Harga Susu 3.79 4.55 10 C3 Pengujian Kualitas Susu 3.67 4.71 11 D1 Penetapan Harga Jual Konsentrat 2.02 3.97 12 D2 Pemunuhan Jumlah Konsentrat 4.57 4.16 13 D3 KualitasMutu Konsentrat 2.16 4.66 14 D4 Waktu Ketersediaan Konsentrat 4.83 4.19 15 E1 Konsultasi Medis Keswan Ternak 3.05 4.17 16 E2 TerapiPengobatan Ternak 3.21 4.53 17 E3 Menyediakan Obat-obatan 2.83 4.34 18 E4 Menyediakan Fasilitas Terapi Ternak 3.55 4.21 19 E5 Jasa Inseminasi Buatan 2.95 4.72 20 F1 Bantuan Kredit Dari Koperasi 1.28 3.86 21 F2 Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota 4.03 4.09 Rata-rata 4.27 3.33 Untuk mempermudah usaha tersebut dapat menggunakan alat bantu. Alat bantu yang digunakan pada penelitian ini adalah diagram kartesius. Diagram kartesius akan dapat menunjukkan tingkat kepentingan dan persepsi semua atribut. Diagram kartesius akan dibagi menjadi empat kuadran. Pembagian diagram kartesius dengan cara membuat perpotongan sumbu X sebagai tingkat persepsi kinerja dengan sumbu Y sebagai tingkat kepentingan. Perpotongan ini akan memberikan gambaran keadaan yang berbeda-beda antara setiap atribut. Hasil perhitungan pada penelitian ini sumbu X mengalami perpotongan pada titik 3,33 sedangkan sumbu Y pada titik 4,27. 67 F1 D1 D3 B4 A2 F2 B3 A1 D2 D4 E4 E3 B2 E5 E2 C1 C3 C2 B1 E1 A3 3.70 3.90 4.10 4.30 4.50 4.70 4.90 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 TINGKAT PERSEPSI KINERJA TI NG KA T KE P EN TI N GA N Kuadran I Prioritas Utama Kuadran II Pertahankan Prestasi Kuadran III Prioritas Rendah Kuadran IV Berlebihan Gambar 4. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Tingkat Persepsi Kinerja Pelayanan KUD Giri Tani Keterangan: Kuadran I Prioritas Utama: B2 : Kecepatan Menanggapi Keluhan D3 : KualitasMutu Konsentrat E2 : TerapiPengobatan Ternak E3 : Menyediakan Obat-obatan E5 : Jasa Inseminasi Buatan Kuadran II Pertahankan Prestasi: B1 : Keramahan Pengurus Melayani Anggota C1 : Penghubung Anggota dengan IPS C2 : Penetapan Harga Susu C3 : Pengujian Kualitas Susu Kuadran III Prioritas Rendah: A3 : Pelaksanaan Rapat Anggota B3 : Ketepatan Menanggapi Keluhan 68 D1 : Penetapan Harga Jual Konsentrat E1 : Konsultasi Medis Keswan Ternak F1 : Bantuan Kredit Dari Koperasi Kuadran IV Berlebihan : A1 : Kemudahan Proses Menjadi Anggota A2 : Pencatatan Data Peternak B4 : PenampilanKerapian Pengurus D2 : Memenuhi Jumlah Konsentrat D4 : Waktu Ketersedian Konsentrat E4 : Menyediakan Fasilitas Terapi Ternak F2 : Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota Berikut analisis setiap atribut yang terletak pada empat kuadran diagram kartesius:

1. Kuadran I Prioritas Utama

Pada diagram kartesius, setiap atribut yang terdapat di dalam kuadran ini, memiliki tingkat kepentingan yang tinggi. Tetapi pada kenyataannya, penerapan atribut ini belum mampu memenuhi harapan anggota. Kinerja atribut ini harus ditingkatkan, agar bisa masuk ke kuadran II Pertahankan Prestasi. Atribut di dalam kuadran ini dapat dijadikan atribut pertama yang mendapatkan alokasi sumber daya. Atribut yang berada di dalam kuadran ini adalah: Kecepatan Menanggapi Keluhan, KualitasMutu Konsentrat, TerapiPengobatan Medis Ternak, Menyediakan Obat-obatan dan Jasa Inseminasi Buatan. B2 Kecepatan Menanggapi Keluhan Peternak Kecepatan menanggapi keluhan yang dimaksud merupakan lamanya waktu yang dialami oleh anggota sampai keluhannya ditanggapi. Waktu yang menjadi ukuran di dalam atribut ini dimulai sejak anggota memberikan keluhan hingga mendapatkan tanggapan yang sesuai dengan keluhan. Menurut responden, atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, tetapi tingkat persepsi terhadap atribut ini masih rendah. Rendahnya tingkat persepsi kinerja diakibatkan oleh lamanya anggota mendapatkan tanggapan dari 69 keluhan mereka. Tanggapan muncul setelah menunggu satu hari atau lebih dari pertamakali keluhan disampaikan. Untuk itu koperasi dapat membuat skema kerja yang jelas dalam menerima keluhan. Setiap keluhan dapat dicatat, kemudian setiap perkembangan dari keluhan terus dipantau. Bisa juga setiap jenis keluhan ditanggapi oleh orang yang ditunjuk khusus, yang bertanggung jawab menyelesaikan keluhan tersebut dengan baik. D3 KualitasMutu Konsentrat KualitasMutu merupakan alasan untuk membeli konsentrat. Mutu pakan yang baik akan memberikan kontribusi yang signifikan di dalam proses produksi susu. Mutu pakan juga dapat dilihat dari sisi organoleptik, yang maliputi rasa, bau, wujud dan konsistensi bahan konsentrat. Konsentrat yang baik akan memiliki rasa yang sesuai dengan bahan baku konsentrat itu sendiri, tidak berbau aneh dan tidak berubah wujudnya. Pada penelitian ini kualitas pakan dilihat dari sisi cemaranbenda-benda asing yang berada di dalam konsentrat saja. Pada atribut ini tingkat kepentingan atribut ini sangat tinggi, tetapi hasil persepsi kinerja masih berada di bawah rata-rata total atribut. Kinerja yang rendah terhadap atribut ini disebabkan oleh banyaknya ditemukan benda-benda asing di dalam pakan, seperti pasir, serat goni dan lain-lainnya. Untuk itu pengurus dapat mempertimbangkan hubungan dengan pemasok konsentrat. Jika memang tidak baik, pemasok dapat diganti dengan yang lain, yang dapat memberikan konsentrat dengan kualitasmutu yang lebih baik. Rencana pemutusan hubungan dapat dibatalkan jika, pamasok bersedia meningkatkan kualitasmutu konsentrat yang mereka sediakan. E2 TerapiPengobatan Medis Ternak Pengobatan biasa dilakukan jika terjadi kegagaglan dalam mengantisipasi datangnya penyakit. Pengobatan yang sering dilakukan dengan mengkonsumsi obat-obatan racun dalam kadar dan kondisi tertentu. Menurut responden kinerja atribut ini masih belum memuaskan anggota koperasi, padahal tingkat kepentingan atribut ini berada di atas tingkat kepentingan rata-rata. Untuk hasil dari pengobatan yang dilakukan petugas medis rata-rata responden menjawab 70 sudah baik. Rendahnya tingkat persepsi kinerja atribut muncul akibat, responden kadang harus menunggu lama untuk mendapatkan pengobatan untuk ternak mereka. Lama waktu yang diperlukan karena jumlah tenaga medis yang kurang. KUD Giri Tani hanya memiliki satu orang tenaga medis untuk seluruh wilayah kerja yang meliputi dua Kecamatan, Cisarua dan Mega Mendung. KUD Giri Tani dapat memprioritaskan penambahan jumlah tenaga medis untuk meningkatkan kinerja atribut ini. Sehingga satu orang tenaga medis dapat melayani 30 orang peternak. E3 Menyediakan Obat-obatan Responden menjawab, atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi. Tetapi kinerja atribut ini dianggap belum baik. Padahal obat-obatan merupakan senyawa yang jamak digunakan dalam proses pengobatan. Disamping itu pengobatan juga hanya dapat dilakukan oleh orang yang ahli dibidang pengobatan. Oleh karena itu permasalahan atribut ini hampir mirip dengan atribut TerapiPengobatan Medis Ternak, karena memiliki kaitan yang erat. Peranan Tenaga medis semakin terlihat penting disini, karena obat-obatan yang tersedia tidak dapat dimanfaatkan jika tidak tahu cara menggunakannya. Kadang, peternak beruaha sendiri mengobati ternak mereka berdasarkan intuisi mereka, padahal tindakan mereka belum tentu benar dan berpotensi menyalahi kaidah medis. Seperti luka pada ternak diobati dengan abu dan garam saja. Oleh karena itu, koperasi harus memprioritaskan penambahan jumlah tenaga medis dengan yang cakap dan terampil serta menyediakan obat-obatan yang murah dan bermutu. E5 Jasa Inseminasi Buatan IB Inseminasi buatan merupakan penempatan semen pejantan tanpa peristiwa kopulasi alami. Inseminasi harus dilakukan pada waktu dan cara yang tepat. Kondisi optimal untuk inseminasi harus diketahui dengan baik, karena jika tidak inseminasi akan gagal. Kegagalan berarti biaya yang dikeluarkan terbuang percuma. Konsekuensi kegagalan berarti tidak ada bibit baru yang dihasilkan dan jika tidak ada anak, berarti tidak ada susu yang dapat diproduksi. 71 Responden menganggap atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang tingi. Tetapi pelaksananan atribut ini masih dianggap belum baik oleh responden. Kinerja yang rendah pada atribut ini menurut responden disebabkan oleh jumlah tenaga inseminator yang kurang. KUD Giri Tani hanya memiliki satu orang inseminator untuk seluruh wilayah kerja. Seringkali masa birahi ternak terlewatkan, karena petugas belum datang, karena masih mengurusi ternak yang lainnya. KUD Giri Tani perlu menambah jumlah tenaga inseminator, atau bisa juga dengan menunjuk dan melatih salah seorang peternak disetiap kelompok mereka untuk dapat melakukan inseminasi dengan baik dan benar. Sehingga masa birahi ternak dapat dioptimalkan.

2. Kuadran II Pertahankan Prestasi

Kuadran ini merupakan tempat untuk atribut yang memiliki tingkat kepentingan dan persepsi kinerja yang tinggi. Oleh karena itu atribut yang berada di dalam kuadran ini harus dipertahankan prestasinya. Empat atribut pelayanan KUD Giri Tani termasuk ke dalam kuadran ini, yaitu: Peranan Penghubung Anggota Dengan IPS, Penetapan Harga Susu, Pengujian Kualitas Susu dan Keramahan Pengurus Melayani Anggota. Berikut penjelasan mengenai atribut tersebut di atas: B1 Keramahan Pengurus Melayani Anggota Keramahan merupakan bagian dari nilai dasar di dalam berinteraksi. Setiap orang pada hakikatnya ingin dilayani dengan ramah. Begitu juga dengan peternak sapi perah, mereka ingin mendapatkan sambutan yang baik saat berhubungan dengan koperasi. Sehingga nilai tingkat kepentingan atribut ini bernilai tinggi, begitu juga dengan persepsi terhadap kinerja atribut ini, sudah dianggap baik oleh responden. Kinerja atribut ini sudah baik ditandai dengan senyuman dan sapa dari pengurus dalam melayani anggota. C1 Peranan Penghubung Anggota Dengan IPS Koperasi susu merupakan mediator antara peternak sapi perah dengan Industri Pengolahan Susu IPS. Tanpa koperasi, peternak tidak dapat langsung 72 memasarkan produksi mereka ke IPS. Peranan koperasi menjadi penting, mengingat sebagian besar peternak sapi perah di KUD Giri Tani dan Indonesia pada umunya masih tergolong peternakan rakyat, yang hanya memelihara sapi perah di bawah 20 ekor. Bahkan banyak yang memiliki sapi perah hanya dua sampai tiga ekor sapi perah saja. Selama ini peternak telah merasakan manfaat yang besar dengan bergabung dengan KUD Giri Tani. Sehingga tingkat persepsi peternak terhadap kinerja atribut ini sudah tinggi, disamping tingkat kepentingan atribut ini juga tinggi. C2 Penetapan Harga Susu Penetapn harga susu oleh IPS dilakukan berdasarkan kualitas. Kualitas susu berpatokan kepada Total Solid TS atau jumlah bahan kering protein dan lemak susu, berat jenis susu dan Total Plate Count TPC atau jumlah kandungan bakteri per milliliter susu. Kemudian KUD mengenakan fee untuk setiap liter susu yang dibeli oleh IPS kepada peternak. Saat ini peternak sudah merasa mendapatkan harga yang baik. Harga yang diterima oleh sebagian besar peternak berkisar antara Rp. 3.000,00 sampai dengan Rp. 4.000,00 per liter susu. C3 Pengujian Kualitas Susu Pengujian kualitas susu yang dilakukan oleh KUD Giri Tani dan IPS sudah dianggp baik oleh peternak. Setiap kali penyetoran susu, selalu dilakukan pengujian alkohol. Kemudian pihak IPS juga melakukan uji TS, TPC dan Berat Jenis BJ terhadap susu peternak. Petenak saat ini juga menyadari bahwa susu mereka dihargai setelah diketahui kondisinya. Kualitas susu yang baik akan mendapatkan harga yang tinggi, dan sebaliknya. Sehingga peternak sendiri selalu berusaha untuk memperbaiki kualitas susu mereka.

3. Kuadaran III Prioritas Rendah

Atribut yang berada pada kuadran ini dianggap memiliki nilai tingkat kepentingan dan persepsi kinerja yang masih rendah oleh responden. Peningkatan kualitas pelayanan atribut ini dapat dilakuakan dengan meningkatkan kinerja atribut dan meningkatkan tingkat kepentingan atribut. Prioritas pada kuadran ini 73 diberikan setelah memperbaiki pelayanan di kuadran I.Prioritas Utama. Pada kuadran ini terdapat lima atribut pelayanan Yaitu: Pelaksanaan Rapat Umum, Ketepatan Menanggapi Keluhan, Penetapan Harga Jual Konsentrat, Konsultasi Medis keswan Ternak dan Bantuan Kredit Dari Koparerasi. Berikut penilaian responden terhadap pelayanan atribut di atas: A3 Pelaksanaan Rapat Umum Anggota Rapat anggota merupakan wadah bagi anggota untuk saling bertukar informasi. Sekaligus sebagai tempat untuk memberikan usul dan kritikan kepada koperasi. Pada rapat anggota juga terdapat kekuasaaan tertinggi dari koperasi. Pada rapat anggota dibahas bagaimana kondisi terkini koperasi. Tingkat kepentingan atribut ini cukup tinggi. Tetapi belum mampu melewati nilai rata-rata tingkat kepentingan atribut pelayanan. Begitu juga dengan tingkat persepsi kinerja atributnya. Hal ini bisa saja terjadi karena anggota belum paham dengan fungsi rapat anggota koperasi. Sehingga mereka belum menganggap penting atribut ini. Begitu juga dengan kinerja atribut ini, rapat anggota koperasi sering gagal dilakukan dengan alasan yang tidak jelas. B3 Ketepatan Menanggapi Keluhan Peternak Keluhan dapat muncul dari harapan responden yang tidak sesuai dengan kenyataan. Keluhan dapat muncul dari permasalahan yang beragam. Seperti, waktu yang lama untuk melakukan inseminasi, proses peminjaman uang yang lama dan mutu konsentrat yang tidak baik. Tingkat kepentingan atribut ini rendah akibat anggota belum menyadari betul, bahwa mendapatkan respon dari keluhan mereka merupakan bagian dari hak mereka sebagai anggota koperasi. Begitu juga kinerja atribut ini masih dirasa rendah karena responden merasa belum semua keluhan mereka dapat ditanggapi oleh koperasi dengan baik. D1 Penetapan Harga Jual Konsentrat Harga merupakan salah satu komponen yang paling mempengaruhi persepsi responden terhadap sebuah palayanan jasa. Penjualan konsentrat merupakan salah satu unit usaha KUD Giri Tani. Konsentrat dipasok oleh 74 pemasok ke KUD Giri Tani. Kemudian KUD Giri Tani mendapatkan fee atas konsentrat yang dijual. Responden menganggap tingkat kepentingan atribut ini termasuk ke dalam kategori penting. Karena menurut mereka harga konsentrat merupakan komponen biaya yang cukup besar dalam memproduksi susu. Begitu juga dengan kualitas konsentrat akan mempengaruhi kualitas susu. Tetapi menurut responden harga jual konsentrat di koperasi saat ini masih tergolong mahal, jika dibandingkan dengan harga konsentrat di tempat lain. Sehingga persepsi kinerja terhadap atribut ini masih rendah. Untuk itu, koperasi sebaiknya mengevaluasi hubungannya dengan pemasok. Jika ada yang labih baik, koperasi dapat mengganti pemasok. E1 Konsultasi Medis keswan Ternak Dari konsultasi medis keswan ternak, anggota diharapkan dapat mengetahui dengan jelas, apa sebenarnya yang terjadi dengan ternak mereka. Dari penjelasan itu diharapkan mereka dapat mengambil tindakan yang benar untuk mengatasinya. Kemudian dapat mencegah hal yang serupa dapat terulang kembali. Menurut responden atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, tetapi belum memiliki tingkat persepsi kinerja yang tinggi. Permasalahan ini terjadi karena kurangnya tenaga medis yang dimiliki oleh KUD Giri Tani. Jika peternak ingin malakukan konsultasi, petugas kadang sedang berada di lapangan, sehingga perlu dipertimbangkan untuk menambah jumlah tenaga medis ternak. F1 Bantuan Kredit Dari Koperasi Kredit merupakan suatu sarana keuangan bagi orang seorang atau sebuah badan usaha untuk meminjam yang dapat dipergunakan untuk membeli barang atau jasa dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang disepakati. UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan. 75 Atribut ini oleh responden, dianggap memiliki kategori yang penting. Sementara persepsi anggota terhadap kinerja atribut juga masih rendah. Hal ini disebabkan oleh, jumlah kredit yang tersedia dikoperasi masih terbatas. Sementara itu animo anggota terhadap kredit cukup besar. Sehingga kredit sulit untuk diakses oleh anggota. Untuk itu koperasi dapat mencari sumber pendanaan dari luar koperasi.

4. Kuadran IV Berlebihan

Kuadran ini memiliki tingkat kepentingan yang rendah. Tetapi menurut responden tingkat kinerja atribut dianggap tinggi. Oleh karena itu kinerja atribut ini dapat dikurangi sehingga sumber daya dapat dialokasikan untukmeningkatkan pelayanaan atribut lainnya. Disamping itu jika memungkinkan dapat dilakukan peningkatan tingkat kepentingan, dengan cara sosialisasi atau penyuluhan tentang kepentingan atribut. Atribut yang termasuk kedalam kuadran ini adalah: Proses Menjadi Anggota, Pencatatan Data Peternak, Penampilan kerapian Pengurus, Pemenuhan Jumlah konsentrat, Waktu Ketersediaan Konsentrat, Menyediakan Fasilitas Terapi Medis Ternak dan Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota. A1 Proses Menjadi Anggota Setiap orang yang ingin menjadi anggota koperasi, harus dapat memenuhi beberapa persyaratan. Diantaranya, harus memiliki sapi perah dan dapat menyetorkan susu setiap hari. Sedangkan untuk syarat administrasi, peternak harus mengisi formulir pendaftaran, menyerahkan pas foto dan membayar uang registrasi. Saat ini proses untuk menjadi anggota dianggap mudah oleh responden, dapat diikuti dan bisa diselesaikan dalam waktu satu hari kerja saja. Sehingga di dalam persepsi mereka kinerja atribut ini sudah baik dan memiliki tingkat kinerja yang tinggi.. A2 Pencatatan Data Peternak Pencatatan data penting untuk dilakukan. Menurut jawaban responden, tingkat kepentingan atribut ini masih belum penting. Sementara persepsi terhadap kinerja menurut responden sudah baik. Data yang dicatat dapat dimanfaatkan 76 untuk mengetahui perkembangan terkini dari koperasi. Data yang dicatat biasanya adalah data jumlah produksi, jumlah populasi dan hutang piutang koperasi. Untuk membuat atribut ini bisa berada pada kuadran II Pertahankan Prestasi dapat diberikan pemahaman atau sosialisasi kepada peternak tentang pentingnya pencatatan data oleh koperasi. Karena dengan data yang tercatat dengan baik peternak dapat mengetahui kondisi koperasi dengan transparan. Sekaligus melakukan pengawasan kinerja koperasi oleh anggota. B4 Penampilan Kerapian Pengurus Penampilan pengurus saat ini sudah menggunakan pakaian yang rapi. Pakaiann yang digunakan adalah kemeja, celana bukan jeans dan menggunakan sepatu. Walaupun belum menggunakan seragam. Menurut responden atribut ini tidak penting, karena bagi mereka yang penting adalah kualitas pelayanan pengurus kepada mereka. Jadi kondisi penampilan pengurus saat ini sudah baik dimata responden. Sehingga pengurus dapat lebih berkonsentrasi kepada peningkatan atribut yang lainnnya. D2 Pemenuhan Jumlah Kebutuhan Konsentrat Pelayanan atribut ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan terhadap konsentrat dan agar proses produksi susu tidak terganggu. Jumlah konsentrat yang dibutuhkan oleh setiap anggota berbeda-beda. Anggota juga dibatasi mangambil konsentrat sesuai dengan jumlah ternak mereka. Tingkat kepentingan atribut ini menurut anggota sudah berada pada kategori yang penting. Sedangkan kinerja atribut sudah dirasa sangat baik, karena seluruh kebutuhan mereka akan konsentrat selalu dapat dipenuhi oleh koperasi. D4 Waktu Ketersediaan Konsentrat Kinerja atribut ini menurut responden sudah sangat baik, tetapi tingkat kepentingan atribut ini belum melebihi tingkat kepentingan rata-rata atribut. Konsentrat selalu tersedia di gudang koperasi. Jumlah konsentrat selalu dapat mencukupi kebutuhan seluruh anggota koperasi. Kapanpun anggota membutuhkan mereka langsung dapat memeperoleh konsentrat di koperasi. 77 E4 Menyediakan Fasilitas Terapi Medis Ternak Fasilitas terapi perlu disediakan oleh koperasi. Fasilitas yang baik dan lengkap akan membantu proses terapi yang dilakukan. Kinerja atribut ini dianggap sudah baik oleh anggota, tetapi tingkat kepentingan atribut ini belum dapat melampaui tingkat rata-rata kepentingan atribut. Untuk membuat atribut ini berada pada kuaadran II Pertahankan Prestasi perlu dilakukan peningkatan tingkat kepentingan atribut ini. Peningkatan tingkat kepentingan dapat dilakukan dengan cara penyuluhan dan sosialisasi kepada petenak bahwa atribut ini penting untuk dilakukan. Fasilitas yang tersedia saat ini sudah mencukupi seperti, spoit, termomoter, peralatan infuse dan sebagainya. F2 Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota. Pembagian Sisa Hasil Usaha pada koperasi biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh anggota koperasi. Semakin besar andil anggota, akan semakin besar pula SHU yang diterima anggota. SHU yang semakin besar akan mengurangi manfaat yang diterima oleh anggota koperasi. Karena SHU diambil berdasarkan transaksi yang terjadi antara anggota dengan koperasi. Sebaiknya manfaat yang diterima oleh anggota yang harus ditingkatkan.

6.3. Tingkat Kesesuaian Atribut Pelayanan KUD Giri Tani

Analisis ini dilakukan untuk melihat seberapa jauh atribut pelayanan sudah dapat memenuhi harapan responden sebagai anggota KUD Giri Tani. Untuk mendapatakan nilai kesesuaian dilakukan dengan cara membandingkan skor kinerja atribut pelayanan dengan skor kepentingan atribut pelayanan. Dari table 37 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan, atribut pelayanan belum sesuai dengan harapan responden, karena masih berada pada level 78,15 persen. Tetapi, jika dilihat satu persatu, ada atribut yang memiliki tingkat kesesuaian yang berada diatas 100 persen, atau pelayanaan atribut sudah memenuhi harapan responden. Atribut pelayanan yang sudah dapat memenuhi harapan responden adalah, Kemudahan Proses Menjadi Anggota 113,30 persen, Pemenuhan Jumlah Pakan Yang Dibutuhkan Anggota 109,96 persen dan Waktu Ketersediaan Pakan 78 115,23 persen. Selebihnya atribut pelayanan masih belum dapat memenuhi harapan anggota. Tabel 24. Tingkat Kesesuaian Atribut Berdasarkan Jawaban Responden No Kode Atribut Xi Yi TKi 1 A1 Kemudahan Proses Menjadi Anggota 264 233 113.30 2 A2 Pencatatan Data Peternak 219 234 93.59 3 A3 Pelaksanaan Rapat AnggotaUmum 182 242 75.21 4 B1 Keramahan Pengurus Melayani Anggota 213 262 81.30 5 B2 Kecepatan Menanggapi Keluhan Anggota 158 256 61.72 6 B3 Ketepatan Menanggapi Keluhan Anggota 185 234 79.06 7 B4 Penampilan Kerapian Pengurus 201 221 90.95 8 C1 Fungsi Penghubung Anggota Dengan IPS 206 256 80.47 9 C2 Penetapan Harga Susu 220 264 83.33 10 C3 Pengujian Kualitas Susu 213 273 78.02 11 D1 Penetapan Harga Jual Konsentrat 117 230 50.87 12 D2 Pemunuhan Jumlah Konsentrat 265 241 109.96 13 D3 KualitasMutu Konsentrat 125 270 46.30 14 D4 Waktu Ketersediaan Konsentrat 280 243 115.23 15 E1 Konsultasi Medis Keswan Ternak 177 242 73.14 16 E2 TerapiPengobatan Ternak 186 263 70.72 17 E3 Menyediakan Obat-obatan 164 252 65.08 18 E4 Menyediakan Fasilitas Terapi Ternak 206 244 84.43 19 E5 Jasa Inseminasi Buatan 171 274 62.41 20 F1 Bantuan Kredit Dari Koperasi 74 224 33.04 21 F2 Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota 234 237 98.73

6.4. Customer Satisfaction Index