47
5.6. Jumlah Simpanan Anggota KUD Giri Tani
Pada Tabel 12 jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib pada tahun 2006 mengalami kenaikan yaitu sebesar 1,13 persen untuk simpanan pokok dan
6,71 untuk simpanan wajib. Sedangkan simpanan khusus mengalami kenaikan sebesar 1,61 persen.
Tabel 13. Jumlah Simpanan Anggota KUD Giri Tani Tahun 2005-2006
No. Jenis Simpanan
Tahun Perubahan
2005 2006
1. Simpanan Pokok
3.096.000 3.131.000
1,13 2. Simpanan
Wajib 21.029.350
22.441.350 6,71
3. Simpanan Khusus
148.742.817 151.146.870
1,61
Total 172.868.167 176.719.220
2,2
Sumber : RAT KUD Giri Tani 2005
Simpanan pokok merupakan simpanan yang dibayarkan oleh anggota sekali dalam selama menjadi anggota KUD Giri Tani. Simpanan pokok di KUD
Giri Tani jumlahnya sebesar Rp.10.000,-. Simpanan wajib adalah simpanan yang harus dibayarkan oleh anggota KUD Giri Tani setiap bulannya. Simpanan wajib
yang dibayarkan jumlahnya sebesar Rp.1.000,- perbulan. Simpanan Khusus merupakan simpanan yang digunakan sebagai penempatan dana siaga bagi
peternak. Jika suatu saat peternak tidak berproduksi susu atau memasuki masa kering kandang, simpanan ini dapat digunakan untuk tetap dapat mengambil
konsentrat di KUD Giri Tani.
5.7. Kegiatan Usaha KUD Giri Tani
5.7.1. Unit Usaha Persusuan
Unit usaha susu merupakan unit usaha yang melakukan aktivitas terbesar dalam KUD Giri Tani. Dalam aktivitasnya, unit usaha susu pada KUD ini
melakukan kegiatan penerimaan dan penjualan susu. Dalam kegiatannya, unit ini
berperan sebagai penyalur susu yang ditampung dan dikumpulkan dari peternak
untuk disalurkan ke Industri Pegolahan Susu IPS yaitu PT Cimory dan sebagian kecil dijual langsung ke konsumen. Di dalam ruangan yang bersebelahan langsung
48 dengan kantor utama KUD Giri Tani juga terdapat laboratorium untuk menguji
kandungan susu dan cooling unit. KUD Giri Tani mengambil susu dari peternak setiap pagi dan sore hari
dengan menggunakan truk dan mobil pick up. Setelah susu selesai diambil, susu segera dikirim ke PT Cimory. KUD Giri Tani mengirimkan susu langsung ke PT
Cimory tanpa didinginkan lebih dahulu di KUD Giri Tani. Karena PT Cimory bersedia menerima susu yang berasal langsung dari peternak tanpa harus
didinginkan pada coolling unit. Sehingga fasilitas yang dimiliki KUD Giri Tani seperti coolling unit dan laboratorium sudah jarang dimanfaatkan.
Kebanyakan dari anggota peternak sapi perah berdomisili di wilayah yang cukup jauh dari KUD Giri Tani. Ketersediaan truk dan mobil pick up lebih
mempermudah penyaluran susu segar mereka ke Tempat Penampungan Susu TPS. Selain itu ketersediaan fasilitas tersebut juga mempermudah unit makanan
ternak untuk menyalurkan konsentrat kepada anggota peternak sapi perah. Kegiatan pengangkutan susu dari KUD Giri Tani ke PT Cimory dilakukan dua
kali sehari, pada pagi dan sore hari. Jumlah kendaraan angkutan susu yang dimiliki, sebanyak tiga unit. Biaya antar susu dari peternak menuju PT Cimory
dikenakan sebesar Rp. 300,- per liter. Biaya ini secara otomatis dipotong pada saat penagihan pembayaran dari KUD Giri Tani ke peternak yang dilakukan pada
akhir bulan. Biaya pengiriman konsentrat untuk lokasi yang dekat sebesar Rp. 10 kg, sementara biaya pengiriman untuk daerah yang jauh sebesar Rp.20kg dan
biaya pengiriman untuk lokasi seperti Sampay dan Cipayung sebesar Rp. 25kg. Perincian mengenai pendapatan dari penggunaan transportasi ini dapat dilihat
pada Tabel 14.
49
Tabel 14. Pendapatan Jasa Angkutan KUD Giri Tani Tahun 2005-2006
No. Jasa Tahun
2005 Rp 2006 Rp
1. Transport Susu
22.703.110 20.119.457
2. Transport Makanan Ternak
9.465.060 12.298.975
3. Sewa Mobil Tangki
1.500.000
Total
33.668.170. 32.418.432 Sumber : KUD Giri Tani 2006
Pendapatan transportasi susu pada tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 11,38 persen, hal ini dikarenakan adanya peternak yang mengirimkan susu
langsung ke KUD sehingga tidak menggunakan jasa angkutan KUD. Sedangkan pendapatan jasa transpor makanan ternak pada ahun 2006 mengalami peningkatan
sebesar 29,94 persen. Peningkatan ini terjadi karena banyaknya pemesanan konsentrat untuk lokasi yang wilayahnya jauh. Sedangkan pendapatan sewa mobil
tangki diperoleh pada saat-saat tertentu apabila mobil disewa oleh pihak lain. Pada tahun 2006 tidak ada yang menyewa mobil tangki yang dimiliki oleh KUD Giri
Tani.
5.7.2. Unit Usaha Makanan Ternak
Unit usaha makanan ternak KUD Giri Tani menyediakan makanan ternak berupa konsentrat. KUD Giri Tani bekerja sama dengan pemasok-pemasok
makanan ternak diantaranya PT Prima Feed, Himpunan Saudara dan GKSI. Sampai saat ini KUD Giri Tani belum dapat memproduksi pakan ternak sendiri.
Hal ini dikarenakan berbagai kendala yang belum dapat diatasi seperti permodalan, bahan baku dan peralatan yang belum dapat terpenuhi.
KUD Giri Tani memiliki gudang khusus untuk menyimpan bahan makanan ternak dengan luas 130 m
2
dengan daya tampung 100 ton. Unit ini mendapatkan keuntungan melalui penjualan konsentrat dimana KUD Giri Tani
mengambil keuntungan sebesar Rp. 100 dari harga yang diberikan dari pemasok. Jumlah penjualan rata-rata konsentrat melalui KUD Giri Tani berkisar 60 ton per
50 bulannya. Pendapatan yang diterima pada tahun 2005 sebesar Rp. 1.052.061.500
dan mengalami penurunan pada tahun 2006 menjadi Rp. 1.039.109.750. Hal penting yang dijadikan peternak untuk memilih merk konsentrat
adalah kesukaan ternak mereka untuk memakan konsentrat tersebut. Apabila ternak sudah menyukai konsentrat dari salah satu merk tersebut maka peternak
tetap akan membelinya meskipun harganya lebih tinggi dibandingkan merk lainnya. Daftar merek dan harga konsentrat yang banyak dipesan oleh anggota
peternak dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Daftar Merk dan Harga Konsentrat KUD Giri Tani Tahun 2009
Tahun Jenis Konsentrat
Daftar Harga Rp kg
2006 Himpunan Bersaudara
HS 1.200
SBR 1.050
Prima Feed PF 1.050
2007 Himpunan Bersaudara
HS 1.400
Prima Feed I 1.650
Prima Feed II 1.450
2008 Himpunan Bersaudara
HS 1.400
Prima Feed I 1.650
Prima Feed II 1.450
Sumber : KUD Giri Tani 2009
5.7.3. Unit Usaha Simpan Pinjam
Unit usaha simpan pinjam ini dibentuk dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan anggota sebagai sarana untuk meminjam dan
menyimpan uang. Simpanan dari anggota peternak yang wajib dibayarkan terdiri dari simpanan wajib dan simpanan pokok. Sedangkan simpanan khusus diambil
dari uang pembelian susu oleh KUD Giri Tani. Unit usaha ini belum dapat menggaji karyawan yang ditugaskan khusus untuk menangani masalah
pembukuan, penagihan, serta hal-hal teknis lainnya. Sehingga unit usaha ini dipegang langsung oleh sekretaris KUD Giri Tani.
51
5.7.4. Unit Usaha Kesehatan Hewan Keswan
Unit usaha ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi hewan para peternak. Penanganan penyakit dilakukan apabila terdapat masalah
pada sapi yang dimiliki peternak yaitu dengan cara petugas kesehatan dari KUD Giri Tani memberikan pengobatan dan himbauan kepada peternak untuk merawat
sapinya dengan baik. Keberhasilan dalam penanganan penyakit sangat relatif dikarenakan ketersediaan obat yang terbatas. Selain itu unit ini juga memberikan
pelayanan dalam Inseminasi Buatan IB. Straw semen beku yang digunakan KUD Giri Tani berasal dari Balai Inseminasi Buatan BIB Lembang dan BIB
Singosari, Malang. Unit ini mendapat keuntungan dari penjualan semen beku dan jasa pengobatan kepada anggota peternak. KUD membeli straw dengan harga Rp.
12.000 dan menjualnya seharga Rp. 17.000. Harga yang dibayarkan oleh peternak belum termasuk peralatan yang mendukung serta jasa inseminator. Jasa untuk
inseminator yaitu sebesar Rp.8.000,-. Adapun pendapatan unit usaha keswan dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16.
Pendapatan Unit Usaha Kesehatan Hewan KUD Giri Tani Tahun 2005- 2006
No. Jenis Pendapatan
Tahun 2005 2006
1. Penjualan Straw
26.701.000 19.816.600
2. Jasa Pengobatan
11.331.500 8.241.500
Total 38.032.500 28.058.100
Sumber: KUD Giri Tani 2006
Pendapatan usaha keswan pada tahun 2006 mengalami penurunan baik dalam jumlah penjualan straw maupun jasa pengobatan. Penurunan dalam
penjualan straw yaitu sebesar 25,78 persen dan penurunan pendapatan jasa pengobatan sebesar 27,26 persen. Hal ini dikarenakan berkurangnya populasi sapi
pada tahun 2006 dari tahun sebelumnya sehingga pengguna jasa inseminasi dan pengobatan ikut berkurang.
52
VI PERSEPSI DAN KEPUASAN ANGGOTA PETERNAK SAPI PERAH KUD GIRI TANI
6.1. Hasil Sebaran Kepentingan dan Persepsi Kinerja Atribut Pelayanan KUD Giri Tani
Penelitian ini menggunakan 21 atribut untuk mengukur sebaran kepentingan dan persepsi kinerja pelayanan KUD Giri Tani. Atribut
dikelompokkan kedalam enam kelompok, yaitu: Administrasi koperasi, Budaya kerja pengurus koperasi, Pemasaran susu, Penjualan konsentrat ternak, Bantuan
medis ternak dan Keuangan koperasi. Berikut penjelasan mengenai sebaran kepentingan dan persepsi kinerja dari enam kelompok tersebut:
6.1.1. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Tingkat Kesesuaian Kelompok Administrasi Koperasi
Kelompok ini dibagi menjadi tiga atribut pelayanan koperasi yaitu: Kemudahan proses menjadi anggota, Pencatatan data peternak dan Pelaksanaan
Rapat umum anggota.
Tabel 17. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden
Kelompok Administrasi Koperasi
Atribut Sebaran Kepentingan
Yi Sebaran Persepsi Kinerja
Xi TKi
STP TP CP P SP STB TB CB B SB
Kemudahan Proses Menjadi
Anggota
0 5 4 34
15 233 0 2 3
14 39
264 113,3
Pencatatan Data Peternak
0 0 9 38
11 234 0 6
13 27
12 219
93,59
Pelaksanaan Rapat Anggota
0 0 7 34
17 242 0 23
7 25
3 182 75,21
Keterangan: Yi
: Total Skor Kepentingan Xi
: Total Skor Persepsi Kinerja TKi
: Tingkat Kesesuaian Responden
53
6.1.1.1. Kemudahan Proses Menjadi Anggota
Kemudahan proses menjadi anggota akan membantu untuk mempercepat anggota agar segera dapat menerima pelayanan dari KUD Giri Tani. Proses untuk
menjadi anggota, dimulai dengan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, seperti memiliki ternak sapi perah, menyetorkan susu, mengisi formulir
pendaftaran dan membayar iuran-iuran koperasi. Sebagian besar responden menganggap atribut ini penting 58,6 persen. Total skor keseluruhan untuk
sebaran kepentingan atribut ini sebesar 233. Tingkat persepsi kinerja pelayanan atribut ini, 67,2 persen responden menyatakan sangat baik dengan total skor
sebesar 264. Skor sebaran persepsi kinerja lebih tinggi dibandingkan dengan skor kepentingan, karena proses menjadi anggota koperasi dirasakan sangat mudah
oleh anggota. Proses menjadi anggota dapat diselesaikan dalam waktu satu hari kerja.Tingkat kesesuaian terhadap atribut ini sudah berada diatas angka 100
persen yaitu 113,30 berarti kinerja pelayanan KUD Giri Tani telah sesuai dengan apa yang dinginkan oleh anggota.
6.1.1.2. Pencatatan Data Peternak
Pencatatan yang baik akan memudahkan untuk mengetahui bagaimana perkembangan KUD Giri Tani selama ini. Sebanyak 65,5 persen responden
menganggap atribut ini penting untuk dilaksanakan oleh KUD Giri Tani, dengan total skor mencapai 234. Sebaran persepsi kinerja atribut ini sebesar 46,55 persen.
Total skor persepsi kinerja mencapai 219. Skor ini diperoleh dari persepsi responden yang menganggap pencatatan data peternak oleh koperasi telah
berjalan dengan baik. Mereka dapat mengetahui tentang data-data peternak, seperti catatan harian susu dan populasi ternak pada waktu tertentu. Nilai tingkat
kesesuaian responden terhadap pelayanan atribut ini belum dapat memenuhi keinginan anggota, dengan jumlah skor tingkat kesesuaian responden sebesar
93,59 persen.
6.1.1.3. Pelaksanaan Rapat Anggota
Rapat anggota di dalam sebuah koperasi merupakan sarana untuk memberikan saran atau untuk mendapatkan informasi bagi anggota koperasi.
54 Responden sudah mulai memahami bahwa rapat anggota dapat memberikan
manfaat kepada usaha mereka dalam memelihara sapi perah. Responden menganggap atribut ini penting untuk dijalankan 58,6 persen, dengan total skor
sebaran kepentingan mencapai 242. Persepsi anggota terhadap kinerja atribut pelayanan ini sebagian menganggap sudah berjalan dengan baik, jawaban dari
43,1 persen responden. Sementara 39,6 persen responden menganggap kinerja atribut pelayanan ini belum baik dari total skor sebesar 182. Persepsi kinerja
responden yang lebih rendah dibanding dengan tingkat kepentingannya karena anggota menganggap rapat anggota belum terlalu sering dilakukan. Mereka
menginginkan rapat anggota ditambah intensitasnya, sehingga mereka mendapatkan informasi yang lebih banyak tentang KUD Giri Tani dan tata
laksana pemeliharaan sapi perah yang baik. Tingkat kesesuaian responden atribut ini berada pada tingkat 75,21 persen atau belum sesuai dengan keinginan
responden
6.1.2. Sebaran Kepentingan dan Persepsi Kinerja Kelompok Budaya Kerja Pengurus
Kelompok ini merupakan gabungan dari empat atribut, yaitu Keramahan pengurus melayani anggota, Kecepatan menganggapi keluhan, ketepatan
menanggapi keluhan dan Penampilan kerapian pengurus.
6.1.2.1. Keramahan Pelayanan Pengurus
Keramahan merupakan sebuah bentuk penghargaan terhadap pelanggan. Keramahan menjadi wujud dari sebuah perhatian kepada konsumen. Oleh karena
itu orientasi pelayanan yang baik akan memperhatikan dan memberikan keramahan dalam pelayanan. Untuk keramahan pelayanan, 62 persen responden
menyatakan atribut ini sangat penting, dengan total skor sebesar 262. Sebaran persepsi responden terhadap kinerja atribut ini, 50 persen responden menyatakan
sudah baik. Total skor sebaran persepsi kinerja atribut ini sebesar 213. Sebaran kepentingan yang lebih tinggi dari persepsi kinerja atribut ini disebabkan oleh
pengurus belum terlalu antusias dalam melayani, walaupun sudah menyapa dan
55 senyum kepada anggota. Tingkat kesesuaian atribut ini sebesar 81,3 persen atau
belum mampu memenuhi keinginan anggota.
Tabel 18. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden
Kelompok Budaya Kerja Pengurus
Atribut Sebaran Kepentingan
Yi Sebaran Persepsi Kinerja
Xi TKi
STP TP CP P SP STB TB CB B SB
Keramahan Pelayanan
Pengurus
0 0 6 16
36 262 0 0
24 29
5 213 81,30
Kecepatan Menanggapi
Keluhan
0 0 1 32
25 256 4 27
8 19
0 158 61,72
Ketepatan Menanggapi
Keluhan
0 1 1 51 5 234 1 18 8 31 0 185 79,06
Penampilan Kerapian
Pengurus
0 5 11
32 10
221 0 6 20
31 1 201
90,95
Keterangan: Yi
: Total Skor Kepentingan Xi
: Total Skor Persepsi Kinerja TKi
: Tingkat Kesesuaian Responden
6.1.2.2. Kecepatan Menanggapi Keluhan
Keluhan biasanya timbul akibat ada ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan dengan yang terjadi. Oleh karena itu pelayanan yang baik akan
menanggapi keluhan yang muncul di dalam waktu yang singkat. Sebaran kepentingan atribut ini dinyatakan penting oleh 55 persen responden dengan total
skor sebesar 256. Sebaran persepsi responden terhadap kinerja atribut ini dominan di dua persepsi, yaitu tidak baik dan baik masing-masing sebesar 46,5 dan 32,7
persen dengan total skor sebesar 158. Selisih sebaran kepentingan dan persepsi kinerja disebabkan oleh, waktu tunggu yang dialami oleh anggota untuk
mendapatkan respon dari keluhan mereka rata-rata setelah satu hari dari keluhan disampaikan. Tingkat kesesuaian responden pada atribut ini sebesar 61,7 persen
atau keinginan responden masih belum sesuai dengan kondisi sebenarnya.
56
6.1.2.3. Ketepatan Menanggapi Keluhan
Ketepatan dalam
menanggapi keluhan dapat dilihat dari seberapa baik keluhan pelanggan di atasi oleh penyedia jasa. Penelitian ini, atribut mengenai
ketepatan menanggapi keluhan memiliki sebaran kepentingan tertinggi berada pada kategori penting. Hasil jawaban dari responden sebanyak 87,9 persen,
dengan total skor mencapai 234. Sebaran persepsi responden tertinggi terhadap kinerja atribut ini berada pada kategori baik, dengan jumlah responden yang
memilih sebesar 53,4 persen, dan total skor mencapai 185. Perbedaan sebaran kepentingan dengan persepi kinerja atribut ini disebabkan oleh tanggapan dari
pengurus sudah sesuai dengan keluhan responden. Tanggapan terhadapan keluhan sudah memuaskan responden, walau belum mencapai sangat memuaskan. Tingkat
kesesuaian responden atribut ini sebesar 79,06 persen atau penerapan atribut ini belum sesuai dengan keinginan anggota.
6.1.2.4. Penampilan Kerapian Pengurus
Penampilan kerapian penyedia jasa dinyatakan penting untuk dijalankan oleh 52 persen Responden, dengan total skor sebaran kepentingan sebesar 221.
Persepsi responden terhadap kinerja atribut ini termasuk ke dalam kategori baik, dipilih oleh 53,4 persen responden, dengan total skor sebesar 201. Penampilan
Kerapian Pengurus sudah dianggap baik oleh responden. Pengurus sudah menggunakan pakaian yang rapi dan bersepatu, walau belum menggunakan
seragam. Tingkat kesesuaian responden atribut ini berada pada skor 90,95 atau kenyataan yang terjadi masih belum sesuai dengan keinginan responden.
6.1.3 Sebaran Kepentingan dan Persepsi Kinerja Kelompok Pemasaran Susu
Pada kelompok ini terdapat tiga atribut yaitu, Penghubung Anggota Dengan IPS, Penetapan Harga Susu dan Pengujian Kualitas Susu. Berikut hasil
sebaran kepentingan dan persepsi kinerja atribut menurut responden.
57
Tabel 19. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden
Kelompok Pemasaran Susu
Atribut Sebaran Kepentingan
Yi Sebaran Persepsi Kinerja
Xi TKi
STP TP CP P SP STB TB CB B SB
Penghubung Anggota
dengan IPS
0 0 2 30
26 256 0 2
23 32
1 206 80,47
Penetapan Harga Susu
0 0 0 26
32 264 0 2
21 22
13 220
83,33
Pengujian Kualitas Susu
0 0 0 17
41 273 0 12
8 25
13 213
78,02
Keterangan: Yi
: Total Skor Kepentingan Xi
: Total Skor Persepsi Kinerja TKi
: Tingkat Kesesuaian Responden
6.1.3.1. Penghubung Anggota Dengan IPS
Koperasi susu merupakan wadah bagi peternak sapi perah untuk memasarkan produksi mereka. Bersama-sama dengan anggota yang lainnya,
peternak dapat menjalin hubungan dengan Industri Pengolahan Susu IPS. Menurut responden atribut ini penting untuk dijalankan dengan jumlah pemilih 64
persen responden. Total skor sebaran kepentingan untuk atribut ini sebesar 256. Sementara itu persepsi terhadap kinerja, responden menganggap atribut ini sudah
baik yang dipilih oleh 55 persen responden, dengan total skor sebesar 206. Persepsi responden terhadap atribut ini sudah baik, karena selama ini dengan
adanya hubungan dengan IPS tidak membuat peternak merasa tertekan oleh kebijakan dan aturan yang dikeluarkan oleh IPS. Proses penyetoran susu peternak
juga sudah berjalan dengan baik dan lancar. Tingkat kesesuaian responden terhadap atribut ini sebesar 80,47 persen, atau responden masih merasakan
pelayanan atribut ini belum sesuai dengan keinginan mereka.
6.1.3.2. Penetapan Harga Susu
Harga susu yang diterima oleh Peternak sapi perah merupakan harga yang ditetapkan oleh IPS ditambah dengan fee untuk koperasi. Responden menjawab
artibut ini sangat penting. Jumlah responden yang memilih sangat penting sebesar 55 persen dengan total skor kepentingan mencapai 264. Sebaran persepsi kinerja
58 pelayanan atribut ini dianggap sudah baik oleh responden, yaitu sebesar 37,9
persen, memiliki perbedaan yang tipis dengan kategori cukup baik dengan tingkat keterpilihan responden 36,2 persen dengan total skor sebesar 220. Sebaran
kepentingan yang masih tinggi dibanding dengan persepsi kinerja karena sebagian besar responden menerima harga susu dalam kisaran Rp.2800,- sampai Rp.4.000,-
perliter. Masih sedikit responden yang mendapatkan harga susu di atas Rp.4.000,- perliternya. Tingkat kesesuaian atribut ini berada pada angka 83,33 persen, atau
kinerja atribut masih belum sesuai dengan keinginan responden.
6.1.3.3. Pengujian Kualitas Susu
Pengujian kualitas susu dilakukan oleh koperasi dan IPS. Koperasi wajib melakukan uji alkohol kepada setiap susu peternak yang akan disetor. Dalam
kurun waktu tertentu, koperasi juga melakukan pengujian Total Solid susu atau kandungan bahan kering yang dimiliki susu. IPS melakukan pengujian kandungan
TS dan Total Plate Count TPC, yang merupakan pengujian terhadap kandungan unit bakteri per milliliter susu.
Sebaran kepentingan atribut ini dinilai sangat penting oleh 70,6 persen responden, dengan total skor kepentingan yang mencapai 273. Sedangkan untuk
tingkat persepsi responden terhadap kinerja atribut, 43 persen responden beranggapan atribut ini termasuk ke dalam kategori baik, dengan total skor
sebesar 213. Persepsi responden terhadap kinerja atribut ini bahwa pengujian kualitas susu sering dilakukan. Responden sebanyak 12 orang juga menjawab
tidak baik, menurut mereka pengujian kualitas susu sering tidak dilakukan. Tingkat kesesuaian atribut ini sebesar 78,02 persen, atau masih belum memenuhi
keinginan responden.
6.1.4. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden Kelompok Penjualan Konsentrat
Kelompok ini terbagi ke dalam empat atribut, yaitu: Harga Jual Konsentrat, Pemenuhan Kebutuhan Konsentrat, KualitasMutu Konsentrat dan
Waktu Ketersediaan Konsentrat. Berikut sebaran kepentingan dan persepsi terhadap kinerja atribut kelompok ini:
59
Tabel 20. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden
Kelompok Penjualan Konsentrat
Atribut Sebaran Kepentingan
Yi Sebaran Persepsi Kinerja
Xi TKi
STP TP CP P SP STB TB CB B SB
Harga Jual Konsentrat
0 1 4 49 4 230 18 26 9 5 0 117 50,87
Pemenuhan Kebutuhan
Konsentrat
0 0 2 45 11 241 0 0 12 1 45 265 109,96
KualitasMutu Konsentrat
0 0 0 20
38 270 8 36
11 3 0 125 46,30
Waktu Ketersediaan
Konsentrat
0 0 0 47 11 243 0 0 4 2 52 280 115,23
Keterangan: Yi
: Total Skor Kepentingan Xi
: Total Skor Persepsi Kinerja TKi
: Tingkat Kesesuaian Responden
6.1.4.1. Harga Jual Konsentrat
Harga konsentrat merupakan komponen biaya yang tinggi dalam memelihara sapi perah. Sapi perah akan membutuhkan konsentrat sekitar lima
persen dari berat badannya setiap hari. Responden sebanyak 84,48 persen menjawab kepentingan atribut ini berada pada kategori penting, dengan total skor
sebesar 230. Sebaran untuk persepsi kinerja atribut, responden sebesar 44,8 persen menganggap atribut ini berada pada kategori yang tidak baik, dengan total skor
sebesar 117. Persepsi yang belum baik ini disebabkan oleh responden yang manganggap harga jual konsentrat terasa sedikit lebih mahal dibandingkan dengan
harga ditempat lain. Sebanyak 18 orang responden menganggap harga konsentrat yang dijual oleh KUD Giri Tani jauh lebih mahal dibandingkan dengan yang
dijual di tempat lain. Tingkat kesesuaian responden atribut ini sebesar 50,87 persen atau belum sesuai dengan keinginan responden.
6.1.4.2. Pemenuhan Kebutuhan Konsentrat
Kebutuhan konsentrat oleh peternak sapi perah tergantung kepada jumlah yang dipelihara. Responden, sebanyak 77,59 persen manyatakan bahwa atribut ini
termasuk ke dalam kategori penting, dengan total skor kepentingan mencapai 241.
60 Sebaran persepsi responden terhadap kinerja atribut ini dominan pada kategori
sangat baik, dengan total skor sebesar 265, dari anggapan 77,59 persen responden. Sebaran persepsi kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan sebaran
kepentingan karena, responden merasa seluruh kebutuhan mereka dapat terpenuhi. Ketersediaan konsentrat di KUD Giri Tani selalu melimpah, sehingga berapapun
kebutuhan responden dapat terpenuhi. Tingkat kesesuaian responden pada atribut ini sebesar 109,96 persen atau keinginan responden sudah dapat dipenuhi.
6.1.4.3. KualitasMutu Konsentrat
Mutu pakan yang diberikan akan mempengaruhi kulitas dan kuantitas susu yang dihasilkan. Menurut 65,52 responden, atribut ini berada di dalam kategori
sangat penting, dengan total skor sebesar 270. Sedangkan persepsi 62,07 persen responden terhadap kinerja atribut ini berada pada kategori tidak baik, dengan
total skor persepsi sebesar 125. Selisih yang jauh antara sebaran kepentingan dengan sebaran persepsi kinerja disebabkan oleh responden sering menemukan
benda-benda asing di dalam konsentrat. Benda asing yang sering mereka temukan adalah serat goni dan pasir, walaupun jarang menemukan kutu dan konsentrat
yang sudah busuk. Tingkat kesesuaian responden terhadap atribut ini sebesar 40,63 persen, atau masih jauh dari apa yang dinginkan oleh responden.
6.1.4.4. Waktu Ketersediaan Konsentrat
Waktu ketersediaan konsentrat menjadi salah satu prioritas peternak. Mengingat ketergantungan kualitas dan kuantitas susu yang tinggi terhadap pakan
konsentrat. Untuk atribut ini responden, sebanyak 81 persen menganggap atribut ini termasuk ke dalam kategori penting, dengan total skor kepentingan mencapai
243. Tingkat persepsi kinerja atribut ini berada di kategori sangat baik, hasil jawaban dari 89,66 persen responden, dengan total skor 280. Responden
menyatakan bahwa ketersediaan konsentrat selalu ada saat mereka butuhkan. Mereka tidak perlu menunggu untuk mendapatkan konsentrat yang dibutuhkan.
Tingkat kesesuaian responden untuk atribut ini sebesar 115,23 persen, atau sudah mampu memenuhi keinginan responden.
61
6.1.5. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden Kelompok Bantuan Medis Ternak
Kelompok ini terdiri dari lima atribut yaitu: Konsultasi Medis Keswan Ternak, TerapiPengobatan Ternak, Menyediakan Obat-obatan, Menyediakan
Fasilitas Terapi Ternak dan Jasa Inseminasi Buatan. Berikut adalah sebaran kepentingan dan persepsi kinerja atribut pelayanan kelompok bantuan medis
ternak KUD Giri Tani menurut responden.
Tabel 21.
Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden Kelompok Bantuan Medis Ternak
Atribut Sebaran Kepentingan
Yi Sebaran Persepsi Kinerja
Xi TKi
STP TP CP P SP STB TB CB B SB
Konsultasi Medis Ternak
0 0 2 44
12 242 7 17 2
30 2 177
73,14 TerapiPengobatan
Ternak 0 0 2
23 33
263 6 12 7 30
3 186 70,72
Menyediakan Obat-obatan
0 0 1 36
21 252 4 20
16 18
0 164 65,08
Menyediakan Peralatan Terapi
Ternak 0 0 3
40 15
244 0 5 17 35
1 206 84,43
Jasa Inseminasi Buatan
0 0 4 8 46
274 0 16 29
13 0 171
62,41
Keterangan: Yi
: Total Skor Kepentingan Xi
: Total Skor Persepsi Kinerja TKi
: Tingkat Kesesuaian Responden
6.1.5.1. Konsultasi Medis Keswan Ternak
Konsultasi tentang kesehatan ternak dapat memberikan pengetahuan dan masukan bagi peternak. Menurut responden, sebaran kepentingan atribut ini
termasuk kedalam kategori penting, yang dipilih oleh 75,86 persen responden dengan total skor kepentingan mencapai 242. Sebaran persepsi kinerja atribut ini
berada pada kategori baik, atau 51,7 persen dari jawaban responden. Sebaran persepsi sebesar ini diperoleh, karena responden menganggap penjelasan yang
diberikan oleh petugas medis sudah baik dan dapat dimengerti oleh mereka, walaupun belum semuanya dapat dijalankan dengan baik. Tingkat kesesuaian
62 atribut ini berada pada tingkat 73,14 persen, atau masih belum mampu memenuhi
keinginan anggota.
6.1.5.2. TerapiPengobatan Ternak
Pengobatan merupakan jalan atau cara untuk mengatasi masalah yang gagal diantisipasi. Kegagalan antisipasi berpeluang besar untuk menimbulkan
kondisi sakit pada ternak. Responden menganggap sebaran kepentingan atribut ini termasuk ke dalam kategori sangat penting, yang dipilih oleh 56,9 persen
responden, dengan total skor kepentingan sebesar 263. Sebaran persepsi kinerja atribut ini berada pada kategori baik, yang dipilih oleh 51,7 persen responden.
Perbedaan sebaran kepentingan dan persepsi kinerja yang terjadi disebabkan oleh beberapa responden menjawab kinerja atribut ini dalam kategori sangat tidak baik
dan tidak baik. Penyebab dari respon ini adalah, karena responden kadang menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan pengobatan untuk ternak mereka.
Responden sebanyak 12 orang juga menyatakan bahwa kondisi ternak mereka tetap seperti semula, walaupun sudah diterapi. Tingkat kesesuaian responden
atribut ini berada pada tingkat 70,72 persen atau masih belum dapat memenuhi keinginan responden.
6.1.5.3. Menyediakan Obat-obatan
Obat-obatan merupakan
“racun” yang dikonsumsi dalam batas dan kondisi tertentu. Pengobatan merupakan kegiatan memanfaatkan atau mendayagunakan
senyawa “racun” tersebut. Menurut responden sebaran kepentingan atribut ini dianggap penting, yang dipilih oleh 62 persen responden, dengan total skor
kepentingan sebesar 252. Sebaran persepsi kinerja atribut ini berada pada kategori tidak baik, hasil jawaban dari 34,48 persen responden. Sebaran persepsi kinerja
yang rendah disebabkan oleh ketersediaan obat-obatan yang belum tentu tersedia.Tingkat kesesuaian responden atribut ini berada pada tingkat 65,08
persen atau belum sesuai dengan keinginan responden.
63
6.1.5.4. Menyediakan Peralatan Terapi Ternak
Peralatan yang tersedia dan terawat dengan baik akan membantu di dalam memberikan terapi kepada ternak. Sebaran kepentingan atribut ini menurut
responden dianggap berada pada kategori penting, yang dipilih oleh 68,97 persen responden, dengan total skor kepentingan sebesar 244. Sebaran persepsi kinerja
atribut ini berada pada kategori baik, hasil jawaban dari 60,34 persen responden. Menurut responden peralatan yang dimiliki oleh petugas medis KUD Giri Tani
telah tersedia dan terawat dengan baik. Sementara itu, tingkat kesesuaian responden atribut ini sebesar 84,43 persen atau masih belum sesuai dengan
keinginan responden
6.1.5.5. Jasa Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan merupakan jalan untuk mendapatkan anakan sapi perah dengan cara menempatkan semen beku, tanpa kopulasi alami sapi jantan. Melalui
cara ini bisa didapatkan keturunan sapi perah dari pejantan unggul dalam jumlah yang lebih banyak. Inseminasi yang berhasil akan menghasilkan anakan, yang
secara langsung akan meningkatkan produksi susu. Sebaran kepentingan atribut ini menurut responden berada pada kategori sangat penting, yang dipilih oleh
79,31 persen responden, dengan total skor kepentingan sebesar 274. Sedangkan sebaran persepsi kinerja atribut ini dianggap berada pada kategori cukup baik
yang merupakan hasil jawaban dari 50 persen responden. Perbedaan ini disebabkan oleh hasil inseminasi kadang-kadang tidak berhasil. Respnden selain
itu juga merasa menunggu lama untuk dapat dilayani, karena hanya ada satu inseminator untuk seluruh wilayah kerja KUD Giri Tani yang meliputi dua
Kecamatan, Cisarua dan Megamendung. Tingkat kesesuaian responden atribut ini sebesar 62,41 persen atau masih belum sesuai dengan keinginan responden.
6.1.6. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden Kelompok Keuangan Koperasi
Atribut yang termasuk kedalam kelompok ini terdapat dua atribut, yaitu: Bantuan Kredit Dari Koperasi dan Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota. Berikut
hasil sebaran kepentingan dan sebaran persepsi kinerja atibut menurut responden:
64
Tabel 22. Sebaran Kepentingan, Persepsi Kinerja dan Kesesuaian Responden
Kelompok Keuangan Koperasi
Atribut Sebaran Kepentingan
Yi Sebaran Persepsi Kinerja
Xi TKi
STP TP CP P SP STB TB CB B SB
Bantuan Kredit dari Koperasi
0 5 4 43 6 226 50 2 4 2 0 74 33,04
Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota
0 3 0 44
11 237 0 10 0
26 22 234
98,73
Keterangan: Yi
: Total Skor Kepentingan Xi
: Total Skor Persepsi Kinerja TKi
: Tingkat Kesesuaian Responden
6.1.6.1. Bantuan Kredit Dari Koperasi
UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka watu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan. Responden sebanyak 74,14 persen
menganggap kepentingan atribut ini termasuk ke dalam kategori penting, dengan total skor kepentingan sebesar 224. Mereka menganggap dengan adanya bantuan
kredit akan dapat meningkatkan kinerja usaha mereka. Sebaran persepsi kinerja atribut ini berada pada kategori sangat tidak baik, yang merupakan hasil jawaban
dari 86,21 persen responden. Perbedaan sebaran ini terjadi karena responden sangat menginginkan adanya bantuan kredit dari KUD Giri Tani, tetapi selama ini
kebanyakan dari mereka belum dapat menikmati kredit dari KUD Giri Tani. Permasalahan ini disebabkan karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh KUD
Giri Tani. Begitu juga dengan tingkat kesesuaian responden atribut ini hanya berada pada tingkat 33,04 persen atau masih jauh dari apa yang dinginkan
responden.
65
6.1.6.2. Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota
Pembagian Sisa hasil usaha pada koperasi biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembelian
atau penjualan yang dilakukan oleh anggota koperasi. Semakin besar andil anggota, akan semakin besar pula Sisa Hasil Usaha SHU yang diterima anggota.
Sebaran kepentingan atribut ini berada pada kategori penting, yang dipilih oleh 75,86 persen responden, dengan total skor kepentingan sebesar 237. Sebaran
persepsi kinerja atribut ini berada pada kategori baik, hasil jawaban dari 44,83 persen responden. Perbedaan sebaran ini disebabkan oleh pemberian SHU kepada
anggota sudah tepat waktu. Pemberian SHU biasanya pada saat menjelang hari raya Idul Fitri. Tingkat kesesuaian responden atribut ini berada pada tingkat 98,73
persen atau masih belum sesuai dengan keinginan responden
6.2. Analisis Tingkat Kepentingan dan Persepsi Responden Terhadap Kinerja Atribut Pelayanan KUD Giri Tani
Salah satu cara untuk meningkatkanan kualitas pelayanan, dapat dilakukan pendekatan dengan memperbaiki kualitas kinerja pelayanan KUD Giri Tani,
mengingat tingkat kepentingan atribut sudah cukup tinggi. Upaya peningkatan kualitas kinerja pelayanan biasanya akan terkendala oleh terbatasnya sumber daya
yang dimiliki oleh KUD Giri Tani. Oleh sebab itu ada prioritas yang dijalankan. Ada beberapa atribut yang harus mendapatkan perhatian terlebih dahulu dibanding
atribut lainnya. Penentuan atribut yang mendapatkan alokasi sumber daya terlebih dahulu dengan memperhatikan tingkat kepentingan dan kinerja atribut. Atribut
yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, tetapi masih belum memiliki tingkat kinerja yang tinggi dapat dipertimbangkan terlebih dahulu.
66
Tabel 23. Rata-Rata Tingkat Kinerja dan Kepentingan Atribut Pelayanan KUD
Giri Tani
No Kode
Atribut Kinerja
Xi
Kepentingan
Yi
1 A1 Kemudahan Proses Menjadi Anggota
4.55 4.02
2 A2 Pencatatan Data Peternak 3.78
4.03 3 A3
Pelaksanaan Rapat Anggota 3.14
4.17 4 B1
Keramahan Pengurus Melayani Anggota 3.67
4.52 5 B2
Kecepatan Menanggapi Keluhan Anggota 2.72
4.41 6 B3
Ketepatan Menanggapi Keluhan Anggota 3.19
4.03 7 B4
Penampilan Kerapian Pengurus 3.47
3.81 8 C1
Penghubung Anggota Dengan IPS 3.55
4.41 9 C2
Penetapan Harga Susu 3.79
4.55 10 C3
Pengujian Kualitas Susu 3.67
4.71 11 D1
Penetapan Harga Jual Konsentrat 2.02
3.97 12 D2
Pemunuhan Jumlah Konsentrat 4.57
4.16 13 D3
KualitasMutu Konsentrat 2.16
4.66 14 D4
Waktu Ketersediaan Konsentrat 4.83
4.19 15 E1
Konsultasi Medis Keswan Ternak 3.05
4.17 16 E2
TerapiPengobatan Ternak 3.21
4.53 17 E3
Menyediakan Obat-obatan 2.83
4.34 18 E4
Menyediakan Fasilitas Terapi Ternak 3.55
4.21 19 E5
Jasa Inseminasi Buatan 2.95
4.72 20 F1
Bantuan Kredit Dari Koperasi 1.28
3.86 21 F2
Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota 4.03
4.09
Rata-rata 4.27 3.33
Untuk mempermudah usaha tersebut dapat menggunakan alat bantu. Alat bantu yang digunakan pada penelitian ini adalah diagram kartesius. Diagram
kartesius akan dapat menunjukkan tingkat kepentingan dan persepsi semua atribut. Diagram kartesius akan dibagi menjadi empat kuadran. Pembagian
diagram kartesius dengan cara membuat perpotongan sumbu X sebagai tingkat persepsi kinerja dengan sumbu Y sebagai tingkat kepentingan. Perpotongan ini
akan memberikan gambaran keadaan yang berbeda-beda antara setiap atribut. Hasil perhitungan pada penelitian ini sumbu X mengalami perpotongan pada titik
3,33 sedangkan sumbu Y pada titik 4,27.
67
F1 D1
D3
B4 A2
F2 B3
A1 D2
D4 E4
E3 B2
E5 E2
C1 C3
C2 B1
E1 A3
3.70 3.90
4.10 4.30
4.50 4.70
4.90
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00 3.50
4.00 4.50
5.00
TINGKAT PERSEPSI KINERJA TI
NG KA
T KE P
EN TI
N GA
N
Kuadran I Prioritas Utama
Kuadran II Pertahankan Prestasi
Kuadran III Prioritas Rendah
Kuadran IV Berlebihan
Gambar 4. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Tingkat Persepsi Kinerja
Pelayanan KUD Giri Tani
Keterangan:
Kuadran I Prioritas Utama: B2
: Kecepatan Menanggapi Keluhan D3
: KualitasMutu Konsentrat E2
: TerapiPengobatan Ternak E3
: Menyediakan Obat-obatan E5
: Jasa Inseminasi Buatan Kuadran II Pertahankan Prestasi:
B1 : Keramahan Pengurus Melayani Anggota
C1 : Penghubung Anggota dengan IPS
C2 : Penetapan Harga Susu
C3 : Pengujian Kualitas Susu
Kuadran III Prioritas Rendah: A3
: Pelaksanaan Rapat Anggota B3
: Ketepatan Menanggapi Keluhan
68 D1
: Penetapan Harga Jual Konsentrat E1
: Konsultasi Medis Keswan Ternak F1
: Bantuan Kredit Dari Koperasi Kuadran IV Berlebihan :
A1 : Kemudahan Proses Menjadi Anggota
A2 : Pencatatan Data Peternak
B4 : PenampilanKerapian
Pengurus D2
: Memenuhi Jumlah Konsentrat D4
: Waktu Ketersedian Konsentrat E4
: Menyediakan Fasilitas Terapi Ternak F2
: Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota Berikut analisis setiap atribut yang terletak pada empat kuadran diagram
kartesius:
1. Kuadran I Prioritas Utama
Pada diagram kartesius, setiap atribut yang terdapat di dalam kuadran ini, memiliki tingkat kepentingan yang tinggi. Tetapi pada kenyataannya, penerapan
atribut ini belum mampu memenuhi harapan anggota. Kinerja atribut ini harus ditingkatkan, agar bisa masuk ke kuadran II Pertahankan Prestasi. Atribut di
dalam kuadran ini dapat dijadikan atribut pertama yang mendapatkan alokasi sumber daya. Atribut yang berada di dalam kuadran ini adalah: Kecepatan
Menanggapi Keluhan, KualitasMutu Konsentrat, TerapiPengobatan Medis Ternak, Menyediakan Obat-obatan dan Jasa Inseminasi Buatan.
B2 Kecepatan Menanggapi Keluhan Peternak
Kecepatan menanggapi keluhan yang dimaksud merupakan lamanya waktu yang dialami oleh anggota sampai keluhannya ditanggapi. Waktu yang
menjadi ukuran di dalam atribut ini dimulai sejak anggota memberikan keluhan hingga mendapatkan tanggapan yang sesuai dengan keluhan.
Menurut responden, atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, tetapi tingkat persepsi terhadap atribut ini masih rendah. Rendahnya tingkat
persepsi kinerja diakibatkan oleh lamanya anggota mendapatkan tanggapan dari
69 keluhan mereka. Tanggapan muncul setelah menunggu satu hari atau lebih dari
pertamakali keluhan disampaikan. Untuk itu koperasi dapat membuat skema kerja yang jelas dalam menerima keluhan. Setiap keluhan dapat dicatat, kemudian
setiap perkembangan dari keluhan terus dipantau. Bisa juga setiap jenis keluhan ditanggapi oleh orang yang ditunjuk khusus, yang bertanggung jawab
menyelesaikan keluhan tersebut dengan baik.
D3 KualitasMutu Konsentrat
KualitasMutu merupakan alasan untuk membeli konsentrat. Mutu pakan yang baik akan memberikan kontribusi yang signifikan di dalam proses produksi
susu. Mutu pakan juga dapat dilihat dari sisi organoleptik, yang maliputi rasa, bau, wujud dan konsistensi bahan konsentrat. Konsentrat yang baik akan memiliki rasa
yang sesuai dengan bahan baku konsentrat itu sendiri, tidak berbau aneh dan tidak berubah wujudnya. Pada penelitian ini kualitas pakan dilihat dari sisi
cemaranbenda-benda asing yang berada di dalam konsentrat saja. Pada atribut ini tingkat kepentingan atribut ini sangat tinggi, tetapi hasil
persepsi kinerja masih berada di bawah rata-rata total atribut. Kinerja yang rendah terhadap atribut ini disebabkan oleh banyaknya ditemukan benda-benda asing di
dalam pakan, seperti pasir, serat goni dan lain-lainnya. Untuk itu pengurus dapat mempertimbangkan hubungan dengan pemasok konsentrat. Jika memang tidak
baik, pemasok dapat diganti dengan yang lain, yang dapat memberikan konsentrat dengan kualitasmutu yang lebih baik. Rencana pemutusan hubungan dapat
dibatalkan jika, pamasok bersedia meningkatkan kualitasmutu konsentrat yang mereka sediakan.
E2 TerapiPengobatan Medis Ternak
Pengobatan biasa dilakukan jika terjadi kegagaglan dalam mengantisipasi datangnya penyakit. Pengobatan yang sering dilakukan dengan mengkonsumsi
obat-obatan racun dalam kadar dan kondisi tertentu. Menurut responden kinerja atribut ini masih belum memuaskan anggota koperasi, padahal tingkat
kepentingan atribut ini berada di atas tingkat kepentingan rata-rata. Untuk hasil dari pengobatan yang dilakukan petugas medis rata-rata responden menjawab
70 sudah baik. Rendahnya tingkat persepsi kinerja atribut muncul akibat, responden
kadang harus menunggu lama untuk mendapatkan pengobatan untuk ternak mereka. Lama waktu yang diperlukan karena jumlah tenaga medis yang kurang.
KUD Giri Tani hanya memiliki satu orang tenaga medis untuk seluruh wilayah kerja yang meliputi dua Kecamatan, Cisarua dan Mega Mendung. KUD Giri Tani
dapat memprioritaskan penambahan jumlah tenaga medis untuk meningkatkan kinerja atribut ini. Sehingga satu orang tenaga medis dapat melayani 30 orang
peternak.
E3 Menyediakan Obat-obatan
Responden menjawab, atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi. Tetapi kinerja atribut ini dianggap belum baik. Padahal obat-obatan
merupakan senyawa yang jamak digunakan dalam proses pengobatan. Disamping itu pengobatan juga hanya dapat dilakukan oleh orang yang ahli dibidang
pengobatan. Oleh karena itu permasalahan atribut ini hampir mirip dengan atribut TerapiPengobatan Medis Ternak, karena memiliki kaitan yang erat. Peranan
Tenaga medis semakin terlihat penting disini, karena obat-obatan yang tersedia tidak dapat dimanfaatkan jika tidak tahu cara menggunakannya. Kadang, peternak
beruaha sendiri mengobati ternak mereka berdasarkan intuisi mereka, padahal tindakan mereka belum tentu benar dan berpotensi menyalahi kaidah medis.
Seperti luka pada ternak diobati dengan abu dan garam saja. Oleh karena itu, koperasi harus memprioritaskan penambahan jumlah tenaga medis dengan yang
cakap dan terampil serta menyediakan obat-obatan yang murah dan bermutu.
E5 Jasa Inseminasi Buatan IB
Inseminasi buatan merupakan penempatan semen pejantan tanpa peristiwa kopulasi alami. Inseminasi harus dilakukan pada waktu dan cara yang tepat.
Kondisi optimal untuk inseminasi harus diketahui dengan baik, karena jika tidak inseminasi akan gagal. Kegagalan berarti biaya yang dikeluarkan terbuang
percuma. Konsekuensi kegagalan berarti tidak ada bibit baru yang dihasilkan dan jika tidak ada anak, berarti tidak ada susu yang dapat diproduksi.
71 Responden menganggap atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang
tingi. Tetapi pelaksananan atribut ini masih dianggap belum baik oleh responden. Kinerja yang rendah pada atribut ini menurut responden disebabkan oleh jumlah
tenaga inseminator yang kurang. KUD Giri Tani hanya memiliki satu orang inseminator untuk seluruh wilayah kerja. Seringkali masa birahi ternak
terlewatkan, karena petugas belum datang, karena masih mengurusi ternak yang lainnya. KUD Giri Tani perlu menambah jumlah tenaga inseminator, atau bisa
juga dengan menunjuk dan melatih salah seorang peternak disetiap kelompok mereka untuk dapat melakukan inseminasi dengan baik dan benar. Sehingga masa
birahi ternak dapat dioptimalkan.
2. Kuadran II Pertahankan Prestasi
Kuadran ini merupakan tempat untuk atribut yang memiliki tingkat kepentingan dan persepsi kinerja yang tinggi. Oleh karena itu atribut yang berada
di dalam kuadran ini harus dipertahankan prestasinya. Empat atribut pelayanan KUD Giri Tani termasuk ke dalam kuadran ini, yaitu: Peranan Penghubung
Anggota Dengan IPS, Penetapan Harga Susu, Pengujian Kualitas Susu dan Keramahan Pengurus Melayani Anggota. Berikut penjelasan mengenai atribut
tersebut di atas:
B1 Keramahan Pengurus Melayani Anggota
Keramahan merupakan bagian dari nilai dasar di dalam berinteraksi. Setiap orang pada hakikatnya ingin dilayani dengan ramah. Begitu juga dengan
peternak sapi perah, mereka ingin mendapatkan sambutan yang baik saat berhubungan dengan koperasi. Sehingga nilai tingkat kepentingan atribut ini
bernilai tinggi, begitu juga dengan persepsi terhadap kinerja atribut ini, sudah dianggap baik oleh responden. Kinerja atribut ini sudah baik ditandai dengan
senyuman dan sapa dari pengurus dalam melayani anggota.
C1 Peranan Penghubung Anggota Dengan IPS
Koperasi susu merupakan mediator antara peternak sapi perah dengan Industri Pengolahan Susu IPS. Tanpa koperasi, peternak tidak dapat langsung
72 memasarkan produksi mereka ke IPS. Peranan koperasi menjadi penting,
mengingat sebagian besar peternak sapi perah di KUD Giri Tani dan Indonesia pada umunya masih tergolong peternakan rakyat, yang hanya memelihara sapi
perah di bawah 20 ekor. Bahkan banyak yang memiliki sapi perah hanya dua sampai tiga ekor sapi perah saja. Selama ini peternak telah merasakan manfaat
yang besar dengan bergabung dengan KUD Giri Tani. Sehingga tingkat persepsi peternak terhadap kinerja atribut ini sudah tinggi, disamping tingkat kepentingan
atribut ini juga tinggi.
C2 Penetapan Harga Susu
Penetapn harga susu oleh IPS dilakukan berdasarkan kualitas. Kualitas susu berpatokan kepada Total Solid TS atau jumlah bahan kering protein dan
lemak susu, berat jenis susu dan Total Plate Count TPC atau jumlah kandungan bakteri per milliliter susu. Kemudian KUD mengenakan fee untuk setiap liter susu
yang dibeli oleh IPS kepada peternak. Saat ini peternak sudah merasa mendapatkan harga yang baik. Harga yang diterima oleh sebagian besar peternak
berkisar antara Rp. 3.000,00 sampai dengan Rp. 4.000,00 per liter susu.
C3 Pengujian Kualitas Susu
Pengujian kualitas susu yang dilakukan oleh KUD Giri Tani dan IPS sudah dianggp baik oleh peternak. Setiap kali penyetoran susu, selalu dilakukan
pengujian alkohol. Kemudian pihak IPS juga melakukan uji TS, TPC dan Berat Jenis BJ terhadap susu peternak. Petenak saat ini juga menyadari bahwa susu
mereka dihargai setelah diketahui kondisinya. Kualitas susu yang baik akan mendapatkan harga yang tinggi, dan sebaliknya. Sehingga peternak sendiri selalu
berusaha untuk memperbaiki kualitas susu mereka.
3. Kuadaran III Prioritas Rendah
Atribut yang berada pada kuadran ini dianggap memiliki nilai tingkat kepentingan dan persepsi kinerja yang masih rendah oleh responden. Peningkatan
kualitas pelayanan atribut ini dapat dilakuakan dengan meningkatkan kinerja atribut dan meningkatkan tingkat kepentingan atribut. Prioritas pada kuadran ini
73 diberikan setelah memperbaiki pelayanan di kuadran I.Prioritas Utama. Pada
kuadran ini terdapat lima atribut pelayanan Yaitu: Pelaksanaan Rapat Umum, Ketepatan Menanggapi Keluhan, Penetapan Harga Jual Konsentrat, Konsultasi
Medis keswan Ternak dan Bantuan Kredit Dari Koparerasi. Berikut penilaian responden terhadap pelayanan atribut di atas:
A3 Pelaksanaan Rapat Umum Anggota
Rapat anggota merupakan wadah bagi anggota untuk saling bertukar informasi. Sekaligus sebagai tempat untuk memberikan usul dan kritikan kepada
koperasi. Pada rapat anggota juga terdapat kekuasaaan tertinggi dari koperasi. Pada rapat anggota dibahas bagaimana kondisi terkini koperasi. Tingkat
kepentingan atribut ini cukup tinggi. Tetapi belum mampu melewati nilai rata-rata tingkat kepentingan atribut pelayanan. Begitu juga dengan tingkat persepsi kinerja
atributnya. Hal ini bisa saja terjadi karena anggota belum paham dengan fungsi rapat anggota koperasi. Sehingga mereka belum menganggap penting atribut ini.
Begitu juga dengan kinerja atribut ini, rapat anggota koperasi sering gagal dilakukan dengan alasan yang tidak jelas.
B3 Ketepatan Menanggapi Keluhan Peternak
Keluhan dapat muncul dari harapan responden yang tidak sesuai dengan kenyataan. Keluhan dapat muncul dari permasalahan yang beragam. Seperti,
waktu yang lama untuk melakukan inseminasi, proses peminjaman uang yang lama dan mutu konsentrat yang tidak baik. Tingkat kepentingan atribut ini rendah
akibat anggota belum menyadari betul, bahwa mendapatkan respon dari keluhan mereka merupakan bagian dari hak mereka sebagai anggota koperasi. Begitu juga
kinerja atribut ini masih dirasa rendah karena responden merasa belum semua keluhan mereka dapat ditanggapi oleh koperasi dengan baik.
D1 Penetapan Harga Jual Konsentrat
Harga merupakan salah satu komponen yang paling mempengaruhi persepsi responden terhadap sebuah palayanan jasa. Penjualan konsentrat
merupakan salah satu unit usaha KUD Giri Tani. Konsentrat dipasok oleh
74 pemasok ke KUD Giri Tani. Kemudian KUD Giri Tani mendapatkan fee atas
konsentrat yang dijual. Responden menganggap tingkat kepentingan atribut ini termasuk ke dalam kategori penting. Karena menurut mereka harga konsentrat
merupakan komponen biaya yang cukup besar dalam memproduksi susu. Begitu juga dengan kualitas konsentrat akan mempengaruhi kualitas susu. Tetapi menurut
responden harga jual konsentrat di koperasi saat ini masih tergolong mahal, jika dibandingkan dengan harga konsentrat di tempat lain. Sehingga persepsi kinerja
terhadap atribut ini masih rendah. Untuk itu, koperasi sebaiknya mengevaluasi hubungannya dengan pemasok. Jika ada yang labih baik, koperasi dapat
mengganti pemasok.
E1 Konsultasi Medis keswan Ternak
Dari konsultasi medis keswan ternak, anggota diharapkan dapat mengetahui dengan jelas, apa sebenarnya yang terjadi dengan ternak mereka. Dari
penjelasan itu diharapkan mereka dapat mengambil tindakan yang benar untuk mengatasinya. Kemudian dapat mencegah hal yang serupa dapat terulang kembali.
Menurut responden atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, tetapi belum memiliki tingkat persepsi kinerja yang tinggi. Permasalahan ini terjadi
karena kurangnya tenaga medis yang dimiliki oleh KUD Giri Tani. Jika peternak ingin malakukan konsultasi, petugas kadang sedang berada di lapangan, sehingga
perlu dipertimbangkan untuk menambah jumlah tenaga medis ternak.
F1 Bantuan Kredit Dari Koperasi
Kredit merupakan suatu sarana keuangan bagi orang seorang atau sebuah
badan usaha untuk meminjam yang dapat dipergunakan untuk membeli barang atau jasa dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang disepakati. UU No.
10 tahun 1998 tentang perbankan menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka watu
tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan.
75 Atribut ini oleh responden, dianggap memiliki kategori yang penting.
Sementara persepsi anggota terhadap kinerja atribut juga masih rendah. Hal ini disebabkan oleh, jumlah kredit yang tersedia dikoperasi masih terbatas. Sementara
itu animo anggota terhadap kredit cukup besar. Sehingga kredit sulit untuk diakses oleh anggota. Untuk itu koperasi dapat mencari sumber pendanaan dari luar
koperasi.
4. Kuadran IV Berlebihan
Kuadran ini memiliki tingkat kepentingan yang rendah. Tetapi menurut responden tingkat kinerja atribut dianggap tinggi. Oleh karena itu kinerja atribut
ini dapat dikurangi sehingga sumber daya dapat dialokasikan untukmeningkatkan pelayanaan atribut lainnya. Disamping itu jika memungkinkan dapat dilakukan
peningkatan tingkat kepentingan, dengan cara sosialisasi atau penyuluhan tentang kepentingan atribut. Atribut yang termasuk kedalam kuadran ini adalah: Proses
Menjadi Anggota, Pencatatan Data Peternak, Penampilan kerapian Pengurus, Pemenuhan Jumlah konsentrat, Waktu Ketersediaan Konsentrat, Menyediakan
Fasilitas Terapi Medis Ternak dan Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota.
A1 Proses Menjadi Anggota
Setiap orang yang ingin menjadi anggota koperasi, harus dapat memenuhi beberapa persyaratan. Diantaranya, harus memiliki sapi perah dan dapat
menyetorkan susu setiap hari. Sedangkan untuk syarat administrasi, peternak harus mengisi formulir pendaftaran, menyerahkan pas foto dan membayar uang
registrasi. Saat ini proses untuk menjadi anggota dianggap mudah oleh responden, dapat diikuti dan bisa diselesaikan dalam waktu satu hari kerja saja. Sehingga di
dalam persepsi mereka kinerja atribut ini sudah baik dan memiliki tingkat kinerja yang tinggi..
A2 Pencatatan Data Peternak
Pencatatan data penting untuk dilakukan. Menurut jawaban responden, tingkat kepentingan atribut ini masih belum penting. Sementara persepsi terhadap
kinerja menurut responden sudah baik. Data yang dicatat dapat dimanfaatkan
76 untuk mengetahui perkembangan terkini dari koperasi. Data yang dicatat biasanya
adalah data jumlah produksi, jumlah populasi dan hutang piutang koperasi. Untuk membuat atribut ini bisa berada pada kuadran II Pertahankan Prestasi dapat
diberikan pemahaman atau sosialisasi kepada peternak tentang pentingnya pencatatan data oleh koperasi. Karena dengan data yang tercatat dengan baik
peternak dapat mengetahui kondisi koperasi dengan transparan. Sekaligus melakukan pengawasan kinerja koperasi oleh anggota.
B4 Penampilan Kerapian Pengurus
Penampilan pengurus saat ini sudah menggunakan pakaian yang rapi. Pakaiann yang digunakan adalah kemeja, celana bukan jeans dan menggunakan
sepatu. Walaupun belum menggunakan seragam. Menurut responden atribut ini tidak penting, karena bagi mereka yang penting adalah kualitas pelayanan
pengurus kepada mereka. Jadi kondisi penampilan pengurus saat ini sudah baik dimata responden. Sehingga pengurus dapat lebih berkonsentrasi kepada
peningkatan atribut yang lainnnya.
D2 Pemenuhan Jumlah Kebutuhan Konsentrat
Pelayanan atribut ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan terhadap konsentrat dan agar proses produksi susu tidak terganggu. Jumlah konsentrat yang
dibutuhkan oleh setiap anggota berbeda-beda. Anggota juga dibatasi mangambil konsentrat sesuai dengan jumlah ternak mereka. Tingkat kepentingan atribut ini
menurut anggota sudah berada pada kategori yang penting. Sedangkan kinerja atribut sudah dirasa sangat baik, karena seluruh kebutuhan mereka akan
konsentrat selalu dapat dipenuhi oleh koperasi.
D4 Waktu Ketersediaan Konsentrat
Kinerja atribut ini menurut responden sudah sangat baik, tetapi tingkat kepentingan atribut ini belum melebihi tingkat kepentingan rata-rata atribut.
Konsentrat selalu tersedia di gudang koperasi. Jumlah konsentrat selalu dapat mencukupi kebutuhan seluruh anggota koperasi. Kapanpun anggota
membutuhkan mereka langsung dapat memeperoleh konsentrat di koperasi.
77
E4 Menyediakan Fasilitas Terapi Medis Ternak
Fasilitas terapi perlu disediakan oleh koperasi. Fasilitas yang baik dan lengkap akan membantu proses terapi yang dilakukan. Kinerja atribut ini dianggap
sudah baik oleh anggota, tetapi tingkat kepentingan atribut ini belum dapat melampaui tingkat rata-rata kepentingan atribut. Untuk membuat atribut ini
berada pada kuaadran II Pertahankan Prestasi perlu dilakukan peningkatan tingkat kepentingan atribut ini. Peningkatan tingkat kepentingan dapat dilakukan
dengan cara penyuluhan dan sosialisasi kepada petenak bahwa atribut ini penting untuk dilakukan. Fasilitas yang tersedia saat ini sudah mencukupi seperti, spoit,
termomoter, peralatan infuse dan sebagainya.
F2 Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota.
Pembagian Sisa Hasil Usaha pada koperasi biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembelian
atau penjualan yang dilakukan oleh anggota koperasi. Semakin besar andil anggota, akan semakin besar pula SHU yang diterima anggota. SHU yang
semakin besar akan mengurangi manfaat yang diterima oleh anggota koperasi. Karena SHU diambil berdasarkan transaksi yang terjadi antara anggota dengan
koperasi. Sebaiknya manfaat yang diterima oleh anggota yang harus ditingkatkan.
6.3. Tingkat Kesesuaian Atribut Pelayanan KUD Giri Tani
Analisis ini dilakukan untuk melihat seberapa jauh atribut pelayanan sudah dapat memenuhi harapan responden sebagai anggota KUD Giri Tani. Untuk
mendapatakan nilai kesesuaian dilakukan dengan cara membandingkan skor kinerja atribut pelayanan dengan skor kepentingan atribut pelayanan. Dari table 37
dapat dilihat bahwa secara keseluruhan, atribut pelayanan belum sesuai dengan harapan responden, karena masih berada pada level 78,15 persen. Tetapi, jika
dilihat satu persatu, ada atribut yang memiliki tingkat kesesuaian yang berada diatas 100 persen, atau pelayanaan atribut sudah memenuhi harapan responden.
Atribut pelayanan yang sudah dapat memenuhi harapan responden adalah, Kemudahan Proses Menjadi Anggota 113,30 persen, Pemenuhan Jumlah Pakan
Yang Dibutuhkan Anggota 109,96 persen dan Waktu Ketersediaan Pakan
78 115,23 persen. Selebihnya atribut pelayanan masih belum dapat memenuhi
harapan anggota.
Tabel 24. Tingkat Kesesuaian Atribut Berdasarkan Jawaban Responden
No Kode Atribut Xi
Yi TKi
1 A1 Kemudahan Proses Menjadi Anggota
264 233
113.30 2 A2
Pencatatan Data Peternak 219
234 93.59
3 A3 Pelaksanaan Rapat AnggotaUmum
182 242
75.21 4 B1
Keramahan Pengurus Melayani Anggota 213
262 81.30
5 B2 Kecepatan
Menanggapi Keluhan Anggota
158 256
61.72 6 B3
Ketepatan Menanggapi Keluhan Anggota 185
234 79.06
7 B4 Penampilan
Kerapian Pengurus
201 221 90.95
8 C1 Fungsi Penghubung Anggota Dengan IPS
206 256
80.47 9 C2
Penetapan Harga
Susu 220
264 83.33 10 C3
Pengujian Kualitas Susu 213
273 78.02
11 D1 Penetapan Harga Jual Konsentrat
117 230
50.87 12 D2
Pemunuhan Jumlah
Konsentrat 265
241 109.96 13 D3
KualitasMutu Konsentrat
125 270 46.30
14 D4 Waktu Ketersediaan Konsentrat
280 243
115.23 15 E1
Konsultasi Medis Keswan Ternak 177
242 73.14
16 E2 TerapiPengobatan
Ternak 186
263 70.72 17 E3
Menyediakan Obat-obatan
164 252 65.08
18 E4 Menyediakan Fasilitas Terapi Ternak
206 244
84.43 19 E5
Jasa Inseminasi Buatan 171
274 62.41
20 F1 Bantuan Kredit Dari Koperasi
74 224
33.04 21 F2
Sisa Hasil Usaha Untuk Anggota 234
237 98.73
6.4. Customer Satisfaction Index