Prinsip-Prinsip Koperasi Koperasi Indonesia 1. Legalitas Koperasi

12 mendukung, produksi susu belum memenuhi kebutuhan, kerjasama dengan dinas peternakan dan lembaga lainnya dan perkembangan teknologi dibidang peternakan. Faktor-faktor eksternal yang menjadi ancaman yaitu, suku bunga kredit yang tinggi, pemberlakuan Asean Free Trade Area AFTA, lahan hijauan berkurang, daya tawar koperasi kepada IPS masih lemah, harga susu impor lebih murah dan tuntutan hukum pihak yang berwajib. 2.3. Koperasi Indonesia 2.3.1. Legalitas Koperasi Landasan hukum aspek legal koperasi Indonesia adalah pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya Baswir 2000. Sementara itu didalam UU No 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian di muat bahwa landasan koperasi di Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan. Lebih lanjut Baswir 2000, menjabarkan bahwa pancasila merupakan landasan idiil dari koperasi, karena didasarkan atas pertimbangan bahwa pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia. Serta nilai luhur yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga dengan UUD 1945 sebagai landasan struktural karena di dalamnya terdapat berbagai ketentuan yang mengatur berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia dalam bernegara.

2.3.2. Prinsip-Prinsip Koperasi

Prinsip koperasi merupakan penjabaran dari asas kekeluargaan yang menjadi asas dasar bagi koperasi. Prinsip-prinsip koperasi mengatur hal-hal yang meliputi hubungan antara koperasi dengan anggotanya, hubungan antara sesama anggota, pengurusan koperasi itu sendiri dan tujuan koperasi yang akan dicapai. Prinsip-prinsip koperasi yang dipahami akan membedakan sifat koperasi dengan entitas bisnis yang tidak memiliki asas seperti koperasi. Prinsip-prinsip koperasi yang dikenal saat ini merupakan adaptasi dari prinsip-prinsip pengembangan koperasi di Rochdale, Inggris. Kemudian prinsip- 13 prinsip koperasi Rochdale ini disesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana koperasi berada. Menurut Faugeut 1951 di dalam Baswir 2000, sekurang-kurangnya ada empat prinsip yang harus dipenuhi oleh koperasi: 1 Pengaturan tentang keanggotaan yang berdasarkan atas kesukarelaan Keanggotaan koperasi harus bersikap sukarela. Dengan adanya unsur kesukarelaan maka para anggota koperasi dapat memilih untuk menjadi angota koperasi bila ia merasa bahwa koperasi dapat memperjuangkan kepentingan- kepentingannya. Bila dalam kenyataannya anggota merasakan bahwa koperasi tidak memenuhi aspirasinya, anggota yang bersangkutan dapat melakukan permohonan untuk mengundurkan diri. 2 Adanya ketentuan atau peraturan tentang persamaan hak antara para anggota Prinsip ini merupakan prinsip yang penting bagi koperasi. Dengan prinsip ini koperasi menjadi lembaga ekonomi yang menjunjung nilai-nilai demokrasi. Prinsip ini harus diterapkan dalam bentuk persamaan kepemilikan, persamaan hak suara dan persamaan hak dalam mengelola koperasi. 3 Adanya ketentuan atau peraturan tentang partisipasi anggota dalam ketatalaksanaan dan usaha koperasi Sebagai sebuah perusahaan, koperasi dimiliki, dikelola dan diawasi oleh para anggotanya. Sebagai bukti kepemilikan koperasi, setiap anggota dapat ikut serta dalam penghimpunan modal. Kemudian setiap anggota yang memiliki keterampilan dapat ditunjuk sebagai pengelola koperasi. 4 Adanya ketentuan tentang perbandingan yang seimbang terhadap hasil usaha yang diperoleh, sesuai dengan pemanfaatan jasa koperasi oleh anggotanya. Prinsip ini merupakan dasar bagi koperasi dalam menentukan pembagian sisai hasil usaha. Berbeda dari perusahaan perseroan, pembagian sisa hasil usaha koperasi tidak didasarkan atas besarnya simpanan atau modal masing-masing anggota koperasi. Melainkan berdasarkan atas partisipasi anggota dalam memanfatkan jasa koperasi.

2.3.3. Partisipasi Anggota Koperasi