Persepsi Pelaku Usaha terhadap Kondisi Objek Wisata

59

VIII. DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA

Secara umum manfaat ekonomi secara langsung dari kegiatan wisata berkaitan erat dengan pengeluaran pengunjung atau wisatawan. Pada saat wisatawan mengeluarkan sejumlah uang artinya mereka melakukan permintaan terhadap produk dan jasa di lokasi wisata yang akan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat lokal. Begitu juga dengan upaya pembangunan sarana dan prasarana wisata yang dilakukan oleh pengelola dan pemerintah yang mana pada akhirnya juga bertujuan untuk menciptakan pendapatan, lapangan pekerjaan, dan penerimaan pajak suatu wilayah. Dampak ekonomi dari kegiatan wisata umumnya diukur dari keseluruhan pengeluaran wisatawan dalam akomodasi, konsumsi, perjalanan, souvenir, dan pengeluaran lainnya. Data ini dapat diestimasi dari jumlah total hari kunjungan atau pengeluaran rata-rata per hari dari wisatawan. Survei secara langsung kepada wisatawan sangat dibutuhkan guna mengumpulkan informasi ini. Pengukuran jumlah wisatawan dan tingkat pengeluarannya saja dapat menyebabkan penilaian yang salah pada pengukuran manfaat bersih ekonomi yang dihasilkan oleh wisatawan pada suatu wilayah. Pengukuran dampak ekonomi kegiatan pariwisata dapat diukur melalui sejumlah pengeluaran wisatawan yang diterima oleh masyarakat lokal, tingkat kesempatan kerja yang dihasilkan dan pendistribusian manfaat ekonomi tersebut. Selain permintaan wisata yang berasal dari pengeluaran langsung oleh wisatawan di lokasi wisata, pendapatan dan kesempatan kerja yang dihasilkan dalam akivitas ekonomi berasal dari aliran siklis uang dan dikenal dengan efek pengganda multiplier effect. Demikian halnya dengan dampak ekonomi dari kegiatan wisata di Danau Singkarak spesifik lokasi wisata Tanjung Mutiara pun tercipta dari aliran uang yang berasal dari transaksi antara wisatawan dengan pelaku usaha setempat. Wisatawan membutuhkan berbagai produk dan jasa dalam kegiatan wisatanya seperti akomodasi, konsumsi, penyewaan alat, souvenir, dan lain-lain. Jika kebutuhan wisatawan dapat dipenuhi oleh penduduk lokal melalui unit usaha yang dikembangkan maka terjadi transaksi ekonomi antara wisatawan dengan masyarakat lokal. Apabila hal ini terjadi terus menerus dan memberikan 60 keuntungan kepada masyarakat lokal, maka tercipta manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal dari kegiatan wisata tersebut. Dalam kegiatan wisata tidak semua pengeluaran wisatawan untuk berwisata sampai ke lokasi wisata. Sebagian transaksi terjadi di luar lokasi wisata yang dalam konteks ekonomi disebut dengan kebocoran ekonomi economic leakage dari total pengeluaran konsumen Holden, 2001 dalam Wijayanti, 2009. Secara umum dilihat dari proporsi biaya rekreasinya, pengeluaran wisatawan yang berekreasi ke objek wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak mengalami economic leakage sebesar 20.3 persen berupa biaya perjalanan dihitung dari harga BBM. Sedangkan sisanya merupakan pengeluaran yang terjadi di lokasi wisata tersebut. Secara umum proporsi biaya yang dikeluarkan oleh masing- masing wisatawan berbeda-beda, tergantung pada tujuan berekreasi masing- masing. Sebagian wisatawan mengeluarkan proporsi biaya lebih tinggi untuk penyewaan alat kapal kecil, sepeda air, dan banana boat, sedangkan sebagian lainnya wisatawan mengeluarkan proporsi biaya lebih tinggi untuk konsumsi di lokasi dan pembelian souvenir atau makanan khas.

8.1 Dampak Ekonomi Langsung

Dampak langsung adalah manfaat yang dirasakan oleh masyarakat berupa pendapatan yang diterima oleh penerima awal pengeluaran wisatawan. Ketika pengunjung mengeluarkan sejumlah uang untuk melakukan permintaan terhadap produk dan jasa di tingkat lokal pada akhirnya akan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat lokal yang bekerja di lokasi tersebut. Demikian juga dengan upaya pemerintah dalam melengkapi sarana dan prasarana di objek wisata, pada akhirnya bertujuan menciptakan pendapatan, kesempatan kerja, dan penerimaan pajak bagi wilayah tersebut. Kegiatan wisata di kawasan wisata Tanjung Mutiara lebih ramai dikunjungi pada akhir pekan dan libur nasional dibandingkan dengan hari-hari biasa. Hal ini menyebabkan sebagian pelaku usaha yang ada hanya beroperasi pada akhir pekan, namun ada juga sebagian pelaku usaha yang beroperasi setiap hari. Total pengeluaran pengunjung per bulan diestimasi dari rata-rata pengeluaran pengunjung per hari dan jumlah kunjungan per bulan. Dampak