35 kepentingan dan pengaruh yang berbeda. Maka dari itu, analisis stakeholder
dalam penelitian ini perlu dilakukan. Ramirez 1999 dalam Siregar 2012 menjelaskan bahwa analisis stakeholder mengacu pada seperangkat alat untuk
mengidentifikasi dan mendeskripsikan stakeholder atas dasar atributnya, hubungan timbal baliknya dan kepentingannya dalam kaitannya dengan isu atau
sumberdaya yang ada. Tahapan analisis stakeholder dalam penelitian ini adalah: 1.
Membuat tabel stakeholder yang berisi informasi mengenai: a.
Daftar stakeholder b.
Kepentingan stakeholder, yaitu motif dan perhatiannya pada kebijakan. Untuk melihat tingkat kepentingan aktor digunakan skala likert, yaitu
antara 1 sampai 5, dimana; 5 = sangat tinggi; 4 = tinggi; 3 = sedang; 2 = rendah; 1 = sangat rendah. Indikator tinggi dilihat dari seberapa penting
pengelolaan kawasan wisata terhadap masing-masing stakeholder. c.
Pengaruh dari masing-masing stakeholder mengacu pada tingkat pengaruhnya dalam proses penyusunan kebijakan. Untuk penilaian tingkat
pengaruh akan menggunakan skala likert yaitu antara 1 sampai 5, dimana; 5= sangat tinggi; 4 = tinggi; 3 = sedang; 2 = rendah; 1 = sangat rendah.
Indikator tinggi atau rendahnya pengaruh dari setiap stakeholder adalah dilihat dari tingkat kewenangannya dalam penyusunan kebijakan
pengelolaan. Tabel 6. IdentifikasiStakeholderPengelolaan Kawasan Wisata Tanjung Mutiara di
Danau Singkarak Stakeholder
Kriteria evaluasi Kepentingan
Skor Pengaruh
Skor S
F P
2. Dari informasi pada Tabel 6, maka selanjutnya disusunlah diagram seperti
Gambar 4. untuk menggambarkan tingkat kepentingan dan pengaruh masing- masing stakeholder dan posisi stakeholder apakah masuk kategori subjek,
pemain, penonton, atau aktor. Informasi pada kuadran tersebut sekaligus akan menjadi dasar penentuan jumlah satekholder yang perlu dilibatkan secara
36 lansung dalam merumuskan suatu kebijakan yang terkait dengan pengelolaan
wisata alam Tanjung Mutiara di Danau Singkarak.
Tinggi
Kepentingan
Rendah Tinggi
Pengaruh Gambar 4. Tingkat Kepentingan dan Pengaruh Stakeholder dalam
Pengelolaan Wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi stakeholder beserta
pengaruh dan kepentingannya dalam pengelolaan kawasan wisata alam Tanjung Mutiara di Danau Singkarak. Stakeholder dalam penelitian ini akan dibagi
berdasarkan pengaruh dan kepentingan serta perannya apakah dapat dilibatkan secara langsung atau tidak langsung dalam pengelolaan kawasan wisata alam
Tanjung Mutiara di Danau Singkarak. A
Subjek B
Pemain
C Penonton
D Aktor
37
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1 Keadaan Daerah Penelitian 5.1.1 Letak Geografis
Danau Singkarak berada di dua kabupaten di Provinsi Sumatera Barat,yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Danau Singkarak
merupakan hulu dari sungai Ombilin dan Sungai Anai. Air Sungai Anai disalurkan di luar terowongan yang menembus Bukit Barisan dan digunakan
untuk memindahkan generator PLTA Singkarak yang berada di dekat Lubuk Alung. Keindahan alam, kesejukan udara dan airnya yang jernih adalah
keistimewaan tersendiri dari Danau Singkarak, sehingga tak heran jika danau ini begitu istimewa untuk dikunjungi oleh para wisatawan.
Danau Singkarak adalah adalah Danau Terluas di Sumatera Barat, dan terluas kedua di Pulau Sumatera, setelah Danau Toba. Danau ini mempunyai luas
107.8 km. Danau Singkarak berada pada letak geografis koordinat 0.36 derajat Lintang Selatan LS dan 100.3 Bujur Timur BT dengan ketinggian 363.5 meter
diatas permukaan laut mdpl. Luas permukaan air Danau Singkarak mencapai 11200 hektar dengan panjang maksimum 20 kilometer dan lebar 6.5 kilometer dan
kedalaman 268 meter. Danau ini memiliki daerah aliran air sepanjang 1076 kilometer dengan curah hujan 82 hingga 252 melimeter per bulan.
Penelitian ini dilakukan pada salah satu objek wisata yang terdapat di Danau Singkarak yaitu objek wisata Tanjung Mutiara yang terletak di Desa Batu
Taba Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar. Batu Taba merupakan desa yang memiliki luas 8273 km
2
yang memiliki objek wisata pantai danau yaitu objek wisata Tanjung Mutiara. Batas wilayah Desa Batu Taba adalah sebagai
berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Padang Luar
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Danau Singkarak
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Padang Luar
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sumpur Tanjung Barulak
38
5.1.2 Keadaan Topografi
Bentuk Lahan di sekitar danau Singkarak dicerminkan oleh bentuk lahan Kipas Aluvial, Undak Sungai, Undak Struktur Lokosan, Gawir Sesar Tererosi,
dan Perbukitan Sesar Bergelombang. Secara keseluruhan bentuk lahan tersebut merupakan hasil dari aktivitas tektonik endogen. Secara topografi, daerah Batu
Taba merupakan wilayah bertekstur kasar, dimana sebagian besar wilayahnya merupakan dataran bergelombang, terdiri dari dataran renah, daerah perbukitan,
daerah aliran sungai serta daerah pesisir. Desa Batu Taba memiliki ketinggian 380 meter di atas permukaan laut dan memiliki tingkat kemiringan tanah sebesar 45
o
. Wilayah ini memiliki iklim tropika dengan curah hujan sebesar 2200 mm per
tahun.
5.1.3 Keadaan Demografi
Berdasarkan data monografi kependudukan kelurahan 2013 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Desa Batu Taba yaitu sekitar 2384 jiwa, terdiri dari 1175
jiwa laki-laki dan 1209 jiwa perempuan yang terdiri dari 535 kepala keluarga. Berdasarkan golongan umur penduduk dengan usia 40 tahun ke atas memiliki
proporsi paling banyak dari keseluruhan jumlah penduduk. Jumlah penduduk Desa Batu Taba berdasarkan usia ditunjukkan pada Tabel 7.
Tabel 7. Jumlah Penduduk Desa Batu Taba Berdasarkan Golongan Umur Tahun 2013
Golongan Umur Jumlah
– 4 tahun 226
5 – 10 tahun
276 11
– 14 tahun 167
15 – 19 tahun
137 20
– 24 tahun 141
25 – 29 tahun
125 30
– 34 tahun 138
35 – 39 tahun
211 ≥40 tahun
913 Jumlah Total
2384
Sumber : Data kependudukan Desa Batu Taba, 2013