Persepsi Pengelola Stakeholder terhadap Kondisi Objek Wisata
61 ekonomi yang dihasilkan oleh sektor pariwisata umumnya diukur dari
keseluruhan pengeluaran pengunjung untuk keperluan akomodasi, konsumsi, perjalanan, dokumentasi, dan keperluan lainnya. Proporsi pengeluaran
pengunjung objek wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 35. Proporsi pengeluaran pengunjung di kawasan Tanjung Mutiara Danau Singkarak Tahun 2013
Biaya Rata-rata pengeluaran
Rp Persentase
Pengeluaran di luar kawasan wisata Biaya perjalanan
36 412.5 20.30
Kebocorankunjungan 36 412.5
20.30 Pengeluaran di dalam kawasan wisata
Konsumsi di dalam kawasan 97 125
54.15 Penginapan di dalam kawasan
0.00 Dokumentasi
0.00 Souvenir
6 750 3.77
Sewa alat 23 000
12.82 Tiket masuk
11 625 6.48
Biaya lain parkir, toilet 4 450
2.48 Pengeluaran di lokasikunjungan
142 950 79.70
Rata-rata Pengeluarankunjungan Rphariorang
179 362.5 100.00
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan persentase pengeluaran wisatawan di lokasi wisata maka dapat diperkirakan besarnya perputaran uang yang terjadi di kawasan wisata alam
Tanjung Mutiara Danau Singkarak, khususnya pada akhir pekan.Setiap bulannya rata-rata junlah pengunjung di kawasan wisata Tanjung Mutiara mencapai 320
orang. Bahkan pada saat menjelang bulan Ramadhan dan pada hari raya Idul Fitri jumlah kunjungan dapat mencapai lebih dari 900 orang. Jika diasumsikan dalam
satu pekan terdapat 80 dikurangi 10 pengunjung anak-anak usia sekolah, maka dalam satu pekan terdapat sekitar 70 orang pengunjung dewasa. Hasil penelitian
menunjukkan pengeluaran rata-rata wisatawan untuk satu kali kunjungan adalah Rp 179 362.5 per orang. Jika rata-rata jumlah pengunjung pada setiap akhir pekan
di kawasan wisata alam Tanjung Mutiara Danau Singkarak 70 orang maka dapat diperkirakan total pengeluaran wisatawan sekitar Rp 12 000 000 dimana sekitar
62 Rp 9 600 000 perputaran uang terjadi di dalam pulau dan sisanya merupakan
economic leakage dari total pengeluaran wisatawan. Tabel 36. Estimasi Aliran Uang pada Akhir Pekan dari Kegiatan Wisata di
Tanjung Mutiara Danau Singkarak Tahun 2013
Jenis Biaya Rupiah
Keterangan Transportasi
2 548 875 Non local
Konsumsi 6 798 750
Lokal Tiket masuk
813 750 Lokal
Souvenir 472 500
Lokal Sewa alat
1 610 000 Lokal
Lainnya parkir, toilet 311 500
Lokal Biaya Total
12 555 375
Sumber : Data primer diolah
Tingginya perputaran uang yang terjadi di kawasan wisata tersebut membuka peluang usaha bagi penduduk lokal. Meskipun unit usaha yang tercipta
hanya sektor informal, berskala kecil, dan hanya ramai pada saat akhir pekan dan hari libur, namun unit usaha yang tercipta di kawasan ini cukup banyak dan dapat
memenuhi kebutuhan para wisatawan. Unit usaha yang tercipta di kawasan wisata ini antara lain adalah kios, rumah makan, penyewaan alat, usaha kasur dan boneka,
toilet umum, dan pengrajin oleh-oleh. Sebaran jumlah unit usaha dapat dilihat pada Tabel 37.
Tabel 37. Sebaran Unit Usaha pada Objek Wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak Tahun 2013
Unit Usaha Jumlah unit
Rumah makan 7
Pedagang asongan 19
Kios 31
Penyewaan alat 11
Penginapan 1
Sumber : Hasil pengamatan lapang, 2013
Unit usaha yang terdapat di lokasi wisata merupakan pihak penerima dampak ekonomi langsung dari pengeluaran wisatawan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara umum unit usaha yang terdapat di lokasi wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1
umumnya dimiliki oleh penduduk asli, 2 telah berusaha 3 hingga 10 tahun, 3
63 tidak memiliki mata pencaharian lain di luar unit usaha yang dimiliki, 4
umumnya investasi awal berkisar Rp 1 000 000 – Rp 5 000 000, dan 5 secara
umum pendapatan pemilik unit usaha berkisar Rp 1 000 000 – Rp 3000 000 per
bulan. Kelima ciri-ciri diatas menunjukkan bahwa unit usaha yang terdapat di kawasan wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak umumnya merupakan Usaha
Kecil dan Menengah UKM. Meningkatnya jumlahkunjungan wisatawan tentunya
juga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi yang dipicu oleh pengeluaran wisatawan
sehingga aliran uang hasil dari transaksi yang terjadi pun semakin tinggi. Bagi pemilik usaha, penerimaan dari unit usaha selanjutnya akan digunakan kembali
untuk menjalankan aktivitas unit usaha tersebut. Dalam melakukan produksinya, unti usaha ini membutuhkan bahan baku input, baik yang tersedia di dalam atau
sekitar kawasan wisata tersebut lokal. Penggunaan input tersebut akan terkait dengan sejumlah biaya guna menyediakan input tersebut. Komponen biaya yang
utama dari unit usaha ini adalah biaya pembelian input, upah tenaga kerja, pemeliharaan alat, biaya operasional harian listrik dan air, pengembalian kredit,
biaya transportasi lokal dan pajak atau retribusi yang dibayar ke pemerintah setempat. Keuntungan yang diterima oleh pemilik unit usaha pendapatan
pemilik adalah penerimaan total dikurangi dengan total biaya. Hasil penelitian menunjukkan proporsi terbesar terhadap penerimaan unit
usaha adalah pendapatan pemilik sedangkan pajak dan retribusi merupakan proporsi atau bagian yang terkecil. Dampak ekonomi langsung dari pengeluaran
wisatawan dirasakan langsung oleh pemilik unit usaha. Dampak ekonomi ini berupa pendapatan pemilik dari unit usaha di lokasi wisata. Hasil penelitian
menunjukkan proporsi pendapatan pemilik usaha di kawsan wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak sebesar 42.13 persen, sedangkan dari biaya yang
dikeluarkan oleh unit usaha tersebut yang memiliki proporsi yang paling kecil yaitu untuk pajak retribusi adalah sebesar 0.25 persen. Adapun proporsi
pendapatan pemilik unit usaha dan biaya-biaya yang dikeluarkan terhadap penerimaan total unit usaha dapat dilihat pada Tabel 38.
64 Tabel 38. Proporsi Pendapatan dan Biaya Produksi terhadap Penerimaan Total
pada Unit Usaha Wisata di Tanjung Mutiara Danau Singkarak Tahun 2013
Komponen Proporsi terhadap Penerimaan Total
Keterangan Pendapatan pemilik
42.13 Lokal
Upah tenaga kerja 11.75
Lokal Pembelian input
24.80 Lokal
Pemeliharaan alat 1.13
Lokal Biaya operasional
1.47 Non lokal
Pengembalian kredit 2.97
Non lokal Pangan harian
14.14 Lokal
Transportasi lokal 1.36
Lokal Retribusipajak
0.25 Non lokal
Sumber : Data primer diolah
Kisaran jumlah pendapatan yang diterima oleh unit usaha dan tenaga kerja di masing-masing unit usaha yang lebih rinci dapat dilihat Tabel 38. Pendapatan
tertinggi di kawasan wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak terjadi di penginapan, sedangkan pendapatan yang paling rendah terjadi pada jenis usaha
pedagang asongan. Tabel 39. Kisaran Pendapatan Pemilik Unit Usaha di Kawasan Wisata Tanjung
Mutiara Danau Singkarak
Unit Usaha Pendapatan Pemilik Rpbulan
Rumah makan 5 000 000
– 10 000 000 Kios
450 000 – 8 000 000
Sewa alat 700 000
– 1 000 000 Pedagang asongan
50 000 – 400 000
Sewa tikar 100 000
– 200 000 Penginapan
10 000 000 – 18 000 000
Sumber : Data primer diolah
Beberapa unit usaha seperti pengrajin oleh-oleh makanan khas dan kios, sebagian tidak memiliki tenaga kerjakarena unit usaha tersebut masih berskala
kecil atau menengah. Namun ada juga sebagian dari unit usaha ini yang memiliki tenaga kerja. Secara umum pendapatan yang diterima oleh unit usaha ini berkisar
Rp 2 000 000 – Rp 3 000 000 per bulan. Kisaran pendapatan tenaga kerja di
kawasan wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak berdasarkan jenis usahanya dapat dilihat pada Tabel 40.