Kebocoran Ekonomi Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Pemanfaatan Wisata Alam Tanjung Mutiara di Danau Singkarak Kabupaten Tanah Datar
21 Rp 4896525. Ratio Income Multiplier Tipe I sebesar 1.45 artinya peningkatan 1
rupiah pendapatan pemilik unit usaha dari pengeluaran wisatawan akan mengakibatkan peningkatan pada dampak langsung dan tidak langsung berupa
pendapatan pemilik unit usaha dan tenaga kerja lokal sebesar 1.45 rupiah atau setara dengan Rp 2141049. Nilai Ratio Income Multiplier Tipe II sebesar 1.8
artinya peningkatan 1 rupiah pengeluaran wisatawan akan mengakibatkan peningkatan sebesar 1.8 rupiah atau setara dengan Rp 2723247 pada total
pendapatan masyarakat pada dampak langsung, tak langsung dan induced berupa pendapatan pemilik usaha, tenaga kerja dan pengeluaran konsumsi di tingkat
lokal. Hasil perhitungan nilai t atas pendapatan masyarakat yang terlibat sebesar - 4.752 sedangkan
–t hitung -4.752 -t tabel t 0.025;29, maka kegatan wisata bahari memberikan pengaruh nyata terhadap masyarakat yang terlibat dan tidak
terlibat kegiatan wisata baik sebelum dan sesudah adanya pengembangan kegiatan wisata bahari.
Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya seperti pada penelitian terdahulu yang sudah dijelaskan secara singkat, maka dapat dilihat
aspek, metode serta pendekatan yang digunakan dalam penelitian tersebut.Pada penelitian ini, aspeknya adalah mengenai dampak ekonomi dari kegiatan wisata
yang terjadi di kawasan wisata alam Tanjung Mutiara Danau Singkarak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis dampak
berganda multiplier effect, dan analisis stakeholder. Selain itu, terdapat satu aspek yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu pada
penelitian ini juga dikaji mengenai tingkat kepentingan dan pengaruh stakeholder dalam pengelolaan wisata alam Tanjung Mutiara di Danau Singkarak.
22
III KERANGKA PEMIKIRAN
Kawasan Danau Singkarak merupakan salah satu objek wisata yang terdapat di kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Kawasan Danau Singkarak
mempunyai banyak potensi dan sumberdaya alam yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata yang menarik, salah satunya yaitu kawasan wisata alam
Tanjung Mutiara yang terletak di pinggir Danau Singkarak. Daya tarik keindahan alam, budaya, dan keanekaragaman hayati, merupakan modal dasar yang perlu
dikelola sebaik mungkin untuk mencapai keberhasilan pembangunan di bidang pariwisata. Dengan adanya pembangunan pariwisata diharapkan dapat
memberikan dampak langsung maupun tidak langsung dan lanjutan terhadap masyarakat sekitar lokasi wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak, seperti
terhadap peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja yang pada gilirannya secara bersama-sama berfungsi menunjang pengembangan wilayah Kabupaten
Tanah Datar.
Sektor pariwisata berhubungan erat dengan wisatawan sehingga dampak positif yang ditimbulkan oleh sektor pariwisata berasal dari jumlah kunjungan
wisatawan, pengeluaran wisata baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik, investasi yang dilakukan oleh industri pariwisata serta pengeluaran pemerintah di
sektor pariwisata. Pengeluaran wisatawan selama melakukan perjalanan wisata akan mendorong terciptanya transaksi ekonomi bagi sektor-sektor penyedia
barang dan jasa. Setiap tingkat perubahan wisatawan akan berpengaruh terhadap perubahan tingkat pengeluaran output, nilai tambah, upah atau gaji,
ketenagakerjaan, penerimaan devisa, dan neraca pembayaran. Secara umum stakeholder dapat diartikan sebagai pihak yang mempunyai
kepentingan atau perhatian dan berpengaruh terhadap suatu objek. Dalam pengembangan dan pengelolaan pariwisata tidak terlepas dari peran stakeholder,
dimana para stakeholder memiliki pengaruh dan kepentingan dengan tingkat yang berbeda-beda dalam pengelolaan wisata tersebut. Berdasarkan uraian dan
penjelasan mengenai apa dan bagaimana permasalahan dan latar belakang tentang kawasan wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak, maka digambarkan skema
kerangka pemikiran dari penelitian di kawasan ini, yaitu: