Economic Leakeage Kebocoran Ekonomi
                                                                                74 kegiatan  wisata  di  kawasan  wisata  Tanjung  Mutiara  Danau  Singkarak  yaitu
menyediakan produk dan jasa wisata yang dapat dikonsumsi atau digunakan oleh wisatawan.  Sedangkan  jika  dilihat  dari  tingkat  pengaruhnya,  pelaku  usaha
berpengaruh  terhadap  kepuasan  pengunjung    wisatawan  dan  jumlah  kunjungan wisatawan. Apabila wisatawan merasa puas dengan produk dan jasa wisata  yang
disediakan oleh pelaku usaha, maka peluang wisatawan untuk berkunjung kembali akan meningkat, demikian pula sebaliknya.
Stakeholder  yang  kedua  dalam  kuadran  A  yaitu  Program  Nasional Pemberdayaan  Masyarakat  di  bidang  pariwisata  Desa  Batu  Taba.  Pnpm  desa
memiliki  kepentingan  sebagai  fasilitator  atau  wadah  pengumpulan  bantuan  yang diajukan  oleh  masyarakat  pengelola  serta  LKM.  Bantuan  tersebut  diberikan  oleh
pemerintah untuk kegiatan wisata di Tanjung Mutiara Danau Singkarak. Pengaruh dari  pnpm  Pariwisata  tersebut  adalah  keberadaannya  dapat  mempengaruhi
keefektifan  penyaluran  bantuan  pariwisata  yang  diberikan  oleh  pemerintah. Stakeholder yang ketiga yaitu Lembaga Keswadayaan Masyarakat LKM. LKM
berkepentingan  dalam  mengelola  bantuan  pariwisata  dan  bertugas  mengajukan permohonan  bantuan  kepada  fasilitator  dan  kemudian  fasilitator  pada  pnpm
pariwisata  akan  mengajukan  lagi  permohonan  tersebut  kepada  pemerintah. Pengaruh dari LKM tersebut adalah dapat mengkoordinir dan mengelola bantuan
pariwisata yang diberikan oleh pemerintah secara efektif. Stakeholder yang keempat yang terdapat pada kuadran A yaitu masyarakat
sekitar  dan  nelayan.  Masyarakat  sekitar  dan  nelayan  memiliki  kepentingan  yaitu meningkatkan  kesejahteraan  dan  memperoleh  pekerjaan.  Kelompok  ini  sangat
bergantung  pada  keberadaan  Danau  Singkarak,  khususnya  bagi  nelayan  karena danau  tersebut  merupakan  sumber  mata  pencaharaian.  Dengan  adanya  objek
wisata  ini  maka  masyarakat  sekitar  dan  nelayan  dapat  memperoleh  kesempatan kerja  dengan  membuka  berbagai  usaha  kecil  menengah  terkait  kegiatan  wisata.
Sebagai  contoh,  para  istri  dari  nelayan  yang  tinggal  di  sekitar  kawasan  wisata dapat  bekerja  sebagai  penjual  ikan  dan  kerang  olahan  kepada  pengunjung.
Masyarakat  sekitar  dan  nelayan  juga  memiliki  pengaruh  terhadap  pengelolaan objek  wisata  Tanjung  Mutiara  di  Danau  Singkarak.  Dalam  pengambilan
keputusan  suatu  kebijakan  pengelolaan  wisata,  masyarakat  sekitar  dan  nelayan
75 juga  dilibatkan  secara  langsung  karena  masyarakat  sekitar  dapat  mempengaruhi
kepuasan  pengunjung  terhadap  produk  yang  dihasilkannya  dan  nelayan  dapat mempengaruhi  ketersediaan  ikan  di  Danau  Singkarak  dan  dapat  mempengaruhi
kualitas perairan danau. Kuadran B dalam hal ini ditempati oleh Dinas Kebudayaan dan Priwisata
Kabupaten  Tanah Datar, Dinas Pekerjaan  Umum  Kabupaten Tanah Datar, Dinas Perikanan  dan  Kelautan  Kabupaten  Tanah  Datar,  Pemerintahan  Nagari    Desa
Batu Taba, dan masyarakat pengelola. Kelompok ini dinilai memiliki kepentingan dan  pengaruh  tinggi  dalam  pengelolaan  dan  pemanfaatan  Danau  Singkarak
sebagai  objek  wisata  khususnya  kawasan  Tanjung  Mutiara  termasuk  dalam  hal perumusan  berbagai  peraturan  baik  formal  maupun  non-formal.  Sama  halnya
dengan  kuadran  A,  stakeholder  yang  terdapat  pada  kuadran  B  juga  memiliki kepentingan dan pengaruh masing-masing. Stakeholder yang pertama yaitu Dinas
Kebudayaan  dan  Pariwisata  Kabupaten  Tanah  Datar  yang  memiliki  kepentingan dalam  mengembangkan  pariwisata,  meningkatkatkan  atraksi  wisata,  dan
melakukan promosi mengenai objek wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak. Untuk mengembangkan dan meningkatkan pariwisata tersebut, Dinas Kebudayaan
dan  Pariwisata  malakukan  pembangunanserta  pembaharuan  fasilitas-fasilitas wisata.  Apabila  dilihat  dari  sisi  pengaruhnya,  Dinas  Kebudayaan  dan  Pariwisata
Kabupaten Tanah Datar memiliki pengaruh yang paling tinggi dalam pengambilan keputusan suatu kebijakan mengenai pengelolaan wisata alam Tanjung Mutiara di
Danau  Singkarak  karena  Dinas  Kebudayaan  dan  Pariwisata  merupakan stakeholder yang paling berwenang diantara stakeholder-stakeholder lainnya.
Stakeholder  yang  kedua  yaitu  Dinas  Pekerjaan  Umum  PU  Kabupaten Tanah  Datar.  Dinas  PU  memiliki  kepentingan    dalam  membangun  sarana  dan
prasarana  wisata  serta  meningkatkan  fasilitas  wisata  di  kawasan  wisata  alam Tanjung Mutiara Danau Singkarak. Dalam hal ini Dinas PU bertugas membangun
dan  memperbaiki  sarana  dan  prasarana  seperti  jalan,  jembatan,  serta meningkatkan fasilitas wisata seperti toilet umum. Disamping itu, Dinas PU juga
memiliki  pengaruh  dalam  pengambilan  keputusan  suatu  kebijakan  pengelolaan wisata  alam  Tanjung  Mutiara  di  Danau  Singkarak  yaitu  dalam  pengambilan
keputusan  suatu  kebijakan  pembangunan  sarana  dan  prasarana  serta  peningkatan
                                            
                