Analisis Stakeholder Metode Analisis Data

38

5.1.2 Keadaan Topografi

Bentuk Lahan di sekitar danau Singkarak dicerminkan oleh bentuk lahan Kipas Aluvial, Undak Sungai, Undak Struktur Lokosan, Gawir Sesar Tererosi, dan Perbukitan Sesar Bergelombang. Secara keseluruhan bentuk lahan tersebut merupakan hasil dari aktivitas tektonik endogen. Secara topografi, daerah Batu Taba merupakan wilayah bertekstur kasar, dimana sebagian besar wilayahnya merupakan dataran bergelombang, terdiri dari dataran renah, daerah perbukitan, daerah aliran sungai serta daerah pesisir. Desa Batu Taba memiliki ketinggian 380 meter di atas permukaan laut dan memiliki tingkat kemiringan tanah sebesar 45 o . Wilayah ini memiliki iklim tropika dengan curah hujan sebesar 2200 mm per tahun.

5.1.3 Keadaan Demografi

Berdasarkan data monografi kependudukan kelurahan 2013 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Desa Batu Taba yaitu sekitar 2384 jiwa, terdiri dari 1175 jiwa laki-laki dan 1209 jiwa perempuan yang terdiri dari 535 kepala keluarga. Berdasarkan golongan umur penduduk dengan usia 40 tahun ke atas memiliki proporsi paling banyak dari keseluruhan jumlah penduduk. Jumlah penduduk Desa Batu Taba berdasarkan usia ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 7. Jumlah Penduduk Desa Batu Taba Berdasarkan Golongan Umur Tahun 2013 Golongan Umur Jumlah – 4 tahun 226 5 – 10 tahun 276 11 – 14 tahun 167 15 – 19 tahun 137 20 – 24 tahun 141 25 – 29 tahun 125 30 – 34 tahun 138 35 – 39 tahun 211 ≥40 tahun 913 Jumlah Total 2384 Sumber : Data kependudukan Desa Batu Taba, 2013 39

5.1.4 Mata Pencaharian dan Tingkat Kesejahteraan

Sebagian besar penduduk Desa Batu Taba memiliki mata pencaharian sebagai petani dan nelayan yaitu sebesar 48.79 persen dan 17.27 persen. Sebaran mata pencaharian penduduk Desa Batu Taba ditunjukkan pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah Penduduk Desa Batu Taba berdasarkan Mata Pencaharian 2013 Mata Pencaharian Jumlah Petani 325 Nelayan 115 Peternak 50 PNS 30 Wiraswasta 54 Penjahit 28 Buruh bangunan 23 Pengrajin 12 Sopir 29 Sumber : Data kependudukan Desa Batu Taba, 2013 Apabila dilihat dari segi tingkat kesejahteraan, masyarakat Desa Batu Taba memiliki tingkat kesejahteraan yang berbeda-beda. Tingkat kesejahteraan masyarakat tesebut dibagi atas beberapa golongan yang ditunjukkan oleh Tabel 9. Tabel 9. Tingkat Kesejahteraan Penduduk Desa Batu Taba Golongan Jumlah keluarga Keluarga prasejahtera 109 Keluarga sejahtera 1 136 Keluarga sejahtera 2 145 Keluarga sejahtera 3 135 Keluarga sejahtera 3 plus 10 Jumlah 535 Sumber : Data ekonomi masyarakat Desa Batu Taba, 2013

5.2 Gambaran Umum Objek Wisata dan Kegiatan Wisata

Di Desa Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar terdapat objek wisata alam Tanjung Mutiara. Objek wisata ini merupakan salah satu kawasan wisata yang berada di pinggiran Danau Singkarak. Objek wisata ini memiliki pantai danau sehingga wisatawan yang berkunjung dapat merasakan nuansa pantai dan ombak kecil tanpa harus pergi ke pantai. Objek wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak ini banyak dikunjungi oleh wisatawan apalagi pada saat akhir pekan dan hari libur. Wisatawan yang datang umumnya rombongan keluarga dan pasangan muda-mudi dengan menggunakan mobil, sepeda motor 40 maupun kendaraan umum. Jumlah pengunjung di kawasan wisata Tanjung Mutiara mencapai puncaknya pada saat sehari sebelum masuknya Bulan Ramadhan dan pada saat Lebaran. Wisatawan yang datang ke objek wisata ini dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 2000 per orang di luar biaya parkir. Di kawasan wisata ini wisatawan dapat menikmati keindahan panorama danau yang indah dan udara yang sejuk serta terdapat penyewaan peralatan seperti kapal kecil, sepeda air, dan banana boat. Objek wisata Tanjung Mutiara mempunyai fasilitas antara lain toilet umum, tempat duduk, tempat sampah, pembelanjaan lokal, penyewaan peralatan, tempat bermain anak, areal parkir, dan musholah. Di lokasi objek wisata ini terdapat enam toilet umum yang terdiri dari tiga untuk wanita dan tiga untuk pria. Selain tempat duduk, terdapat pula saung-saung yang disediakan oleh pengelola untuk wisatawan yang ingin bersantai menikmati keindahan panorama danau. Untuk pembelanjaan lokal terdapat beberapa warung makan dan kios makanan yang menyediakan makanan ringan dan makanan cepat saji. Masyarakat di sekitar lokasi wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak juga menyediakan atau menjual konsumsi berupa makanan khas berupa ikan bilih dan kerang olahan yang dapat langsung dikonsumsi oleh wisatawan di lokasi tersebut atau pun dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Pelaku usaha ini umumnya kaum wanita yang merupakan istri dari nelayan yang berada di sekitar lokasi wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak. Di lokasi wisata tersebut juga disediakan beberapa tempat sampah tetapi belum dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Penyewaan peralatan berupa kapal kecil dapat memuat penumpang sebanyak 10 orang, untuk satu kali trip wisatawan yang ingin menyewa kapal kecil ini dapat membayar sebesar Rp 15000 per orang atau Rp 150000 per kapal. Penyewaan peralatan berupa sepeda air, dapat memuat sebanyak empat orang. Wisatawan yang ingin bersepeda air dapat menyusuri danau dengan menggunakan jasa pengendara sepeda air atau dapat juga bersepeda air sendiri tanpa menggunakan jasa pengendara. Untuk penyewaan sepeda air, wisatawan dikenakan biaya sebsar Rp 30000 – Rp 40000 per unit sepeda air. Selain itu terdapat pula penyewaan banana boat yang dapat memuat sebanyak lima orang dan ditambah satu orang petugas keamanan. Untuk penyewaan banana boat ini 41 wisatawan dapat membayar sebesar Rp 20000 per orang. Penyewaan kapal kecil dan sepeda air merupakan unit usaha yang dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi objek wisata, sedangkan untuk penyewaan banana boat merupakan fasilitas yang disediakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas budpar KabupatenTanah Datar. Penyediaan ini dilakukan oleh Dinas budpar melalui pnpm pariwisata dan kemudian pnpm pariwisata menyalurkan melalui Lembaga Keswadayaan Masyarakat LKM. Hasil dari penyewaaan banana boat ini dialokasikan pada beberapa bagian. Pembagiannya, yaitu sebesar 25 persen dari pendapatan dimasukkan ke dalam kas yang dapat digunakan untuk biaya pemeliharaan alat, 10 persen untuk biaya pajak kepada pemerintah, 10 persen dialokasikan untuk pnpm pariwisata sebagai fasilitator penyalur bantuan, 5 persen dialokasikan untuk LKM sebagai koordinator penerimaan bantuan, dan sisanya sebesar 50 persen dialokasikan untuk gaji karyawan operator mesin dan petugas keamanan. Tempat bermain anak yang tersedia di kawasan wisata ini yaitu berupa ayunan dan taman bermain. Untuk areal parkir, pengelola menyediakan areal parkir yang cukup luas yang dapat memuat sekitar 30 buah mobil. Selain itu terdapat pula dua buah tempat beribadah yaitu musholah yang disediakan oleh pengelola. Dalam lokasi objek wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak juga tersedia satu buah pos pengelola untuk sumber informasi. Beberapa warung makan dan kios makanan yang terdapat di lokasi wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak ada yang beroperasi setiap hari dan ada pula yang beroperasi hanya pada saat akhir pekan. Unit usaha ini dimiliki oleh penduduk asli yang tinggal di sekitar lokasi wisata. Di sekitar lokasi wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak terdapat satu buah penginapan atau hotel. Berdasarkan hasil wawancara, beberapa tahun terakhir penginapan ini hanya sering digunakan oleh sopir truk sebagai tempat persinggahan untuk beristirahat. Umumnya para sopir yang menginap di penginapan ini hanya menginap selama satu atau dua hari saja. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak umumnya berasal dari daerah yang hanya memakan waktu perjalanan selama 2 – 4 jam sehingga wisatawan tidak perlu menginap di lokasi wisata. Namun, pada saat-saat