Persepsi Tenaga Kerja terhapap Kondisi Objek Wisata

60 keuntungan kepada masyarakat lokal, maka tercipta manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal dari kegiatan wisata tersebut. Dalam kegiatan wisata tidak semua pengeluaran wisatawan untuk berwisata sampai ke lokasi wisata. Sebagian transaksi terjadi di luar lokasi wisata yang dalam konteks ekonomi disebut dengan kebocoran ekonomi economic leakage dari total pengeluaran konsumen Holden, 2001 dalam Wijayanti, 2009. Secara umum dilihat dari proporsi biaya rekreasinya, pengeluaran wisatawan yang berekreasi ke objek wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak mengalami economic leakage sebesar 20.3 persen berupa biaya perjalanan dihitung dari harga BBM. Sedangkan sisanya merupakan pengeluaran yang terjadi di lokasi wisata tersebut. Secara umum proporsi biaya yang dikeluarkan oleh masing- masing wisatawan berbeda-beda, tergantung pada tujuan berekreasi masing- masing. Sebagian wisatawan mengeluarkan proporsi biaya lebih tinggi untuk penyewaan alat kapal kecil, sepeda air, dan banana boat, sedangkan sebagian lainnya wisatawan mengeluarkan proporsi biaya lebih tinggi untuk konsumsi di lokasi dan pembelian souvenir atau makanan khas.

8.1 Dampak Ekonomi Langsung

Dampak langsung adalah manfaat yang dirasakan oleh masyarakat berupa pendapatan yang diterima oleh penerima awal pengeluaran wisatawan. Ketika pengunjung mengeluarkan sejumlah uang untuk melakukan permintaan terhadap produk dan jasa di tingkat lokal pada akhirnya akan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat lokal yang bekerja di lokasi tersebut. Demikian juga dengan upaya pemerintah dalam melengkapi sarana dan prasarana di objek wisata, pada akhirnya bertujuan menciptakan pendapatan, kesempatan kerja, dan penerimaan pajak bagi wilayah tersebut. Kegiatan wisata di kawasan wisata Tanjung Mutiara lebih ramai dikunjungi pada akhir pekan dan libur nasional dibandingkan dengan hari-hari biasa. Hal ini menyebabkan sebagian pelaku usaha yang ada hanya beroperasi pada akhir pekan, namun ada juga sebagian pelaku usaha yang beroperasi setiap hari. Total pengeluaran pengunjung per bulan diestimasi dari rata-rata pengeluaran pengunjung per hari dan jumlah kunjungan per bulan. Dampak 61 ekonomi yang dihasilkan oleh sektor pariwisata umumnya diukur dari keseluruhan pengeluaran pengunjung untuk keperluan akomodasi, konsumsi, perjalanan, dokumentasi, dan keperluan lainnya. Proporsi pengeluaran pengunjung objek wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 35. Proporsi pengeluaran pengunjung di kawasan Tanjung Mutiara Danau Singkarak Tahun 2013 Biaya Rata-rata pengeluaran Rp Persentase Pengeluaran di luar kawasan wisata Biaya perjalanan 36 412.5 20.30 Kebocorankunjungan 36 412.5 20.30 Pengeluaran di dalam kawasan wisata Konsumsi di dalam kawasan 97 125 54.15 Penginapan di dalam kawasan 0.00 Dokumentasi 0.00 Souvenir 6 750 3.77 Sewa alat 23 000 12.82 Tiket masuk 11 625 6.48 Biaya lain parkir, toilet 4 450 2.48 Pengeluaran di lokasikunjungan 142 950 79.70 Rata-rata Pengeluarankunjungan Rphariorang 179 362.5 100.00 Sumber: Data primer diolah Berdasarkan persentase pengeluaran wisatawan di lokasi wisata maka dapat diperkirakan besarnya perputaran uang yang terjadi di kawasan wisata alam Tanjung Mutiara Danau Singkarak, khususnya pada akhir pekan.Setiap bulannya rata-rata junlah pengunjung di kawasan wisata Tanjung Mutiara mencapai 320 orang. Bahkan pada saat menjelang bulan Ramadhan dan pada hari raya Idul Fitri jumlah kunjungan dapat mencapai lebih dari 900 orang. Jika diasumsikan dalam satu pekan terdapat 80 dikurangi 10 pengunjung anak-anak usia sekolah, maka dalam satu pekan terdapat sekitar 70 orang pengunjung dewasa. Hasil penelitian menunjukkan pengeluaran rata-rata wisatawan untuk satu kali kunjungan adalah Rp 179 362.5 per orang. Jika rata-rata jumlah pengunjung pada setiap akhir pekan di kawasan wisata alam Tanjung Mutiara Danau Singkarak 70 orang maka dapat diperkirakan total pengeluaran wisatawan sekitar Rp 12 000 000 dimana sekitar