Dampak Aktivitas Wisata Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Pemanfaatan Wisata Alam Tanjung Mutiara di Danau Singkarak Kabupaten Tanah Datar
73
Keterangan : 1 = Disbudpar
7 = P. NagariDesa 2 = Dinas PU
8 = Pelaku Usaha 3 = BAPPEDA
9 = pnpm desa 4 = DPK
10 = LKM 5 = BPLH
11 = Masy. Pengelola 6 = P.Kecamatan
12 = Masy. Sekitar nelayan
Gambar 9. Pemetaan Stakeholder dalam Pengelolaan Objek Wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak
Berdasarkan hasil pemetaan aktor menurut tingkat kepentingan dan pengaruhnya dalam pemanfaatan dan pengelolaan objek wisata Tanjung Mutiara
Danau Singkarak dapat dilihat pada Gambar 9. Kudadran A ditempati oleh pelaku usaha, pnpm Pariwisata, Lembaga Keswadayaan Masyarakat LKM, serta
masyarakat sekitar dan nelayan. Artinya, kelompok ini memiliki kepentingan tinggi dalam pengelolaan objek wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak, akan
tetapi memiliki pengaruh yang rendah sehingga tidak langsung terlibat dalam pengambilan dan perumusan berbagai kebijakan pengelolaan wisata tersebut.
Kelompok ini memiliki ketergantungan tinggi dalam hal kepentingan ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh jumlah kunjungan wisatawan di kawasan wisata
Tanjung Mutiara Danau Singkarak. Stakeholder yang terdapat dalam kuadran ini memiliki kepentingan dan pengaruh masing-masing. Pelaku usaha memiliki
kepentingan meningkatkan kesejahteraan dengan cara membuka usaha dalam
1 4
3 2
5 6
7 8 , 10 9
11 12
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5 5
1 2
3 4
5
T ingk
at K
epent ingan
Tingkat Pengaruh
kuadaran A kuadran B
kuadran C kuadran D
74 kegiatan wisata di kawasan wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak yaitu
menyediakan produk dan jasa wisata yang dapat dikonsumsi atau digunakan oleh wisatawan. Sedangkan jika dilihat dari tingkat pengaruhnya, pelaku usaha
berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung wisatawan dan jumlah kunjungan wisatawan. Apabila wisatawan merasa puas dengan produk dan jasa wisata yang
disediakan oleh pelaku usaha, maka peluang wisatawan untuk berkunjung kembali akan meningkat, demikian pula sebaliknya.
Stakeholder yang kedua dalam kuadran A yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di bidang pariwisata Desa Batu Taba. Pnpm desa
memiliki kepentingan sebagai fasilitator atau wadah pengumpulan bantuan yang diajukan oleh masyarakat pengelola serta LKM. Bantuan tersebut diberikan oleh
pemerintah untuk kegiatan wisata di Tanjung Mutiara Danau Singkarak. Pengaruh dari pnpm Pariwisata tersebut adalah keberadaannya dapat mempengaruhi
keefektifan penyaluran bantuan pariwisata yang diberikan oleh pemerintah. Stakeholder yang ketiga yaitu Lembaga Keswadayaan Masyarakat LKM. LKM
berkepentingan dalam mengelola bantuan pariwisata dan bertugas mengajukan permohonan bantuan kepada fasilitator dan kemudian fasilitator pada pnpm
pariwisata akan mengajukan lagi permohonan tersebut kepada pemerintah. Pengaruh dari LKM tersebut adalah dapat mengkoordinir dan mengelola bantuan
pariwisata yang diberikan oleh pemerintah secara efektif. Stakeholder yang keempat yang terdapat pada kuadran A yaitu masyarakat
sekitar dan nelayan. Masyarakat sekitar dan nelayan memiliki kepentingan yaitu meningkatkan kesejahteraan dan memperoleh pekerjaan. Kelompok ini sangat
bergantung pada keberadaan Danau Singkarak, khususnya bagi nelayan karena danau tersebut merupakan sumber mata pencaharaian. Dengan adanya objek
wisata ini maka masyarakat sekitar dan nelayan dapat memperoleh kesempatan kerja dengan membuka berbagai usaha kecil menengah terkait kegiatan wisata.
Sebagai contoh, para istri dari nelayan yang tinggal di sekitar kawasan wisata dapat bekerja sebagai penjual ikan dan kerang olahan kepada pengunjung.
Masyarakat sekitar dan nelayan juga memiliki pengaruh terhadap pengelolaan objek wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak. Dalam pengambilan
keputusan suatu kebijakan pengelolaan wisata, masyarakat sekitar dan nelayan