58 mendapatkan penilaian baik dari pengelola stakeholder. Untuk pengelolaan di
kawasan wisata tersebut, pengelola stakeholder umumnya memberikan penialain sedang. Proporsi penilaian secara keseluruhan oleh pengelola stakeholder
ditunjukkan oleh Gambar 8.
Gambar 8. Persepsi Pengelola Stakeholder terhadap Kondisi Objek Wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak
10 20
30 40
50 60
70 80
90
T o
il e
t
T e
m p
at Sam
p ah
Ke b
e rs
ih a
n
Pe n
u n
ju k
A ra
h
T e
m p
at Du
d u
k
Wa ru
n g Ma
ka n
Pe n
g in
ap an
T o
k o
C e
n re
am at
a
Pe n
y e
w aa
n P
e ra
lat an
Pa n
o ra
m a
Al am
T e
m p
at Be
rm a
in An
ak Aks
e si
b il
ita s
Ke aman
an
Si ka
p M
as y
ar ak
at Seki
ta r
Pe n
g e
lol a
an O
b jek
Wi sa
ta
Sara n
a La
in n
y a
P enila
ia n
persen
Sarana dan Prasarana
Sangat Baik Baik
Sedang Buruk
Sangat Buruk Tidak Tersedia
59
VIII. DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA
Secara umum manfaat ekonomi secara langsung dari kegiatan wisata berkaitan erat dengan pengeluaran pengunjung atau wisatawan. Pada saat
wisatawan mengeluarkan sejumlah uang artinya mereka melakukan permintaan terhadap produk dan jasa di lokasi wisata yang akan menghasilkan pendapatan
bagi masyarakat lokal. Begitu juga dengan upaya pembangunan sarana dan prasarana wisata yang dilakukan oleh pengelola dan pemerintah yang mana pada
akhirnya juga bertujuan untuk menciptakan pendapatan, lapangan pekerjaan, dan penerimaan pajak suatu wilayah.
Dampak ekonomi dari kegiatan wisata umumnya diukur dari keseluruhan pengeluaran wisatawan dalam akomodasi, konsumsi, perjalanan, souvenir, dan
pengeluaran lainnya. Data ini dapat diestimasi dari jumlah total hari kunjungan atau pengeluaran rata-rata per hari dari wisatawan. Survei secara langsung kepada
wisatawan sangat dibutuhkan guna mengumpulkan informasi ini. Pengukuran jumlah wisatawan dan tingkat pengeluarannya saja dapat menyebabkan penilaian
yang salah pada pengukuran manfaat bersih ekonomi yang dihasilkan oleh wisatawan pada suatu wilayah. Pengukuran dampak ekonomi kegiatan pariwisata
dapat diukur melalui sejumlah pengeluaran wisatawan yang diterima oleh masyarakat lokal, tingkat kesempatan kerja yang dihasilkan dan pendistribusian
manfaat ekonomi tersebut. Selain permintaan wisata yang berasal dari pengeluaran langsung oleh wisatawan di lokasi wisata, pendapatan dan
kesempatan kerja yang dihasilkan dalam akivitas ekonomi berasal dari aliran siklis uang dan dikenal dengan efek pengganda multiplier effect.
Demikian halnya dengan dampak ekonomi dari kegiatan wisata di Danau Singkarak spesifik lokasi wisata Tanjung Mutiara pun tercipta dari aliran uang
yang berasal dari transaksi antara wisatawan dengan pelaku usaha setempat. Wisatawan membutuhkan berbagai produk dan jasa dalam kegiatan wisatanya
seperti akomodasi, konsumsi, penyewaan alat, souvenir, dan lain-lain. Jika kebutuhan wisatawan dapat dipenuhi oleh penduduk lokal melalui unit usaha yang
dikembangkan maka terjadi transaksi ekonomi antara wisatawan dengan masyarakat lokal. Apabila hal ini terjadi terus menerus dan memberikan