71
IX. ANALISIS TINGKAT PENGARUH DAN KEPENTINGAN STAKEHOLDER DALAM PENGELOLAAN WISATA
9.1 Analisis Stakeholder
Dalam  merumuskan  suatu  kebijakan  yang  terkait  dengan  pengelolaan wisata di kawasan wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak diperlukan kerjasama
berbagai  pihak.  Berbagai  stakeholder  memiliki  peran  penting  dalam  kebijakan pengelolaan  kawasan  wisata  tersebut.  Stakeholder  yang  terlibat  dalam  kegiatan
wisata  di  kawasan  wisata  Tanjung  Mutiara  Danau  Singkarak  adalah  Pemerintah Daerah,  Pemerintah  Kecamatan,  Pemerintah  Nagari,  pelaku  kegiatan  wisata,
pelaku usaha dan nelayan masyarakat lokal, serta LKM Lembaga Keswadayaan Masyarakat.  Masing-masing  pihak  tentunya  memiliki  tingkat  kepentingan  dan
pengaruh yang berbeda dalam menjalankan perannya. Analisis stakeholder perlu dilakukan untuk menentukan pihak-pihak yang
berkompeten  dalam  merumuskan  suatu  kebijakan.  Stakeholder  dapat  diartikan sebagai individu, kelompok atau lembaga  yang kepentingannya dipengaruhi oleh
kebijakan  atau  pihak  yang  tindakannya  secara  kuat  mempengaruhi  kebijakan. Setiap  stakeholder  memiliki  pengaruh  dan  kepentingan  dalam  kebijakan
pengelolaan wisata. Stakeholder  yang memiliki kepentingan dan pengaruh tinggi merupakan  stakeholder  primer  dimana  stakeholder  tersebut  dapat  dilibatkan
secara langsung dalam pengelolaan. Sedangkan stakeholder sekunder merupakan stakeholder yang dapat dilibatkan secara tidak langsung dalam pengelolaan.
Kepentingan  stakeholder  dalam  pengelolaan  wisata  dipengaruhi  oleh faktor  sosial,  ekonomi,  dan  budaya.  Sedangkan  pengaruh  stakeholder  yang
berbeda-beda  dalam  pengelolaan  dipengaruhi  oleh  politik,  birokrasi,  dan struktural. Hasil kajian pada Tabel 43 digunakan sebagai dasar dalam penyusunan
Aktor Grid atau matriks kepentingan dan pengaruh stakeholder dalam pengelolaan wisata alam Tanjung Mutiara Danau Singkarak di Kabupaten Tanah Datar.
Identifikasi  stakeholder  yang  terlibat  dalam  pengelolaan  objek  wisata Tanjung  Mutiara  dapat  dilihat  pada  Tabel  43.  Nilai  kepentingan  dan  pengaruh
masing-masing  stakeholder  kemudian  dipetakan  dalam  sebuah  gambar  seperti terlihat  pada  Gambar  9.  Berdasarkan  pemetaan  tersebut  dapat  terlihat  bahwa
stakeholder  yang  paling  dominan  dalam  pengelolaan  objek  wisata  Tanjung
72 Mutiara di Danau Singkarak adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Tanah  Datar  dan  Pemerintahan  Nagari  Batu  Taba.  Sedangkan  stakeholder  yang paling lemah adalah Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup BPLH.
Tabel 43. Identifikasi Stakeholder Pengelolaan Objek Wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak
Stakeholder Kriteria evaluasi
Kepentingan Skor
Pengaruh Skor
S F
P Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten   Mengembangkan pariwisata
  Meningkatkan atraksi wisata dan melakukan promosi
4 4
3 4
3.67
Dinas Pekerjaan Umun PU
Kabupaten  Membangun sarana dan prasarana
wisata  Meningkatkan fasilitas wisata
3 3
3 4
3.33 Badan
Perencanaan dan
Pembangunan Daerah
BAPPEDA  Melakukan perencanaan pembangunan
daerah di kawasan wisata  Membuat rencana penganggaran
pembangunan pariwisata 2
3 2
3 2.67
Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten   Membina masyarakat nelayan dengan
mengadakan pelatihan dan seminar mengenai perikanan
3 3
4 4
3.67 Badan
Pengelola Lingkungan
Hidup BPLH Kabupaten
  Mengelola lingkungan   Pengawasan pemanfaatan lingkungan
hidup 2
2 2
2 2
Pemerintah Kecamatan
  Mengawasi pengelolaan kegiata wisata 2
3 3
3 3
Pemerintah Nagari
  Mengelola kegiatan pariwisata   Meningkatkan fasilitas wisata
4 4
3 3
3.33 Pelaku usaha
  Meningkatkan kesejahteraan   Meningkatkan aktivitas ekonomi
3 3
2 1
2 pnpm desa
  Fasilitator pengumpulan bantuan pariwisata
  Penyalur bantuan pariwisata 3
2 3
2 2.33
LKM   Mengelola penerimaan bantuan
pariwisata 3
2 2
2 2
Masyarakat pengelola
  Mengelola kegiatan wisata   Meningkatkan pendapatan masyarakat
3 3
3 2
2.67 Masyarakat
sekitar dan Nelayan
  Meningkatkan kesejahteraan   Memperoleh pekerjaan
4 3
2 1
2 Sumber : Data primer diolah