bagian informasi dan pemasaran untuk mendapatkan gambaran umum tentang kondisi internal Kebun Raya Bogor. Data sekunder diperoleh dari berbagai
literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu buku, tesis, skripsi, jurnal penelitian dan situs internet.
3.3 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian mengenai hubungan komunikasi pemasaran dengan perilaku pengunjung agrowisata ini
merupakan penelitian survai dengan
tujuan explanatory. Metode survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu
populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Tipe penelitian explanatory merupakan penelitian yang sifat analisisnya menjelaskan
hubungan antar variabel melalui uji hipotesis Singarimbun Effendi, 1989. Data kuantitatif pada kuesioner berupa data ordinal. Data kuantitatif
tersebut di uji korelasi Rank Spearman. Sementara itu, data kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan digunakan sebagai data
pendukung hasil penelitian kuantitatif. Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel yang berskala ordinal dan tidak
menentukan prasyarat data terdistribusi normal. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel bebas dan
variabel terikat yang berskala ordinal non parametrik. Rumus Korelasi Rank Spearman sebagai berikut:
Keterangan: rs
= Nilai Koefisien Rank Spearman di
= Disparitas x1-x2 n
= Banyaknya Pengamatan Kaidah pengambilan keputusan tentang hubungan antar variabel dalam uji
korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut: 1.
Signifikansiprobabilitasα digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel yang diteliti. Signifikansi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebesar α 0,1 maka artinya hasil penelitian mempunyai kesempatan untuk benar atau tingkat kepercayaan sebesar 90 dan tingkat
kesalahan sebesar 10. Dasar pengambilan keputusan, dirumuskan sebagai berikut:
a. Jika angka signifikansi hasil penelitian0,1 maka Ho ditolak. Jadi, hubungan kedua variabel signifikan; dan
b. Jika angka signifikansi hasil penelitian0,1 maka Ho diterima. Jadi, hubungan kedua variabel tidak signifikan.
2. Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan strength hubungan linear dan
arah hubungan antara variabel. Angka korelasi untuk Spearman berkisar pada 0, yang berarti tidak ada korelasi sama sekali, tetapi kalau angka 1, berarti
terdapat korelasi yang sempurna. Korelasi mempunyai kemungkinan pengujian hipotesis dua arah two tailed yaitu searah atau berlawanan arah.
Dasar pengambilan keputusan, dirumuskan sebagai berikut: a. Kekuatan hubungan, jika angka koefisien korelasi di atas 0,1 menunjukkan
korelasi yang cukup kuat, sedangkan di bawah 0,1 menunjukkan korelasi yang lemah. Arti hubungan kuat adalah jika terjadi perubahan nilai pada
suatu variabel X cenderung diikuti perubahan nilai variabel lain Y. b. Arah hubungan, jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel
mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi
negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah.
BAB 4 GAMBARAN UMUM AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR