d. Taman Buah Mekarsari TBM, Cileungsi, Jawa Barat
Taman Buah Mekarsari diresmikan Oktober 1995. Tujuan pembangunan TBM adalah menciptakan kebun hortikultura dengan teknologi canggih sebagai
kebun percobaan, kebun produksi, dan objek agrowisata. TBM memiliki lahan 264 hektare dengan rancangan pola tanam menyerupai bentuk daun lamtorogung,
yang dianggap sebagai tanaman serba guna dan sebagai pelestari lingkungan hidup. Di TBM juga disajikan cara bertanam buah untuk masa depan yang dikenal
dengan istilah tabulampot. Kini TBM mengoleksi 41 famili yang terdiri dari 143 jenis tanaman dengan 455 varietas. Koleksi tanaman tersebut mencakup 30
varietas jeruk, 19 varietas rambutan, 16 varietas belimbing, 28 varietas pisang, 44 varietas durian, dan 27 varietas mangga dengan menerapkan dengan sistem
pertanian modern.
e. Oceanarium
Objek agrowisata perikanan yang terdapat di Indonesia adalah Sea World yang memiliki oceanarium, berlokasi di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.
Oceanarium ini mulai beroperasi Mei 1994 yang menyajikan kehidupan alam di bawah laut dan aneka ragam hewan laut seperti hiu, ikan pari, penyu, dan ratusan
jenis ikan yang dapat dilihat melalui terowongan pada kolam raksasa yang terbuat dari kaca.
f. Taman Akuarium Air Tawar TAAT
Taman Akuarium Air Tawar TAAT diresmikan April 1994 berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah TMII, TAAT dibangun dengan gedung berbentuk
lingkaran yang terdiri dari dua lantai seluas 5.500 M
2
dengan atap berbentuk kubah berwarna hijau. Di TAAT terdapat keanekaragaman hayati ikan dan biota
air tawar nusantara yang ditempatkan di akuarium geografik, dengan jumlah koleksi 240 buah akuarium dan kolam yang menampung 7.500 ikan yang terdiri
dari 450 jenis.
g. Taman Anggrek Ragunan
Taman Anggrek Ragunan TAR merupakan aset Pemda DKI Jakarta dengan luas lahan sekitar 5 ha, dikelola oleh Dinas Pertanian DKI Jakarta.
Keberadaan TAR menjadi salah satu objek Agrowisata, yang berfungsi sebagai: tempat wisata, tempat berlangsungnya aktivitas agribisnis tanaman anggrek baik
dalam bentuk tanaman maupun bunga potong, dan sebagai sarana untuk mempelajari seluk beluk pemeliharaan anggrek. TAR dibagi menjadi 42 kavling
yang dimanfaatkan untuk budidaya, pembibitan tanaman anggrek dan bunga potong. Disamping itu, dilengkapi pula dengan kios sarana produksi dan kantor
pemasaran. Kavling-kavling anggrek tersebut dikelola oleh para petani anggrek yang tergabung dalam koperasi. Jenis-jenis anggrek yang diusahakan oleh para
petani antara lain jenis Dendrobium, Orcidium, Arachnis, Phalaenopsis, serta tanaman hias penunjang lainnya.
Menurut Spillane
1994 dalam
Utama 2009
untuk dapat
mengembangkan suatu kawasan menjadi kawasan pariwisata termasuk juga agrowisata ada lima unsur yang harus dipenuhi seperti dibawah ini:
a. Attractions
Dalam konteks pengembangan agrowisata, atraksi yang dimaksud adalah, hamparan kebunlahan pertanian, keindahan alam, keindahan taman, budaya
petani tersebut serta segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas pertanian tersebut.
b. Facilities
Fasilitas yang
diperlukan mungkin
penambahan sarana
umum, telekomunikasi, hotel dan restoran pada sentra-sentra pasar.
c. Infrastructure
Infrastruktur yang dimaksud jaringan komunikasi, fasilitas kesehatan, terminal pengangkutan, sumber listrik dan energi, sistem pembuangan
kotoranpembungan air, jalan raya dan sistem keamanan. d.
Transportation Transportasi umum, Bis-Terminal, sistem keamanan penumpang, sistem
informasi perjalanan, tenaga kerja, kepastian tarif, peta kotaobjek wisata. e.
Hospitality Keramah-tamahan masyarakat akan menjadi cerminan keberhasilan sebuah
sistem pariwisata yang baik. Calon pengunjung agrowiasta pun dapat terarik untuk berkunjung karena
adanya faktor-faktor tertentu. Menurut Utama 2010, faktor-faktor pendorong
untuk berwisata sangatlah penting untuk diketahui oleh siapapun yang berkecimpung dalam industri pariwisata. Keputusan seseorang untuk melakukan
perjalanan wisata diawali adanya motivasi yang merupakan faktor pendorong untuk mengunjungi suatu objek wisata. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Faktor tarif dan pelayanan yang terdiri dari tujuh variabel. variabel-variabel
tersebut adalah ketersediaan informasi, kapasitas parkir, ketersediaan tempat sampah, harga tiket masuk, harga sewa fasilitas, harga cinderamata, dan
pelayanan tiket masuk. b.
Faktor atraksi alam yang terdiri dari empat variabel. variabel-variabel tersebut adalah lingkungan, keindahan alam, kelangkaan jenis tanaman, dan keunikan
jenis tanaman. c.
Faktor aksesibilitas yang terdiri dari tiga variabel yang terdiri dari jarak menuju lokasi, waktu tempuh menuju lokasi, dan kemudahan menuju lokasi.
d. Faktor situasi yang terdiri dari dua variabel yang terdiri dari ketenangan tidak
bising, dan ketersediaan cinderamata. e.
Faktor fasilitas yang terdiri dari dua variabel, yang terdiri dari fasilitas rekreasi dan kecepatan pelayanan informasi.
2.1.3 Definisi Komunikasi Pemasaran
Tjiptono 2008 mengungkapkan yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhimembujuk, danatau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Machfoedz 2010 mendefinisikan komunikasi pemasaran ialah semua elemen dalam pemasaran yang memberi arti
dan mengkomunikasikan nilai kepada konsumen dan stakeholder sebuah perusahaan. Kotler dalam Kusumastuti 2009 menyatakan komunikasi pemasaran
sebagai usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama kepada konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar.
Sependapat dengan hal tersebut, Kotler 2005 mengungkapkan bahwa komunikasi pemasaran terpadu merupakan konsep perencanaan komunikasi
pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana yang komprehensif. Selain itu, ada definisi lain mengenai komunikasi pemasaran terpadu atau integrate
marketing communications IMC merupakan proses pengembangan dan
implementasi berbagai bentuk program persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan Shimp, 2003.
2.1.4 Tujuan Komunikasi Pemasaran
Tujuan komunikasi pemasaran adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran Shimp, 2003. Selain itu,
Tjiptono 2008 menyatakan bahwa tujuan dari komunikasi pemasaran adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta meningkatkan
pelanggan sasaran perusahaan dan bauran pemasarannya. Shimp 2003 menyatakan komunikasi pemasaran membantu kegiatan
pemasaran suatu perusahaan yang dapat berbentuk penjualan perorangan, iklan, promosi penjualan, pemasaran sponsorhip, publisitas, dan komunikasi di tempat
pembelian. Komunikasi pemasaran terpadu atau IMC memiliki 5 ciri-ciri, yaitu: 1.
Mempengaruhi konsumen 2.
Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan 3.
Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan ‘kontak’ 4.
Berusaha menciptakan sinergi 5.
Menjalin hubungan
2.1.5 Peranan Komunikasi Pemasaran
Kusumastuti 2009 menyatakan hubungan antara pemasaran dengan komunikasi sangatlah erat. Tanpa komunikasi dalam pemasaran, masyarakat
khususnya konsumen tidak akan mengetahui keberadaan suatu produk. Peran komunikasi dalam transaksi pertukaran terjadi proses komunikasi langsung
maupun tidak langsung. Beberapa peran komunkasi dalam transaksi pertukaran adalah sebagai berikut:
1. Memberi informasi dan membuat konsumen menyadari keberadaan produk
yang ditawarkan. Melalui komunikasi pemasaran, konsumen potensial dibujuk agar berhasrat masuk kedalam hubungan pertukaran.
2. Mengingatkan konsumen tentang keberadaan produk. Konsumen diingatkan
bahwa produk yang sejak dulu dikenal masih tetap ada dan hingga saat ni masih tersedia di pasaran.
3. Membujuk konsumen pelanggan dan konsumen potensial untuk melakukan
pembelian. Pesan-pesan yang disampaikan bersifat persuasif yaitu membujuk mereka untuk melakukan tindakan pembelian.
4. Menunjukkan perbedaan differentiating produk yang dtawarkan oleh
perusahaan dengan perusahaan lain. Pemasar membedakannya dengan menanamkan persepsi tertentu kepada konsumen, seolah-olah produk yang
ditawarkan memang berbeda dari produk lainnya. 5.
Menghantarkan nilai-nilai sosial pada masyarakat. Berdasarkan konsep periklanan, suatu iklan akan menarik bila menampilkan daya tarik appeal
tertentu, sesuai dengan batas-batas nilai moral yang berlambang dalam masyarakat.
2.1.6 Bauran Promosi
Tjiptono 2008 menyatakan pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Sependapat dengan itu, Iskandar 2009 menyatakan
komunikasi pemasaran disebut juga bauran promosi yang merupakan alat efektif untuk berkomunikasi dengan para pelanggan baik konsumen atau perantara.
Komunikasi pemasaran dapat dilihat sebagai suatu rentang dari informasi internal perusahaan sampai dengan sisi pengambilan keputusan konsumen. Dalam
Tjiptono 2008, bentuk-bentuk promosi secara umum memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas
khususnya. Beberapa tugas itu atau sering disebut bauran promosi promotion mix, promotion blend, communication mix adalah personal selling penjualan
perorangan, mass selling yang terdiri atas periklanan dan publisitas, sales promotion promosi penjualan, public relation hubungan masyarakat, dan
direct marketing pemasaran langsung. Menurut Lovelock dan Wright 2005 dalam Andijansyah 2009, menyatakan bahwa ada satu lagi bentuk promosi yaitu
informasi atau cerita dari mulut ke mulut word of mouth. Pada penelitian hanya digunakan tiga bauran promosi, yaitu mass selling yang terdiri atas periklanan
dan publisitas dan public relation hubungan masyarakat, serta word of mouth komunikasi atau informasi dari mulut ke mulut.
1. Mass Selling
Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media
komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Ada dua bentuk mass selling yaitu periklanan dan publisitas.
a. Periklanan
Periklanan merupakan semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu
Kotler, 2000. Menurut Tjiptono 2008, iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan
produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun
sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Periklanan dapat digunakan untuk
membangun citra jangka panjang bagi suatu produk dan di sisi lain juga dapat mempercepat penjualan. Tujuan periklanan adalah komunikasi yang efektif dalam
rangka mengubah sikap dan perilaku konsumen. Menurut Machfoedz 2010, periklanan dapat menjangkau khalayak yang berada dalam rentang geografis
sangat luas dengan biaya murah untuk semua publisitas. Meskipun dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dengan cepat, periklanan merupakan
sarana promosi tanpa awak non personal sehingga kurang persuatif dibandingkan dengan wiraniaga perusahaan.
b. Publisitas