Frekuensi Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kebun Penerimaan Promosi pada Pengunjung yang Dilakukan oleh Kebun

pengunjung selama berkunjung, dan layanan atas tanggapan dan keluhan pelanggan. Dengan pelayanan yang baik, maka akan semakin banyak calon pengunjung yang tertarik untuk datang berkunjung, terlebih jika ia telah mendapatkan informasi dari pengunjung yang merasa puas dengan pelayanan dari Kebun Raya Bogor.

7.2 Frekuensi Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kebun

Raya Bogor Berdasarkan dari data yang didapat dari penyebaran kuesioner, sebagian besar pengunjung menyatakan bahwa Kebun Raya Bogor jarang melakukan promosi. Hal ini diperkuat dari sebagian besar pengunjung mendapatkan informasi tentang Kebun Raya Bogor dari komunikasi mulut ke mulut word of mouth. Berikut adalah Tabel 11 yang menyajikan frekuensi pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kebun Raya Bogor dan Tabel 12 yang menyajikan apakah dalam satu tahun terakhir ini pegunjung mendapatkan promosi yang baru dari Kebun Raya Bogor. Tabel 11. Persentase Frekuensi Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran Kebun Raya Bogor yang Diterima oleh Pengunjung Frekuensi Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran Persentase Tidak Pernah 21 Jarang 76 Cukup Sering 3 Sering Sangat Sering Keterangan: n = 100 Tabel 12. Persentase Penerimaan Promosi yang Baru pada pengunjung yang Dilakukan Kebun Raya Bogor dalam Satu Tahun Penerimaan Promosi Persentase Mendapatkan Promosi 7 Tidak mendapatkan Promosi 93 Keterangan: n = 100 Berdasarkan Tabel 11 dan Tabel 12 dapat diketahui bahwa frekuensi pelaksanaan komunikasi pemasaran Kebun Raya Bogor yang diterima pengunjung selama satu tahun adalah jarang dengan presentase 76 persen dan penerimaan promosi yang baru pada pengunjung selama satu tahun adalah tidak mendapatkan promosi yaitu sebanyak 93 persen. Masyarakat kurang mengetahui promosi yang dilakukan oleh pihak manajemen Kebun Raya Bogor, padahal menurut pihak Kebun Raya Bogor sudah banyak promosi yang dilakukan, tetapi memang promosi yang dilakukan jarang diperbaharui. Kebun Raya Bogor memang sudah terkenal di masyarakat. Namun, promosi harus tetap dilakukan ada karena adanya kompetitor agar tetap mempertahankan eksistensi Kebun Raya Bogor.

7.3 Penerimaan Promosi pada Pengunjung yang Dilakukan oleh Kebun

Raya Bogor Mayoritas pengunjung Kebun Raya Bogor adalah pengunjung usia muda yaitu 19 dan 20 tahun. Dalam hal menerima promosi yang dilakukan Kebun Raya Bogor, pengunjung usia muda lebih terbuka dalam mengakses informasi, serta memiliki rasa ingin tahu yang besar dan ingin mencari tahu informasi dari berbagai sumber dibandingkan dengan pengunjung usia tua. Hal ini dapat disebabkan oleh pengunjung yang berusia tua lebih suka menerima informasi dari mulut ke mulut. Pengunjung usia tua lebih merasa yakin dengan informasi yang disampaikan oleh keluarga atau temannya berdasarkan pengalaman yang telah didapatkan. Contohnya seperti, pengunjung yang telah datang ke Kebun Raya Bogor akan menceritakan pengalamannya menikmati objek wisata yang ada, sehingga penerima informasi akan menjadi lebih tertarik karena adanya pengalaman orang lain yang merasa senang berkunjung ke Kebun Raya Bogor. sehingga dalam menerima pelaksanaan komunikasi pemasaran kurang baik. Oleh karena itu, pengunjung usia muda lebih baik dalam menerima komunikasi pemasaran yang dilakukan. Pengunjung yang datang berwisata ke Kebun Raya Bogor tentu saja memiliki dorongan tertentu untuk apa mereka berkunjung. Dorongan tersebut dapat berasal dari dalam diri sendiri atau dai luar. Pengunjung yang memiliki motivasi internal untuk berkunjungnya yang lebih besar, akan cenderung lebih buruk dalam menerima promosi yang dilakukan oleh Kebun Raya Bogor. Hal ini dapat disebabkan oleh dengan motivasi intrenal yang dimiliki seperti hanya ingin rekreasi dan mengisi waktu luang, pengunjung tidak terlalu memperhatikan seperti apa promosi atau bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan tentang Kebun Raya Bogor. Pengunjung hanya ingin merasa senang dan nyaman, serta untuk memenuhi keinginannya untuk rekreasi yang sekaligus dapat menambah pengetahuan dan pengalaman. Berbeda dengan pengunjung yang memiliki motivasi eksternal yang lebih besar untuk berkunjung. Motivasi eksternal dapat berupa fasilitas apa saja yang baik untuk pengunjung, jarak lokasi yang mudah dijangkau, diajak oleh teman atau keluarga dan juga dapat berupa promosi. Pengunjung akan mencari tahu dahulu apa saja fasilitas dan objek wisata apa yang tersedia di Kebun Raya Bogor. Pencarian informasi ini dapat melalui promosi yang telah dilakukan, sepeti mencari informasi melalui internet, membaca leaflet yang dibagikan, ataupun dapat bertanya langsung pada bagian jasa dan informasi yang merupakan promosi dalam bentuk hubungan masyarakat. Sebagian besar pengunjung yang motivasi internalnya lebih besar mendapatkan informasi mengenai Kebun Raya Bogor melalui komunikasi word of mouth dari teman atau keluarganya, sehingga pengunjung pun semakin rendah dalam menerima melalui jenis bauran komunikasi pemasaran seperti liputan di media cetak, profil Kebun Raya Bogor yang ada di internet, dan juga leaflet yang dibagikan. Pengunjung yang sudah sering ke Kebun Raya Bogor tentu saja merasa senang dan nyaman pada saaat berkunjung. Hal itu terbukti dari pengunjung mau untuk berkunjung kembali sampai lebih dari empat kali. Para pengunjung yang telah sering datang tidak memperhatikan pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan, karena pengunjung sudah percaya bahwa Kebun Raya Bogor dapat memuaskan keinginan pengunjung yang datang tanpa harus mencari tahu informasi apa saja yang akan didapatkan dari promosi yang dilakukan, sehingga pengunjung pun buruk dalam menerima pelaksanaan komunikasi pemasaran.

BAB 8 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGUNJUNG DENGAN