yang sudah dimiliki pengunjung akan dilanjutkan dengan tindakan untuk berkunjung kembali ke Kebun Raya Bogor.
9.2 Hubungan Jenis Bauran Komunikasi Pemasaran dengan Perilaku
Pengunjung Agrowisata Kebun Raya Bogor
Hasil pengujian korelasi antara jenis bauran komunikasi pemasaran dengan perilaku pengunjung menunjukkan bahwa jenis bauran komunikasi pemasaran
mempengaruhi perilaku pengunjung. Nilai P value yang dihasilkan dari perhitungan korelasi spearman menunjukkan angka 0.000 dengan koefisien
korelasi sebesar 0.351. Terdapat hubungan yang kuat antara jenis bauran komunikasi pemasaran dengan perilaku pengunjung. Korelasi yang positif antara
jenis bauran komunikasi pemasaran dengan perilaku pengunjung menunjukkan adanya hubungan yang serarah, yaitu semakin tinggi jenis bauran komunikasi
pemasaran yang dilakukan maka semakin baik juga perilaku pengunjung pada saat berkunjung di Kebun Raya Bogor.
Kebun Raya Bogor memasarkan usaha wisatanya melalui iklan, publisitas, dan hubungan masyarakat. Promosi melalui iklan dapat berupa leaflet yang
dibagikan, profil Kebun Raya Bogor pada media cetak maupun elektronik seperti koran atau majalah dan juga melalui internet, serta adanya billboard yang
terpasang di pintu gerbang utama Kebun Raya Bogor. Pemasangan billboard yang besar tersebut cukup meraik perhatian orang-orang yang sedang melintas di depan
Kebun Raya Bogor. Hal ini dapat menimbulkan ransangan pada sikap orang-orang tersebut. Para calon pengunjung itu, akan timbul rasa ketertarikan untuk
berkunjung. Pengunjung yang ingin berkunjung dapat mencari informasi melalui sumber lain. Selain itu, kegiatan promosi dapat dilakukan dengan cara publikasi.
Contohnya adanya peliputan berita pada media cetak pada saat Kebun Raya Bogor berulang tahun. Promosi melalui hubungan masyarakat seperti adanya jasa dan
informasi di Kebun Raya Bogor untuk melayani para pengunjung. Hal-hal tersebut dapat menjadi motivasi eksternal para pengunjung untuk mengunjungi
Kebun Raya Bogor. Selain itu, komunikasi mulut ke mulut word of mouth dalam memasarkan usaha wisata Kebun Raya Bogor cukup efektif. Hal ini terbukti dari
sebagian besar pengunjung mengetahui informasi mengenai Kebun Raya Bogor
dari teman atau keluarganya. Promosi Kebun Raya Bogor secara keseluruhan dapat mempengaruhi perilaku pengunjungnya.
Hasil pengujian korelasi antara jenis bauran komunikasi pemasaran dengan perubahan tingkat pengetahuan dan korelasi antara jenis bauran komunikasi
pemasaran dengan sikap pengunjung menunjukkan bahwa jenis bauran komunikasi pemasaran tidak mempengaruhi perubahan tingkat pengetahuan dan
sikap pengunjung. Tidak terdapat hubungan antara jenis bauran komunikasi pemasaran dengan perubahan tingkat pengetahuan dan sikap pengunjung,
sehingga pengunjung tidak memberikan perbedaan dalam perubahan tingkat pengetahuan dan sikap setelah menerima informasi dari jenis bauran komunikasi
pemasaran yang dilakukan. Apapun jenis bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan akan tetap membuat pengunjung suka dengan Kebun Raya Bogor,
walaupun jenis bauran komunkasi yang dilakukan tidak menarik. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya komunikasi word of mouth yang lebih efektif dalam
memasarkan usaha wisatanya. Pengujian korelasi antara jenis bauran komunikasi pemasaran dengan
tindakan pengunjung menunjukkan bahwa jenis bauran komunikasi pemasaran mempengaruhi tindakan pengunjung. Terdapat hubungan antara jenis bauran
komunikasi pemasaran dengan tindakan pengunjung. Korelasi yang positif menunjukkan adanya hubungan yang serarah, yaitu semakin baik pelaksanaan
komunikasi pemasaran, akan semakin tinggi pula tindakan untuk berkunjung kembali ke Kebun Raya Bogor. Promosi melalui iklan dan hubungan masyarakat
atau publisitas mempengaruhi pengunjung dalam tindakannya untuk berkunjung kembali. Hal tersebut disebabkan oleh dengan adanya promosi dapat memberikan
info mengenai keunggulan yang dimiliki Kebun Raya Bogor, serta dapat menciptakan citra positif Kebun Raya Bogor kepada para pengunjung. Promosi
dapat mempengaruhi pengunjung untuk berkunjung kembali. Salah satu caranya dengan menjalin hubungan baik dengan pengunjung melalui hubungan
masyarakat. Tindakan pengunjung untuk berkunjung kembali tentunya didukung oleh sikap yang positif juga. Promosi menarik yang dilakukan akan merangsang
rasa suka terhadap Kebun Raya Bogor, sehingga dengan rasa suka yang sudah
dimiliki pengunjung akan dilanjutkan dengan tindakan untuk berkunjung kembali ke Kebun Raya Bogor.
9.3 Hubungan Frekuensi Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran dengan