seseorang untuk melakukan pembelian. Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi suatu produk dan di sisi lain juga dapat
mempercepat penjualan. Tujuan periklanan adalah komunikasi yang efektif dalam rangka mengubah sikap dan perilaku konsumen. Kebun Raya Bogor melakukan
promosi melalui iklan dengan memuat infrormasi tentang keunggulan yang dimilikinya. Salah satunya adalah dengan promosi melalui media cetak berupa
leaflet tentang wisata flora bagi pelajar. Wisata flora ini merupakan paket wisata untuk program pendidikan lingkungan di Kebun Raya Bogor yang
mengintegrasikan antara kegiatana di alam dengan materi mengenai keanekaragaman flora. Dengan leaflet tersebut, dapat menimbulkan rasa senang
terhadap pendidikan lingkungan dan flora bagi kalangan pelajar, sehingga para pelajar memiliki sikap positif dan menjadi tertarik, serta ingin mengikuti paket
wisata flora tersebut. Selain itu, ada pula leaflet tentang perpustaakan Kebun Raya Bogor dan leaflet tentang Kebun Raya Bogor yang berisi peta Kebun Raya yang
dapat memudahkan pengunjung untuk mencari tempat-tempat yang ada di Kebun Raya Bogor.
Promosi pun dilakukan dengan pemasangan billboard di depan gerbang utama Kebun Raya Bogor. Billboard yang terpampang di depan gerbang utama
dapat menarik perhatian banyak calon pengunjung untuk datang, karena peletakkan billboard tersebut di lokasi yang banyak dilalui oleh masyarakat.
Profil Kebun Raya Bogor yang terdapat di media cetak yaitu di koran dan majalah merupakan media promosi juga. Promosi melalui media elektronik berupa adanya
website Kebun Raya Bogor yaitu www.bogorbotanicgarden.com
. Dari website tersebut, masyarakat hanya dapat melihat profil Kebun Raya Bogor dan belum
bisa dilakukan komunikasi dua arah dari website tersebut. Hal ini dikarenakan belum adanya tim khusus untuk menangani pemasaran secara langsung melalui
website.
b. Publisitas
Rismiati dan Suratno 2001 menyatakan publisitas adalah sejumlah informasi mengenai orang, barang atau organisasi yang disusun dalam ruang
editorial suatu media tanpa dipungut biaya untuk dibaca, dilihat atau didengar oleh para konsumen atau calon konsumen dengan maksud khusus untuk mencapai
tujuan penjualan. Hal ini dapat ditemukan pula pada promosi Kebun Raya Bogor, yaitu pengunjung tidak dipungut biaya pada saat membaca informasi ataupun
berita tentang Kebun Raya Bogor, namun tujuan Kebun Raya Bogor dapat tercapai yaitu para pengunjung dapat mengetahui kegiatan atau berita mengenai
Kebun Raya Bogor yang dapat menarik atau menggugah para pengunjung untuk datang berkunjung.
Publikasi dapat berupa majalah perusahaan. Dalam periode 2009, terdapat penerbitan publikasi berkala diantaranya Berita Kebun Raya BKR yang
merupakan media internal yang merupakan sarana komunikasi dan informasi khususnya bagi pegawai PKT KRB, BKT Kebun Raya Cibodas, BKT Kebun
Raya Purwodadi serta BKT Kebun Raya ”eka karya” Bali terbit satu kali dalam sebulan. Publikasi melalui media cetak seperti adanya peliputan oleh wartawan
pada saat ulang tahun Kebun Raya Bogor. Publikasi pada media cetak, ada wartawan khusus dari koran Radar Bogor yang meliput tentang Kebun Raya
Bogor. Adapun publikasi media elektonik yang dilakukan berupa adanya siaran radio mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Kebun Raya Bogor pada pukul
06.30 oleh Radio Republik Indonesia RRI.
3. Public Relation Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat bertujuan membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan tujuan mendapatkan publisitas yang luas,
membangun citra positif perusahaan, dan mengatasi gossip, laporan, serta berbagai event yang dapat merugikan perusahaan Mahfoedz, 2010. Promosi
Kebun Raya Bogor juga ada didalam layanan pada pengunjung public relation yang dapat membangun hubungan baik antara pihak Kebun Raya Bogor dengan
pengunjung. Hal ini berupa adanya bagian informasi di depan pintu masuk yang melayani pengunjung untuk mendapatkan informasi tentang Kebun Raya Bogor.
Selain itu, ada jasa pemandu wisata yang dapat menguasai bahasa asing dan juga fasilitas guest house serta cafe yang ada dapat menjadi salah satu promosi.
Menurut Spillane
1994 dalam
Utama 2009
untuk dapat
mengembangkan agrowisata ada lima unsur yang harus dipenuhi. Unsur-unsur tersebut dapat dijadikan promosi dalam bentuk layanan hubungan masyarakat.
Unsur-unsur yang dapat dijadikan isi promosi disajikan pada Tabel 9 berikut.
Tabel 9. Unsur-Unsur untuk Mengembangkan Agrowisata menurut Spillane 1994 yang Dapat Dijadikan Isi Promosi dalam Bentuk Layanan pada
Kebun Raya Bogor Unsur-Unsur Pengembangan
Agrowisata Keterangan
Attractions Kebun Raya Bogor memiliki keindahan alam
dan juga taman, serta memiliki koleksi tanaman langka dan juga unik. Hal ini
merupakan promosi yang dapat ditawarkan kepada pengunjung.
Facilities Fasilitas yang ada di Kebun Raya Bogor pun
dapat dijadikan bahan promosi, seperti terdapat toilet, mushola, kran air yang dapat diminum
langsung oleh pengunjung dan juga terdapat fasilitas guest house serta cafe.
Infrastructure Sistem keamanan Kebun Raya Bogor yang
cukup baik yaitu adanya satpam yang berkeliling untuk memantau keamanan para
pengunjung. Jalan dan jembatan yang ada di Kebun Raya Bogor pun memiliki kondisi yang
masih baik. Selain itu, adanya tempat khusus untuk bagian informasi yang berada didekat
tempat pembelian tiket yang memudahkan pengunjung untuk mencari informasi layanan
pada pengunjung. Hal ini tentunya baik untuk promosi dalam bentuk layanan.
Transportation Di Kebun Raya Bogor tersedia kendaraan
seperti bus kecil untuk mengelilingi kebun Raya Bogor dengan harga Rp. 10.000,00.
layanan ini tentunya dapat dijadikan promosi yang menarik bagi pengunjung, karena
pengunjung tidak perlu berjalan kaki untuk mengelilingi Kebun Raya Bogor yang luas dan
langsung mendapatkan informasi setiap tempat yang dikunjungi dari supir yang sekaligus
dapat menjadi guide di bus tersebut.
Hospitality Pengunjung yang merasa senang pun akan
berkunjung kembali dan itu dapat menjadi promosi tersendiri yaitu word of mouth, dimana
pengunjung akan menyebarluaskan informasi atau pengalaman mereka di Kebun Raya
Bogor.
4. Word of Mouth Informasi dari Mulut ke Mulut
Menurut Lovelock dan Wright 2005 dalam Andijansyah 2009, informasi atau cerita dari mulut ke mulut word of mouth merupakan salah satu
bentuk komunikasi pemasaran, walaupun sulit bagi pemasar untuk mengontrol saluran ini. Cerita dari mulut ke mulut berbentuk komentar positif atau negatif
tentang suatu jasa yang disebarkan seseorang kepada orang lain. Informasi atau cerita dari mulut ke mulut word of mouth merupakan jenis komunikasi
pemasaran yang ampuh, efektif, dan berbiaya paling murah. Kebun Raya Bogor juga mengandalkan komunikasi word of mouth dalam upaya pemasarannya. Hal
ini terbukti dari hasil penyebaran kuesioner, sebagian besar pengunjung mengetahui informasi tentang Kebun Raya Bogor dari teman dan keluarga
informasi dari mulut ke mulut. Informasi yang didapat oleh pengunjung berasal dari teman ataupun dari promosi yang dilakukan Kebun Raya Bogor. Berikut
adalah Tabel 10 yang menyajikan informasi yang didapat oleh pengunjung berasal dari teman ataupun dari promosi yang dilakukan Kebun Raya Bogor.
Tabel 10. Persentase Media Informasi Pengunjung Kebun Raya Bogor
Media Informasi Pengunjung Persentase
Keluarga atau teman word of mouth 73
Iklan melalui koran dan majalah 10
Iklan melalui televisi dan radio Promosi melalui poster dan leaflet
12 Promosi dan iklan dari internet
5
Keterangan: n = 100
Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa informasi tentang Kebun Raya Bogor didapat oleh para pengunjung mayoritas berasal dari keluarga atau teman
informasi dari mulut ke mulut yaitu 73 persen. Komunikasi dari mulut ke mulut ini dapat dikatakan efektif. Hal ini dikarenakan adanya pengalaman dari
pengunjung yang pernah berkunjung ke Kebun Raya Bogor, sehingga orang lain yang mendengar atau mendapatkan informasi dari pengunjung tadi menjadi yakin.
Membangun citra yang baik pada para pengunjung, pesan yang disampaikan harus dengan baik, maka manajemen Kebun Raya Bogor harus melakukan pelayanan
yang baik kepada setiap pengunjung. Pelayanan yang baik tersebut meliputi kenyamanan dan kemudahan kepada pengunjung, harga yang terjangkau yang
diikuti dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai, keamanan
pengunjung selama berkunjung, dan layanan atas tanggapan dan keluhan pelanggan. Dengan pelayanan yang baik, maka akan semakin banyak calon
pengunjung yang tertarik untuk datang berkunjung, terlebih jika ia telah mendapatkan informasi dari pengunjung yang merasa puas dengan pelayanan dari
Kebun Raya Bogor.
7.2 Frekuensi Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kebun