BAB 2 PENDEKATAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Definisi agrowisata
Agrowisata merupakan suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan kegiatan pertanian sebagai objek wisata dengan tujuan memperluas pengetahuan,
pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian Nurdiana, 2004. Sutjipta 2001 dalam Utama 2009 mengungkapakan bahwa agrowisata adalah
sebuah sistem kegiatan yang terpadu dan terkoordinasikan untuk pengembangan pariwisata sekaligus pertanian yang dalam kaitannya kepada pelestarian
lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat petani. Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi eco-tourism, yaitu kegiatan perjalanan
wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di
lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan Deptan, 2005.
2.1.2 Perkembangan Agrowisata
Utama 2009 menyatakan potensi objek wisata dapat dibedakan menjadi objek wisata alami dan buatan manusia. Objek wisata alami dapat berupa kondisi
iklim udara bersih dan sejuk, suhu dan sinar matahari yang nyaman, kesunyian, pemandangan alam panorama pegunungan yang indah, air terjun, danau dan
sungai yang khas, dan sumber air kesehatan air mineral, air panas. Objek wisata buatan manusia dapat berupa falitas atau prasarana, peninggalan sejarah dan
budidaya, pola hidup masyarakat dan taman-taman untuk rekreasi atau olah raga. Objek agrowisata yang telah berkembang dan tercatat dalam basis data Direktorat
Jenderal Pariwisata 19941995 terdapat delapan propinsi yaitu Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Tengah,
dan Kalimantan Barat. Objek agrowisata tersebut sebagai berikut:
a. Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor didirikan 18 Mei 1817 yang semula bernama s’Lands Plantentuin te Buitenzorg. Pengelolaannya kini di bawah Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indoneia LIPI yang menitikberatkan pada bidang pendidikan dan
penelitian daripada untuk rekreasi. Kebun Raya Bogor dengan luas 87 hektare berfungsi untuk melestarikan tumbuh-tumbuhan secara ex situ memindahkan
tanaman dari tempat asalnya ke tempat baru dengan dibuat sesuai dengan tempat asalnya.
Tahun 1995 koleksi Kebun Raya Bogor berjumlah 4.300 jenis tanaman dari Indonesia, kawasan tropis Asia, Austaralia, Amerika, dan Afrika yang
penataannya dikelompokkan berdasarkan asal, habitat, dan famili tanaman. Selain itu Kebun Raya Bogor juga menyedikan pelayanan informasi ilmiah, seperti
adanya paket wisata flora siswa bagi pelajar dan mahasiswa. Kebun Raya Bogor merupakan pusat Kebun Raya yang membawahi 3 cabang Kebun Raya, yaitu
Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya Eka Karya Bali LIPI, 2005 dalam Utama
b. Taman Anggrek Indonesia Permai, Jakarta
Taman ini lokasinya berdekatan dengan Taman Mini indonesia Indah TMII. Pengunjung dapat menikmati keindahan berbagai jenih anggrek dalam
kaveling-kaveling khusus. Taman ini juga menawarkan paket khusus budi daya anggrek bagi mereka yang berminat dan sarana penelitian untuk pengembangan
budidaya tanaman anggrek. Selain di Jakarta, Taman Anggrek juga tedapat di daerah Bedugul, Bali yang menjual berbagai jenis anggrek. Pengunjung yang
datang juga diberi keranjang dan gunting untuk memetik sendiri bunga yang dipilihnya.
c. Taman Bunga Nusantara, Cipanas, Jawa Barat
Taman Bunga Nusantara yang dibuka September 1995 dengan luas kawasan 35 hektare. Lahan 25 hektare untuk tanaman hias dan berbagai macam
pohon dengan koleksi lebih dari 300 varietas yang dikumpulkan dari berbagai benua. Di taman ini terdapat tempat khusus yang ditanami jenis tanaman tertentu,
seperti taman mawar, taman bougenvill, dan taman palem. Pengunjung yang ingin membawa oleh-oleh berupa bunga potong juga dapat membeli di
showroom PT Alam Indah Bunga Nusantara yang letaknya bersebelahan. Untuk kegiatan para profesional, pelajar, dan mahasiswa, pihak taman bunga nasional
juga menawarkan kegiatan seperti workshop atau seminar.
d. Taman Buah Mekarsari TBM, Cileungsi, Jawa Barat