Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan Perilaku Pengunjung

BAB 9 HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN

PERILAKU PENGUNJUNG AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR Hasil pengujian korelasi antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan perilaku pengunjung Agrowisata Kebun Raya Bogor dapat disajikan pada Tabel 19. Tabel 19. Nilai P value dan Koefisien Korelasi berdasarkan Hasil Pengujian Korelasi antara Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran dengan Perilaku Pengunjung Agrowisata Kebun Raya Bogor Spearmans rho Perilaku Pengunjung Perubahan Tingkat Pengetahuan Sikap Tindakan Komunikasi pemasaran 0.353 0.041 0.186 0.167 0.000 0.683 0.063 0.097 Jenis bauran komunikasi pemasaran 0.351 0.028 0.138 0.175 0.000 0.785 0.170 0.082 Frekuensi pelaksanaan komunikasi pemasaran 0.237 -0.003 0.122 0.189 0.017 0.978 0.228 0.059 Keterangan: signifikan korelasi pada taraf α 0.05 signifikan korelasi pada taraf α 0.1

9.1 Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan Perilaku Pengunjung

Agrowisata Kebun Raya Bogor Hasil pengujian korelasi antara komunikasi pemasaran dengan perilaku pengunjung menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran mempengaruhi perilaku pengunjung. Nilai P value yang dihasilkan dari perhitungan korelasi spearman menunjukkan angka 0.000 dengan koefisien korelasi sebesar 0.353. Terdapat hubungan yang kuat antara komunikasi pemasaran dengan perilaku pengunjung. Korelasi yang positif antara komunikasi pemasaran dengan perilaku pengunjung menunjukan adanya hubungan yang serarah, yaitu semakin baik pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan maka semakin baik juga perilaku pengunjung pada saat berkunjung di Kebun Raya Bogor. Promosi yang dilakukan oleh Kebun Raya Bogor berpengaruh pada perilaku pengunjung. Dimana dengan adanya promosi yang dilakukan, pengunjung mendapatkan informasi tentang keunggulan yang dimiliki Kebun Raya Bogor, sehingga pengunjung dapat tertarik. Pengunjung yang telah tertarik berarti sudah memiliki sikap yang positif atau rasa suka kepada Kebun Raya Bogor. Sikap yang positif tersebut akan dilanjutkan menjadi tindakan berkunjung. Pengunjung yang merasa puas dan senang setelah berkunjung ke Kebun Raya Bogor, maka pengunjung akan berkeinginan untuk berkunjung kembali. Pelaksanaan komunikasi pemasaran yang semakin baik akan berpengaruh pada perilaku pengunjungnnya. Semakin pengunjung merasa senang dengan informasi apa yang didapatkan dan faktanya seperti yang ada dalam promosi, akan semakin baik pula perilaku pengunjungnya. Hasil pengujian korelasi antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan perubahan tingkat pengetahuan menunjukkan bahwa pelaksanaan komunikasi pemasaran tidak mempengaruhi perubahan tingkat pengetahuan pengunjung. Tidak terdapat hubungan antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan perubahan tingkat pengetahuan pengunjung, sehingga pengunjung tidak memberikan perbedaan dalam perubahan tingkat pengetahuan setelah menerima komunikasi pemasaran yang dilakukan. Pengujian korelasi antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan sikap pengunjung menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran mempengaruhi sikap pengunjung. Terdapat hubungan antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan sikap pengunjung. Korelasi yang positf menunjukkan adanya hubungan yang serarah, yaitu semakin baik pelaksanaan komunikasi pemasaran, akan semakin tinggi pula sikap yang ditunjukkan oleh pengunjung. Komunikasi pemasaran yang dikemas secara menarik mengenai Kebun Raya Bogor akan merangsang rasa suka atau sikap yang positif terhadap Kebun Raya Bogor. Pengujian korelasi antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan tindakan pengunjung menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran mempengaruhi tindakan pengunjung. Terdapat hubungan antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan tindakan pengunjung. Korelasi yang positf menunjukkan adanya hubungan yang serarah, yaitu semakin baik pelaksanaan komunikasi pemasaran, akan semakin tinggi pula tindakan untuk berkunjung kembali ke Kebun Raya Bogor. Tindakan pengunjung untuk berkunjung kembali tentunya didukung oleh sikap yang positif juga. Promosi menarik yang dilakukan akan merangsang rasa suka terhadap Kebun Raya Bogor, sehingga dengan rasa suka yang sudah dimiliki pengunjung akan dilanjutkan dengan tindakan untuk berkunjung kembali ke Kebun Raya Bogor.

9.2 Hubungan Jenis Bauran Komunikasi Pemasaran dengan Perilaku