Gambar 2. Skema perumusan masalah dan pendekatan analisis model pengelolaan lahan gambut berbasis sumberdaya lokal pada agroekologi
perkebunan kelapa sawit rakyat.
Beberapa pertanyaan penelitian yang merupakan permasalahan- permasalahan yang perlu dipecahkan antara lain :
1.
Bagaimana perubahan karakteristik biofisik lahan gambut akibat aktivitas perkebunan kelapa sawit ?
2.
Seberapa besar tingkat keberlanjutan pengelolaan lahan gambut pada agroekologi perkebunan kelapa sawit ?
3.
Faktor-faktor utama manakah yang menentukan pengelolaan lahan gambut pada agroekologi perkebunan kelapa sawit ?
4.
Bagaimana model pengelolaan lahan gambut berbasis sumberdaya lokal pada agroekologi perkebunan kelapa sawit rakyat ?
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :
1. Manfaat bagi pemerintah, terutama Pemerintah Provinsi Riau, khususnya Kabupaten Bengkalis-Meranti sebagai pedoman dalam
penyusunan perencanaan
pengembangan aktivitas
agroekologi perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut.
2. Manfaat bagi masyarakat, memberikan informasi ilmiah bagi para pihak yang berkepentingan dengan pengembangan agroekologi perkebunan
kelapa sawit pada lahan gambut. 3. Manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, sebagai bahan rujukan
dan pengkajian lebih lanjut terhadap aktivitas pengembangan perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut berbasis sumberdaya lokal.
Strategi Pengelolaan Lahan Gambut Berbasis Sumberdaya Lokal pada
Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat
1.6. Kebaruan Novelty
Berkaitan dengan kebaruan dalam pengelolaan lahan gambut berkelanjutan pada perkebunan kelapa sawit, dilakukan dengan mempertimbangkan hasil
penelusuran kepustakaan melalui hasil penelitian tesis, disertasi, jurnal penelitian dalam dan luar negeri serta publikasi lainnya. Fokus penelusuran kepustakaan
dilakukan pada hasil kajian pada ekosistem lahan gambut dan aktivitas pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Adapun penelitian-penelitian yang
berkaitan dengan topik penelitian yang telah dilaksanakan dan keluaran yang dihasilkan disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Penelitian dan metode serta hasil penelitian terkait novelty
No Peneliti
Metode Hasil Penelitian
1. Erningpraja
dan Poelongan 2000
Melakukan kajian tentang pengelolaan
perkebunan kelapa sawit.
Pengelolaan perkebunan kelapa sawit
plasma berkelanjutan
dilakukan dengan pendekatan fisik yakni pemupukan
2. Riwandi 2001
Melakukan kajian
stabilitas gambut tropika Indonesia
berdasarkan analisis kehilangan karbon
organik, sifat fisiko kimia dan
komposisi bahan
gambut Jumlah
kehilangan C-Organik
gambut relatif sama, stabilitas gambut
fibrik paling
rendah sedangkan gambut saprik paling
tinggi. Kadar air kritis gambut fibrik berkisar 300 – 500 , saprik
200 – 300 dan hemik 300-400 dari bobot kering gambut.
Stabilitas gambut fibrik paling rendah dibandingkan hemik dan
saprik terhadap kejadian kering tidak balik
3. Istomo 2002 Mengukur
kandungan fosfor dan kalsium serta
penyebarannya pada tanah dan tumbuhan hutan rawa
gambut Semakin
meningkat ketebalan
gambut semakin
meningkat kandungan P dan Ca pada tanah
gambut, dengan tingkat hubungan yang kuat R
2
= 0,77. 4.
Hasibuan 2003
Pengembangan PIR
Kelapa Sawit dan Peranan Koperasi dalam Ekonomi
Kerakyatan Di
Masa Mendatang
Pengelolaan perkebunan kelapa sawit berbasis dinamika ekonomi
kerakyatan yakni koperasi
5. Wahyono
2003 Wahyono dan
Dja’far 2003 Melakukan kajian tentang
pengelolaan perkebunan
kelapa sawit. Pengelolaan perkebunan kelapa
sawit berfokus pada kelembagaan dan pengelolaan konflik
6. Iswati 2004
Pengelolaan kebun plasma kelapa
sawit yang
berkelanjutan dengan
pendekatan sistem. Pengelolaan kebun plasma kelapa
sawit berkelanjutan merupakan fungsi dari jenis tanah T,
kemiringan lereng
L,
kemampuan petani
M, pendapatan petani E dan budaya
B. Fungsi dirumuskan sebagai Pl = f T,L,M,E,B
7. Wigena 2009 Pengelolaan kebun plasma
kelapa sawit
yang berkelanjutan
dengan pendekatan sistem
Model Pengelolaan Kebun Kelapa sawit plasma menunjukkan bahwa
faktor penduduk, lahan dan produksi tandan buah segar TBS
kelapa sawit merupakan faktor utama yang menjadi kunci kebun
sawit plasma berkelanjutan.
Pengelolaan lahan gambut sebagai suatu sumberdaya lahan untuk kepentingan produksi hasil perkebunan kelapa sawit dengan pendekatan holistik
semakin penting untuk dilakukan. Hal ini didasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain : 1 eksploitasi lahan gambut akan semakin meningkat, sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penduduk yang semakin meningkat; 2 pengelolaan sumberdaya lahan gambut sebagai lahan perkebunan akan melibatkan banyak
pemangku kepentingan dan 3 setiap wilayah mempunyai karakteristik berbeda- beda yang memerlukan pendekatan holistik dan terpadu sesuai dengan kondisi
sumberdaya pada setiap daerah Mitchell et al. 2003 diacu dalam Wigena, 2009. Pengelolaan lahan gambut pada agroekologi perkebunan kelapa sawit yang
dilakukan secara spesifik tergantung pada lokasi dan ketersediaan sumberdaya lokal. Kajian lahan gambut selama ini lebih banyak dilakukan secara parsial tanpa
memperhatikan keseluruhan komponen yang berpengaruh pada ekosistem tersebut. Pendekatan holistik dengan melakukan kajian secara komprehensif
diharapkan memberikan keluaran yang bersifat integratif. Dengan demikian kebaruan novelty pada penelitian yang dilakukan adalah terbangunnya model
pengelolaan lahan gambut berbasis sumberdaya lokal pada agroekologi perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis-Meranti Provinsi Riau,
yang dapat menjadi dasar dalam pengembangan perkebunan dimasa yang akan datang.
II. TINJAUAN PUSTAKA