Analisis Monte Carlo Status Keberlanjutan Pengelolaan Lahan Gambut

5.6.6. Analisis Monte Carlo

Analisi Monte Carlo dilakukan untuk menilai dimensi ketidakpastian dalam MDS. Hasil analisis Monte Carlo menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 untuk masing-masing dimensi tidak banyak perbedaan selisihnya relatif kecil. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa simulasi menggunakan Rap-Insus-Landmag MDS memiliki tingkat kepercayaan tinggi. Perbedaan atau selisih nilai indeks keberlanjutan antara MDS dan Monte Carlo, disajikan pada Tabel 28. Tabel 28. Perbedaan indeks keberlanjutan perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut pantai dan transisi dengan analisis Monte Carlo. No . Dimensi Indeks Keberlanjutan MDS Montecarlo Selisih B C B C B C 1 Ekologi 48.43 46.60 49.02 46.61 0,59 0,01 2 Ekonomi 68.62 64.07 68.06 63.08 0,56 0,99 3 Sosial 55.05 54.47 55.35 54.26 0,30 0,21 4 Infrastruktur dan Teknologi 50.78 49.64 50.61 49.24 0,17 0,40 5 Hukum dan Kelembagaan 50.33 56.99 49.72 55.34 0,61 1,65 Keterangan B : Fisiografi lahan gambut pantai C : Fisiografi lahan gambut transisi Perbedaan atau selisih antara indeks keberlanjutan MDS dan Monte Carlo relatif kecil. Pada lahan gambut pantai menunjukkan kisaran selisih nilai 0,30 – 0,17, sedangkan pada lahan gambut transisi menunjukkan kisaran selisih nilai 0,01 – 1,65 Tabel 29. Hal ini menunjukkan bahwa Rap-Insus-Landmag yang menggunakan beberapa atribut mempunyai beberapa pengertian antara lain : 1 kesalahan relatif kecil dalam pemberian skoring dalam setiap atribut; 2 relatif rendah kesalahan variasi pemberian skoring karena perbedaan opini; 3 stabilitas MDS tinggi; 4 kesalahan dalam memasukkan data atau data hilang dapat dihindari; 5 nilai S-stress yang tinggi dapat dihindari; 6 sistem yang dikaji mempunyai tingkat kepercayaan tinggi; 7 Rap-Insus-Landmag cukup baik sebagai salah satu alat evaluasi tingkat keberlanjutan perkebunan kelapa sawit rakyat pada lahan gambut di Kabupaten Bengkalis-Meranti. Hasil Rap-Insus-Landmag menunjukkan bahwa setiap atribut cukup akurat. Indeks keberlanjutan pada perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut pantai mempunyai nilai stress yang berkisar antara 0,1333 – 0,1486 dan nilai determinasi R 2 antara 0,948 – 0,954, seperti ditunjukkan pada Tabel 29. Tabel 29. Indeks keberlanjutan, nilai Stress dan R 2 perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut pantai. No Dimensi Nilai Indeks Kategori Stress R 2 1 Ekologi 48.43 Kurang Berkelanjutan 0.1486 0.948 2 Ekonomi 68.62 Cukup Berkelanjutan 0.1341 0.954 3 Sosial 55.65 Cukup Berkelanjutan 0.1333 0.950 4 Infrastruktur dan Teknologi 50.78 Cukup Berkelanjutan 0.1484 0.948 5 Hukum dan Kelembagaan 50.33 Cukup Berkelanjutan 0.1437 0.950 Indeks keberlanjutan pada perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut transisi mempunyai nilai stress yang berkisar antara 0,1393 – 0,1467 dan nilai determinasi R 2 antara 0,941 – 0,954 Tabel 30. Berdasarkan nilai stress yang lebih kecil dari 0,25 dan nilai determinasi R 2 mendekati 1,0 menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh cukup akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk model sosial apabila nilai determinasi R 2 lebih dari 80 sudah sangat baik. Tabel 30. Indeks keberlanjutan, nilai Stress dan R 2 perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut transisi. No Dimensi Nilai Indeks Kategori Stress R 2 1 Ekologi 46.60 Kurang Berkelanjutan 0.1416 0.954 2 Ekonomi 64.07 Cukup Berkelanjutan 0.1393 0.954 3 Sosial 54.47 Cukup Berkelanjutan 0.1427 0.941 4 Infrastruktur dan Teknologi 49.64 Kurang Berkelanjutan 0.1458 0.950 5 Hukum dan Kelembagaan 56.99 Cukup Berkelanjutan 0.1467 0.948

5.7. Analisis Faktor Penentu Keberlanjutan Lahan Gambut