Keberlanjutan Dimensi Ekonomi Status Keberlanjutan Pengelolaan Lahan Gambut

5.6.2. Keberlanjutan Dimensi Ekonomi

Analisis keberlanjutan dimensi ekonomi dilakukan dengan menggunakan 12 atribut yang diperkirakan berpengaruh terhadap keberlanjutan dimensi ekonomi antara lain : 1 pendapatan dari hutan rawa gambut ikan, kayu, getah, dll; 2 tingkat penguasaan lahan; 3 status kepemilikan lahan; 4 pendapatan pekebun sawit; 5 harga TBS sawit; 6 penyerapan tenaga kerja; 7 jumlah penduduk miskin; 8 kredit usaha tani; 9 pemasaran TBS sawit; 10 peluang kerja dan usaha; 11 multiplier effect perkebunan sawit; 12 kesejahteraan pekebun sawit. Hasil analisis MDS untuk dimensi ekonomi diketahui bahwa besarnya indeks keberlanjutan perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut pantai sebesar 69,30 Gambar 17. Sedangkan indeks keberlanjutan perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut transisi sebesar 64,07 Gambar 18. Hasil analisis leverage terhadap atribut yang sensitif atau memberikan pengaruh terhadap nilai indeks keberlanjutan perkebunan kelapa sawit pada fisiografi lahan gambut pantai menunjukkan bahwa pada dimensi ekonomi yang menjadi faktor pengungkit utama adalah : 1 pemasaran TBS sawit; 2 kredit usaha tani; 3 jumlah penduduk miskin; 4 status kepemilikan lahan. a b Gambar 21.Indeks Keberlanjutan a dan peran atribut yang sensitif mempengaruhi keberlanjutan dimensi ekonomi b di perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut pantai. RAPLAND Ordination 69.30 DOWN UP BAD GOOD -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 Economy Peatland Sustai nability O th e r D is ti n g is h in g F e a tu r e s Real Fisheries References Anchors Leverage of Attributes 1.82 2.15 2.63 2.05 1.52 2.01 3.12 5.13 2.87 1.55 1.43 1.29 1 2 3 4 5 6 Pendapatan dari rawa gambut Tingkat penguasaan lahan Status kepemilikan lahan Pendapatan petani sawit Harga TBS sawit Penyerapan tenaga kerja Jumlah penduduk miskin Kredit usaha tani Pemasaran TBS sawit Peluang kerja dan usaha Multiflier effek perkebunan sawit Kesejahteraan petani sawit A tt ri b u te Root Me an Squa re Change in Ordina tion w he n Se le cted Attribute Re moved on Sustainability sca le 0 to 100 Sedangkan hasil analisis leverage menunjukkan bahwa atribut yang sensitif terhadap nilai indeks keberlanjutan dimensi ekonomi pada fisiografi lahan gambut transisi adalah : 1 pemasaran TBS sawit; 2 kredit usaha tani; 3 status kepemilikan lahan dan 4 harga TBS sawit. a b Gambar 22.Indeks keberlanjutan a dan peran atribut yang sensitif mempengaruhi keberlanjutan dimensi ekonomi b di perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut transisi. Pemasaran TBS merupakan aspek penting dalam menentukan pendapatan pekebun. Sistem pemasaran pertanian merupakan satu kesatuan urutan lembaga pemasaran yang berfungsi untuk memperlancar aliran produk pertanian dari produsen ke konsumen akhir. Kondisi ini akan menciptakan aliran uang dan nilai produk yang lebih baik bagi kegiatan produktif yang dilakukan. Faktor pemasaran sangat dipengaruhi kualitas sumberdaya manusia di daerah pedesaan. Kualitas sumberdaya manusia yang rendah disebabkan oleh kurangnya fasilitas pelatihan yang memadai. Pembinaan pekebun selama ini lebih banyak kepada praktek budidaya dan belum mengarah kepada praktik pemasaran. Hal ini menyebabkan pengetahuan pekebun tentang pemasaran tetap rendah, sehingga subsistem pemasaran menjadi paling lemah dan perlu dibangun dalam sistem agribisnis Syahza, 2010. Pembangunan perkebunan kelapa sawit membawa dampak ekonomi terhadap masyarakat, baik masyarakat yang terlibat dengan aktivitas perkebunan maupun terhadap masyarakat sekitarnya. Syahza 2009 menjelaskan bahwa pembangunan perkebunan kelapa sawit dapat mengurangi ketimpangan RAPLAND Ordination 64.07 DOWN UP BAD GOOD -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 Economy Peatland Sustainability O th e r D is ti n g is h in g F e a tu r e s Real Fisheries References A nchors Leverage of Attributes 1.47 1.79 2.54 0.94 3.30 1.11 3.25 3.93 2.92 0.90 0.79 0.83 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 Pendapatan dari hutan rawa gambut Tingkat penguasaan lahan Status kepemilikan lahan Pendapatan petani sawit Harga TBS sawit Penyerapan tenaga kerja Jumlah penduduk miskin Kredit usaha tani Pemasaran TBS sawit Peluang kerja dan usaha Multiflier effek perkebunan sawit Kesejahteraan petani sawit A tt ri b u te Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 pendapatan antar golongan masyarakat dan mengurangi ketimpangan ekonomi antar kabupatenkota; dapat menciptakan multiplier effect dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan dan ekspor produk turunan kelapa sawit CPO dapat merangsang pertumbuhan ekonomi. Keberadaan perkebunan kelapa sawit memberikan kontribusi yang besar terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Syahza 2010 menyebutkan bahwa tingkat kesejahteraan yang ditimbulkan oleh perkebunan sawit ini sangat besar bagi pekebun. Selama periode tahun 2006-2009 indek kesejahteraan pekebun kelapa sawit masih mengalami nilai positif yakni sebesar 0,12. Walaupun pada tahun 2008-2009 ekonomi dunia mengalami krisis global, namun pekebun kelapa sawit masih sempat menikmati kesejahteraannya. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan kesejahteraan pekebun sebesar 12 yang sekaligus mampu mengurangi angka kemiskinan penduduk di pedesaan. Aktivitas pembangunan perkebunan kelapa sawit memberikan pengaruh eksternal yang bersifat positif atau bermanfaat bagi wilayah sekitarnya. Manfaat kegiatan perkebunan ini terhadap aspek ekonomi pedesaan, antara lain : 1 memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha; 2 peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar; 3 memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah. Beberapa kegiatan yang secara langsung memberikan dampak terhadap komponen ekonomi pedesaan dan budaya masyarakat antara lain : 1 kegiatan pembangunan sumberdaya masyarakat desa; 2 pembangunan sarana prasarana yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, terutama sarana jalan darat; 3 penyerapan tenaga kerja lokal; 4 penyuluhan pertanian, kesehatan dan pendidikan; 5 pembayaran kewajiban perusahaan terhadap negara pajak-pajak dan biaya kompensasi lain.

5.6.3. Keberlanjutan Dimensi Sosial Budaya