Tujuan Pendidikan Agama Islam

29 Tahap 6 Universalizing Akhir masa keterbatasan dan pembatasan seseorang.  Sistem kepercayaan transendental untuk dewasa mencapai perasaan ketuhanan.  Peristiwa-peristiwa konflik tidak selamanya dipandang sebagai paradoks. Berdasarkan tahap-tahap perkembangan agama Fowler tersebut, perkembangan agama remaja berada dalam dua tahap, yaitu tahap 3 untuk remaja awal dan tahap 4 untuk remaja akhir. Dalam tahap 3 atau tahap Synthetic- Conventional Faith, remaja mulai mengembangkan pemikiran formal operasioanal dan mulai mengintegrasikan nilai-nilai agama yang telah mereka pelajari ke dalam suatu sistem kepercayaan yang lebih rasional. Akan tetapi, meskipun tahap Synthetic –Conventional Faith lebih abstrak dari dua tahap sebelumnya, sebagian besar remaja awal masih menyesuaikan diri dengan kepercayaan agama orang lain dan belum mampu menganalisis ideologi-ideologi agama lain. 81 Sementara itu, perkembangan agama remaja akhir berada pada tahap 4 atau tahap Individuating-Reflexive Faith. Pada tahap ini, individu untuk pertama kalinya mampu mengambil tanggung jawab penuh terhadap kepercayaan agama mereka. Mereka mulai menyatakan bahwa mereka dapat memilih jalan kehidupan mereka sendiri dan mereka harus berusaha keras untuk mengikuti satu jalan kehidupan tertentu. Fowler percaya bahwa pemikiran formal operasional dan tantangan intelektual sering mengambil tempat penting dalam perkembangan agama tahap individuating-reflexive faith di perguruan tinggi. 82

E. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Skripsi Rihlah Sylvia, 2014 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul Pelaksanaan Pembentukan Nilai Karakter Siswa SD Insan Teladan Bogor. Penelitian ini menjelaskan bahwa pengembangan nilai karakter dilaksanakan secara menyeluruh, mulai dari 81 Ibid., h. 210. 82 Ibid. 30 kegiatan siswa sehari-hari maupun kegiatan yang sudah terprogram agar mendapatkan hasil yang optimal dalam membentuk disiplin siswa di SD Insan Teladan Bogor. Dalam prosesnya, nilai karakter yang digunakan yaitu kolaborasi nilai-nilai PNK Pendidikan Nilai Kemanusiaan yang terdiri dari kedamaian, kebajikan, kebenaran, kasih sayang dan tanpa kekerasan, juga nilai-nilai karakter bangsa yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, mandiri dan tanggungjawab. Dalam proses pengembangan karakter baik Kepala Sekolah, Guru serta seluruh stakeholders yang ada di SD Insan Teladan Bogor sangat berperan dalam memberikan contoh, teguran, nasehat, serta memberikan pengarahan kepada siswa agar siswa lebih bisa menyerap dan menyadari kewajibannya , terutama untuk membentuk karakter dalam dirinya. Dalam hal ini SD Insan Teladan Bogor mengintegrasikan nilai karakter pada kegiatan integrasi parenting dan lain-lain.

F. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori dan penelitian relevan yang digunakan, kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 K 1 K 2 K 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . K 18 UUD RI No. 20 Tahun 2013 tentang SISDIKNAS BAB I Pasal 1 Tertuang dalam Kurikulum 2013 Terdapat 18 Nilai Karakter Meningkatkan Prestasi Akademik Menurunkan Prilaku Negatif Siswa Meningkatkan Kecerdasan Emosional

Dokumen yang terkait

Kemampuan Presentasi dalam Kegiatan Diskusi Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Nur As Sholihat Serpong Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016

1 16 98

MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR DENGAN ANIMASI STOPMOTION PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 5 59

Analisis Kesalahan Kata Berimbuhan dalam Teks Negosiasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016

3 37 154

Struktur Kalimat dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2016/2017

0 19 140

PERANAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016.

0 5 23

PERAN MOTIVASI BELAJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS XI IPS SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 2 26

PENGARUH MANAJEMEN WAKTU DAN AKTIFITAS EKSTRAKULIKULER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 2 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KRITIK TARI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MULTIKULTUR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 7 TANGERANG ( Penelitian Tindakan di SMA Negeri 7 Tangerang ).

2 15 41

PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MATERI KREASI CEMENT PORTRAIT DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 20

PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMA NEGERI 7 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

1 2 72