Orientasi Keputusan dan Hukuman
25
Pendidikan Agama memiliki peran utama dalam upaya pengembangan personal dan sosial, karena Pendidikan Agama dapat mempengaruhi perubahan
individu dan sosial dalam mencapai perdamaian, kebebasan dan keadilan.
69
Pendidikan Agama menyangkut tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Ini berarti bahwa pendidikan agama bukan hanya sekadar memberi
pengetahuan tentang keagamaan, melainkan justru yang lebih utama adalah membiasakan anak taat dan patuh menjalankan ibadat dan berbuat serta
bertingkah laku di dalam kehidupannya sesuai dengan norma-norma yang telah ditetapkan dalam agama masing-masing.
70
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan
yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam
kehidupan setiap pribadi menajdi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat.
71
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan
potensi spiritual mencakup pengamalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual
ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia
yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
72
69
Munifah, “Pengembangan Sistem Penilaian dalam Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Edukasi, Vol. 2, 2004, h. 38.
70
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011, Cet. 20, h. 158
71
Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Isi, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA, Jakarta: BSNP, 2006, h. 51
72
Ibid, h. 51