10
nilai tertentu sehingga dapat digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan unntuk berperilaku secara konsisten dan menjadi kebiasaan dalam hidup
bermasyarakat.
23
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang termasuk dalam sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, antara lain:
1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia, 2.
Mengembangkan sikap tenggang rasa, dan 3.
Tidak semena-mena terhadap orang lain, berani membela kebenaran dan keadilan, dan sebagainya.
24
Nilai-nilai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah 18 nilai karakter yang bersumber dari Agama, Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan
Nasional, yaitu: 1 Religius, 2 Jujur, 3 Toleransi, 4 Disiplin, 5 Kerja keras, 6 Kreatif, 7 Mandiri, 8 Demokratis, 9 Rasa Ingin Tahu, 10
Semangat Kebangsaan, 11 Cinta Tanah Air, 12 Menghargai Prestasi, 13 BersahabatKomunikatif, 14 Cinta Damai, 15 Gemar Membaca, 16
Peduli Lingkungan, 17 Peduli Sosial, dan 18 Tanggung Jawab.
25
Menurut Darmiyati Zuhdi, nilai-nilai ini digambarkan sebagai perilaku moral dalam pendidikan karakter.
26
Dalam publikasi Pusat Kurikulum Badan dan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional dalam
publikasinya berjudul Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter 2011 dinyatakan bahwa pendidikan karakter berfungsi 1 mengembangkan potensi
dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; 2 memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur; 3 meningkatkan
peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Dalam kaitan itu
23
Nurul Zuriah, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015, Cet. 4, h. 19.
24
Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008, Cet. 4, h. 169.
25
Samani Hariyanto. op. cit., h. 52.
26
Darmiyati Zuhdi, Humanisasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, Cet. 2, h. 39.
11
telah diidentifikasikan sejumlah nilai pembentuk karakter yang merupakan hasil kajian empirik Pusat Kurikulum.
27
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu persepsi yang dianggap penting dan diyakini kebenarannya, serta
memungkinkan individu atau kelompok sosial membuat keputusan mengenai apa yang dibutuhkan atau sebagai suatu yang ingin dicapai.
B. Konsep Dasar Karakter
1. Pengertian Karakter
Karakter dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebut dengan “sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak”.
28
Menurut Kamus Kebahasaan dan Kesusastraan, “Karakter adalah
sifat-sifat kejiwaan, tabiat, watak, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.
29
Karakter adalah bagian dari aspek-aspek kepribadian, di dalam kepribadian mencakup juga temperamen, sifat, sikap dan juga watak atau
karakter dan juga kebiasaan habit serta tipe.
30
Menurut kamus lengkap Psikologi “Karakter adalah satu kualitas atau sifat yang tetap terus-menerus dan kekal yang dapat dijadikan ciri untuk
mengidentifikasi seorang pribadi, suatu objek atau kejadian.
31
Character Ethics adalah penampilan yang berdasarkan pada watak terpuji yang dilandasi oleh lima sikap dasar, yaitu jujur, terbuka, berani mengambil
risiko, komitmen, dan sharing berbagi.
32
Menurut Wyne bahwa karakter itu berasal dari bahasa Yunani “to mark” artinya menandai. Istilah ini fokus pada
27
Samani Hariyanto. loc. cit.
28
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012, Cet. 4, h. 623.
29
Agung Tri Haryanta, Kamus Kebahasaan dan Kesusastraan, Surakarta: Aksara Sinergi Media, 2012 , Cet. 1, h.112.
30
Rafy Sapuri, Psikologi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 147.
31
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, terjemah Kartini Kartono, Jakarta: PT Raja Grafindo Perdasa, 2006, h. 82.
32
Soemarno Soedarsono, Character Building, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004, Cet. 3, h. 55.
12
bagaimana menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari-hari.
33
Menurut E. Mulyasa, karakter adalah nilai-nilai yang unik tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, dan nyata berkehidupan baik yang terpateri dalam
diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir olah hati olah rasa dan karsa serta olahraga seseorang atau
sekelompok orang, karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam
menghadapi kesulitan dan tantangan.
34
Menurut Muchlas Samani dan Hariyanto, karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh
hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
35
Karakter juga bisa diartikan tabiat, yaitu perangai atau perbuatan yang selalu dilakukan atau kebiasaan. Karakter juga bisa diartikan watak, yaitu sifat
batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku atau kepribadian.
36
Muchlas Samani dengan mengutip Scerenko mendefinisikan karakter sebagai atribut atau ciri-ciri yang membentuk dan membedakan ciri pribadi, ciri
etis, dan kompleksitas mental dari seseorang, suatu kelompok atau bangsa.
37
Menurut Thomas Lickona, isi dari karakter yang baik adalah kebaikan. Kebaikan seperti kejujuran, keberanian, keadilan, dan kasih sayang adalah
disposisi untuk berperilaku secara bermoral. Karakter adalah objektifitas yang baik atas kualitas manusia, baik bagi manusia diketahui atau tidak.
38
Dalam buku Maswardi Muhammad Amin, karakter atau budi pekerti adalah nilai-nilai yang khas baik berbuat baik, dalam kehidupan yang berdampak
33
Anwar dan Muhammad A. Salam. loc. cit.
34
E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: Bumi Aksara. 2013, Cet. 3, h. 235.
35
Samani dan Hariyanto, op. cit., h. 43.
36
Najib Sulhan, Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa, Surabaya: Jaring Pena, 2011, Cet. 1, h. 5.
37
Samani dan Hariyanto, op. cit., h. 42.
38
Thomas Lickona, Persoalan Karakter, Terj. Dari Character Matters oleh Juma Abdu Wamaungo dan Jean Antunes Rudolf Zien, Jakarta: Bumi Aksara 2013, Cet. 1, h. 15-16.