Ciri-ciri Remaja Sebagai Periode Perubahan
24
Pendidikan Agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan siswa dalam mengamalkan
ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajarankuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Pasal 2 ayat 1
Pendidikan agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia dan mampu
menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama. Pasal 3 ayat 1 Setiap satuan pendidikan pada semua jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan wajib menyelenggarakan agama.
65
Pasal 4 ayat 1 Pendidikan Agama pada pendidikan formal dan program pendidikan kesetaraan sekurang-kurangnya diselenggrakan dalam bentuk mata
pelajaran atau mata kuliah agama. Pasal 5 ayat 2 Pendidikan Agama diajarkan sesuai dengan tahap perkembangan kejiawaan siswa. Ayat 3 Pendidikan Agama
mendorong siswa untuk taat menjalankan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan agama sebagai landasan etika dan moral dalam
kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ayat 4 Pendidikan Agama mewujudkan keharmonisan, kerukunan, dan rasa hormat di
antara sesama pemeluk agama yang dianut dan terhadap pemeluk agama lain. Ayat 5 Pendidikan agama membangun sikap mental siswa untuk bersikap dan
berperilaku jujur, amanah, disiplin, bekerja keras, mandiri, percaya diri, kompetitif, kooperatif, tulus, dan bertanggung jawab.
66
Pendidikan Agama Islam berarti sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai
dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya.
67
Pendidikan Agama Islam, yakni upaya mendidikkan agama Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way of life pandangan dan sikap hidup
seseorang.
68
65
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, h. 1-3.
66
Ibid. h. 3-5
67
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, PT Bumi Aksara, 2009, h. 7
68
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2012. Cet. 5, h. 30.
25
Pendidikan Agama memiliki peran utama dalam upaya pengembangan personal dan sosial, karena Pendidikan Agama dapat mempengaruhi perubahan
individu dan sosial dalam mencapai perdamaian, kebebasan dan keadilan.
69
Pendidikan Agama menyangkut tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Ini berarti bahwa pendidikan agama bukan hanya sekadar memberi
pengetahuan tentang keagamaan, melainkan justru yang lebih utama adalah membiasakan anak taat dan patuh menjalankan ibadat dan berbuat serta
bertingkah laku di dalam kehidupannya sesuai dengan norma-norma yang telah ditetapkan dalam agama masing-masing.
70
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan
yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam
kehidupan setiap pribadi menajdi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat.
71
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan
potensi spiritual mencakup pengamalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual
ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia
yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
72
69
Munifah, “Pengembangan Sistem Penilaian dalam Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Edukasi, Vol. 2, 2004, h. 38.
70
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011, Cet. 20, h. 158
71
Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Isi, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA, Jakarta: BSNP, 2006, h. 51
72
Ibid, h. 51