b Menggali, penggali, penggalian
c Menghina, penghina, penghinaan
d Mengkhianati, pengkhianat, pengkhianatan
e Mengadu, pengadu, pengaduan
f Mengiris, pengiris, pengirisan
g Mengukur, pengukur, pengukuran
h ‘mengelak, pengelak, pengelakan
i Mengobati, pengobat, pengobatan
Perlu diperhatikan bahwa fonem awal k, seperti pada kata dasar khianat tidak mengalami peluluhan ke dalam fonem ŋ. Akan tetapi,
peluluhan k kadang-kadang terjadi jika dirasakan perlu untuk membedakan makna tertentu. Prefiks meng- yang dihubungkan
dengan kaji, misalnya menghasilkan mengaji memperdalam pengetahuan tentang agama Islam dengan belajar kepada guru agama
dan mengkaji memikirkan secara mendalam.
31
6 Akan muncul nasal nge- apabila bentuk dasarnya berupa kata
ekasuku. Contoh: a
Mengetik, pengetik, pengetikan b
Mengelas, pengelas, pengelasan c
Mengecat, pengecat, pengecatan d
Mengebom, pengebom, pengeboman
B. Hakikat Komunikasi Massa
1. Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa dikatakan sebagai kegiatan komunikasi yang menggunakan media sebagai sarananya. Komunikasi massa menurut
Bittner:
“Messages communicated through a mass medium to a large number of people
”
31
Hasan Alwi, dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, h. 110.
Komunikasi oleh sejumlah orang dengan menggunakan media yang tersebar di berbagai tempat. Media massa yang digunakan merupakan alat
transmisi informasi, seperti koran, majalah, buku, film, radio, televisi atau komunikasi dari media itu.
32
Komunikasi massa memiliki beberapa ciri yaitu: 1
Komunikasi berlangsung satu arah. Artinya ketika kita membaca sebuah artikel pada surat kabar, kita tidak dapat secara langsung
memberikan respon apakah kita setuju dengan pendapat dalam artikel tersebut atau tidak.
2 Komunikatornya bersifat melembaga. Kelembagaan komunikator
dikarenakan media yang digunakan menjadi melembaga dalam menyampaikan pesan-pesan komunikasi. Komunikator media
massa bertindak atas nama lembaga, banyak pihak yang terlibat dalam pembuatan berita hingga penyampaian pesan.
3 Pesan yang disampaikan bersifat umum. Bersifat umum karena
persoalan yang disampaikan bersifat umum dan ditujukan secara umum. Jadi semua orang dapat mengonsumsi berita atau
informasi yang disajikan media massa. 4
Media yang digunakan menimbulkan keserempakan. Komunikan dapat mengakses atau mengetahui informasi secara serempak
dalam waktu bersama tanpa menunggu giliran. Semua orang dapat menyaksikan berita baik dalam televisi maupun surat kabar
dimana dan kapan saja informasi itu dipublikasikan. 5
Komunikannya bersifat heterogen. Dimaksud heterogen karena komunikan terdiri dari berbagai kalangan yang tersebar dimana
saja, tidak ada kesepakatan yang dijadikan ukuran oleh media sehingga dengan ciri-ciri itu dapat dirumuskan pesan-pesan yang
lebih relevan.
33
32
Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan dan Teori, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999, h. 73
33
Ibid., h. 73-77
Komunikasi massa ialah penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang
yang tidak tampak oleh si penyampai pesan. Komunikasi melalui media massa bersifat satu arah
34
Secara teoretis, berbagai media massa memiliki fungsi sebagai saluran informasi, saluran pendidikan, dan saluran hiburan, namun kenyataannya
media massa memberikan efek lain di luar fungsinya itu. Efek media massa tidak hanya memengaruhi sikap seseorang namun pula dapat
memengaruhi perilaku, bahkan pada tataran yang lebih jauh efek media massa dapat memengaruhi sistem-sistem sosial maupun sistem budaya
masyarakat. Hal tersebut dapat memengaruhi seseorang dalam waktu pendek sehingga dengan cepat dapat memengaruhi mereka, namun juga
memberi efek dalam waktu yang lama, sehingga memberi dampak pada perubahan-perubahan dalam waktu yang lama.
Media massa yang juga dapat memberikan efek kepada khalayaknya adalah surat kabar. Surat kabar merupakan kumpulan dari berita, artikel,
cerita, iklan dan sebagainya yang dicetak ke dalam lembaran kertas ukuran plano yang diterbitkan secara teratur, bisa terbit setiap hari atau seminggu
satu kali.
35
Kusumaningrat dan Kusumaningrat menunjukkan 8 fungsi dari pers yaitu:
a. Fungsi Informatif, sebagai sarana untuk memberi informasi melalui
berita secara teratur kepada khalayak. Pers menghimpun berita yang dianggap berguna dan penting bagi orang banyak dan kemudian
menulisnya.
b. Fungsi kontrol, pers harus memberitakan apa yang berjalan baik dan
berjalan tidak baik. Fungsi kontrol ini harus dilakukan pers dengan
lebih aktif daripada kelompok masyarakat lainnya.
34
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, cet. 7, h. 50
35
Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: Rosdakarya, 2002, h. 11
c. Fungsi Interpretatif, pers memberikan interpretasi dan bimbingan bagi
khalayak. Pers harus menjelaskan kepada masyarakat tentang arti suatu kejadian. Ini dapat dilakukan pers melalui tulisan pada tajuk
rencana editorial atau tulisan-tulisan latar belakang.
d. Fungsi menghibur, pers menyajikan humor, drama dan musik, atau
berbagai hal yang berkaitan dengan seni lainnya. Termasuk tentang
pariwisata dan makanan.
e. Fungsi regeneratif, pers menceritakan bagaimana sesuatu dilakukan di
masa lampau, bagaimana dunia ini dijalankan sekarang, bagaimana sesuatu itu diselesaikan dan apa yang dianggap dunia itu benar atau
salah. Jadi pers menyampaikan warisan sosial kepada generasi baru supaya terjadi regenerasi dari angkatan yang lebih tua kepada
angkatan yang kebih muda.
f. Fungsi pengawalan hak-hak warga negara, pers mengawal dan
mengamankan hak-hak pribadi seseorang. Pers bertanggung jawab untuk dapat menjamin hak setiap pribadi supaya didengar dan diberi
penerangan yang dibutuhkannya. Dalam beberapa hal rakyat hendaknya diberikan kesempatan untuk menulis atau mengungkapkan
dalam media guna melakukan kritik-kritiknya terhadap sesuatu yang
terjadi di kehidupan masyarakat.
g. Fungsi ekonomi, pers melayani sistem ekonomi melalui iklan yang
tersedia di media massa itu.
h. Fungsi swadaya, pers mempunyai kewajiban memupuk
kemampuannya sendiri, supaya dapat membebaskan dirinya dari berbagai pengaruh, seperti tekanan-tekanan dalam bidang keuangan.
36
Media massa adalah alat atau sarana yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber komunikator kepada khalayak
komunikanpenerima dengan menggunakan alat-alat komunikasi
mekanis, seperti surat kabar, radio, televisi, film, dan internet.
36
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, Bogor: Ghalia Indonesia, 2008, h. 80-83