5. Fungsi Tajuk Rencana
Tajuk rencana berfungsi menjelaskan pandangan atau opini pihak media terhadap suatu fenomena atau permasalahan, tajuk rencana juga mengulas
latar belakang dan penyebab terjadinya fenomena tersebut. Tajuk rencana juga memberikan prediksi bagaimana peristiwa tersebut di masa yang akan
datang. Prediksi didasarkan pada gejala-gejala unik yang ditunjukkan oleh fenomena tersebut. Fungsi lain tajuk rencana adalah memberikan panduan
moral bagi publik sekaligus pelaksanaan fungsi pengawasan media.
47
Tajuk rencana sebagai mahkota karangan atau tulisan yang berisi ulasan,
pemikiran, pandangan, surat kabar, mengenai suatu fakta, kejadian, atau opini yang berkembang di masyarakat. Pemberian ulasan mengenai sebuah
berita dilakukan dengan cara memberikan klarifikasi, menjelaskan latar belakang, menerangkan masa depan berita, merenungkan, dan menitipkan
pesan-pesan moral di dalamnya. Cara penyampaian pendapat dengan nada yang bermacam-macam, seperti menggurui, mendakwah, memberi
perenungan, teoretis, menyerang, menyalahkan, menghardik, mencela, menegur, pesimissinis, terkadang sarkatis. Terkadang juga bersifat
mendukung, membujuk, informatif, dan menghibur dengan kata-kata bijak.
48
6. Langkah Menulis Tajuk Rencana
Waldrop A. Gayle merinci langkah menulis tajuk rencana, antara lain:
a Reporting
Tahap ini adalah tahap mencari permasalahan, dan mengumpulkan bahan. Penulis melakukan dua kegiatan: by reading dan by talking.
Dengan by reading, penulis membaca buku, media, kliping, internet, dan teks-teks lainnya, sebagai sumber informasi. Melalui by talking,
penulis melakukan wawancara dengan para narasumber: dengan
47
Suhaimi dan Rulli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 53
48
Sedia Willing Barus, Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita, Jakarta: Erlangga, 2010, h. 142-143
pejabat, tokoh masyarakat, atau pihak-pihak yang layak dan kompeten dengan masalah yang akan ditulis.
b Reflection
Reflection adalah tahap memilah-milah dan mengklasifikasi bahan- bahan dari berbagai sumber. Proses ini sering membuat penulis
menemukan bahan untuk judul, pegantar, isi, dan kesimpulan. Tahap ini berarti pula melakukan cek dan ricek terhadap data yang diragukan
kebenarannya. c
Writing Tahap menulis: menyusun dan menyajikan data, fakta, atau bahan
yang ada ke dalam sebuah tulisan tajuk yang menarik, kuat, dan penting.
49
Dalam buku yang ditulis Suhaimi dan Rulli Nasrullah, tahapan menulis tajuk rencana dijelaskan sebagai berikut:
1 Perencanaan ide atau topik
Topik yang dipilih haruslah isu yang mmenarik, unik, dan memiliki dampak luas bagi publik, baik secara nasional maupun
internasional. Adapun kriteria penetapan topik sangat ditentukan oleh:
a Topik harus menyangkut berita atau peristiwa yang sedang
aktual atau kontroversial, sehingga memiliki daya tarik bagi pembaca.
b Topik harus sesuai dengan filosofi, visi, misi, dan kebijakan
umum media penerbitan tersebut. c
Topik sejalan dengan wilayah penyebaran sirkulasi media penerbitan.
d Topik harus sesuai dengan kaidah dan nilai standar jurnalistik
seperti aktualitas, objektivitas, human interest dari segi dampaknya pula, akurat, dan prinsip liputan berimbang.
49
Santana, op. cit., h. 69-71
e Topik tidak bertentangan dengan aspek ideologis, yuridis,
sosiologis, dan aspek etis yang terdapat di dalam masyarakat atau bangsa.
f Topik selalu berorientasi pada nilai-nilai luhur yang universal
pada peradaban manusia sekarang ini. 2
Menyusun poin utama editorial Penulis editorial perlu menyusun poin-poin utama editorial agar
mendapatkan panduan dalam menulis dan tetap fokus pada sasaran editorial. Selain itu, penyusunan topik utama juga untuk
menegaskan bahwa penulis editorial harus memahami masalah yang akan diungkap.
3 Riset fakta
Penulis editorial harus melakukan riset. Data harus dikumpulkan dan opini harus dipertimbangkan pula, tidak mencampuradukkan
antara data dengan opini. 4
Struktur editorial Editorial dalam kerangka 1 pendahuluan, 2 isi berita atau bukti,
dan 3 kesimpulan. Yang harus diperhatikan oleh penulis editorial adalah dalam menyajikan fakta harus akurat, memberikan opini
haruslah yang terbaik dan mendukung fakta atau bukti.
50
7. Bentuk Tajuk Rencana
Tajuk rencana memiliki bentuk-bentuk yang berbeda. Bentuk tajuk rencana yang sering ditulis redaksi media massa, menurut Supriyanto,
meliputi tajuk interpretatif, tajuk kritik, tajuk persuasif, serta tajuk pujian.
a
Tajuk Interpretatif
Tajuk interpretatif merupakan tajuk rencana yang memaparkan pendapat tentang suatu masalah yang muncul di masyarakat. Tujuan
penulisannya untuk menyajikan pendapat redaksi guna memperoleh
50
Suhaimi, op. cit., h. 55-56
opini publik atau membentuk opini tertentu di tengah masyarakat pembacanya.
b
Tajuk Kritik
Tajuk rencana yang menyajikan kritik konstruktif disampaikan redaksi media terhadap keganjilan di masyarakat. Tujuannya supaya
terjadi perubahan di masyarakat yang dilakukan lembaga berwenang
demi kepentingan umum.
c
Tajuk Persuasif
Tajuk persuasif atau membujuk bertujuan mengajak masyarakat
melakukan perbuatan tertentu demi kepentingan umum.
d
Tajuk pujian
Tajuk yang berisi pujian yang ditampilkan guna memupuk rasa kebersamaan demi suatu tujuan tertentu. Tajuk pujian juga sering
digunakan kepada seseorang atau sekelompok orang yang berprestasi di bidang atau profesinya demi kepentingan bangsa dan negara.
51
8. Penelitian Relevan
Penelitian yang menjadikan surat kabar sebagai objek bukanlah yang pertama kali dilakukan. Penelitian seperti ini sudah pernah dilakukan oleh
beberapa peneliti sebelumnya. Hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah pertama, penelitian yang dilakukan oleh
Uswatun Khasanah, mahasiswi dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2014 dengan judul “Penggunaan Diksi
dalam Surat Pembaca Surat Kabar Harian Kompas dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa dan Sastr
a Indonesia Kelas IX SMP”. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Uswatun Khasanah dengan penelitian yang
dilakukan penulis adalah sama-sama menggunakan surat kabar harian Kompas sebagai objek penelitian. Akan tetapi, Uswatun meneliti pada
rubrik surat pembaca dan penulis pada rubrik tajuk rencana. Perbedaannya, penelitian Uswatun Khasanah meneliti penggunaan diksinya sedangkan
51
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik, Bogor: Ghalia Indonesia, 2008, h. 231-238