viii
Kompas Edisi Senin, 8 Agustus 2016 116
Tabel 4.15. Penasalan pada Tajuk Rencana “Masalah Penyanderaan WNI”
Kompas Edisi Selasa, 9 Agustus 2016 120
Tabel 4.16. Penasalan pada Tajuk Rencana “Demokrasi Mundur 23 Tahun”
Kompas Edisi Selasa, 9 Agustus 2016 126
Tabel 4.17. Penasalan pada Tajuk Rencana “Ketika Negara Absen” Kompas
Edisi Rabu, 10 Agustus 2016 131
Tabel 4.18. Penasalan pada Tajuk Rencana “Akihito dan Kesetaraan”
Kompas Edisi Rabu, 10 Agustus 2016 136
Tabel 4.19. RekapitulasiAnalisis Penggunaan Penasalan pada Kolom Tajuk Rencana SuratKabar Harian Kompas Edisi 1-10 Agustus
2016 139
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang penting bagi masyarakat. Segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia disampaikan melalui bahasa,
baik dalam bentuk lisan maupun tulis. Seseorang harus dapat menyampaikan pesan atau informasi dengan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah
dimengerti. Terlebih jika penyampaian informasi atau pesan tersebut melalui tulisan, karena penggunaan bahasa tulis harus memperhatikan kaidah yang
sudah ditentukan, seperti pemilihan kata, pembentukan kata, ejaan dan tanda baca karena penyampaian pesan atau informasi melalui bahasa tulis tidak
dilakukan secara langsung. Pemberi pesan dan penerima pesan tidak terikat pada situasi dan waktu tertentu. Lain halnya dengan penyampaian pesan
secara lisan, seseorang dalam menggunakan bahasa lisan harus memperhatikan intonasi, lafal, dan artikulasi serta informasi atau pesan
disampaikan kepada lawan bicara secara langsung pada situasi dan waktu tertentu. Selain itu, bahasa lisan bersifat lebih praktis dan tidak begitu terikat
dengan kaidah tata bahasa seperti bahasa tulis. Bahasa dikatakan sebuah sistem karena tersusun dari unsur-unsur atau
komponen yang secara utuh membentuk sebuah pola, jadi pemakai bahasa harus mengikuti tata cara penulisan yang sesuai dengan kaidah tata bahasa.
Salah satu yang perlu diperhatikan oleh penulis dalam membuat tulisan adalah struktur kalimatnya, struktur berkaitan erat dengan proses
pembentukan kata. Misalnya proses pengimbuhan, beberapa unsur dalam kalimat mengalami proses imbuhan. Hal ini karena terdapat satuan bahasa
yang tidak dapat berdiri sendiri atau tidak bermakna jika tidak dilengkapi dengan morfem lain. Proses pengimbuhan menyebabkan munculnya nasal
akibat bertemu dengan bentuk dasar yang diawali fonem tertentu. Afiks me- kan, me-i, pe- an merupakan imbuhan yang cukup banyak menghasilkan